Anda di halaman 1dari 10

JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 7 No 2 Agustus 2020

USULAN PERBAIKAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI JALAN
(Studi Kasus : PT Karya Shakila Group)

Fauzan Ariswa1*, Meri Andriani2, Heri Irawan3


Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Samudra
Jl, Prof. Dr. Syarief Thayeb, Meurandeh, Langsa Lama, Langsa City, Aceh 24354
*
Email: fauzanariswa@gmail.com

ABSTRAK

PT Karya Shakila Group memiliki 100 karyawan tetap. Permasalahan yang terdapat di PT
Karya Shakila Group adalah karyawan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap seperti
tidak menggunakan helm proyek, sepatu safety, masker, kaca mata dan penutup telinga. Tetapi pada
kenyataannya saat ini masih terjadi kecelakaan kerja. Adapun tujuan penelitian ini menganalisis dan
memberikan solusi terhadap risiko kecelakaan kerja pada perusahaan konstruksi jalan di PT Karya
Shakila Group sesuai Standard Operasional Prosedur (SOP). Metode yang dipergunakan adalah
Hazard Identification And Risk Assessment (HIRA). Hasil dan pembahasan Jumlah risiko kecelakaan
kerja terbanyak yaitu 10 pada Aspal Mixing Plant (AMP). Kemudian pada Tenaga Penggerak
(Genset) yaitu dengan jumlah risiko kecelakaan kerja 5 dan yang paling sedikit pada Stone Crusher
dengan jumlah risiko kecelakaan kerja 4. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah temuan risiko
kecelakaan kerja pada proses produksi PT Karya Shakila Group dengan level risiko yang tinggi dan
Ekstrim. potensi bahaya terdapat pada Stone Crusher tidak adanya Alat Pemadam Api Ringan
(APAR). Potensi selanjutnya tidak adanya Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) pada Aspal
Mixing Plant (AMP). Potensi bahaya terdapat pada Tenaga Penggerak (Genset) tidak adanya Alat
Pemadam Api Ringan (APAR) dan Potensi terakhir tidak adanya Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) pada Tenaga Penggerak (Genset).

Kata kunci: SMK3, HIRA, FTA, Risiko Kecelakaan Kerja.

ABSTRACT

PT Karya Shakila Group has 100 permanent employees. The problem at PT Karya Shakila
Group is that employees do not use complete Personal Protective Equipment (PPE) such as not using
project helmets, safety shoes, masks, goggles and ear plugs. But in reality at this time there is still a
work accident. The purpose of this study is to analyze and provide solutions to the risk of work
accidents in road construction companies at PT Karya Shakila Group in accordance with Standard
Operating Procedures (SOP). The method used is Hazard Identification And Risk Assessment (HIRA).
Results and discussion The highest number of occupational accident risks is 10 in the Asphalt Mixing
Plant (AMP). Then on the Movers (Genset) with the number of occupational accident risks 5 and the
least in the Stone Crusher with the number of occupational accident risks 4. The conclusion in this
study is the findings of occupational accident risks in the production process of PT Karya Shakila
Group with a high level of risk and Extreme. the potential danger is found in the Stone Crusher in the
absence of a Fire Extinguisher (APAR). The next potential is the absence of First Aid in Accidents
(P3K) in the Asphalt Mixing Plant (AMP). Potential hazards are found in the Driving Force
(Generator set) in the absence of Light Fire Extinguishers (APAR) and the last Potential for the
absence of First Aid in Accidents (First Aid) on Driving Force (Generator set).

Keywords: SMK3, HIRA, FTA, Work Accident Risk.

DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jisi.7.2.91-100
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X

1. PENDAHULUAN ancaman tersendiri bagi keselamatan dan


Perkembangan perusahaan konstruksi kesehatan pekerja.
saat ini mengalami peningkatan yang cukup Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
pesat dalam dunia perindustrian. Agar dapat difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan
tetap bertahan dalam dunia persaingan, upaya untuk menjamin keutuhan dan
perusahaan perlu melakukan berbagai upaya kesempurnaan baik jasmani maupun rohani
agar semua sistem yang dijalankan dapat lebih tenaga kerja pada khususnya dan manusia
efisien dan menghasilkan kinerja yang lebih pada umumnya, hasil karya dan budayanya
baik. Kegiatan konstruksi jalan ini sangat menuju masyarakat makmur dan sejahtera.
memerlukan aspek keamanan, dan kesehatan Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah
lingkungan kerja yang baik dan efisien bagi suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya
karyawan pada saat melakukan pekerjaan, agar dalam usaha mencegah kemungkinan
perusahaan terus bergerak dan berkembang terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
dalam memajukan maupun bersaing dengan kerja (Mandagi, dkk, 2013)
perusahaan lain.
PT Karya Shakila Group adalah 2. TINJAUAN PUSTAKA
perusahaan yang bergerak dalam bidang Pengertian Keselamatan dan Kesehatan
konstruksi jalan. Beralamat di Desa Alue Ie Kerja
Puteh, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Menurut Andriani, dkk (2017)
Utara. Perusahaan didirikan pada tahun 2006 Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
oleh Bapak Taufik H.AR Amd dan sampai merupakan upaya mencegah/menghindari/
sekarang masih beroperasi. PT Karya Shakila mengurangi kecelakaan kerja dengan cara
Group memiliki 100 karyawan tetap. Dalam menghentikan/meniadakan/menghilangkan
proses produksi aspal di PT Karya Shakila resiko (unsur bahaya) guna mencapai
Group masih ada karyawan yang tidak target/produktivitas.
memperhatikan prosedur kerja, tidak
menggunakan APD lengkap seperti tidak Pengertian Kecelakaan Kerja
menggunakan helm proyek, sepatu safety, Menurut Nur, dkk (2018) Kecelakaan
masker, kaca mata dan ear plug. Tetapi pada adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak
kenyataannya saat ini masih terjadi kecelakaan diharapkan. Tidak terduga, oleh karena
kerja. Karyawan PT Karya Shakila Group dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur
dalam 1 tahun terdapat kecelakaan kerja kesengajaan, apalagi dalam bentuk
sekitar 20 karyawan mengalami kecelakaan perencanaan. Kejadian peristiwa sabotase atau
kerja menurut data hasil wawancara yang tindakan kriminal diluar lingkup kecelakaan
sudah dilakukan. Contoh kecelakaan kerja kerja. Kecelakaan tidak diharapkan oleh
yang sering terjadi pada PT Karya Shakila karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian
Group yaitu jatuh dari ketinggian, terbentur, material ataupun penderiataan dari yang paling
tertimpa reruntuhan, terganggunya ringan sampai kepada yang paling berat.
pendengaran, tersengat arus listrik, terbakar,
tergelincir, terpotong, tertusuk dan terjepit. Pengertian Hazard Identification and Risk
Dimana dari kecelakaan kerja tersebut terdapat Assessment (HIRA)
12 karyawan dalam tindakan tidak aman dan Menurut Darmawan dkk (2017) HIRA
sementara 5 karyawan dalam kondisi tidak yaitu mengidentiifikasi potensi potensi bahaya
aman. yang ada di area kerja dengan cara
Menurut Ciptaningsih, dkk (2014) mendefinisikan karakteristik bahaya-bahaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 yang mungkin terjadi di area tersebut dan
adalah segala bentuk kegiatan untuk menjamin mengevaluasi risiko yang terjadi melalui
dan melindungi keselamatan dan kesehatan penilaian risiko.
tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. 3. METODE PENELITIAN
Lingkungan kerja yang tidak memenuhi Dalam melakukan pengumpulan data dan
syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja, informasi penulis menggunakan beberapa
proses kerja tidak aman, dan sistem kerja yang metode pengumpulan data, yaitu:
semakin komplek dan modern dapat menjadi

92
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 7 No 2 Agustus 2020

1. Data Primer mengenai risiko dan bahaya yang terjadi


Data primer adalah data yang diperoleh dari kegiatan dan kondisi lapangan
dari pengamatan dan pengukuran secara tersebut.
langsung di lapangan meliputi data 3. Tingkat keparahan
tentang penelitian selama di perusahaan, Setelah menganalisis potensi bahaya
dengan pengamatan langsung pada area dan risiko yang terjadi, kemudian akan
proses produksi PT Karya Shakila diberikan nilai (1-5) terkait tingkat
Group. keparahan yang akan dialami dari
2. Data Sekunder potensi risiko dan bahaya tadi. Penilaian
Data sekunder adalah data yang dapat dilihat dari seberapa parah cidera
diperoleh dari sumber tidak langsung atau kerugian yang terjadi dan dapat
data yang sudah ada tentang risiko juga dinilai dari jumlah kehilangan hari
kecelakaan kerja di PT Karya Shakila kerja.
Group baik itu di internet maupun di 4. Tingkat frekuensi
buku. Terjadi penilaian frekuensi (1-5) ini
dapat dilakukan berbarengan dengan
Pengambilan data Hazard Identification tingkat keparahan. Penilaian dilakukan
And Risk Assessment (HIRA) dan pengolahan berdasarkan seberapa sering kejadian itu
data : terjadi atau kemungkinan potensi
1. Jenis kegiatan dan kondisi lapangan bahaya itu dapat terjadi. Pemberian nilai
Pengambilan data ini dilakukan dengan dapat dilihat dari segi kualitatifnya yaitu
mewawancarai Manager perusahaan, kemungkinan potensi bahaya dan risiko
operator/penanggung jawab Stone itu akan terjadi dan juga dapat dilihat
Crusher, Aspal Mixing Plant dan dari segi semi kualitatif yaitu seberapa
Tenaga Penggerak (Genset) sering kejadian kecelakaan itu yang
diperusahaan dan karyawan terkait yang pernah terjadi misal kurang dari 1 kali
kemudian pada kegiatan itu kan di dalam 10 tahun, 3 kali dalam 10 tahun,
analisis kegiatan yang berpotensi dan seterusnya.
memiliki risiko bahaya, serta 5. Nilai risiko dan level risiko
mengamati dan mendokumentasikan Nilai risiko didapatkan dari hasil
kondisi lapangan yang berpotensi perkalian antara nilai tingkat keparahan
memiliki risiko bahaya dan dengan frekuensi terjadi. Yang
mengakibatkan kecelakaan kerja. kemudian dari hasil perkalian tersebut
2. Potensi bahaya dan risiko akan dilihat berdasarkan risk maping
Dari kegiatan dan pengamatan tadi, level risiko yang didapat (risiko rendah,
kemudian akan di analisis lebih detail sedang, tinggi dan ekstrim).

Tabel 1. Kriteria Likelihood

93
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X

Tabel 2. Kriteria Consequences/ Severity

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Stone Crusher


Berikut temuan yang paling banyak
adalah 3 proses Produksi yang dijadikan bahan
penelitian.

Tabel 3. Penilaian risiko pada Stone Crusher

94
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 7 No 2 Agustus 2020

Tabel 3. berisikan 4 temuan risiko Stone Crusher menjadi level risiko tertinggi di
bahaya yang ada pada Stone Crusher. Tidak golongkan Ekstrim.
ada Alat Pamadam Api Ringan (APAR) pada 2. Aspal Mixing Plant (AMP)

Tabel 4. Penilaian risiko pada Aspal Mixing Plant (AMP)

95
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X

Tabel 5. Penilaian risiko pada Aspal Mixing Plant (AMP) (Lanjutan)

96
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 7 No 2 Agustus 2020

Tabel 6. Penilaian risiko pada Aspal Mixing Plant (AMP) (Lanjutan)

Tabel 6. berisikan 10 temuan risiko Aspal Mixing Plant (AMP) menjadi level
bahaya yang ada pada Aspal Mixing Plant risiko tertinggi di golongkan Ekstrim.
(AMP). Tidak ada (P3K) di ruangan operator
3. Tenaga Penggerak (Genset)

97
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X

Tabel 7. Penilaian risiko pada Tenaga Penggerak (Genset).

