Anda di halaman 1dari 26

JURNAL

TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA


Dikutip dari:
Eko Andriani
NIM. R0007039

Oleh
Nama Anggota Kelompok:

1. Davina Shafa Fellisya A (05)


2. Dila Yunita Sari (06)
3. Dimas Arya Eka Utama (07)
4. Muhammad Ilham Haqiqi (19)
PEMBAHASAN :

• Judul
• Abstrak
• Bab I ( Pendahuluan)
• Bab II ( Landasan teori)
• Bab III ( Metode penelitian )
• Bab IV ( Peneliitian dan pembahasan )
• Bab V ( Kesimpulan dan saran )
• Daftar pustaka
ABSTRAK

Eko Andriani, 2010. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO


SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN DAN PENYAKIT
AKIBAT KERJA DI UNIT AMMONIUM SULFAT II PT. PETROKIMIA
GRESIK JAWA TIMUR
BAB 1
(PENDAHULUAN)

A. LATAR BELAKANG

Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi di industri dapat memberikan dampak
negatif terhadap kondisi tempat kerja.untuk itu kita perlu mengambangkan K3 dalam rangka menekankan
angka terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja,serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
(Departemen Tenaga Kerja UNDP/ILO-PIACT Project, 1987).
Setiap proses produksi, peralatan/mesin dan tempat kerja yang digunakan untuk menghasilkan suatu
produk, selalu mengandung potensi bahaya tertentu yang bila tidak mendapat perhatian secara khusus
akan dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja
dapat berasal dari berbagai kegiatan atau aktivitas dalam pelaksanaan operasi atau juga berasal dari luar
proses kerja.
(Tarwaka, 2008)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penilaian risiko yang diterapkan perusahaan,
mengetahui bahaya-bahaya yang termasuk dalam kategori tinggi, sedang serta rendah dan
mengetahui apakah upaya identifikasi dan penilaian risiko telah sesuai dengan peraturan yang
ada.Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif berdasarkan observasi dan
wawancara kemudian dianalisa atau dievaluasi.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penilaian risiko yang dilakukan oleh PT. Petrokimia
Gresik adalah dengan mengalikan antara dampak risiko dengan peluang risiko. Dari hasil identifikasi
bahaya dan analisa tingkat risiko tidak ditemukan bahaya yang termasuk dalam kategori risiko tinggi.
Hanya ada kategori sedang dan rendah. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko yang sudah
dilakukan di PT. Petrokimia Gresik telah sesuai dengan Permenaker No. Per-05/MEN/1996 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Serta sesuai dengan Pedoman OHSAS
18001:2007 Elemen No. 4.3.1 tentang Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilaian, dan Pengendalian
Risiko.
Kata kunci : Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Upaya Pengendalian
Kepustakaan : 13, 1987-2009
Sumber-sumber bahaya perlu dikendalikan untuk mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat
kerja. Untuk mengendalikan sumber-sumber bahaya, maka sumber-sumber bahaya tersebut harus
ditemukan dengan melakukan identifikasi sumber bahaya potensial yang ada di tempat kerja
(Suma’mur, 1996).
PT. Petrokimia Gresik, merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri
pupuk dan merupakan produsen pupuk terlengkap di Indonesia, yang memiliki banyak faktor bahaya
dan melibatkan manusia, peralatan dan lingkungan yang tentu dapat menimbulkan potensi bahaya
yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja didalam proses produksinya.
Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit.akibat kerja PT. Petrokimia
Gresik khususnya di unit ZA II, menyediakan sarana keselamatan kerja seperti penyediaan Alat
Pelindung Diri (APD), pengendalian bahan berbahaya dan penyediaan peralatan pemadam
kebakaran serta pelatihan pemadam kebakaran untuk menanggulangi kebakaran yang terjadi akibat
pemakaian bahan-bahan kimia yang berpotensi menimbulkan bahaya, pemasangan tanda
keselamatan (safety sign) selain itu upaya sanitasi, pengaturan jam kerja, safety permit, sikap kerja,
letak mesin dan mensertifikasi semua peralatan dan mesin yang dipergunakan untuk mempermudah
dalam melakukan proses.
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penilaian risiko yang dilakukan oleh PT. Petrokimia Gresik?
2. Bahaya apa saja yang termasuk dalam kategori tinggi, sedang dan rendah di Unit ZA II?
3. Apakah upaya identifiksi bahaya dan penilaian risiko yang ada di unit ZA II PT. Petrokimia
Gresik telah sesuai dengan Permenaker No. Per05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja,serta sesuai dengan Pedoman OHSAS 18001:2007 Elemen No.
4.3.1 tentang Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilaian, dan Pengendalian Risiko?
C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui penilaian risiko yang diterapkan oleh PT. Petrokimia Gresik.
2. Untuk mengeahui bahaya apa saja yang termasuk dalam kategori tinggi, sedang serta rendah di
unit ZA II.
3. Untuk mengetahui apakah upaya identifikasi bahaya dan penilaian risiko yang ada di unit ZA II
PT. Petrokimia Gresik telah sesuai dengan Permenaker No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta sesuai dengan Pedoman OHSAS 18001:2007
Elemen No. 4.3.1 tentang Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilaian, dan Pengendalian Risiko.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Penulis
a. Dapat meningkatkan wawasan dalam mengidentifikasi bahaya yang ada di tempat kerja
khususnya di unit
ZA II.
b. Dapat mengetahui penilaian risiko serta upaya pengendalian apabila terjadi kecelakaan dan
penyakit
akibat kerja di unit ZA II.
2. Perusahaan
c. Memberikan gambaran tentang bahaya yang ada di tempat kerja secara lebih jelas khususnya di
unit ZA II PT. Petrokimia Gresik.
b. Dapat melakukan penilaian serta upaya pengendalian terhadap terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat
kerja yang disebabkan karena faktor bahaya di unit tersebut.
BAB II
Landasan Teori
A.Tinjauan Pustaka

