tersimpan dalam ingatan kita (pengertian (meanings) /kepercayaan (beliefs))
Product knowledge berkaitan erat dengan keterlibatan konsumen (consumers involvement) t/u dalam memahami consumers affect and cognition tergantung pada kesadaran/ pemahaman konsumen tentang suatu produk obat yang diinginkan konsumen bagaimana?
1. Memberikan informasi yang jelas dan memadai sehingga membuat konsumen menggunakan produk perusahaan
2. Konsumen bisa lari ke produk lain, jika memperoleh lebih banyak informasi yang dibutuhkan
3. Konsumen yang terlanjur membeli akan kecewa jika produk tidak sesuai dengan yang infokan informasi minor performance produk turun Unawareness Robert J Lavidge and Gary A Steiner marketing communication model Unwareness : seseorang tidak sadar tentang keberadaan produk
1. Awarenes : menyadari keberadaan produk memberikan makna atau arti
2. Knowledge : setelah melewati tahap melihat, memperhatikan, memahami stimulus dianggap memperoleh pengetahuan. Merupakan proses pemahaman informasi 4. Liking mengembangkan minat, menjadi suka/tidak
5. preference kecenderungan terhadap produk yang diminati
6. Conviction adanya kepercayaan terhadap produk
7. Purchase melakukan tindakan sebagai realisasi dari keputusannya pembelian
MARKETING
PRODUCT EXCECUTIVE/ PRODUCT MANAGER
SALES
R&D
KONSUMEN (DOKTER&PASIEN) 1. Providing the sales team with the necessary technical to sell the product. This involves printed and electronic promotional material, product training, and relevant clinical papers.
2. Reviewing product data to ensure that the field force is kept up to date on new developments regarding
3. Act as point of first reference for all product related enquiries and work collaboratively with colleagues in Clinical Research and Regulatory to address any issues that may a rise. [III] Product knowledge Obat harus diterima pasien Kepatuhan rendah : sulit menelan, bau tidak enak, pahit, dosis sering. Inovasi : pengemasan yang kreatif, agar dosis sehari tidak terlewatkan perbaikan kepatuhan Inovasi perlu mempertimbangkan farmakodinamika (ESO, Alergi) Pertimbangan dalam merancang sediaan obat : 1. rute pemakaian 2. Besaran dosis 3. Karakteristik anatomis dan fisiologis pemakaian (penembusan membran, aliran darah) 4. Sifat fisiko kimia (ph, tekanan osmotic, cairan fisiologis) 5. Interaksi obat dan bentuk sediaan Contoh : obat isoproterenol diperoleh perbedaan aktifitas sehubungan dengan perbedaan rute. Studi menunjukkan isoproterenol dimetabolisme didinding usus dan selama melewati liver. Keuntungan 1. Kenyamanan pemakaian 2. Keamanan dan menghilangkan ketidak nyamanan injeksi 3. terhindar bahaya dari pemberian intra vena yang cepat yang menyebabkan konsentrasi toksik obat tinggi dalam darah Kerugian : 1. Penurunan BA 2. Obat terabsorbsi dapat merubah kandungan dan flora biologis saluran cerna 3. Rasa mual u/ obat yang menyebabkan iritasi lokal 4. Interaksi obat dan makanan
Obat dengan BM besar tidak diabsorbsi dengan baik bila diberikan secara oral Beberapa fakta molekul besar diabsorbsi melalui sistem limfatik bila diformulasi suatu pembawa minyak
Obat hidrofobik umumnya tidak diabsorbsi secara oral karena obat gagal melarut dari saluran cerna So diberikan campuran bahan tambahan berlemak diemulsifikasi oleh empedu dalam usus halus diabsorbsi melalui sistem limfatik Disamping itu, bahan lemak menyebabkan reseptor dalam lambung menunda pengosongan lambung dan menurunkan laju transit GI perpanjangan waktu kontak absorbsi meningkat
Co : BA Obat anti malaria tidak larut air tp meningkat bila dicampur asam oleat sebagai pembawa kapsul gelatin lunak Obat oral bisa mengiritasi lambung t/u dalam keadaan kosong So : 1. Diberikan bersama makanan 2. Antasida bersama obat 3. Salut enterik
Co : tablet aspirin iritasi lambung didaparkan
Sublingual : melepas obat dibawah lidah Tablet sublingual merupakan formulasi dari laktose yang melarut secara cepat dibawah lidah, kemudian diabsorbsi Merupakan alternatif sediaan untuk absorbsi obat non GI Contoh : nitrogliserin, ISDN Nitrogliserin sublingual lebih cepat absorbsinya, akan tetapi lama aksi lebih pendek
Bukal : melepas obat di dalam bukal (pipi) banyak pembuluh darah absorbsi efisien Bukal, dapat dirancang melepas obat secara cepat atau melepas obat secara lambat untuk efek yang diperpanjang.
Absorbsi obat tidak akan melewati liver sebelum ke distribusi sistemik u/ obat dengan first past effect, bukal memberikan BA yang lebih baik (co : obat2 mengandung peptida)
Bisa lokal/ sistemik Lokal : vasokontriktor lokal fenilefrin dan nafazolin Lokal dan sistemik : ipatropium bromida (rinitis dan flu), butorphanol tartrat (analgesik opioid u/ preanastesi,nyeri melahirkan, migrain) Rute nasal dapat sebagai alternatif injeksi
Produk peptida & protein sebaiknya dlm bentuk nasal karena jika dalam saluran cerna maka akan termetabolisme Nasal memiliki vaskulerisasi tinggi Pembawa yang digunakan tidak boleh mengiritasi
u/ penghantaran obat ke kolon setelah pemakaian oral Pada penyakit crhon/ kolitis Agar sampai kolon maka dibuat tablet lepas tertunda, co : obat anti radang non steroid naproxen dibentuk menjadi prodrug naproxen- dextran yang tahan enzim intestin dan absorbsi intestin prodrug mencapai kolon, secara enzimatis naproxen-dextran akan terurai Berupa padat atau cair Rektal : 1. oral/sistemik 2. u/ obat2 yang tidak dapat ditoleransi secara oral (mual, tdk mungkin diberikan secara oral) 3. Terhindar dari first past effect oleh enzim dalam hati (rektal bagian atas melewati vena porta hepatik, bagian bawah tidak melewati hati) 4. basis : larut air (PEG, Gliserin), basis berminyak, zat pengemulsi 5. Sustained release Berupa padat atau cair Vaginal : 1. Lokal, tp absorbsi sistemik bisa terjadi 2. Untuk penghantaran bahan anti fungi 3. Flukonazole u/ kandidiasis dosis oral sebanding dengan ovulae klotrimazole
IV : mula kerja yang paling cepat IV bolus, obat ke sirkulasi darah lalu keseluruh tubuh IM : diabsorbsi dari site injeksi ke dalam aliran darah IM dan oral melibatkan fase absorbsi konsentrasi obat meningkat secara lambat mencapai puncak lalu menurun sesuai waktu paruh eliminasi
Absorbsi terjadi saat obat berdifusi dari otot ke cairan yang mengelilingi jaringan lalu ke darah, jaringan berbeda-alirah darah juga berbeda
IM diinjeksikan di pantat (otot gluteus) atau otot deltoid (bahu) Aliran darah dari otot deltoid lebih tinggi dari gluteus
Pembawa larutan aqueous cepat, minyak/suspensi lambat Injeksi IM dapat diformulasi pembawanya agar melepas obat secara cepat/ lambat So perubahan dalam produk parenteral mempengaruhi distribusi dan farmakokinetik obat
u/ obat-obat saluran pernafasan (bronkodilator, kortikosteroid), masuk ke daerah bronkial, sehingga ukuran partikel harus dapat tersuspensi (sangat kecil) sehingga bisa masuk ke daerah bronkial
Keuntungan 1. Absorbsi cepat dan mula aktifitas cepat 2. Terhindar first pass effect 3. Lokalisasi obat ke paru-paru shg meminimalisir toksisitas sistemik Menghantarkan obat ke sirkulasi sistemik melalui kulit
Dapat melepas obat selama beberapa jam/hari tanpa efek samping saluran cerna
Beberapa melepas obat ke tubuh pada laju konstan, sehingga kadar stabil, plateu dapat dipertahankan Bagian obat : 1. Lapisan pendukung 2. Lapisan reservoir mengandung obat 3. Lapisan pengendali pelepasan (film semi permeable) 4. Adesif (pelekat) sensitif tekanan 5. Strip pelindung (dilepas sebelum pemakaian)
Menemukan jurnal (sumber terpercaya) yang membandingkan 2 atau lebih bentuk sediaan berbeda Isi : 1. review zat aktifnya 2. review bentuk sediaan 3. kelebihan dan kekurangan 4. produk kompetitor 5. kemungkinan inovasi 6. kesimpulan Zat aktif bebas Presentasi , 1 Kelompok : 5 Orang