98
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 7 No 2 Agustus 2020

Tabel 8. Penilaian risiko pada Tenaga Penggerak (Genset) (Lanjutan).

Tabel 4.3. berisikan 5 temuan risiko Pertama Pada Kecelakaan (P3K) pada Tenaga
bahaya yang ada pada Tenaga Penggerak Penggerak (Genset).
(Genset). Tidak ada Alat Pamadam Api
Ringan (APAR) pada Tenaga Penggerak Saran yang dapat diberikan dalam penelitian
(Genset). Tidak ada perlengkapan Pertolongan ini adalah:
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di Tenaga 1. Melakukan pelatihan terhadap pekerja
Penggerak (Genset) menjadi level risiko tentang pentingnya Sistem Manajemen
tertinggi di golongkan Ekstrim. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(SMK3) dan pengarahan apa yang
5. KESIMPULAN dilakukan jika terjadi bencana seperti
Kesimpulan yang dapat diberikan dalam kecelakaan pada saat bekerja.
penelitian ini adalah: 2. Melengkapi semua keperluan di ruang
Menganalisis dan memberikan solusi proses produksi terutama
terhadap risiko kecelakaan kerja yang banyak perlengkapan Keselamatan dan
terjadi pada proses produksi PT Karya Shakila Kesehatan Kerja (K3) seperti Alat
Group Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Pemadam Api Ringan (APAR),
temuan risiko kecelakaan kerja pada proses Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
produksi PT Karya Shakila Group dengan (P3K), Alat Pelindung Diri (APD) dan
level risiko yang tinggi dan Ekstrim. potensi rambu-rambu yang diperlukan.
bahaya terdapat pada Stone Crusher tidak 3. Membuat Standar Operasional
adanya Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Prosedur (SOP) dan tata tertib tegas
Potensi selanjutnya tidak adanya Pertolongan untuk pekerja, kemudian dicetak dan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) pada Aspal ditempel ditempat yang mudah dilihat
Mixing Plant (AMP). Potensi bahaya terdapat di setiap dinding proses produksi agar
pada Tenaga Penggerak (Genset) tidak adanya setiap memasuki ruangan proses
Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Potensi produksi pekerja dan pengunjung
selanjutnya kotak listrik yang tidak ada tanda dapat mengetahui batasan-batasan.
peringatan di Tenaga Penggerak (Genset).
Potensi terakhir tidak adanya Pertolongan

99
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X

DAFTAR PUSTAKA Darmawan. R, dkk (2017) Identifikasi Risiko


Andriani. M, dkk (2017) Perbaikan Kecelakaan Kerja Dengan Metode
Produktivitas Usaha Bengkel Las Di Hazard Identification And Risk
Kecamatan Langsa Baro Melalui Assessment ( HIRA ) Di Area
Aplikasi Ergonomi Dan Keselamatan Batching Plant PT XYZ, Jurnal
Kesehatan Kerja, Seminar Nasional Teknik Industri, Vol. 5 No. 3
Teknik Industri, Lhokseumawe-Aceh, November 2017
13-14 Agustus 2017 Nur. M, dkk (2018) Analisis Kecelakaan Kerja
Ciptaningsih. F, dkk (2014) Evaluasi Sistem dengan Menggunakan Metode FTA
Manajemen Keselamatan Dan Dan 5s di PT. Jingga Perkasa Printing,
Kesehatan Kerja (SMK3) Di Jurnal Teknik Industri, Vol. 4, No. 1,
Perusahaan Industri Baja, Jurnal 2018
Kesehatan Masyarakat (e-Journal),
Volume 2, Nomor 4, April 2014

100

Anda mungkin juga menyukai