1. RUANG LINGKUP
Standar ini merupakan panduan pemeriksaan kesehatan karyawan Perusahaan yang mencakup
pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksaan
kesehatan khusus.
2. TUJUAN
Pemeriksaan kesehatan bertujuan sebagai berikut:
2.1. Deteksi dini terhadap penyakit.
2.2. Menetapkan kecakapan kerja (fitess status).
2.3. Mematuhi peraturan perundangan.
2.4. Data dasar pembanding dimasa yang akan datang.
4. REFERENSI
4.1. Permenaker No. 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
4.2. Permenaker No. 3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
4.3. OHSAS 18001 : 2007 ; 4.4.6.
5.7. Pencatatan/Recording
a) Penyelenggara membuat laporan akhir hasil pemeriksaan kesehatan setiap karyawan dalam
bentuk map tertutup.
b) Penyelenggara memberikan salinan hasil pemeriksaan kesehatan dalam bentuk soft copy
untuk disimpan sebagai dokumen Perusahaan.
5.8. Quality Assurance
Penyelengaara harus mempunyai prosedur pemeriksaan yang jelas, bersifat transparan,
sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu kedokteran.
5.9. Pelaporan/Reporting
a) External
Pelaporan ke Dinas Tenaga Kerja, sesuai peraturan yang berlaku dilakukan oleh pihak
perusahaan.
b) Internal
Ringkasan yang menyeluruh hasil pemeriksaan disampaikan kepada Manajemen dengan
mencantumkan saran tindak lanjut yang diperlukan. Pada fitness status tercantum hasil
akhir pemeriksaan kesehatan, yaitu:
• Fit for Job (Cakap untuk bekerja)
Karyawan / calon karayawan dalam keadaan sehat atau ditemukan gangguan
kesehatan ringan, tetapi tidak memerlukan follow up / perawatan oleh dokter (misalnya
penyakit kulit ringan, maag, dll).
• Fit with restriction (Cakap dengan keterbatasan)
Karyawan / calon karyawan secara umum dalam kondisi sehat tetapi memiliki cacat /
keterbatasan fungsional (misalnya buta warna, buta, kelemahan / cacat anggota badan
akibat sakit / cedera / bawaan, dl). Yang bersangkutan tetap layak untuk pekerjaan
tertentu dimana cacat / keterbatasannya tidak menghalangi produktivitas dan
keselamatan.
• Temporary unfit (Tidak cakap untuk sementara)
Temporary Unfit yang dimaksud adalah karyawan mengalami gangguan kesehatan yang
memerlukan follow up / pengobatan oleh dokter (misalnya hipertensi, diabetes,
kolesterol, hepatitis, jantung, dll). Follow up dapat dilakukan oleh dokter perusahaan
atau dokter spesialis konsulen, atau rumah sakit rujukan. Dalam kondisi ini karyawan
tetap dapat melaksanakan pekerjaannya selama atau setelah masa perawatan (kecuali
jika dokter merawat memberikan rekomendasi khusus / istirahat / kerja ringan, yang
dibuktikan secara tertulis.
STANDAR PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN