Anda di halaman 1dari 24

PEMERIKSAAN

KESEHATAN
TENAGA KERJA
Disusun oleh:
Kelompok 2

- Ahmad Dzaki
- Aliyana Arum Pertiwi
- Bagus Mirza
- Sandi Saputra
Daftar Isi
01 Dasar Hukum

02 Konsep Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja

03 Hambatan dan Solusi


Dasar Hukum
KePres No KepPres
UU No 1 44 Tahun
No 47
Tahun 1974 dan
No 45 Tahun
1970
Tahun 1974 1979

Kepmena Permena Kepmena


kertrans ker No 1 kertrans
No 79 Tahun No 71
Tahun 1976 Tahun
1977 1978

Permenake PP No 8
rtrans No 2 Tahun
Tahun 1980 2019
Peraturan
Menteri
Tenaga Kerja
dan pemeriksaan kesehatan
Transmigrasi no. merupakan agenda wajib
yang harus dilakukan oleh
02/MEN/1980 pemilik perusahaan
kepada pekerja
Pengertian
(Permenakertrans No 2 Tahun 1980 Pasal 1)

a Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja


Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
oleh dokter sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk melakukan pekerjaan.

b Pemeriksaan Kesehatan Berkala


Pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu
tertentu terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter

c Pemeriksaan Kesehatan Khusus


Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh
dokter secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu.
04 Content Here
Your Picture Here Your Picture Here

Tujuan Umum

Your Picture Here Your Picture Here

1. Menilai kemampuan tenaga kerja melaksanakan pekerjaan


tertentu, ditinjau dari aspek kesehatannya;
2. Mendeteksi gangguan kesehatan yang berkaitan dengan
pekerjaan dan lingkungan kerja;
3. Identifikasi/deteksi dini penyakit akibat kerja
Your Picture Here

Tujuan Pemeriksaan

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


Awal Berkala Your Picture Here
Khusus Your Picture Here

• Tenaga Kerja yang • Mempertahankan derajat • Menilai adanya pengaruh


diterima sehat kesehatan Tenaga Kerja dari pekerjaan tertentu.
• Tidak mempunyai penyakit • Menilai kemungkinan • Menilai terhadap Tenaga
menular pengaruh dari pekerjaan Kerja atau golongan
• Cocok untuk pekerjaan • Untuk pengendalian Tenaga Kerja tertentu
yang akan dilakukan Lingkungan kerja
Mekanisme

• Dilakukan oleh dokter pemeriksa kesehatan tenaga


kerja.
• Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja membuat
rencana pemeriksaan.
• Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja harus PerMen No 2 Tahun 1980
Dokter adalah dokter yang ditunjuk oleh
membuat laporan tentang kegiatan pemeriksaannya. Pengusaha dan telah memenuhi syarat
sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga
Kerja Transmigrasi dan Koperasi No.
Per10/Men/1976 dan syarat-syarat lain yang
dibenarkan oleh Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan Perburuhan dan
Perlindungan Tenaga Kerja.
Waktu Pemeriksaan

01
02
03 Pemeriksaan Awal dilakukan sebelum
tenaga kerja bekerja atau pindah tempat
04 kerja
Pemeriksaan Berkala dilakukan minimal
1 tahun sekali

Pemeriksaan Khusus dilakukan pada


saat/kondisi tertentu

Pemeriksaan Purna Bhakti dilakukan 3 bulan


sebelum tenaga kerja pensiun/berhenti bekerja
Pelaksanaan
Pemeriksaan Awal
a. Anamnesa umum

• Riwayat penyakit

• Riwayat pekerjaan

• Kecelakaan yang pernah diderita

• Umur

• Pendidikan

• Keadaan keluarga dan lain-lain.


