Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL

PROGRAM PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN


DAN LINGKUNGAN KERJA PERUSAHAAN

A. LATAR BELAKANG

Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Badan Pusat


Statistik (BPS) tahun 2016, Indonesia merupakan salah satu dari Negara besar
di dunia yang memiliki jumlah angkatan kerja nomor 4 (empat) dengan jumlah
penduduk usia kerja (Penduduk diatas 15 tahun) sebanyak 165,6 juta orang.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa Indonesia telah memberikan kontribusi
besar bagi dunia dalam bidang ketenagakerjaan. Dengan kondisi seperti ini
Indonesia memiliki potensi masalah yang relative besar, termasuk didalamnya
masalah kesehatan dan keselamatan kerja.

Dalam era perdagangan bebas, kesehatan dan keselamatan kerja


merupakan suatu keharusan untuk dilaksanakan oleh suatu
industri/perusahaan. Kesehatan kerja sangat penting peranannya dalam
meningkatkan produktivitas perusahaan. Jika tingkat kesehatan pekerja
terpelihara dengan baik, maka angka kesakitan, absensi, kecacatan, keluar
masuk (turn over) dan kecelakaan kerja serta kerugian materi dapat
diminimalisir.

Kesehatan bagi pekerja merupakan bagian integral dari sistem


manajemen secara keseluruhan, dan merupakan tanggung jawab pekerja dari
semua tingkatan dalam organisasi di suatu perusahaan. Unsur pekerja
merupakan faktor penting dalam keberhasilan usaha atau perusahaan, karena
itu harus tersedia sistem yang menjamin pemantauan kesehatan pekerja baik
pekerja tetap maupun pekerja kontrak, untuk bekerja pada pekerjaan atau
lingkungan kerja tertentu.
Salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi
karyawan/pekerja perusahaan yakni dengan melalui kegiatan pemeriksaan
kesehatan secara berkala (Medical Check-Up) bagi pekerja minimal sekali
dalam setahun sesuai amanat UU No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
dan melakukan pemantauan/pengukuran faktor risiko Lingkungan Kerja untuk
mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja yang
diakibatkan oleh keadaan/kondisi lingkungan kerja diatur dalam Permenkes RI
No.1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan kerja
Perkantoran dan Industri.
Adapun tujuan dari pada kegiatan ini adalah untuk menilai fitness for
work yang merupakan persyaratan pelaksanaan program kesehatan kerja
dalam rangka mendapatkan data dasar kesehatan bagi pekerja maupun
Lingkungan kerja. Prinsip dasar dari pemeriksaan kesehatan adalah job-related
dan cost effectiveness sehingga diperlukan evaluasi lingkungan kerja untuk
menetapkan potensi hazard yang ada. Karena perusahaan memiliki faktor
resiko tinggi terhadap penyakit akibat kerja, Faktor-faktor lingkungan kerja yang
menonjol antara lain Kebisingan, Getaran, Iklim kerja, Kualitas air dan Udara
serta aspek lainnya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan terhadap
para pekerja baik yang berinteraksi langsung maupun yang tidak langsung
dengan faktor resiko tersebut.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan bagi karyawan/pekerja perusahaan


melalui pemeriksaan kesehatan (Medical Check-Up) dan pemantauan
factor risiko lingkungan kerja.

2. Tujuan Khusus
a. untuk mengetahui status kesehatan pekerja baik jasmani maupun
rohani, yang kemudian disimpulkan dengan sehat (Fit) atau tidak sehat
(Unfit) oleh dokter
b. Deteksi dini Penyakit Akibat Kerja (PAK);
c. Melihat Trend Perkembangan penyakit yang timbul akibat hubungan
kerja
d. Deteksi dini penggunaan narkoba melalui pemeriksaan urine pekerja
e. Deteksi dini kesehatan mental (psikis) melalui teori pendekatan
wawancara dan konsultasi
f. Melakukan pengukuran faktor risiko lingkungan kerja seperti :
 Faktor Fisik : Kebisingan (noise), Getaran (Vibration),
Pencahayaan (Ilumination), Iklim kerja/Suhu Ekstrim.
 Faktor kimia : Debu total, logam berat Pb, dan gas yang dapat
menimbulkan sesak nafas= CO, SO2 dan NO2.
 Faktor biologis : kualitas bakteri dalam air.
C. DASAR HUKUM

Peraturan Perundangan yang melandasi program pemeriksaan


kesehatan pekerja antara lain :

1. UU No. 1 Tahun 1970, Tentang Keselamatan Kerja;


2. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan;
3. UU No. 36 Tahun 2009, Tentang Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 02/Men/1980,
tentang pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 03/Men/1982,
tentang pelayanan kesehatan kerja.
6. PP No. 14 Tahun 1993, tentang Penyelenggaraan Program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja.
7. Kepres RI No. 22 Tahun 1993, tentang Penyakit Yang Timbul Karena
Hubungan Kerja;
8. Kepmenkes No. 715 Tahun 2003, tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi
Jasa Boga;
9. Kepmenkes No.1758/Menkes/SK/XII/2003 Tentang Standar Pelayanan
Kesehatan Kerja Dasar;
10. Kepmenkes No.038/Menkes/SK/II/2007 Tentang Pelayanan Kesehatan
Kerja.
11. Kepmenkes RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
12. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No: 14 TAHUN 2003 tentang
pengelolaan,pengendalian pencemaran air, udara, penetapan baku mutu
limbah cair, baku mutu udara ambient dan emisi serta baku tingkat
gangguan kegiatan yang beroperasi di Provinsi Sulawesi Selatan
BAB II
RUANG LINGKUP DAN JENIS PEMERIKSAAN

1. PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA (MEDICAL CHECK-UP)

A. Ruang lingkup.

1. Kelayakan Untuk Bekerja (Fitness to work)

Kelayakan untuk bekerja adalah status kesehatan pekerja yang


dianggap memenuhi syarat kesehatan untuk melaksanakan pekerjaan
yang telah ditetapkan, yakni mampu melakukan tanggung jawab pekerjaan
mereka tanpa pembatasan apapun.
Program penilaian kelayakan seorang pekerja merupakan hal yang
penting dan diwajibkan oleh Perundang-undangan, karena semua tempat
kerja mempunyai faktor resiko bahaya yang dapat berdampak terhadap
kesehatan pekerja. Untuk mencegah kecelakaan/kecacatan maupun sakit
akibat kerja maka upaya penilaian kesehatan ini sangat perlu diharapkan.

2. Program Kembali Bekerja (Return to work)

Program kembali bekerja adalah program yang membantu pekerja


untuk secepatnya kembali bekerja setelah mendapatkan cedera maupun
sakit yang serius. Biasanya karena cedera atau sakit tersebut sehingga
pekerja tidak mampu melaksanakan tugas-tugas sebelumnya, secara
medis pekerja tersebut perlu diberi pembatasan dalam bekerja selama
jangka waktu tertentu untuk pemulihan.
Program kembali bekerja ini dikembangkan untuk mengurangi
dampak negatif akibat cedera atau sakit terhadap pekerja yang
bersangkutan baik secara fisik maupun mental. Status kesehatan pekerja
untuk dapat kembali bekerja disimpulkan dengan sehat (Fit) atau tidak
sehat (Unfit) oleh dokter yang merawatnya.
B. Jenis Pemeriksaan

Pemeriksaan kesehatan dalam kesehatan kerja bersifat job-related,


maksudnya adalah parameter pemeriksaan, disesuaikan dengan jenis
pajanan di tempat kerja. Kebijakan fitness untuk bekerja ini mencakup semua
tenaga yang bekerja di lingkungan perusahaan, baik pekerja tetap maupun
pekerja kontrak.
Dalam pelaksanaannya, program penilaian kecakapan untuk bekerja
ini mencakup 6 (enam) macam pemeriksaan kesehatan, yang dapat dibagi
atas 3 (tiga) bagian besar, yaitu :

1. Awal Bekerja

a. Pemeriksaan Kesehatan Pra-kerja (Pre-employment)


 Pra-kerja Calon pekerja permanen (tetap)
Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan sebelum penempatan
seorang calon pekerja pada suatu pekerjaan yang spesifik, dalam
kapasitas sebagai pekerja baru dengan tujuan untuk mengetahui
status kesehatan apakah pekerja layak dan mampu melaksanakan
pekerjaan tersebut dan hasil pemeriksaan ini digunakan sebagai data
dasar (baseline data). Untuk dijadikan standar penetapan dalam
menempatkan pekerja dalam suatu pekerjaan tertentu. Bilamana
pekerja telah memulai pekerjaannya dan belum dilakukan
pemeriksaan kesehatan maka harus dilengkapi dalam waktu 30 – 60
hari setelah penempatan.