1. Tempat Kerja
Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja dalam pasal 1 tempat kerja adalah tiap
ruangan atau lapangan ,tertutup atau terbuka ,begerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya , termasuk tempat kerja
adalahsemua ruangan ,lapangan,halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan
dengan tempat kerja tersebut.
2. Bahaya
a). Pengertian bahaya
Bahaya atau Hazard merupakan sesuatu yang berpotensi menyebabkan terjadinya
kerugian,kerusakan,cidera,sakit,
kecelakaan atau bahkan dapat mengakibatkan kematian yang berhubungan dengan proses dari system kerja.
b). Sumber-sumber bahaya
Sumber bahaya sesuatu yang merupakan inti atau pusat dari proses kegiatan yang mengakibatkan timbulnya
resiko,bisa berupa equipment,lokasi/area,peraturan,produk,unit kegiatan,sumber daya manusia dan lain lain.
3. Kecelakaan kerja
a). Pengertian kecelakaan kerja
kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga
semulayang dapat menimbulkan kerugian baik waktu,harta benda atau properti maupun korban jiwa yang terjadi
didalam suatu proses kerja industri atau yang berkaitan dengannya.
b). Klarifikasi kecelakaan kerja
Klarifikasi kecelakaan kerja menurut organisasi perburuhan internasional tahun 1962 dibagi menjdi 4 yaitu:
1.Klarifikasi menurut jenis kecelakaan
2.Klarifikasi menurut penyebab kecelakaan
3.Klarifikasi menurut sifat luka atau kelainan
4.Klarifikasi menurut letak kelainan atau luka ditubuh
c). Pencegahan kecelakaan kerja
pada umumnya adalah supaya untuk mencari penyebab dari suatu kecelakaan dan bukan mencari aiapa yang
salah dan upaya untuk menghambat terjadinya suatu kecelakaan dengan mencari sumber kecelakaan .
4. Penyakit akibat kerja
Menurut permennaker No. Per. 01/Men/1981 penyakit kerja (PAK) adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerja
atau lingkungan kerja.
Faktor penyebab penyakit akibat kerja dibagi menjadi 5 yaitu antara lain:
a).Faktor fisik berasal dari getaran mekanis yang berakibat timbulnya resonansi dari alat alat tubuh
b).Faktor kimia berasal dari larutan yang menyebabkan dermatitis
c).Faktor biologi berasal dari virus,bakteri,parasit, jamur,serangga
d).Faktor fisiologi disebabkan oleh cara kerja yang kurang baik seperti efek terhadap tubuh menimbulkan
kelelahan fisik
e).Faktor mental psikologis akibat dari suasana kerja yang monoton dan tidak nyaman

