Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN PROGRAM K3 PADA

PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI DI KOTA


KENDARI

Fahri Ramadhan
Program Pendidikan Vokasi
Universitas Haluoleo Kendari
E-mail: fahrif002@gmail.com

Abstract
This research is motivated by the weak level of Occupational Safety and Health (K3) in the Construction of Tall
Buildings in Kendari City based on observations made by researchers, workers tend to forget the Personal Protective
Equipment (PPE) when doing construction work. Researchers focus this research problem on the level of work safety
on the construction of tall buildings. The method used in this study is The Hazard and Operability Study (HAZOP)
through the ranking of the OHS Risk Assessment and Control and Regulation of the Minister of Public Works
(PERMENPU) NUMBER: 05 / PRT / M / 2014. The source of this research data is the Safety Management Team. The
method used by researchers in collecting data through interviews, observation and documentation. The results
obtained from this study found 26 potential hazard findings, with 1 extreme risk, 1 high risk, 2 moderate risk and 3
low risk with the HAZOP method. Whereas with the PERMENPU method there are 3 levels of risk with high and
medium risk (people) while low risk (people, property, environment and public safety).

Keywords: Hazard and Operability, safety management, health and work accident

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lemahnya tingkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pembangunan
Gedung Tinggi di Kota Kendari berdasarkan hasil observasi yang peneliti yang lakukan, para pekerja cenderung
melupakan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat melakukan pekerjaan konstruksi. Peneliti memfokuskan masalah
penelitian ini pada tingkat keselamatan kerja pada pembangunan gedung tinggi. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah The Hazard and Operability Study (HAZOP) melalui perangkingan OHS Risk Assessment and
Control dan Peraturan Mentri Pekerjaan Umum (PERMENPU) NOMOR:05/PRT/M/2014. Sumber data penelitian ini
adalah Tim Manajemen Safety. Metode yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data melalui wawancara,
observasi dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari penilian ini ditemukan 26 temuan potensi bahaya, dengan 1
resiko ekstrim, 1 resiko tinggi, 2 resiko sedang dan 3 resiko rendah dengan metode HAZOP. Sedangkan dengan metode
PERMENPU terdapat 3 tingkatan resiko dengan resiko tinggi dan sedang (orang) sedangkan resiko rendah (orang,
harta benda, lingkungan dan keselamatan umum).

Kata kunci: Hazard and Operability, manajemen keselamatan, kesehatan dan kecelakaan kerja.

1. PENDAHULUAN dalam mengidentifikasi potensi bahaya serta


Masalah K3 masih sering terabaikan, dapat mengetahui rekomendasi perbaikan
hal ini masih sering terabaikan, hal ini yang tepat untuk potensi bahaya tersebut
ditunjukkan dengan masih tingginya sehingga angka kemunculan kecelakaan kerja
angka kecelakaan kerja. Penelitian yang di perusahaan dapat menurun.
dilakukan menggunakan metode
pendekatan HAZOP dan Peraturan 2. METODE PENELITIAN
Mentri Pekerjaan Umum (PERMENPU). Penelitian ini tentang perbaikan penerapan
Penelitian ini bertujuan untuk program K3 dengan pendekatan HAZOP
mengetahui bagaimana pelaksanaan melalui perangkingan OHS Risk Assesment
program K3 pada proyek konstruksi and Control untuk mengidentifikasi dan
pembagunan gedung tinggi di Kota mengendalikan potensi bahaya. Serta
Pontianak. Serta membantu perusahaan Peraturan Mentri Pekerjaan Umum

1
(PERMENPU) bidang pekerjaan umum area penelitian.
Nomor: 05/PRT/M/2014. Penelitian ini 2. Mengidentifikasi hazard yang ditemukan
merupakan penelitian deskriptif. pada area penelitian.
2.1 Definisi dan Tujuan HAZOP 3. Melengkapi kriteria yang ada pada
The Hazard and Operability Study HAZOP worksheet dengan urutan sebagai
(HAZOP) adalah standar teknik analisis berikut:
bahaya yang digunakan dalam persiapan a. Mengklasifikasikan hazard yang
penetapan keamanan dalam suatu sistem diketemukan (sumber hazard dan
baru atau modifikasi untuk suatu frekuensi temuan hazard).
keberadaan potensi bahaya atau masalah b. Mendeskripsikan deviation atau
operability nya. HAZOP adalah suatu penyimpangan yang terjadi selama
metode identifikasi bahaya yang proses operasi.
sistematis teliti dan terstruktur untuk c. Mendeskripsikan penyebab terjadinya
mengidentifikasi berbagai permasalahan penyimpangan (cause).
yang menganggu jalanya proses dan d. Mendeskripsikan apa yang dapat
risiko yang terdapat pada suatu peralatan ditimbulkan dari penyimpangan
yang dapat menimbulkan risiko tersebut (consequences).
merugikan bagi manusia/ fasilitas pada e. Menentukan action atau tindakan
sistem. Tujuan penggunaan HAZOP sementara yang dapat dilakukan.
sendiri adalah untuk meninjau suatu f. Menilai resiko (risk assessment) yang
proses atau operasi pada suatu sistem timbul dengan mendefinisikan kriteria
secara sistematis untuk menentukan likelihood dan consequences
apakah proses penyimpangan dapat (severity). Kriteria likelihood (seperti
mendorong kearah kejadian atau pada Tabel 3.1) yang digunakan
kecelakaan yang tidak diinginkan. adalah frekuensi dimana dalam
perhitungannya secara kuantitatif
berdasarkan data atau record perusahaan
2.2 Konsep HAZOP
selama kurun waktu tertentu. Kriteria
Istilah terminologi yang dipakai untuk consequences (severity) yang digunakan
mempermudah pelaksanaan HAZOP antara adalah akibat apa yang akan diterima
lain sebagai berikut: pekerja yang didefinisikan secara
 Proses kualitatif dan mempertimbangkan hari
 Sumber Hazard (bahaya) kerja yang hilang.
 Deviation (Penyimpangan) g. Melakukan perangkingan dari hazard
 Cause (Penyebab) yang telah diidentifikasikan
 Consequence (Akibat/konsekuensi) menggunakan worksheet HAZOP
 Action (Tindakan) dengan memperhitungkan likelihood
 Severity (Tingkat keparahan) dan consequence, kemudian
menggunakan risk matrix (seperti
 Likelihood (Kemungkinan terjadinya
pada Gambar 3.1) untuk mengetahui
konsekuensi)
prioritas hazard yang harus diberi
 Risk (Resiko)
prioritas untuk diperbaiki.

2.3 Identifikasi Hazard dengan HAZOP


worksheet dan Risk Assessment
Langkah-langkah untuk melakukan
identifikasi hazard dengan menggunakan
HAZOP worksheet dan Risk Assesment adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui urutan proses yang ada pada

2
2.4 Tata Cara Penetapan Tingkat Resiko K3
Konstruksi Menurut PERMENPU
NOMOR: 05/PRT/M/2014
 Risiko K3 Konstruksi adalah ukuran
kemungkinan kerugian terhadap
keselamatan umum, harta benda, jiwa
manusia dan lingkungan yang dapat
timbul dari sumber bahaya tertentu
yang terjadi pada pekerjaan
konstruksi.
 Penilaian Tingkat Risiko K3
Konstruksi dapat dilakukan dengan
Gambar 1. Risk Matrix memadukan nilai kekerapan/frekuensi
terjadinya peristiwa bahaya K3
Tabel 1. Kriteria Likelihood
dengan keparahan/ kerugian/ dampak
Likelihood
Lev Description kerusakan yang ditimbulkannya.
Criteria Kualitatif Kuantitatif  Penentuan nilai kekerapan atau
el
Dapat diperkirakan frekuensi terjadinya Resiko K3
Kurang dari
1
Jarang tetapi tidak hanya
1 kali per 10 Konstruksi seperti dinyatakan dengan
terjadi saat keadaan yang nilai pada tabel 3.
tahun
ekstrim
Kemung Belum terjadi tetapi
Terjadi 1 kali
2 kinan bisa muncul/terjadi
per 10 tahun
kecil pada suatu waktu Tabel 3. Nilai Kekerapan Terjadinya Resiko
Seharusnya terjadi 1 kali per 5 K3 Konstruksi
dan mungkin telah tahun sampai
3 Mungkin
terjadi/muncul disini 1 kali per
atau ditempat lain tahun Nilai Kekerapan
Dapat terjadi dengan Lebih dari 1 Jarang terjadi dalam kegiatan
Kemung mudah, mungkin kali per 1 (satu) konstruksi
4 kinan muncul dalam tahun hingga
Kadang-kadang terjadi dalam
besar keadaan yang paling 1 kali
banyak terjadi perbulan 2 (dua) kegiatan konstruksi
Sering terjadi, Sering terjadi dalam kegiatan
Lebih dari 1
5
Hampir diharapkan muncul
kali per 3 (tiga) konstruksi
pasti dalam keadaan yang
bulan
paling banyak terjadi
1. Penentuan nilai keparahan atau kerugian
atau dampak kerusakan akibat Risiko K3
Tabel 2. Kriteria Consequences/Severity Konstruksi seperti dinyatakan dengan nilai
Consequences/Severity pada Tabel 4.
Lev
Uraian Keparahan Cidera Hari Kerja
el
Tidak
Kejadian tidak
Tidak menyebabk
menimbulkan kerugian
1 Signifik an
an atau cedera pada
kehilangan
manusia
hari kerja
Masih
Menimbulkan cedera
dapat
ringan, kerugian kecil
bekerja
2 Kecil dan tidak menimbulkan
pada
dampak serius terhadap
hari/shift
kelangsungan bisnis
yang sama
Cedera berat dan
Kehilangan
dirawat dirumah sakit,
hari kerja
3 Sedang tidak menimbulkan
dibawah 3
cacat tetap, kerugian
hari
finansial sedang
Menimbulkan cedera
parah dan cacat tetap
3
Kehilangan
dan kerugian finansial
hari kerja 3
Tabel 4. Nilai Keparahan atau Kerugian atau 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dampak Kerusakan akibat Risiko K3 3.1 Pengumpulan Data
Konstruksi. Data untuk penelitian ini diperoleh dengan
mencari sumber data primer dan sekunder.
TING KEPARAHAN/KERUGIAN/ NI Data primer didapatkan dengan cara observasi
KAT DAMPAK LA langsung ke lapangan dengan mengamati atau
I
mendokumentasi hazard yang ditemukan di
HAR
LINGK KESELA lapangan. Data sekunder diperoleh dari Divisi
ORA TA
UNGA MATAN Industrial Safety mengenai aktivitas dan
NG BEN
N UMUM
DA kecelakaan yang terjadi.
RING 1 Hasil observasi dilapangan menemukan
AN
sebanyak 26 temuan potensi bahaya yang
SEDA 2
NG kemudian digolongkan berdasarkan jenis
BER 3 sumbernya menjadi 7 sumber bahaya, antara
AT lain : Sikap pekerja, lantai plat, benda asing di
area kerja, kabel, lantai basah, panel listrik,
2. Tingkat Resiko K3 Konstruksi (TR) adalah garis tanda aman, dan pagar seperti yang dapat
hasil perkalian antara nilai kekerapan dilihat pada Tabel 5.
terjadinya Resiko K3 Konstruksi denga
nilai keparahan yang ditimbulkan (A). Tabel 5. Hazard Berdasarkan Sumbernya
Jumlah
No. Sumber Hazard
TR = P x A Temuan
1 Sikap pekerja 9
Hasil Perhitungan Tingkat Resiko K3 2 Lantai plat 6
Konstruksi.
3 Benda asing di area kerja 3
4 Kabel 3
5 Lantai basah 3
6 Panel listrik 2
7 Garis tanda aman 1
Jumlah 26

3.2 Pengolahan Data


Setelah mendapatkan temuan potensi
Gambar 2. Perhitungan Tingkat Resiko K3 bahaya di lapangan dan menggolongkan
potensi bahaya berdasarkan jenis sumbernya
Cara perhitungan tingkat keparahan seperti pada Tabel 5 maka selanjutnya
dihitung berdasarkan rata-rata tingkat dilakukan pengolahan dengan menggunakan
keparahan pada orang, harta benda, Hazop Worksheet (seperti pada Lampiran 1).
lingkungan, dan keselamatan umum. Setelah itu, menentukan tingkat keparahan atau
Untuk tingkat keparahan pada orang yang perangkingan (risk level) dengan
mengakibatkan kematian maka nilai mempertimbangkan kriteria risiko sebagai
tingkat keparahan adalah 3 (berat) tanpa berikut:
harus memperhitungkan nilai rata-rata. 1. Likelihood (L) adalah kemungkinan
3. Apabila setelah dilakukan upaya-upaya terjadinya kecelakaan ketika terpapar
pengendalian Risiko K3, masih dengan bahaya (kriteria likelihood dapat
menyisakan Risiko K3 Tinggi, maka dilihat pada Tabel 1).
diperlukan upaya pengendalian tambahan.
2. Severity atau consequences (C) adalah tingkat yang
menunjukkan keparahan cidera dan kehilangan hari
kerja (kriteria severity dapat dilihat pada Tabel 2).

Setelah menentukan nilai likelihood dan


consequences dari masing – masing sumber
hazard, langkah berikutnya adalah mengalikan
nilai likelihood dan consequences sehingga
akan diperoleh tingkat bahaya/risk level pada
risk matrix yang akan digunakan untuk
melakukan perangkingan terhadap sumber
hazard yang nantinya akan dilakukan
rekomendasi perbaikan.

Tabel 6. Perangkingan Risiko


L
Sumber Risk
No. L C x Warna
Hazard Level
C
Sikap
1 4 4 16 Ekstrim
Pekerja
Lantai Risiko
2 3 3 9
Plat Tinggi
Benda
Asing di Risiko
3 3 2 6
Area Sedang
Kerja
Risiko
4 Kabel 1 2 2
Rendah
Lantai Risiko
5 2 2 4
Basah Rendah
Panel Risiko
6 1 1 1
Listrik Rendah
Garis
Risiko
7 Tanda 3 2 6
Sedang
Aman

