Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dengan tujuan kesehatan kerja menurut World Health Organization
(WHO) dan International Labour Association (ILO), kesehatan kerja bertujuan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan guna meningkatkan kapasitas kerja, mencegah
penyakit pada pekerja sebagai akibat dari kondisi kerjanya, penempatan dan pemeliharaan
pekerja dalam lingkungan kerja sesuai dengan fisik dan psikologis. Sejalan dengan tujuan
inilah maka penting untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada para pegawai sebagai
screening terhadap status kesehatan mereka. Jelas tampak adanya korelasi antara status
kesehatan pegawai dengan produktivitas atau kerugian suatu institusi atau organisasi.

Pemeriksaan kesehatan (Medical Check Up) adalah suatu prosedur yang


dilakukan untuk mengetahui status kesehatan individu saat ini dan sebagai usaha untuk
memelihara kesehatan secara berkala. Pemeriksaan kesehatan sebagai screening adalah
suatu bentuk tindakan pencegahan dan sering digunakan untuk mendeteksi adanya suatu
penyakit secara dini.

Melalui pemeriksaan kesehatan yang tepat dan teliti dapat membantu dalam
mendeteksi suatu penyakit yang tidak diketahui sebelumnya karena tidak menimbulkan
keluhan pada individu yang bersangkutan. Penyakit dan gangguan kesehatan yang dapat
dideteksi lebih dini tentu dapat mempermudah kontrol dan tindakan pengobatan sehingga
mencegah penyakit berkembang menjadi lebih serius dan yang tidak kalah penting adalah
tidak mengurangi kualitas hidup individu tersebut.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui record kesehatan calon karyawan dan karyawan RS Royal Prima
Jambi, sehingga yang memiliki penyakit menular dapat diobati. Dengan maksud
penyakit tersebut tidak menular ke karyawan lainnya.
2. Meningkatkan Kualitas kerja karyawan, dengan tubuh yang sehat tentu kinerja
karyawan tersebut akan lebih maksimal sehingga produktivitas juga akan lebih baik.
3. Menghindari tuntutan karyawan di kemudian hari, mengenai penyakit yang ia dapat
setelah tidak bekerja lagi di rumah sakit.
Landasan Hukum
Peraturan perundangan yang terkait dengan Pemeriksaan Kesehatan pekerja antara lain
adalah:

4. UU. No. 1 th 1970 tentang Keselamatan Kerja.

5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per 02/Men/1980 tentang
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja.

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per 03/Men/1982 tentang
pelayanan kesehatan kerja.
C. Pengertian
1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
seseorang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
2. Pemeriksaan Kesehatan adalah pemeriksaan dan penilaian terhadap kesehatan calon
karyawan yang akan bekerja di RS Royal Prima Jambi berupa pemeriksaan fisik, jiwa,
laboratorium, radiologi dan pemeriksaan penunjang lainnya
3. Calon karyawan adalah setiap individu yang memenuhi syarat sebagai pencari kerja
yang akan bekerja di RS Royal Prima Jambi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan.
4. Karyawan adalah setiap individu yang bekerja di RS Royal Prima Jambi yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.
BAB II
MEDICAL CHECK UP

A. Pemeriksaan Kesehatan Calon Karyawan (Medical Check Up For Pre Employee)


Medical Check Up Calon Karyawan adalah pemeriksaan kesehatan calon
karyawan sebelum calon karyawan tersebut diterima bekerja, sehingga perusahaan
mengetahui riwayat kesehatan calon karyawan tersebut. Apakah sebelumnya calon
karyawan pernah menderita TB Paru, Gagal Ginjal, Hepatitis, Hipertensi, Gagal Jantung,
dsb. Hal ini sangatlah penting karena ketika kita menerima seseorang menjadi karyawan,
maka kita akan bertanggung jawab terhadap kesehatannya selama melakukan pekerjaan di
perusahaan kita. Hal ini akan berhubungan dengan tuntutan karyawan terhadap perusahaan
di kemudian hari.

B. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan (Medical Check Up For Employee)


Medical Check Up for employee adalah kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala
yang dilakukan setidaknya 3 tahun sekali untuk mengetahui record kesehatan para pekerja
per tiga tahun dan dapat mengetahui lebih dini penyakit yang ditimbulkan akibat kerja.

Penyakit Akibat Kerja bukanlah penyakit biasa yang layaknya dialami orang.
Penyakit Akibat Kerja adalah Risiko penyakit yang mungkin timbul akibat pekerjaan dan
lingkungan kerja yang dilakukan di sebuah tempat kerja baik pabrik maupun kantor.
Penyakit Akibat Kerja ini dapat dideteksi lebih dini dengan melakukan annual medical
check up. Contoh Penyakit Akibat Kerja adalah:

1. Tuli karena kebisingan yang terjadi di lingkungan kerja (bukan oleh faktor
usia)
2. Bissinosis, penyakit paru - paru akibat debu kapas
3. Penyakit paru restriksi, Penyakit kanker paru akibat inhalasi zat-zat kimia
4. Penyakit kanker kulit akibat kulit terpapar bahan kimia.
Jika penyakit-penyakit tersebut mengenai karyawan maka perusahaan tempat
karyawan tersebut bekerja berkewajiban memberikan santunan pengobatan pada karyawan
tersebut. Dengan mengetahui lebih dini penyakit yang dialami oleh karyawan maka dapat
lebih dini penanganannya sehingga dapat menghemat budget yang dikeluarkan oleh rumah
sakit.
C. Pemeriksaan Kesehatan Khusus
Pemeriksaan kesehatan khusus adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
untuk karyawan yang mengalami kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja atau yang hasil
pemeriksaan berkala menunjukkan perubahan kearah resiko terkena penyakit akibat kerja.
Tujuan pemeriksaan kesehatan berkala khusus adalah untuk menindaklanjuti hasil
pemeriksaan kesehatan berkala dari kemungkinan terjadi penyakit akibat kerja dan
rekomendasi pelaporan untuk karyawan yang mengalami kecelakaan kerja selama bekerja
dan menganalisa perjalanan penyakit akibat kerja untuk menempatkan kembali karyawan
yang sembuh dari sakit.
BAB III
JENIS PEMERIKSAAN
MCU

A. Pemeriksaan fisik

pemeriksaan fisik dilakukan oleh dokter umum dengan melakukan pemeriksaan tanda vital
seperti suhu tubuh, denyut jantung dan tekanan darah. Setelah itu dilakukan pemeriksaan
lanjutan dengan proses memindai bagian luar tubuh, palpasi (meraba), perkusi (mengetuk),
dan auskultasi (mendengar). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah
pasien dan mengambil data dasar dalam menentukan tindakan selanjutnya.

B. Laboratorium
1. Darah Lengkap

Pemeriksaan yang dilakukan antara lain Hematologie Cell-dyn dan Laju Endap
Darah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendapat gambaran permasalahan seperti tanda-
tanda infeksi akut atau kronis, tanda-tanda perdarahan, tanda-tanda keganasan (kanker
darah), tanda-tanda anemia dengan berbagai sebab seperti : gangguan pembentukan darah,
gangguan kekurangan zat besi dll. Tanda-tanda gangguan pembekuan darah karena virus
(DHF), atau tanda-tanda gangguan akibat penyakit sistemik (Idiopatic Thrombolymphatic
Purpose/ITP, atau Systemic Lupus Erythematosis/SLE).

2. Gula Darah
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui/menentukan apakah kadar glukosa
darah berada dalam rentang normal, serta memantau kadar glukosa darah yang tinggi
(hiperglikemia) atau sebaliknya yang rendah (hipoglikemia). Pemeriksaan ini dilakukan
bagi karyawan yang berusian ≥ 40 tahun dan karyawan yang memiliki penyakit diabetes,
ataupun rentan terserang diabetes.
3. HBSag

Pemeriksaan HBs Ag untuk mengetahui adanya penyakit hepatitis B.


Pemeriksaan ini dilakukan pada calon karyawan yang akan bekerja di bidang medis,
pekerjaan yang menggunakan benda tajam, pisau, jarum suntik. Sehingga risiko mengalami
luka lebih besar. Karena penyakit hepatitis B salah satunya menular lewat darah. Untuk
karyawan pemeriksaan ini juga dapat dilakukan untuk screening test. Sehingga penyakit
lebih mudah diketahui dan penanganan lebih cepat.

4. Rectal Swab

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengisolasi dan idertifikasi kuman pathogen


(gastroenteritis) pada saluran pencernaan seperti kuman :E- Coli, Salmonella, Shigella.
Pemeriksaan ini dilakukan pada calon karyawan yang bekerja sebagai pengolah makanan
(gizi)
5. Narkoba
Pemeriksaan ini dilakukan sebagai salah satu cara mendeteksi adanya pemakaian
NAPZA. Pemeriksaan ini dilakukan khusus pada calon karyawan laki – laki.
6. Tes kehamilan
Untuk mendeteksi adanya hormon HCG dalam urine pasien sebagai deteksi terhadap
kehamilan. Pemeriksaan ini dilakukan khusus untuk calon karyawan perempuan.
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Rontgen Thorak

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan di paru-paru


seperti infeksi akut maupun kronis yang dapat menular dan mengganggu efektifitas bekerja,
seperti TB Paru, Bronkhopneumonia. Pemeriksaan dilakukan oleh semua calon karyawan
dan karyawan.

2. EKG

Untuk mengetahui adanya kelainan jantung sehingga dapat membatasi pekerjaan


fisik. Pemeriksaan dilakukan oleh calon karyawan dan karyawan yang berusia di atas 40
tahun dan yang menempati posisi driver terutama.
BAB IV
PENCATATAN DAN PELAPORAN

A. Pencatatan (Recording)
Membuat kesimpulan akhir pemeriksaan kesehatan tiap karyawan rangkap dua, 1
rangkap untuk disimpan pihak rumah sakit sebagai dokumen klinik dan 1 rangkap akan
diberikan pada karyawan yang bersangkutan.

Rumah sakit akan menyimpan hasil pemeriksaan kesehatan tiap karyawannya


minimal selama 30 tahun setelah karyawan berhenti bekerja dengan memelihara
kerahasiaan.

B. Pelaporan (Reporting)
1. External
Pelaporan eksternal dilakukan kepada Departemen Tenaga Kerja sesuai
peraturan yang berlaku dilakukan oleh pihak rumah sakit.

2. Internal
a. Ringkasan yang menyeluruh hasil pemeriksaan disampaikan kepada
Manajemen dengan mencantumkan saran tindak lanjut yang diperlukan.
b. Pada fitness status tercantum hasil akhir pemeriksaan kesehatan, yang
disimpulkan menjadi beberapa golongan, yaitu:
1) Fit for Job (Cakap untuk bekerja)
2) Fit with restriction (Cakap dengan keterbatasan)
3) Temporary unfit (Tidak cakap untuk sementara)
4) Unfit (Tidak cakap)
5) Special (Khusus)
BAB V
PENUTUP

Demikian Buku Panduan ini disusun untuk dapat digunakan sebagai panduan dan
pegangan seluruh karyawan RS Royal Prima Jambi pada umumnya.

Penyusunan Rancangan Panduan ini adalah langkah awal suatu proses yang
panjang, sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak dalam
penerapannya untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

Ditetapkan di : Jambi
Pada tanggal: 20 Desember 2015

dr. Adrianto Gazali, M.Kes


Direktur

Anda mungkin juga menyukai