 Pra-kerja calon pekerja kontrak (jangka waktu tertentu)


Untuk pekerja kontrak, pemeriksaan kesehatan tergantung dari
lamanya hubungan kerja, dibagi atas 3 kategori, yaitu :
 Kurangdari 3 bulan
 Antara 3 – 12 bulan
 Lebih dari 12 bulan
b. Pemeriksaan Kesehatan Pra-penempatan atau alih tugas (pre-
placement)
Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan sebelum penempatan atau
alih tugas pekerjaan karena faktor risiko yang berbeda dengan tempat
kerja sebelumnya.Hasil pemeriksaan tersebut digunakan sebagai data
dasar (baseline data) dan dapat dijadikan sebagai standar penilaian,
apakah pekerja mampu dan layak melaksanakan pekerjaan tersebut dari
sudut pandang kesehatan dengan cakap dan aman, serta menetapkan
apakah yang bersangkutan memenuhi standar fisik yang ditetapkan bagi
pekerjaan tersebut pemeriksaan ini dilakukan sebelum pekerja memulai
pekerjaannya.

2. Selama Bekerja

 Pemeriksaan Kesehatan Berkala (Periodical Examination)


Pemeriksaan ini dimaksudkan sebagai suatu deteksi dini atas
adanya perubahan kesehatan pekerja yang dikaitkan dengan
pekerjaannya serta menilai kemungkinan adanya pengaruh dari
pekerjaan, sehingga perlu dikendalikan dengan usaha-usaha
pencegahan, yang dilaksanakan berdasarkan jadwal/interval waktu yang
ditetapkan.Untuk pemeriksaan kesehatan berkala, melalui
Permenakertrans Nomor 02/Men/1980 ditetapkan sekurang-kurangnya
dilakukan setahun sekali.
 Pemeriksaan Kesehatan Khusus akibat pajanan tertentu (special
exposure)
Pemeriksaan kesehatan dimaksudkan untuk menilai adanya
pengaruh suatu pekerjaan tertentu terhadap pekerja atau dilakukan bila
ada suatu pajanan tertentu yang memerlukan pengamatan lebih ketat.
Frekwensi pemeriksaan ini lebih sering dibandingkan dengan
pemeriksan berkala, dan parameter yang diperiksa sesuai dengan jenis
pekerjaan atau pajanan di tempat kerja.Pemeriksaan kesehatan khusus
biasanya dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan atau jangka waktu tertentu
tergantung factor resikonya, untuk jabatan atau tugas khusus tanpa
memandang umur dan parameternya ditambahkan pada pemeriksaan
kesehatan dasar jika telah tiba waktunya.

 Pemeriksaan Khusus Berdasarkan Resiko

Manajemen harus melaksanak an analisis resiko untuk setiap


pekerjaan dan tugas, termasuk setiap temuan, baik yang mencakup zat
atau keadaan yang menunjukkan keterpajanan terhadap zat/keadaan
tersebut, yang mana membutuhkan pemeriksaan kesehatan khusus,
misalnya seperti: kebisingan, Iklim kerja, pencahayaan,Getaran, Kualitas
air sumurl, kualitas air minum,serta kualitas air limbah, Debu total, dan
Kualitas udara.

 Pemeriksaan Khusus berdasarkan Jabatan

Jenis jabatan yang memerlukan pemeriksaan khusus, antara lain :


Pekerja Las (Welders), Sopir, pembuat makanan (FoodHandler),
petugas medis, pekerja di offshore, operator computer, operator alat
berat, security dll.

3. Akhir Bekerja

 Pemeriksaan Kesehatan Pasca-penempatan (post-placement)


Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada akhir dari suatu
pajanan dimana setelah dalam kurun waktu tertentu bekerja
menghadapi factor resiko yang ada di tempat kerja. Pemeriksaan
kesehatan ini dilakukan setelah selesai melaksanakan suatu tugas yang
mengandung unsur yang berisiko terhadap kesehatan dan beralih ke
tugas yang lain. Pemeriksaan ini perlu dilakukan bilamana paparan
terhadap pajanan yang spesifik dihentikan
 Pemeriksaan Kesehatan Pensiun (Termination, Exit)
Sama dengan pemeriksaan kesehatan umum dan berlaku bagi
pekerja permanen yang telah bekerja selama lebih dari satu tahun,
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada saat mengundurkan diri
atau akhir dari status kepegawaian adalah semua aspek yang
berhubungan dengan kesehatan pekerja selama
pengabdiannya.Hasilnya harus di dokumentasikan untuk mengantisipasi
kemungkinan timbulnya implikasi hukum dikemudian hari.

4. Pemeriksaan Psikologi Pekerja


A. Jenis kegiatan : Konsultasi & Asesment Psikologi

Kegiatan ini merupakan pemetaan potensi diri serta kompetensinya


secara obyektif, terukur dan mampu memberi gambaran yang
sebenarnya. Salah satu cara mendapatkan gambaran potensi dan
kompetensi calon karyawan adalah dengan melakukan evaluasi psikologi
dan pengukuran kompetensi.

Tujuan Konsultasi & Asesment Psikologi pekerja perusahaan/industri :


1. Menggambarkan potensi intelegensi dan kecerdasan secara umum
yang terkait dengan dimensi kognitif.
2. Mengidentifikasi kecenderungan perilaku kerja.
3. Mengungkap gambaran dan dinamika kepribadian, stabilitas emosi
dan ketahanan diri yang berkaitan dengan tugas.
4. Memberikan pemetaan kompetensi calon karyawan sesuai dengan
standar jabatan/job deskripsi yang diinginkan oleh perusahaan.
5. Merekomendasikan kelebihan dan kelemahan calon karyawan
menurut potensi maupun performance kerjanya.
6. Memberikan prediksi saran pengembangan yang sesuai dengan hasil
pemetaan berdasarkan job\desripsi yang akan diembannya.
B. Metode yang digunakan
1. Tes tertulis individu / klasikal (alokasi waktu +/- 4 jam)
2. Interview (Competence Based Behavioral Interview) dalam bentuk
panel (waktu +/- 30 menit s/d 1 Jam)
3. Performance Test (waktu +/- 3 – 4 jam dalam satu group diskusi).
C. Gambaran Aspek psikologis.
Gambaran aspek-aspek psikologis, meliputi :
a. Aspek Inteligensi (Taraf kecerdasan, daya tangkap, analisa, sintesa,
kemampuan verbal, kemampuan konkrit praktis, daya ingat,
kemampuan numerik).
b. Aspek sikap kerja (Ketekunan, kecepatan, kegigihan, sistematika kerja,
daya tahan stress, motivasi, kedisiplinan).
c. Aspek sosial emosional / kepribadian (stabilitas emosi, kepercayaan
diri, komunikasi, kerjasama, penyesuaian diri).
d. Aspek kepemimpinan / Aspek manajerial (Visi,perencanaan,
kemampuan memberikan instruksi, pengorganisasian tim,
Pengawasan terhadap tugas, Kemamp. memberikan umpan balik,
kemandirian, Pengambilan keputusan, Komitmen dalam tim, Orientasi
pada tugas, Orientasi pada relasi, Pendekatan pada bawahan).

D. Rekomendasi
Rekomendasi diberikan kepada karyawan disesuaikan dengan
tujuan psikotes yang dilakukan meliputi :
 Untuk tujuan seleksi atau promosi, rekomendasinya adalah:
Disarankan, Dipertimbangkan dan Tidak Disarankan.
 Untuk tujuan evaluasi atas posisi tertentu, rekomendasinya adalah:
Sesuai, Cukup Sesuai, Kurang Sesuai dan Tidak Sesuai
 Untuk tujuan pengembangan, rekomendasinya adalah: Potensial,
Cukup Potensial, Kurang Potensial dan Tidak Potensial.
2. PENGUKURAN/PEMERIKSAAN LINGKUNGAN KERJA

Ruang lingkup pemeriksaan/Pengukuran lingkungan kerja meliputi :

A. Pemeriksaan Faktor Fisik lingkungan kerja


Pemeriksaan fisik lingkungan kerja disini adalah segala sesuatu yang
berada dalam lingkup perusahaan yang dapat menimbulkan penyakit akibat
kerja serta kesehatan dan kenyamanan pekerja seperti Suhu, kelembaban,
Kebisingan, pencahayaan dan getaran.

B. Pengukuran Kualitas Udara Lingkungan kerja


Pengukuran kualitas udara adalah penentuan tingkat pencemaran udara
yang ditimbulkan dari proses produksi. Udara adalah suatu campuran gas
yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi denagn komponen
konsentrasinya berpariasi yaitu uap air (H2O) dan (CO2).
Dalam udara terdapat oksigen untuk bernafas (O2) carbon dioksida
(CO2) untuk foto sintesisi clorofil daun, Ozon (O3) untuk menahan sinar ultra
violet dari sinar matahari.
Udara merupakan media lingkungan yang merupakan kebutuhan dasar
manusia perlu mendapatkan perhatian yang serius, dimana pengendalian
pencemaran udara merupakan salah satu dari sepuluh program unggulan.

C. Pemeriksaan kualitas air yang ada di lingkungan kerja


Dalam Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan pada
pasal 22 ayat 23 mengatakan bahwa Penyehatan Air meliputi pengamanan
dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan hidup manusia. Upaya
penyehatan air bertujuan untuk menjamin tersedianya air minum ataupun air
bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan bagi seluruh masyarakat baik
perkotaan maupun pedesaan. Untuk menjamin tersedianya kualitas air yang
memenuhi persyaratan tersebut, berbagai upaya telah dilaksanakan oleh
pemerintah maupun masyarakat, seperti pembangunan dan perbaikan
sarana air bersih/air minum, Upaya pengawasan kualitas air dan
penyuluhan–penyuluhan mengenai hubungan kesehatan dengan
tersedianya air yang memenuhi persyaratan kesehatan.
Salah satu aspek yang sangat esensial untuk terjaminnya kualitas air yang
memenuhi persyaratan tersebut adalah tersedianya suatu perangkat yang dapat
nengatur dan mengawasi pihak yang memproduksi air dan pihak konsumen,
yang meliputi hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing demi
terjaminnya kuantitas dan kualitas air.
Adapun parameter lingkungan kerja yang akan dilakukan
pengukuran/pemeriksaan adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran faktor fisik
a. Suhu dan Kelembaban
b. Getaran ( Vibration )
c. Pencahayaan (Ilumination)
d. Kebisingan (Noice)
2. Pengukuran kualitas udara
a. Sulfur Dioksida (SO2)
b. Nitrogen Dioksida (NO2)
c. Carbon Monoksida (CO)
d. Debu Total (Partikel)
e. Timbal (Pb)
3. Pemeriksaan kualitas air
a. Air Bersih ( Air Tanah /Sumur Bor)
b. Air Minum (PDA
c. Air Limbah
BAB III
PAKET PEMERIKSAAN DAN BIAYA

A. PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA (MEDICAL CHECK-UP)

Dengan mengacu pada prinsip dasardari pemeriksaan kesehatan yang


berbasis resikodan untuk lebih efisien dalam hal pembiayaan, maka kami
menawarkan beberapa paket pemeriksaan kesehatan sesuai Peraturan
Gubernur Sulawesi Selatan No. 11 Tahun 2015 sebagai berikut :

PAKET A : UNTUK TENAGA KERJA UMUM DAN ADMINISTRASI

JENIS PEMERIKSAAN BIAYA KET.


1 PEMERIKSAAN FISIK Rp 10,500  
2 Ronthgen Thorax Rp 150,000  
3 EKG Rp 75,000  
  Usia 40 Tahun Atau Lebih    
4 Laboratorium    
  A Darah Lengkap Rp 60,000  
  * Hb    
  * Lekosit    
  * Trombosit    
  * Eritrosit    
  B Fungsi Hati    
  * SGOT Rp 50,000  
  * SGPT Rp 50,000  
  * Alkali Phospatase Rp 50,000  
  C Fungsi Ginjal    
  * Ureum Rp 50,000  
  * Creatinin Rp 50,000  
D Urine Rutin Rp 60.000
E Feces Rutin Rp 50,000
5 Pemeriksaan urine tes narkoba Rp 125,000  
6 Konsultasi Psikologis Rp 52,500
TOTAL Rp 833,000  
PAKET B : PEMERIKSAAN KESEHATAN UNTUK KARYAWAN YANG
BEKERJA PADA FOOD HANDLER

JENIS PEMERIKSAAN BIAYA KET

1 PEMERIKSAAN FISIK Rp 10,500  

2 Ronthgen Thorax Rp 150,000  

3 EKG 40 Tahun Atau Lebih Rp 75,000  

4 Laboratorium    
  a Darah Lengkap Rp 60,000  
  * Hb, Leukosit, Trombo,    
  Ertrosit, LED, Diff  
  b Fungsi Ginjal    
  * Ureum Rp 50,000  
  * Creatinin Rp 50,000  
  c HBs. Ag  Rp 100,000  
  d Faeces    
  * Faeces rutin Rp 50,000  
    * Faeces Coulture Rp 60,000  
5 Pemeriksaan urine tes narkoba Rp 125,000  
6 Konsultasi Psikologis Rp 52,500
TOTAL Rp 783,000  

PAKET C : PEMERIKSAAN KESEHATAN UNTUK KARYAWAN YANG


BEKERJA PADA PAPARAN BISING

JENIS PEMERIKSAAN BIAYA KET


1 PEMERIKSAAN FISIK Rp 10,500  
2 Ronthgen Thorax Rp 150,000  
3 EKG 40 Tahun Atau Lebih Rp 75,000  
4 Laboratorium    
PAKET D : PEMERIKSAAN KESEHATAN UNTUK KARYAWAN YANG BEKERJA
PADA PAPARAN SUHU TINGGI
  a Darah Lengkap Rp 60,000  
  * Hb, Leukosit,
JENIS PEMERIKSAAN Trombo,   BIAYA   KET
1   Ertrosit,
PEMERIKSAAN FISIK LED, Diff   Rp  
10,500  
2   b Fungsi
Ronthgen Thorax Ginjal   Rp  
150,000  
3  Kosultasi*Psikologis
Ureum Rp Rp50,000 52,500 
  EK * Creatinin Rp 50,000  
4  Gc Faeces  Rp Rp50,000 75,000   
5 Laboratorium      
  5 Audiometri
a Darah Lengkap Rp Rp75,000 60,000  
  6 Pemeriksaan urine tes narkoba
* Hb, Leukosit, Trombo, Rp   125,000  
  7 Konsultasi Psikologis
Ertrosit, LED, Diff Rp 52,500  
  b Urine TOTAL
Rutin Rp 698,000 60,000 
 Rp  
  c Fungsi Ginjal    
  * Ureum Rp 50,000  
  * Creatinin Rp 50,000  
  d Faeces rutin  Rp 50,000  

6 Pemeriksaan urine Tes Narkoba Rp 125,000

TOTAL Rp 683,000  

PAKET E : PEMERIKSAAN KESEHATAN UNTUK KARYAWAN YANG BEKERJA


PADA PAPARAN DEBUDAN PEKERJA DILUAR RUANGAN

JENIS PEMERIKSAAN BIAYA KET


1 PEMERIKSAAN FISIK Rp 10,500  
2 Ronthgen Thorax Rp 150,000  
3 Kosultasi Psikologis Rp 52,500
4 EKG Rp 75,000  
5 Laboratorium    
  a Darah Lengkap Rp 60,000  
  * Hb, Leukosit, Trombo,    
  Ertrosit, LED, Diff    
  b Urine Rutin Rp 60,000  
  c Faeces rutin  Rp 50,000  
 6 Pemeriksaan urine Tes Narkoba Rp 125,500  
TOTAL Rp 582,500  
PAKET F : PEMERIKSAAN KESEHATAN UNTUK KARYAWAN YANG BEKERJA
SEBAGAI WELDER

JENIS PEMERIKSAAN
BIAYA
KET

1
PEMERIKSAAN FISIK
Rp 10,500
 

2
Ronthgen Thorax
Rp 150,000
 

3
EKG

Rp 75,000
 

Usia 40 Tahun Atau Lebih


 
 

4
Laboratorium
 
 

 
a
Darah Lengkap
Rp 60,000
 

*
bHb, Leukosit, Trombo, Ertrosit
 
 

*
Diff, LED
 
 

 
b
Fungsi Hati
 
 

*
SGOT
Rp 50,000
 

*
SGPT
Rp 50,000
 

*
Alkali Phospatase
Rp 50,000
 

*
Gamma GL
Rp 50,000
 

*
Bilirubin Direct
Rp 50,000
 

*
Bilirubin Indirect
Rp 50,000
 

*
Bilirubin Total
Rp 50,000
 

 
c
Fungsi Ginjal
 
 

*
Ureum
Rp 50,000
 
 

*
Creatinin
Rp 50,000
 

 
d
Urine Rutin
Rp 60,000
 

 
e
Faeces
 
 

*
Faeces rutin
Rp 50,000
 

5
Audiometri
Rp 75,000
 

6
Spirometri
Rp 150,000
 

7
Konsultasi Psikologis
Rp 52,500

8
Pemeriksaan urine Tes Narkoba
Rp 125,000

TOTAL
Rp 1,258,000

PAKET G : PEMERIKSAAN KESEHATAN UNTUK KARYAWAN YANG BEKERJA


PADA PAPARAN BAHAN KIMIA (SOLVENT, DSB)

JENIS PEMERIKSAAN BIAYA KET

1 PEMERIKSAAN FISIK Rp 10,500


 
2 Ronthgen Thorax Rp 150,000  

3 EKG Rp 75,000  
  Usia 40 Tahun Atau Lebih    

4 Laboratorium    
  a Darah Lengkap Rp 60,000  
  * Hb, Leukosit, Trombo, erit    
  * Diff, LED    
  b Fungsi Hati    
  * SGOT Rp 50,000  
  * SGPT Rp 50,000  
  * Alkali Phospatase Rp 50,000  
  * Gamma GL Rp 50,000  
  * Bilirubin Direct Rp 50,000  
  * Bilirubin Indirect Rp 50,000  
  * Bilirubin Total Rp 50,000  
  c Fungsi Ginjal    
  * Ureum Rp 50,000  
  * Creatinin Rp 50,000  
  d Urine Rutin Rp 60,000  
  e Faeces    
  * Faeces rutin Rp 50,000  
5 Spirometri Rp 150,000  

6 Pemeriksaan urine Tes Narkoba Rp 125,000

7 Konsultasi Psikologis Rp 52,500

TOTAL Rp 1,258,000

PAKET H : PEMERIKSAAN KESEHATAN UNTUK KARYAWAN YANG


BEKERJA SEBAGAI DRIVER (FORKLIFT)

JENIS PEMERIKSAAN BIAYA KET

1 PEMERIKSAAN FISIK Rp 10,500


 
2 Ronthgen Thorax Rp 150,000  
3 EKG Rp 75,000

4 Laboratorium    

  a Darah Lengkap Rp 60,000  

  * Hb, Leukosit, Trombo, erit    

  * Diff, LED    
b Gula Darah Puasa Rp 50,000

  c Fungsi Hati    

  * SGOT Rp 50,000  

  * SGPT Rp 50,000  

  * Alkali Phospatase Rp 50,000  

  d Fungsi Ginjal    

  * Ureum Rp 50,000  

  * Creatinin Rp 50,000  

  e Urine Rutin Rp 60,000  

  f Faeces    

  * Faeces rutin Rp 50,000  


5 Audiometri Rp 75,000  

6 Pemeriksaan urine Tes Narkoba Rp 125,000

7 Konsultasi Psikologis Rp 52,500

TOTAL Rp 958,000

PAKET I : PEMERIKSAAN KESEHATAN UNTUK PEKERJA YANG HOBI MELAKUKAN


PENYELAMAN DENGAN MEMAKAI ALAT SELAM SCUBA

JENIS PEMERIKSAAN BIAYA KET

1 PEMERIKSAAN FISIK Rp 10,500  

2 Ronthgen Thorax Rp 150,000  


EK
3 G Rp 75,000  
  Usia 40 Tahun Atau Lebih    

4 Laboratorium    
  a Darah Lengkap Rp 60,000  
* Hb, Leukosit, Trombo, Erit, Diff,
  LED    
  b Fungsi Ginjal    
  * Ureum Rp 50,000  
  * Creatinin Rp 50,000  
  c Urine Rutin Rp 60,000  
  d Faeces    
  * Faeces rutin Rp 50,000  

5 Audiometri Rp 75,000  

6 Spirometri Rp 150,000  

7 Pemeriksaan urine Tes Narkoba Rp 125,000

8 Konsultasi Psikologis Rp 52,500


TOTAL Rp 908,000

PAKET J : PEMERIKSAAN KESEHATAN UNTUK KARYAWAN YANG BEKERJA


PADA PAPARAN IONIZING RADIATION

JENIS PEMERIKSAAN BIAYA KET

1 Pemeriksaan Fisik Rp 10,500  


2 Ronthgen Thorax Rp 150,000  

3 EKG Usia 40 Tahun Atau Lebih Rp 75,000

4 Laboratorium    
  a Darah Lengkap Rp 60,000  
Hb, Leukosit, Trombo, erit , Diff,
  * LED    
  c Urine Rutin Rp 60,000  
  d Faeces rutin  Rp 50,000  
   
5 Analisa Reproduksi Rp  Kompleks
6 Pemeriksaan urine Tes Narkoba Rp 125,000
7 Konsultasi Psikologis Rp 52,500
TOTAL Rp 583,000

PEMERIKSAAN KUALITAS LINGKUNGAN KERJA

PAKET 1 : PEMERIKSAAN KUALITAS UDARA

N HARGA
JENIS PEMERIKSAAN SATUAN KET.
O SATUAN
1 Karbon Monoksida (CO) Titik Rp. 60,000  
2 Nitrogen Dioksida (NO2) Titik Rp. 60,000  
3 Sulfur Dioksida (SO2) Titik Rp. 60,000  
4 Timbal (Pb) Titik Rp. 85,000  
5 Debu Total (Partikel) Titik Rp. 85,000  
6 Pencahayaan Titik Rp. 50,000  
7 Kebisingan Titik Rp. 50,000  
8 Getaran Titik Rp. 50,000  
9 Tekanan Panas (suhu & Kelembaban) Titik Rp. 50,000  

PAKET 2 : PEMERIKSAAN KUALITAS EMISI TIDAK BERGERAK


N HARGA
JENIS PEMERIKSAAN SATUAN KET.
O SATUAN
1 Opasitas ( uji Fisika ) Titik Rp. 60,000  
2 Nitrogen Dioksida (NO2) Titik Rp. 60,000  
3 Sulfur Dioksida (SO2) Titik Rp. 60,000  

PAKET 3 : PEMERIKSAAN KUALITAS AIR BERSIHLENGKAP


N HARGA
JENIS PEMERIKSAAN SATUAN KET.
O SATUAN
Pemeriksaan uji fisika meliputi : Bau,Kekeruhan, Rasa,
1 Titik Rp.75,000
,Warna, Suhu dan Zat terlarut  
Pemeriksaan uji kimia meliputi : Besi,Derajat
keasaman(pH),Fluorida(F),Kesadahan,Khlorida(Cl),Khrom
2 Titik Rp.300 ,000
Total,Mangan(Mn),Nitrat(NO3),Nitrit(NO2),Seng(Zn),
Sulfat(SO4) dan Zat Organik(KmNO4)  
3 Pemeriksaan uji Biologi meliputi Coliform Titik Rp. 50,000  

PAKET 4 : PEMERIKSAAN AIR LIMBAH LENGKAP


N HARGA
JENIS PEMERIKSAAN SATUAN KET
O SATUAN
BOD, COD, TSS, Besi terlarut(Fe),Derajat keasaman(pH),
Fluorida(F),Kesadahan,Khlorida(Cl),Khrom heksavalen(Cr),
1 Titik Rp.566 ,000
Seng(Zn),Sianida(CN),Sulfida(H2S),Tembaga(Cu), Nitrogen
Nitrat,Nitrit,Amonia dan Minyak dan lemak  

PAKET 5 : PEMERIKSAAN KUALITAS AIR MINUM LENGKAP

N SATUA HARGA
JENIS PEMERIKSAAN KET
O N SATUAN
Pemeriksaan uji fisika meliputi : Bau,Kekeruhan,
1 Rasa,Warna,suhu dan Zat terlarut
Titik Rp. 75,000
 
Pemeriksaan uji kimia meliputi :
Aluminium(Ai),Ammonia(NH3),Barium(Ba),Besi,Derajat
keasaman(pH),Fluorida(F),Kesadahan,Khlorida(Cl),Khrom
2 Total,Mangan(Mn),Nikel(Ni),Nitrat(NO3),Nitrit(NO2),Seng(Zn)
Titik Rp. 300 ,000
, Sulfat(SO4),Tembaga(Cu), Natrium(Na) dan Zat
Organik(KmNO4)  
3 Pemeriksaan uji Biologi meliputi Coliform dan E. Coli Titik Rp. 125,000  

Catatan :
1. Item yang diperiksa atau parameter dari paket medical chek-up ini dapat disesuaikan
dengan permintaan dari pihak manajemen perusahaan
2. Pemeriksaan Medical Chek-Up dapat dilakukan di tempat kerja/perusahaan tanpa
dikenakan biaya transport bagi petugas BKKM ( Minimal jumlah peserta medical chek-up
10 orang )
3. Biaya pengambilan sampel lingkungan Rp. 200.000/Orang/hari khusus dalam kota.
4. Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap status kesehatan masyarakat pekerja
adalah faktor lingkungan kerja.

Demikian proposal ini kami ajukan untuk dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak
Manajemen Perusahaan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan terhadap pekerja
melalui Pemeriksaan/pengukuran kualitas Lingkungan Kerja, atas perhatian dan
kerjasamanya di ucapkan terima kasih. Untuk informasi lebih lanjut kontak person yang bisa
dihubungi : Penanggung jawab Program Kesehatan Lingkungan Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan : Syarifuddin Liwang, SKM,M.Kes,
HP. 081342646770.

Makassar, April 2017


Kepala
Balai Kesehatan Kerja Masyarakat
` Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan,

TTD

drg. ROSMIATI MANTANG, M.Kes


Pangkat : Pembina Tk.I
NIP : 19631231 199803 2 015

Anda mungkin juga menyukai