b. Anamnesa Khusus Penyakit
• Alergi • Gangguan jiwa • Ulkus peptikum
• Epilepsi • Penyakit kulit • Anemia
• Kelaianan jantung • Penyakit • Tumor
• Tekanan darah pendengaran • dan lain-lain.
(tinggi/rendah) • Penyakit
• TBC pinggang
• Kencing manis • Penyakit kelainan
• Asma, bronchitis, pada kaki
pneumonia • Hernia
• Hepatitis/penyakit
hati
c. Pemeriksaan Klinis
1. Mental
(keadaan kesadaran, sikap dan tingkah laku, kontak mental, perhatian,
inisiatif, intelegensia dan proses berfikir)
2. Pemeriksaan Fisik
(fisik diagnostik dari seluruh bagian badan dengan inspeksi, palpasi, perkusi
dan auskultasi, TD, nadi, pernafasan, TB, BB, Tajam Penglihatan,
pendengaran, perabaan, reflek, kesegaran jasmani)
3. Pemeriksaan Laboratorium
(darah, urine, feces)
4. Pemeriksaan Khusus
(Rongent dada, alergi test, spirometri test, E.C.G., buta warna dan lain-
lain).
Your Picture Here Your Picture Here

Hasil Pemeriksaan
Awal
1. Sehat Your Picture Here Your Picture Here
• Boleh bekerja berat
• Boleh bekerja ringan
• Boleh bekerja di berbagai bidang

2. Menderita sakit/ada kelainan


• Boleh bekerja pada kondisi kerja tertentu
• Ditolak untuk bekerja
• Ditolak permanen (tetap) atau ditolak sementara
menunggu proses pengobatan
Pelaksanaan Pemeriksaan
Berkala, Khusus, dan
Purna Bhakti
a. Anamnesa
1. Nama
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Unit kerja
5. Lama kerja
6. Gambaran tentang : yang dikerjakan, faktor bahaya di
lingkungan kerja, keluhan yang diderita, kondisi
kesehatan yang dirasakan dll.
b. Pemeriksaan Klinis
1. Mental
(gangguan mental dan penyakit jiwa)
2. Pemeriksaan Fisik
(pemeriksaan fisik diagnostik)
3. Pemeriksaan Laboratorium
(darah dan urine rutin)
4. Pemeriksaan Khusus
yang berkaitan dengan keluhan/gangguan kesehatan (spirometri
test, audiogram, pemeriksaan fungsi organ khusus, pemeriksaan
laboratorium khusus/biological monitoring)
Data Pendukung Pembuatan Analisa Hasil

1. Data kesehatan awal


2. Hasil pemeriksaan kesehatan sebelumnya
3. Pemeriksaan penunjang
4. Data lingkungan kerja
5. Statistik kesehatan kerja
Your Picture Here Your Picture Here

Hasil Pemeriksaan Berkala,


Khusus, dan Purna Bhakti

Your Picture Here Your Picture Here

1. Sehat
2. Sakit :
• penyakit umum
• penyakit akibat kerja
• diduga penyakit akibat kerja
3. Jika ditemukan PAK harus diberikan saran-
saran pengendalian.
PAK (Permen No. 1/1981)
Hasil riksa berkala / riksa
khusus
Kepmenaker 333/89 ttg diagnosis dan
pelaporan PAK, diagnosis didukung oleh dokter
Pengurus/badan penyelengara pemeriksa, meliputi pemeriksaan klinis,
(yg ditunjuk) pemeriksaan kondisi pekerjaan dan lingkungan

Melaporkan secara tertulis


(2X24 jam) setelah didiagnosa Jika terdpt keraguan dr Dokter pemeriksa, maka :
• Depnaker (Peg. Pawas dan dokter penasehat yg
ditunjuk mendiagnosa kembali
Dirjen binwasnaker • Balai/Pusat Hiperkes membina diagnosa tersebut
Hak Tenaga Kerja Cacat/PAK

a. Pengangkutan dr TKP ke RS terdekat atau ke rmh


b. Pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan di RS
c. Biaya pemakaman

(Santunan berupa uang)


a. STMB sbg pengganti upah
b. Cacat sebagian utk selama-lamanya
c. Cacat Total utk selama-lamanya
d. Kematian

Saudara Janda/duda/anak Ahli waris


sedarah (tanggungan) yg ditjk TK

Pengusaha/
Pihak lain
Hambatan
dan Solusi
Hambatan

Kurangnya identifikasi resiko


Penyakit Akibat Kerja pada Terhentinya waktu kerja Perusahaan tidak memiliki
area kerja yang pada saat proses dokter khusus untuk
mengakibatkan kurang pemeriksaan Kesehatan melakukan Pemeriksaan
efektifnya Pemeriksaan Tenaga Kerja Kesehatan Tenaga Kerja.
Kesehatan Tenaga Kerja
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai