A. Latar Belakang.
Rumah sakit merupakan suatu unit pelayanan jasa kesehatan kepada
masyarakat yang mana menjadi tempat berkumpulnya orang sakit maupun
sehat atau anggota masyarakat baik petugas ataupun pengunjung, pasien yang
mendapat perawatan di rumah sakit dengan berbagai macam penyakit
menular. Hal ini membuat rumah sakit merupakan tempat kerja yang memiliki
resiko terhadap gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja bagi petugas. Oleh
sebab itu sudah seharusnya kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit
bukan merupakan hal yang tabu untuk diterapkan.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian spesifik dari segi
kesehatan umumnya, yang lebih memfokuskan lingkup kegiatannya pada
peningkatan kualitas hidup tenaga kerja melalui penerapan upaya kesehatan.
Penyakit akibat kerja dapat menyerang semua tenaga kerja di rumah sakit,
baik tenaga medis maupun non medis akibat pajanan biologi, kimia dan fisik di
dalam lingkungan kerja rumah sakit itu sendiri.
Pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja menurut Peraturan Menteri
Tenaga Kerja & Transmigrasi No. 01/MEN/1982 adalah pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan untuk melindungi pekerja dari kemungkinan mengalami
gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerja atau lingkungan kerja serta
mengupayakan peningkatan kemampuan fisik pekerja.
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan staff di Rumah
sakit ini perlu dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan kesehatan badan,
kondisi mental dan kemampuan fisik staff.
C. Peraturan Perundang-Undangan
1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
B. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini dilakukan oleh dokter pemeriksa. Pemeriksaan ini meliputi :
1. Anamnesa
Dokter pemeriksa menegaskan agar pertanyaan-pertanyaan dijawab
dengan teliti dan jujur. Yang perlu ditanyakan adalah :
1) Riwayat-riwayat penyakkit umum, seperti TBC, DM, Jantung, syaraf,
hipertensi / hipotensi, penyakit ginjal, kulit, dll.
2) Riwayat perawatan di rumah sakit, mengapa dirawat, belum atau
pernah dirawat, berapa lama waktu perawatan dan jenis penyakit yang
dideritanya.
3) Riwayat kecelakaan, apakah pernah mendapat kecelakaan, sebab –
sebabnya, adakah hubungan antara kecelakaan dengan pekerjaannya,
bagian anggota badan yang cidera, apakah dirawat atau tidak, jika
dirawat berapa lama waktu perawatan, apakah menderita cacat
sementara atau tetap.
4) Riwayat operasi, pernah operasi atau tidak, jika pernah apa jenis
operasinya, kapan, dimana dan berapa lama perawatan operasi
tersebut
5) Riwayat pekerjaan, apakah pernah bekerja atau belum, jika sudah
dimana, berapa lama dan mengapa berhenti dari pekerjaan tersebut,
adakah kemungkinan ia menderita penyakit jabatan dari pekerjaannya
yang terdahulu
6) Riwayat penyakit jabatan, ditanyakan pada staff yang sudah pernah
bekerja. Jika mencurigai adanya penyakit jabatan maka perlu
dilakukan pemriksaan khusus untuk memastikan apakah ia masih
menderita penyakit jabatan tersebut atau sudah sembuh