3.3 Analisis Temuan Hazard


Terdapat 26 temuan potensi bahaya di area
yang kemudian digolongkan menjadi 7 jenis
sumber bahaya meliputi: Sikap pekerja, lantai plat,
benda asing di area kerja, kabel, lantai basah, panel
listrik, dan garis tanda aman. Frekuensi temuan
terbesar yaitu ditemukannya hazard pada sikap
pekerja yang tidak sesuai standard dan prosedur
kerja sebanyak 9 temuan, lantai plat yang rusak
sebesar 6 temuan. Benda asing di area kerja,
kabel dan lantai basah masing-masing harness.
terdapat 3 temuan. Sumber hazard 3. Cause (Penyebab)
lainnya meliputi panel listrik yang Penyebab dari munculnya penyimpangan-
ditemukan di area kerja sebanyak 2 penyimpangan tersebut adalah:
temuan dan sisanya merupakan sumber a. Kurang disiplinnya pekerja dalam
hazard yang ditemukan sebanyak 1 mengikuti SOP yang ada. Hal ini
temuan yaitu garis tanda aman.
Dari Tabel 4 dapat diketahui terdapat disebabkan oleh disebabkan oleh
1 sumber hazard yang memiliki nilai kelalaian sikap pekerja yang
"Ekstrim", 1 sumber hazard yang tersendiri oleh tidak memenuhi
memiliki nilai "Risiko Tinggi", 2 sumber para pekerja. persyaratan standard
hazard yang memiliki nilai "Risiko b. Rendahnya dalam keselamatan
Sedang", dan 3 sumber hazard yang kesadaran dan kerja dan prosedur
memiliki nilai "Risiko Rendah". Menurut pengetahuan akan bekerja yang baik
UNSW Health and Safety (2008) sumber keselamatan kerja sehingga dapat
hazard yang memiliki nilai "Ekstrim" yang disebabkan membahayakan
harus diprioritaskan untuk oleh kurang keselamatan dan
mendapatkan maksimalnya kesehatan pekerja.
rekomendasi atau usulan perbaikan pelaksanaan c. Terlalu merasa
terlebih dahulu. Sumber hazard yang pelatihan percaya diri akan
memiliki nilai "Ekstrim" yaitu sikap Keselamatan dan kemampuan.
pekerja. Kesehatan Kerja Maksudnya para
3.3.1 Analisis Sumber Hazard “Sikap (K3) tentang pekerja terlalu yakin
Pekerja” penggunaan APD. akan kemampuan
Hasil dari Hazop worksheet (seperti Pelaksanaan nya sendiri sehingga
pada Lampiran 1) dapat menunjukkan pelatihan tersebut sampai melalaikan
bahwa risiko pertama yang memiliki nilai sebetulnya sudah APD yang akan
“Ekstrim” yaitu berasal dari sumber terjadwal, hanya menyebabkan
hazard “Sikap Pekerja” yang tidak saja target peserta kerugian untuk
memenuhi persyaratan standard dalam pelatihan tersebut dirinya sendiri.
keselamatan kerja dan prosedur bekerja kurang maksimal 4. Consequences
yang baik. dan peserta yang (Konsekuensi)
Uraian dari sumber hazard “Sikap diundang untuk Konsekuensi yang
Pekerja” adalah sebagai berikut: menghadiri akan dialami pekerja
1. Sumber hazard dan Frekuensi pelatihan tersebut bila pekerja bertindak
Sumber hazard “Sikap Pekerja” ini tidak tidak aman dan tidak
muncul sebanyak 9 kali selama menunjukkan menggunakan APD
penelitian ini dilakukan. antusiasme untuk adalah sebagai berikut:
2. Deviation (Penyimpangan) menghadiri a. Kepala terbentur
Penyimpangan yang terjadi pelatihan tersebut b. Anggota tubuh
adalah: sehingga peserta terluka
a. Pekerja bertindak tidak aman/ pelatihan yang c. Terjepit
melakukan pekerjaan tidak sesuai hadir selalu tidak d. Gangguan
dengan SOP. pernah lengkap. pernafasan
Tentu saja hal ini e. Gangguan
b. Pekerja tidak menggunakan APD saat
berdampak pada pengelihatan
melakukan pekerjaan. APD tersebut
tingginya f. Gangguan
disesuaikan dengan area kerja masing-
intensitas pendengaran
masing pekerja. Jenis-jenis APD
kemunculan g. Terjatuh dari
seperti safety helmet, safety goggles,
bahaya yang ketinggian
masker, safety shoes, dan safety

5
h. Meninggal c. Melakukan Safety shoes percikan bahan-
dunia pelatihan K3 berfungsi untuk bahan kimia, jasad
Apabila hal ini kepada para melindungi kaki renik (mikro
tidak segera pekerja dari tertimpa organisme), dan
diperbaiki maka secara atau berbenturan suhu yang
akan sangat menyeluruh dengan benda- ekstrim.
merugikan dan benda berat, 4. Safety goggles
perusahaan, berkesinamb tertusuk benda Safety goggles
khususnya pekerja ungan. tajam, (alat pelindung
itu sendiri. Berikut ini tergelincir, mata) adalah alat
5. Action merupakan terkena cairan yang berfungsi
(Tindakan) contoh Alat panas atau untuk melindungi
Tindakan yang Pelindung Diri dingin, uap mata dari paparan
dapat dilakukan (APD) atau panas, terpapar bahan kimia
untuk segera Personal suhu ekstrim, berbahaya,
mengatasi sumber Protective terkena bahan paparan partikel-
hazard ini adalah: Equipment kimia partikel yang
a. Melakukan yang wajib berbahaya, dan melayang di udara
breafing K3 dikenakan oleh jasad renik. dan di badan air,
untuk pekerja pada Sepatu yang percikan benda-
mengingatkan area kerja : digunakan benda kecil,
pekerja agar 1. Safety body adalah sepatu panas, atau uap
selalu harness both. panas, radiasi
menggunakan Safety body 3. Safety helmet gelombang
APD. harness (tali Safety helmet elektromagnetik
b. Membuat keselamatan) (alat pelindung yang mengion
prosedur kerja berfungsi untuk kepala) maupun yang
yang baik. membatasi merupakan alat tidak mengion,
gerak pekerja pelindung yang pancaran cahaya,
agar tidak berfungsi untuk dan benturan atau
masuk ke melindungi pukulan benda
tempat yang kepala dari keras atau benda
mempunyai benturan, tajam.
potensi jatuh terantuk, 5. Safety gloves
atau menjaga kejatuhan atau Safety gloves
pekerja berada terpukul benda (alat pelindung
pada posisi tajam atau benda tangan) adalah
kerja yang keras yang alat pelindung
diinginkan melayang atau yang berfungsi
dalam keadaan meluncur di untuk melindungi
miring maupun udara, terpapar tangan dan jari-
tergantung dan oleh radiasi jari tangan dari
menahan serta panas, api,
membatasi pajanan api, suhu tergores, terinfeksi zat
pekerja jatuh panas, suhu dingin, patogen (virus,
sehingga tidak radiasi bakteri), dan jasad
membentur elektromagnetik, renik.
lantai dasar radiasi mengion, 6. Masker
(Iskandar, arus listrik, bahan Masker (alat
2010). kimia, benturan, pelindung pernafasan)
2. Safety shoes pukulan dan merupakan alat

6
pelindung yang dan berpotensi a. Kurangnya
berfungsi untuk mengakibatkan perawatan dilakukan
melindungi organ kaki pekerja yang
pernafasan terluka, tersandung, dilakukan untuk segera
dengan cara terjatuh dari oleh pihak mengatasi
menyaring ketinggian, dan manajemen sumber
cemaran bahan bahkan bila (ada hazard ini
kimia, mikro- terperosok ke beberapa yaitu:
organisme, debu, dalam mesin nyawa lantai plat a. Segera
kabut, uap, dan pekerja bisa yang rusak memperbaiki lantai
asap menjadi tapi plat yang rusak.
7. Ear plug taruhannya. Berikut dibiarkan b. Melakukan
Ear plug (alat ini adalah uraian saja karena inspeksi
pelindung mengenai sumber dianggap kondisi lantai
telinga) berfungsi hazard “Lantai tidak plat secara
untuk melindungi Plat”: parah). rutin.
alat pendengaran 1. Sumber hazard b. Kurangnya
terhadap dan Frekuensi ketelitian 3.3.3 Analisis
kebisingan atau Sumber hazard pada saat Sumber
tekanan. “Lantai Plat” pengecoran Hazard
8. Jaring Kapal ini ditemukan yang “Benda
9. Jaring Polinet sebanyak 6 kali menyebabk Asing di
10. Jas Hujan selama an hasil Area
11. Rompi. Sama penelitian lantai plat Kerja”
seperti helm, dilakukan. tidak Resiko ketiga
rompi juga 2. Deviation sempurna. yaitu berasal dari
terdapat (Penyimpangan) 4. Consequence benda asing di
beberapa Penyimpangan (Konsekuensi) area kerja yang
warna, antara yang terjadi dari Konsekuen berpotensi
lain: rompi sumber si atau mengakibatkan
abu-abu, hazard ini akibat yang melukai anggota
rompi biru, adalah: akan tubuh para
rompi hijau, a. Lantai plat rusak diterima pekerja. Berikut
rompi merah, (retak, miring, oleh uraian mengenai
dan rompi menganga). pekerja sumber hazard
orange. 3. Cause yang “Benda asing di
12. Safety Deck (Penyebab) terkena area kerja”.
13. Safety Line Penyebab sumber 1. Sumber hazard dan
14. Safety Net timbulnya hazard ini Frekuensi
Modul penyimpangan antara lain: Sumber
15. Tambang tersebut a. Kaki tersandung. hazard “Benda
Plastic adalah : b. Melukai anggota Asing di Area
16. Trafic Cone tubuh. Kerja” ini
5. Action ditemukan
3.3.2 Analisis (Tindakan) sebanyak 3 kali
Sumber Hazard Tindakan selama penelitian
“Lantai Plat” dilakukan.
Risiko yang 2. Deviation
kedua yaitu (Penyimpangan)
berasal dari lantai bisa Penyimpangan
plat yang rusak yang terjadi dari
sumber yang akan yang diinginkan. tersebut adalah:
hazard ini adalah: merugikan a. Kurangnya
a. Pekerja orang lain 3.3.4 Analisis perawatan yang
tidak hati- di area Sumber dilakukan oleh
hati, kerja. Hazard pihak
cermat b. Kurangnya “Kabel” manajemen.
dan teliti inspeksi Resiko keempat b. Kurangnya
sehingga yang rutin yaitu berasal dari inspeksi yang
menyebab yang kabel yang rusak dilakukan oleh
kan dilakukan dan berpotensi pihak
kecelakaa pihak mengakibatkan kaki manajemen.
n di area kontraktor. tersandung, terjatuh Selain itu para
kerja. c. Kurangnya serta apabila pekerja juga
b. Benda pengamatan tersetrum akan terkadang
jatuh dari oleh pekerja dan mengakibatkan sebarangan
atas. Hal pihak nyawa menjadi dalam
ini pengontrol pada taruhannya. Berikut mempergunaka
disebabka saat melakukan uraian mengenai n alat-alat
n karena pekerjaan. sumber hazard pendukung
kurangnya 4. Consequence “Kabel”: pekerjaan.
ketelitian (Konsekuensi) 1. Sumber hazard 4. Consequence
saat Konsekuensi dan Frekuensi (Konsekuensi)
melakuka atau akibat yang Sumber hazard Konsekuensi atau
n akan diterima oleh “kabel” ini akibat yang akan
pekerjaan. pekerja yang ditemukan diterima oleh
Kejadian terkena sumber sebanyak 3 kali pekerja yang
ini terjadi hazard ini antara selama terkena sumber
ketika di lain: penelitian hazard ini antara
angkut a. Melukai anggota dilakukan. lain:
mengguna tubuh. 2. Deviation a. Melukai
kan tower b. Kaki tersandung. (Penyimpangan) anggota tubuh.
crane 5. Action Penyimpangan
dengan (Tindakan) yang terjadi dari
ketinggian Tindakan yang sumber
tertentu. bisa dilakukan hazard ini
3. Cause untuk segera adalah:
(Penyebab) mengatasi sumber a. Kabel
Penyebab hazard ini antara dalam
timbulnya lain: kondisi
penyimpang a. Lebih rusak
an tersebut memperhatikan (terpotong,
adalah: keadaan tidak
a. Kurangny perletakan tersambung
a hati-hati barang atau ).
dalam benda-benda di b. Kabel dalam
bekerja area kerja. kondisi basah.
sehingga b. Melakukan 3. Cause
menyebab pengecekan (Penyebab)
kan barang secara Penyebab
terjadinya rutin agar tidak timbulnya
kelalaian terjadi hal-hal penyimpangan
b. Terset terdapat 2 jadwal selalu disiplin
rum. sumber bahaya pelatihan K3 menggunakan
Konse yang harus tentang APD sesuai
kuensi segera penggunaan dengan
ini diperbaiki, APD oleh kegiatan yang
menja yaitu: sikap pihak dilakukan oleh
di pekerja dan manajemen pekerja di area
ekstri lantai plat. sehingga kerja.
m Oleh karena hasil dari d. Pihak
karena itu, pada pelatihan manajemen
dapat bagian ini yang K3 agar selalu
menye akan dilakukan berkeliling
babka menjelaskan dapat dan
n beberapa diaplikasika mengawasi
kehila rekomendasi n langsung hal-hal apa
ngan perbaikan oleh pekerja. saja yang
nyawa untuk sumber Bagi para dilakukan.
. bahaya yang pekerja yang Sehingga
5. Action memiliki nilai tidak dapat apabila terjadi
(Tindakan) resiko menghadiri pelanggaran
Tindakan “Ekstrim” dan pelatihan dapat
yang bisa “Resiko akan melakukan
dilakuka Tinggi” dikenakan peneguran
n untuk tersebut. sangsi. langsung
segera 3.4.1 Resiko b. Membuat untuk para
memperb perbaikan Worksheet pekerja di
aiki “Sikap penggunaan lapangan.
sumber Pekerja” APD di area e. Untuk mengontrol
hazard Rekome kerja agar berjalannya program
ini ndasi para pekerja
Identifikasi Bahaya Pengendalian
K3 di perusahaan,
adalah : perbaikan dapat
Jatuh dari - Menggunakan
pihak safety
manajemen
a. Segera yang diusulkan ketinggian
membaca harness.
-
perlu mengadakan
Pemasangan safety net dan
memperbai penulis untuk apa saja Breafing/Safety Talk
safety deck.
ki kabel menanggulang potensi - setiap 1 yang
Scaffolding minggu
yang rusak. i potensi bahaya yang sekali kuat,
dipergunakan yangkokoh
dihadiri
b. Melak bahaya yang akan mereka dan nyaman.
oleh beberapa
ukan disebabkan alami ketika - Pemasangan pagar
petinggi
pengaman dan railing.
unit kerja
inspek oleh sumber melakukan dan rambu didalamnya
- Pemasangan K3
si hazard sikap suatu yang membahas
jelas dan mudah tentang
kondis pekerja yang pekerjaan. dipahamipelaksanaan
para pekerja. K3 di
i kabel tidak c. Membuat
Tertimpa peralatan - Memakai helm.
perusahaan, prosedur
secara memenuhi danlembar
material kerja - Pemasangan safety net dan
kerja,
safety deck.
kondisi
rutin. persyaratan serta
kontrolkejatuhan
benda - peralatan
Pemasangan safety,
rambu K3 dan
standard pelanggaran yang jelas dan mudah and
reward
3.4 Rekomendas dalam penggunaan dipahamipunishment
para pekerja. bagi
i Perbaikan keselamatan APD di area - Menutup/memagar
pekerja lubang-yang
Berdasa kerja dan sehingga lubang berbahaya yang
mematuhi atau
rkan hasil prosedur Koordinator terdapat di area kerja.
- melanggar
Memasang proteksi padaperaturan.
dari bekerja yang Unit dapat dinding luar gedung.
perangkinga baik yaitu: mengawasi
Tersengat listrik - 3.4.2 daya
Penggunaan Rekomendasi
listrik
n resiko, a. Berupa pekerja agar sesuai kapastas. perbaikan
- Menggunakan peralatan
listrik yang esuai standar.
- Sambungan kabel harus
diisalasi dengan baik dan
rapi.
- Memakai sarung tangan dan
“Lantai memperbaiki atau Tabel 7. ah
Plat” mengganti lantai I ay
Kerusaka plat yang rusak. d a
n lantai plat yang Setelah perbaikan e da
ditemukan di dilakukan, pihak n n
lokasi manajemen harus ti Pe
pengamatan terus mengontrol f ng
disebabkan oleh kondisi lantai plat i en
kurangnya secara rutin (setiap k dal
pengecekan hari) di area agar a ian
terhadap kondisi lantai plat selalu s ny
lantai plat dalam keadaan i a
tersebut. Pihak optimal. b
yang bertugas
3.5 Analisis 3.5.1 Nilai i:
untuk
Menggunaka Keparahan - Pekerjaan
menginspeksi
n Peraturan atau Pendahuluan
area kurang
Mentri Kerugian (orang, harta
memperhatikan
Pekerjaan atau benda,
kerusakan yang
Umum Dampak lingkungan dan
terjadi pada lantai
Nomor: Kerusakan keselamatan
plat ini karena
05/PRT/M/20 Akibat umum).
belum ada
14 Resiko K3 - Pekerjaan
checklist untuk
Konstruksi Pondasi (harta
mengontrol
Nilai Keparahan benda,
kondisi lantai plat
atau Kerugian atau lingkungan dan
yang ada di area.
Dampak kerusakan keselamatan
Ada beberapa
akibat resiko K3 umum).
lantai plat yang
Konstruksi, - Pekerjaan
rusak dibiarkan
ditemukan 3 Kolom dan
berlubang. Jika
tingkatan resiko K3 Balok (harta
kondisi ini tidak
yaitu: benda,
segera diperbaiki,
lingkungan dan
maka potensi a. Ti keselamatan
terjadinya n umum).
kecelakaan kerja g - Pekerjaan
dan pengeluaran ka Dinding dan
biaya pengobatan t Lantai (harta
karyawan yang R benda,
disebabkan oleh es lingkungan dan
rusaknya lantai ik keselamatan
plat ini akan terus o umum).
membesar. K - Pekerjaan
Pengendalian 3 Plafond (harta
risiko berupa R benda,
eliminasi en lingkungan dan
(menghilangkan da keselamatan
sumber bahaya) h; umum).
dapat diterapkan M - Pekerjaan
untuk sumber el Pengecatan
hazard ini dengan ip (orang, harta
cara segera ut benda,
lingkungan p c. Memastikan rencana
dan u hasil dari pengembanga
keselamata t penilaian n atau
n umum). i dan aktivitas baru
- Pekerjaan : pengaruh dari atau
lain-lain - Pekerjaan pengendalian perubahan
(orang, Dinding dan dipertimbang aktivitas dan
harta Lantai kan dalam jasa.
benda, (orang). menetapkan e. Menetapkan,
lingkungan sasaran memelihara
dan 3.5.2 Rencana
keselamatan dan
keselamata Keselamatan
dan menerapkan
n umum). dan
kesehatan prosedur
b. Ti Kesehatan
kerja dan untuk
ng Kerja
memelihara mengetahui
kat Kontrak
informasi dan memenuhi
Re (RK3K)
yang relevan persyaratan
sik Kebijakan
dengan hukum dan
o Keselamatan dan
perubahan persyaratan
K3 Kesehatan Kerja
yang lainnya yang
Se yang telah
diperlukan, diikuti oleh
da diterapkan antara
mencakup perusahaan
ng; lain:
aktivitas dan relevan
Me a. Memastikan
rutin dan non dengan resiko
lip bahwa
rutin dan keselamatan
uti: perencanaan
aktivitas dari dan kesehatan
- Pekerjaan sistem
semua kerja dari
Pondasi keselamatan dan
personil kegiatan, jasa
(orang). kesehatan kerja
yang dan
- Pekerjaan dilaksanakan
memiliki fasilitasnya.
Kolom dan dalam usaha
akses ke f. Peraturan-
Balok memenuhi
tempat kerja peraturan dan
(orang). persyaratan yang
(termasuk persyaratan
- Pekerjaan diperlukan serta
sub hukum yang
plafond memastikan
kontraktor terkait dengan
(orang). sistem
dan keselamatan
c. Ti manajemen dan
pengunjung). dan kesehatan
ng keselamatan
d. Melakukan kerja, harus
ka kerja tetap
proses terdaftar dan
t terpelihara.
identifikasi terdokumentas
R b. Menetapkan dan
terhadap i sehingga
es memelihara
resiko memudahkan
ik prosedur untuk
keselamatan dalam
o mengidentifikasi,
dan pelaksanaan
K menilai,
kesehatan sistem
3 mengendalikan
kerja sesuai manajemen
Ti resiko
dengan keselamatan
ng keselamatan
prosedur dan kesehatan
gi, kerja, dari
yang telah kerja.
M kegiatan, jasa
ditetapkan
eli dan fasilitas. 4. KESIMPULAN
untuk setiap
DAN SARAN consequenc melintang di mengurangi
4.1 Kesimpulan e adalah area kerja, lantai risiko tersebut.
1. Terdapat sebanyak 1 yang basah dan c. Membuat
26 sumber panel listrik lembar kontrol
temuan hazard, yang terbuka. pelanggaran
potensi yaitu 3. Rekomendasi penggunaan
bahaya di unsafe perbaikan untuk APD di area
area kerja action atau risiko yang agar
yang sikap kerja tergolong Koordinator
kemudian yang "Ekstrim" Unit dapat
digolong kurang baik adalah sebagai mengawasi
kan yang berikut: Hazard pekerja agar
menjadi 7 dilakukan yang disebabkan selalu disiplin
jenis oleh oleh unsafe menggunakan
sumber pekerja. action yang APD sesuai
bahaya Untuk dilakukan oleh dengan
(hazard) risiko yang pekerja dapat kegiatan yang
meliputi: tergolong ditanggulangi dilakukan.
Sikap "Risiko dengan cara: d. Membuat SOP
pekerja, Tinggi" ada a. Membuat Safety Talk dan
lantai sebanyak 1 Satandard usulan untuk
plat, sumber Operating diadakan
benda hazard, Procedure Safety Talk
asing di yaitu lantai (SOP) dan setiap 1
area plat atau jadwal minggu sekali
kerja, platform pelatihan K3 yang dihadiri
lantai yang rusak. tentang oleh beberapa
basah, Untuk penggunaan petinggi unit
kabel, risiko yang APD. kerja dan
panel tergolong b. Membuat didalamnya
listrik "Risiko SOP dan membahas
dan garis Sedang" worksheet tentang
tanda ditemukan penggunaan pelaksanaan
aman. sebanyak 2 APD di area K3 di
2. Dari 7 sumber kerja agar perusahaan,
sumber hazard, para pekerja prosedur kerja,
hazard, yaitu dapat kondisi
risiko adanya membaca peralatan
yang benda asing apa saja safety, kondisi
tergolong diarea kerja potensi lingkungan
“Ekstrim dan garis bahaya yang kerja, dan
” tanda akan mereka reward and
berdasark aman yang alami ketika punishment
an pudar melakukan bagi pekerja
likelihoo bahkan suatu yang mematuhi
d dan pekerjaan atau melanggar
terputus. “Resiko dan apa saja peraturan.
Sedangkan Rendah” APD yang 4. Rekomendasi
untuk resiko sebanyak 3 harus perbaikan untuk
yang sumber hazard, dipakai risiko yang
tergolong yaitu kabel yang untuk tergolong "Resiko

10
Tinggi" adalah 5. Terdapat 3 dalam memiliki
sebagai tingkatan penyelengga resiko ekstrim
berikut: Resiko K3 raan Sistem dan tinggi.
Rekomendasi Konstruksi Manajemen 2. Pembuatan
perbaikan yang Keselamatan standar
untuk lantai dianalisis dan prosedur dan
plat yaitu menggunaka Kesehatan instruksi kerja
dengan segera n Peraturan Kerja yang dapat
memperbaiki Mentri (SMK3) dilihat dan
atau mengganti Pekerjaan Konstruksi mudah
lantai plat yang Umum, sehingga dipahami oleh
rusak dan yaitu: dapat pekerja.
melakukan a. Tingkat meminimalis 3. Memberikan
pengontrolan Resiko ir terjadinya pelatihan K3
secara rutin K3 kecelakaan kepada pekerja
(checklist Rendah kerja agar mereka
disertai dengan (orang, konstruksi lebih
SOP) agar harta dan penyakit memahami
kondisi lantai benda, akibat kerja pentingnya
plat selalu lingkunga konstruksi Keselamatan
dalam keadaan n dan serta dan Kesehatan
optimal. keselamat menciptakan Kerja (K3).
an lingkungan 4. Memberikan
umum). kerja yang sanksi
b. Tingkat Resiko aman dan (punishment)
K3 Sedang nyaman kepada pekerja
(orang). yang pada yang
c. Tingkat Resiko akhirnya melanggar
K3 Tinggi terjadi ketentuan K3.
(orang). peningkatan
6. Rencana produktivitas
Keselamatan kerja.
dan
4.2 Saran
Kesehatan
1. Tim
Kerja
Manajemen
Kontrak
Safety
(RK3K)
mengingatka
telah
n dan selalu
terlaksana
melakukan
dengan baik
pemeriksaan
dikarenakan
dan
sebagian
pengawasan
besar
terhadap
pemangku
penggunaan
tanggung
APD
jawab telah
terutama
mengetahui
pada
dan
pekerjaan
memahami
konstruksi
tugas serta
yang
kewajiban

11
DAFTAR PUSTAKA Tentang Tata Cara Pelaporan Dan
Abrar Husen, MT.Ir, 2011, Manajemen Pemeriksaan Kecelakaan.
Proyek Perencanaan, Penjadwalan,
dan Pengendalian Proyek, CV Andi Peraturan Mentri Tenaga Kerja Nomer:
Offset, Yogyakarta. PER.01/MEN/1980 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bayu Nugroho Pujiono1), Ishardita Pambudi Pada Konstruksi Bangunan
Tama2), Remba Yanuar Efranto3) ,
2012. Analisis Potensi Bahaya Serta Prinsip Manajemen dan Jenis Analisis Resiko
Rekomendasi Perbaikan Dengan (Online), Tersedia :
Metode Hazard And Operability http://katigaku.com/2014/09/27/prinsi
Study (Hazop) Melalui p-manajemen-dan-jenis-analisis-
Perangkingan Ohs Risk Assessment resiko-keselamatan-kerja/ (3 Maret
And Control. Malang : Universitas 2015)
Brawijaya. (Online), Tersedia : (6
Priopangestoni, Eko, 2010. Penerapan
Maret 2015)
Program K3 pada Perusahaan
Dinas Tenaga Kerja Tentang Angka Industri Jasa Konstruksi untuk
Kecelakaan Kerja di Kalbar Menurun, Mendapatkan Sertifikasi OHSAS
(Online), Tersedia: 18001. Pontianak : Universitas
http://kalbar.antaranews.com/berita/3 Tanjungpura.
3 0898/dinas--angka-kecelakaan-
Profil Swiss-Bell Hotel, (Online), Tersedia:
kerja- di-kalbar-menurun (13 Juli
http://www.skyscrapercity.com/showt
2015)
hread.php?t=1680970 (13 Juli 2015)
Ervianto, Wulfram I, 2005, Manajemen
Strategi Menimisasi Potensi Bahaya
Proyek Konstruksi, Edisi Revisi, CV
Berdasarkan Metode Hazard
Andi Offset, Yogyakarta.
and Operability
Nurfadhila, Ilmi, 2014. Pelaksanaan (HAZOP) di PT.
Program K3 pada Proyek Agronesia, Bandung, (Online),
Pembangunan Terminal Penumpang Tersedia:
Bandara Supadio Pontianak. http://download.portalgaruda.org/articl
Pontianak : Universitas Tanjungpura. e.php?article=88492&val=4288 (13
Juli 2015)
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen Undang-Undang Republik Indonesia No:1
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tahun 1970 Tentang Keselamatan
Kerja
Peraturan Mentri Pekerjaan Umum
(PERMENPU) tentang Pedoman UNSW Health and Safety (2008). Risk
Sistem Manajemen Keselamatan dan Management Program. Canberra:
Kesehatan Kerja (SMK3) University of New South Wales.
Nomor:05/PRT/M/2014. (Online), Tersedia:
http://www.ohs.unsw.edu.au/ohs-
Peraturan Mentri Tenaga Kerja riskmanagement/index.html (29
Nomor:05/MEN/1996 Tentang Februari 2015)
Pedoman Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan Kerja
(SMK3).
Peraturan Mentri Tenaga Kerja Republik
Indonesia Nomor: PER.03/MEN/1998

12

Anda mungkin juga menyukai