Sedangkan untuk tata cara pelaporan penyakit akibat kerja sesuai dengan permenaker No. Per. 01/Men/1981 tentang
kewajiban melapor PAK.
a. Pasal 2 (a) : pengurus dan badan yang ditunjuk wajib melaporkan secara tertulis kepada kantor direktorat
jendral pembinaan hubungan perburuhan dan perlindungan tenaga kerja setempat
b. Pasal 3 (a) : laporan dilakukan dalam waktu paling lama 2 kali 24 jam stelah penyakit dibuat diagnosanya.
5. Identifikasi bahaya
Identifikasi bahaya adalah suatu proses yang dapat dilakukan untuk mengenali seluruh situasi atau
kejadian yang berpotensi sebagai penyebab terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin
timbul ditempat kerja.
6. Penilaian risiko
Risiko adalah potensi terjadinya suatu peristiwa atau kejadian yang dapat menghambat perusahaan
mencapai tujuan,sasaran dan tareget-target yang ditetapkan , atau terjadinya peristiwa atau kejadian yang
dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan/atau akan menggangu kelangsungan hidup perusahan
Penilaian risiko merupakan proses menyeluruh dalam memperkirakan besarnya risiko dan
menentukan apakah risiko tersebut bisa di toleransi .

Dalam melakukan penilaian risiko dan dua komponen yang utama yaitu:
a. Analisis risiko
b. Evaluasi tingkat risiko
7. Pengendalian risiko
Pengendalian risiko merupakan suatu proses untuk mengantisipasi risiko agar seluruh kegiatan
yang terintegrasi dalam proses bisnis dapat dilaksanakan secara efektif dengan tingkat risiko
sekecil/seminimal mungkin,sehingga diharapkan dapat diperoleh hasil yang optimal.

Pengendalian risiko terdiri dari kegiatan berikut:


a. Avoid, yaitu menghindari suatu tindakan berbahaya yang dapat menyebabkan
kecelakaan/transaksi tertentu.
b. Retain, yaitu menahan suatu kegiatan agar tidak memperbesar biaya atau kerugian
c. Reduce, yaitu mengurangi risiko
d. Tranfer, yaitu memindahkan risiko
e. Exploit, yaitu memanfaatkan risiko untuk kepentingan jangka panjang.
B.Kerangka pemikiran
Tempat kerja
(Area Unit ZA II)
Menyebabkan:
Sumber bahaya - Kecelakaan kerja
- Penyakit akibat kerja
Di identifikasi

Potensi Faktor
bahaya bahaya

Penilaian risiko

Upaya pengendalian
Aman
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan ini adalah penelitian deskriptif
yaitu metode penelitian untuk meneliti suatu kondisi atau peristiwa dengan cara memberikan gambaran
secara jelas dan terbatas guna mengungkapkan suatu masalah, dan data yang diperoleh digunakan sebagai
bahan penulisan laporan.
B. Persiapan
Pada tahap ini penulis melakukan persiapan penelitian yang meliputi:
1. Penentuan lokasi magang, pengajuan proposal magang pada bulan Oktober 2009 dan surat ijin ke PT.
Petrokimia Gresik.
2. 2. Penerimaan surat balasan dari PT. Petrokimia Gresik pada bulan November 2009.
3. 3. Membaca dan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan kesehatan dan keselamatan
kerja serta pengetahuan lain
C. Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan di area unit ZA II PT. Petrokimia Gresik, Jalan Jendral Ahmad
Yani 61119 Gresik Jawa Timur.
D. Sumber Data
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan data-data yang diperoleh dari :
1. Data primer Sumber data ini diperoleh dari hasil pengamatan langsung ke lapangan/tempat
kerja, wawancara dengan pihak karyawan PT. Petrokimia Gresik khususnya di unit ZA II.
2. Data sekunder Data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan dan referensi yang berkaitan
dengan objek yang diteliti sebagai pelengkap laporan ini.
E. Teknik Pengumpulan Data
3. Observasi Lapangan Teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung sekaligus survey
ke lapangan untuk mengetahui proses produksi, serta mengidentifikasi potensi dan faktor
bahaya yang ada.
2. Wawancara Suatu teknik pengumpulan data dengan tanya jawab secara langsung dengan
karyawan yang berwenang dan berkaitan dengan masalah K3.
3. Kepustakaan Membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah K3, laporan-laporan
penelitian yang sudah ada dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan topik magang
4. Dokumentasi Pengumpulan data dengan mempelajari dokumen-dokumen terkendali maupun tidak
terkendali yang ada di perusahaan serta catatan-catatan perusahaan yang berhubungan dengan obyek
yang diteliti.
F. Analisa Data
Analisa data yang digunakan termasuk analisa deskriptif atau penggambaran masalah identifikasi
bahaya dan penilaian risiko di unit ZA II PT. Petrokimia Gresik. Kemudian data yang diperoleh
dianalisa apakah telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/MEN/1996 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Serta sesuai dengan Pedoman OHSAS
Elemen No. 4.3.1 tentang Prosedur Identikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (HIRA).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil magang yang dilakukan, maka peneliti mengambil sampel data
yang di observasi langsung yaitu di pabrik III unit ZA II PT. Petrokimia Gresik.
Ditemukan beberapa zat yang digunakan untuk membuat bahan baku yang
digunakan dalam proses pembuatan pupuk ZA II yaitu:
- Amoniak cair
- CO2 Gas
- Asam Sulfat (H2SO4)
- Fosfo Gypsum (CaSO4.2H2O)
Secara garis besar proses produksi ZA II terdiri dari beberapa pembahasan
yaitu :
- Carbonasi
- Reaksi dan penyerapan gas
- filtrasi
- Netralisasi
- Evaporasi dan kristalisasi
- Pengeringan dan pendinginan kristal ( drying and cooling )
PENILAIAN RESIKO
Penilaian risiko yang dilakukan oleh PT. Petrokimia Gresik adalah dengan mengalikan antara dampak
dengan peluang risiko. Dampak merupakan ukuran besarnya pengaruh terjadinya risiko sedangkan peluang
merupakan besarnya frekwensi terjadinya risiko.

