Dewi Ekowati
Sertifikasi CPOTB adalah Penilaian menyeluruh
terhadap pemenuhan persyaratan CPOTB untuk tujuan
sertifikasi dan re-sertifikasi CPOTB, perubahan tata
ruang, penambahan fasilitas produksi, tindak lanjut
hasil penilaian sebelumnya yang dilakukan oleh tim
sertifikasi CPOTB
Tahapan sertifikasi
1.Persetujuan denah bangunan industry / RIP. Dikeluarkan
oleh BPOM
2.Izin Industri atau Usaha (IOT/IEBA/UKOT/UMOT). Izi
yang harus dimiliki oleh pabrik Obat tradisional untuk
meakukan kegiatan pembuatan
3.Sertifikasi CPOTB. Rangkaian kegiatan dalam rangka
mendapatkan sertifikat CPOTB.
•Untuk Persyaratan Pengajuan sertifikasi CPOTB dibagi
dalam dua kelompok, yaitu data:
•1. Data administrative
•2. Data teknis
Industri Obat Tradisional (IOT) : industri yang
membuat semua bentuk sediaan obat tradisional
Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA) : industri yang
khusus membuat sediaan dalam bentuk ekstrak
sebagai produk akhir.
Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) : usaha yang
membuat semua bentuk sediaan obat tradisional,
kecuali bentuk sediaan tablet dan efervesen
IOT, IEBA, dan UKOT wajib memenuhi Persyaratan
Teknis CPOTB.
Kewajiban pemenuhan Persyaratan Teknis CPOTB
bagi UKOT hanya berlaku bagi UKOT yang
membuat Obat Tradisional dalam bentuk sediaan
kapsul dan/atau cairan obat dalam.
Permohonan Sertifikasi CPOTB dikenai biaya sebagai
Penerimaan Negara Bukan Pajak sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dalam hal permohonan Sertifikasi CPOTB ditolak,
maka biaya yang telah dibayarkan tidak dapat
ditarik kembali.
Sertifikat Baru
Dalam rangka sertifikasi baru, Pemohon
menyampaikan permohonan untuk mendapatkan
persetujuan:
a. Rencana Induk Pembangunan (RIP) atau denah
bangunan; dan / atau
b. Sertifikasi CPOTB.
Sertifikat CPOTB berlaku untuk 5 (lima) tahun
selama yang bersangkutan masih berproduksi dan
memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.
Perubahan Sertifikat