KERJA
KELOMPOK 3 PELATIHAN
HIPERKES DAN KK
PENDAHULUAN
Perubahan perindustrian di era globalisasi, adanya kemajuan di bidang teknologi untuk meningkatkan efisien dan produktivitas kerja.
Namun kecelakan serta penyakit akibat kerja tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat diminimalisir apabila penilaian risiko, hygine
perusahaan serta kesesuaian alat dan manusia tetap terjaga.
Oleh sebab itu Kesehatan karyawan merupakan kunci keberhasilan, karena dengan karyawan yang sehat akan menciptakan perusahaan
yang sehat dan berhasil
DASAR HUKUM
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
KEPRES RI NO.22 TAHUN 1993 TENTANG PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH PEKERJAAN ATAU
LINGKUNGAN KERJA
PERMENAKERTRANS NO. PER 02/MEN/1980 TENTANG PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA DALAM
PENYELANGGARAAN KESELAMATAN KERJA
1 2 3 4
Karyawan +/- 500 Produksi 24 / 5 dengan 3 Tenaga Kesehatan 2 Terdapat Pelayanan
shift Dokter dan 3 Perawat Kesehatan dan P3K
KESEHATAN KERJA
Kesehatan kerja menurut Komisi Gabungan ILO/WHO adalah upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik,
mental dan kesejahteraan sosial bagi pekerja sebaik-baiknya
Aplikasi kesehatan kerja merupakan upaya Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif.
merupakan ilmu pengetahuan dan seni yang membantu seseorang untuk mengubah gaya hidup menuju kesehatan yang optimal, yaitu
PROMOTIF terjadinya keseimbangan kesehatan fisik, emosi, spiritual dan intelektual
merupakan pencegahan terjadinya penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh alat / mesin dan masyarakat yang berada di sekitar
PREVENTIF lingkungan kerja ataupun penyakit menular
KURATIF merupakan langkah pemeliharaan dan peningkatan kesehatan bagi pekerja serta upaya penatalaksanaan penyakit yang timbul pada saat
bekerja untuk meningkatkan kepuasan pekerja dalam bekerja,sekaligus memberi motivasi untuk pekerja supaya memiliki kesehatan yang
optimal
REHABILITATIF merupakan rangkaian kegiatan yang ditujukan kepada pasien yang sudah tidak menderita penyakit agar dapat berinteraksi secara normal
lagi dalam lingkungan sosial.
PELAYANAN KESEHATAN TENAGA
KERJA
Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalampenyesuaian diri baik fisik
maupun mental, terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja.
Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari
pekerjaan atau lingkungan kerja.
Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang
menderita sakit.
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pe m e r i k sa a n Ke se h a t a n Se b e l um
Pe m e rik sa a n Ke se h a t a n B e rka l a Pe m e r i k sa a n Ke se h a t a n Kh usus
B e ke r j a
Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja Pemeriksaan secara berkala adalah Pemeriksaan kesehatan yang di lakukan
ini terdiri dari pemeriksaan fisik pemeriksaan kesehatan pada waktu waktu secara khusus terhadap tenaga kerja
lengkap, kesegaran jasmani, rontgen tertentu terhadap tenaga kerja. tertentu. Pemeriksaan kesehatan ini di
paru-paru (bilamana mungkin) dan Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk maksudkan untuk menilai adanya
laboratorium rutin, serta pemeriksaan mempertahankan derajat kesehatan tenaga pengaruh pengaruh dari pekerjaan
lain. Bertujuan untuk mendapatkan kerja sesudah berada dalam pekerjaannya, tertentu terhadap tenaga kerja atau
data kesehatan dasar pegawai. serta menilai kemungkinan adanya golongan golongan tenaga kerja
pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin tertentu.
yang perlu dikendalikan
PENYAKIT AKIBAT
KERJA
Setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
atau lingkungan kerja
NEGATIF
• Tidak ditemukan prosedur penganganan kegawatdarutan medis
• Sarana prasana penanganan kegawatdaruratan medis kurang memadai
• Kotak P3K tidak dilakukan pengisian kembali setelah digunakan, hanya dilakukan pengecekan setiap bulan
• Belum dilakukan Daily Check Up untuk pekerjan beresiko tinggi
• Petugas kantin berganti setiap 6 bulan dan belum dilakukan edukasi berkala
• Suhu terasa panas dibeberapa ruang kerja
• Penggunaan APD yang tidak tertib
• Terdapat kipas angin yang menghadap dan terpapar langsung ke pekerja
PEMECAHAN MASALAH
• Tidak adanya Ambulance untuk merujuk, diberikan solusi dengan
menyediakan mobil operasional yang siap digunakan
• Belum dilakukan edukasi untuk petugas kantin yang berganti setiap 6 bulan,
dilakukan edukasi berkala kepada semua petugas kantin
• Belum dilakukan daily checkup, dilakukan daily check up oleh perawat
kepada pekerja beresiko tinggi untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja
• Petugas kurang tertib dalam penggunaan APD, diberikan sosialisasi
mengenai bahaya penyakit akibat kerja dan diberikan hukuman untuk pekerja
yang melanggar aturan
• Sarana prasarana kesehatan dirasa belum optimal, di berikan solusi untuk
pengurusan ijin klinik perusahaan agar fasilitas kesehatan dapat menjadi
lebih lengkap
KESIMPULAN
Terdapat temuan positif dan negatif saat kunjungan, perlu dilakukan perubahan demi
terciptanya lingkungan kerja yang aman dan nyaman
SARAN
Beberapa saran perubahan dapat dilakukan segera agar pekerja dapat berkerja lebih
optimal. Peningkatan status fasilitas kesehatan dirasa perlu agar pemenuhan sarana
prasarana lebih lengkap dapat dilakukan guna menunjang jalannya kegiatan perusahaan
dengan lebih baik.
TERIMA KASIH
Disusun Oleh :
• dr. Edi Rahman • dr. Rizky Achmad Aiyubhi
• Dr. dr. Cynthia Christine, MMRS • dr. Dian Wirastuti
• dr. Tintin Supriatin, SH, MH, MM • dr. Ngurah Made Surya Deva Wirabuana
• dr. Mesrina Siahaan, MM • dr. Syamsuriah
• dr. Evy Herawati Widjaja, MMRS • dr. Laura Triwindawati
pertanyaan