PEMBAHASAN
Dalam peraturan No.05/MEN/1996. Sumber bahaya yang teridentifikasi harus dinilai untuk menentukan
tingkat resiko yang merupakan tolak ukur kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Dari hasil identifikasi bahaya,penilaian tingkat resiko dan pengendalian bahaya yang dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a) Bahaya natrium gas
b) Bahaya debu kapur
c) Bahaya tersiram cairan B3
d) Bahaya gangguan penglihatan dan pencahayaan
e) Bahaya terjatuh limbah cair,gas,dan padat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko pada
pekerjaan mempunyai banyak bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
Penilaian resiko yang dilakukan adalah dengan mengalihkan antara dampak resiko dengan
peluang resiko
Tidak ditemukan bahaya yang termasuk dalam kategori resiko tinggi.akakn tetapi masih dalam
bahaya tingkat rendah dan sedang.
Semua itu sesuai dengan permenaker No.per-05/MEN/1996 tentang sistem manajemen
keselamatan dan Kesehatan kerja. Serta sesuai dengan pedoman OHSAS 18001: 2007 elemen
No.4.3.1 tentang prosedur IX identifikasi bahaya,penilaian,dan pengendalian resiko.
DAFTAR PUSTAKA

Bird, F.E Jr., dan Germain, G. L., 1990. Practical Loss Control Leadership. Loganville : Institute
Publishing (A Division of International Loss Control Institute).
Biro Lingkungan dan K3, 2007. Pedoman Penerapan Manajemen Risiko PT. Petrokimia Gresik. PT.
Petrokimia Gresik.
Biro Manajemen Risiko, 2008. Identifikasi Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Penyakit
Akibat Kerja. PT. Petrokimia Gresik.
Departemen Tenaga Kerja RI, 1997. Himpunan Peraturan Perundangundangan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Jakarta : Iqra Media.
Departemen Tenaga Kerja UNDP/ILO-PIACT Project, 1987. Keselamatan Kerja Bidang Kimia.
Jakarta : Iqra Media.
OHSAS 18001:2007 Elemen No. 4.3.1 tentang Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilaian dan
Pengendalian Risiko
Permenaker No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).
Rudi Suardi, 2005. Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.Jakarta: PPM.
Slamet Ichsan, 2004. Penialian Risiko Dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Pusat Hiperkes Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
Suma’mur, 1996. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : CV Haji Masagung.
Suma’mur, 2009. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Toko Gunung Agung.
Syukri Sahab, 1997. Teknik Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Jakarta : PT. Bina Sumber Daya Manusia.
Tarwaka, 2008. Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta : Harapan Press.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai