STRATEGI KEPEMIMPINAN
Dosen Pengampu
Edy Purwo Saputro, S.E., M.Si.
Disusun Oleh:
Kristanto Eko Wibowo
Yulita Maharrizka
Saiful Hidayat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini kasus product recall kerap ditemui untuk
berbagai produk. Penarikan kembali suatu produk atau yang lebih dikenal dengan
product recall biasa terjadi untuk produk cacat yang disebabkan kelalaian
perusahaan saat produksi. Penarikan kembali mungkin berdampak pada pasar
saham dari perusahaan yang bersangkutan. Para produsen melakukan langkah
product recall untuk memperbaiki citra produsen serta menjaga kepercayaan
konsumen, karena para produsen tentunya tidak ingin kehilangan konsumennya.
Perusahaan harus memperkuat tanggung jawab secara sosial saat terjadi kasus
product recall. Dengan demikian, produsen menunjukkan perhatian kepada
konsumennya dengan memberikan produk kualitas unggul, sehingga dapat
menghasilkan gambaran merek yang dapat diandalkan. Citra produsen memainkan
peran yang penting dalam menentukan dampak dari penarikan kembali pada
perilaku konsumen.
Recall adalah penarikan kembali produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan untuk penggantian komponen yang mengalami kecacatan atau bahkan
penggantian produk. Recall dilakukan dikarenakan evaluasi produk yang telah
diluncurkan ke masyarakat atau dikarenakan ada laporan dari pengguna atau
bahkan ada musibah yang terjadi dikarenakan kecacatan produk tersebut. Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia mendifinisikan pengertian recall mechanism
adalah upaya paksa menarik sebuah produk yang sudah beredar di pasar dengan
alasan: tidak sesuai dengan standar wajib yang telah ditentukan pemerintah,
adanya temuan yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan konsumen,
adanya kasus/kejadian/peristiwa terhadap produk tersebut yang telah berakibat
membehayakan keselamatan konsumen.
Menarik hampir seluruh produk yang sudah diluncurkan ke pasar
merupakan salah satu mimpi buruk sebuah perusahaan. Tidak saja akan
recall
Untuk mengetahui kategori dalam product recall
Untuk mengetahui peran product recall dalam product crisis management
Untuk mengetahui kampanye recall yang baik
Untuk mengetahui manfaat dan kerugian dari product recall
Untuk mengetahui beberapa contoh kasus dari product recall
BAB II
PEMBAHASAN
meningkatkan
citra
produk
dari
perusahaan
yang
Bagi Konsumen :
Keuntungan :
a. Terjamin kualitas dan keamanan dari produk yang dikonsumsinya
atau dipakainya.
b. Mengurangi kerugian akibat dari hal yang ditimbulkan oleh produk
tersebut di kemudian hari.
Kerugian :
a. Konsumen akan rugi jika tidak mengetahui bahwa produk yang
dikonsumsinya atau dipakainya di recall. Dengan kata lain produk
recall lebih menguntungkan konsumen daripada merugikan.
2.8 Contoh Kasus Product Recall
Kasus Tylenol Johnson & Johnson
Kasus penarikan Tylenol oleh Johnson & Johnson dapat dilihat sebagai
bagian dari etika perusahaan yang menjunjung tinggi keselamatan konsumen di
atas segalanya, termasuk keuntungan perusahaan. Johnson & Johnson segera
mengambil tindakan intuk mengatasi masalahnya. Dengan bertindak cepat dan
melindungi kepentingan konsumennya, berarti perusahaan telah menjaga trustnya.
Kasus obat anti nyamuk Hit
Pada kasus Hit, meskipun perusahaan telah meminta maaf dan berjanji
untuk menarik produknya, ada kesan permintaan maaf itu klise. Penarikan produk
yang kandungannya bisa menyebabkan kanker tersebut terkesan tidak sungguhsungguh dilakukan. Produk berbahaya itu masih beredar di pasaran.
Kasus Baterai laptop Dell
Dell akhirnya memutuskan untuk menarik dan mengganti baterai laptop
yang bermasalah dengan biaya USD 4,1 juta. Adanya video clip yang
menggambarkan bagaimana sebuah note book Dell meledak yang telah beredar di
internet membuat perusahaan harus bergerak cepat mengatasi masalah tersebut.
Dari ketiga kasus di atas, Hit merupakan contoh yang kurang baik dalam
menangani masalahnya. Paradigma yang benar yaitu seharusnya perusahaan
memperhatikan adanya hubungan sinergi antara etika dan laba. Di era kompetisi
yang ketat ini, reputasi baik merupakan sebuah competitive advantage yang harus
dipertahankan.
Dalam
jangka
panjang,
apabila
perusahaan
meletakkan
Pasal 8
Ayat
1:Pelaku
usaha
dilarang
memproduksi
dan/atau
Ayat 4 : Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan
ayat (2) dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta
wajib menariknya dari peredaran.
Pasal 19
pencemaran,
dan/atau
kerugian
konsumen
akibat
yang berlaku
Ayat 3 : Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7
(tujuh) hari setelah tanggal transaksi
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan