Anda di halaman 1dari 34

FARMAKOTERAPI

INFEKSI SALURAN KEMIH


ISK
KELOMPOK 1
IVAN JUNIUS MESAK
FIDELIS APRI ANGKAT
KARTINI NUR
WULANDARI
ALFIAH KHUMAIDA
DESI MULYAWATI

Berdasarkan pengalaman klinis dan percobaan, cara

asendens ini adalah cara yang banyak dalam


penyebaran infeksi. Sebagai faktor predisposisi adalah
urethra wanita yang pendek dan mudahnya terjadi
kontaminasi yang berasal dari vagina dan rektum.
Pengaruh hormone progesterone terhadap tonus
dan aktivitas otot-otot dan obstruksi mekanik oleh
pembesaran uterus dalam kehamilan
merupakan
faktor predisposisi meningkatkan kapasitas buli-buli
dan terdapatnya sisa urin setelah berkemih pada ibu
hamil.
Perubahan pH urin yang disebabkan meningkatnya
ekskresi bikarbonas memberikan kemudahan untuk
pertumbuhan bakteri. Glikosuria juga sering terjadi
pada kehamilan ini juga merupakan faktor predisposisi
berkembangnya bakteri dalam urin.

DIAGNOSIS

a.
b.
c.
d.
e.

Diagnosis dari infeksi saluran kemih dapat


diketahui dari adanya (bagi yang simptomatik)
berupa: disuria, polakisuria, terdesak kencing
(urgency), stranguria, nokturia dan bila berat dapat
dijumpai demam, menggigil, mual, muntah serta
nyeri pinggang pada pielonefritis
Uji Laboratorium
Bakteriuria
Pyura (bilangan sel darah putih>10/mm
Urin positif nitrit (dengan pereduksi nitrit)
Urin positif leukosit esterase
ABC, bakteri dilapisi antibodi (ISU bagian atas)

MANIFESTASI KLINIK

ALGORITMA TERAPI

TUJUAN TERAPI
Tujuan Terapi Jangka Pendek :
Eradikasi bakteri penyebab infeksi saluran kemih
Menghilangkan gejala dengan cepat
Meningkatkan kadar hemoglobin untuk
mencegah
keparahan anemia.
Tujuan Terapi Jangka Panjang :
Mencegah terjadinya infeksi ulangan (rekurensi)
Mencegah komplikasi dari penyakit infeksi
saluran kemih yang kronis
Mengurangi morbiditas dan mortalitas.

TERAPI FARMAKOLOGI

KASUS

Ny. IB sedang hamil 3 bulan dan


menderita Infeksi Saluran Kemih, oleh
dokter kandungan Ny.IB diresepkan obat
Kotrimoksasol 2x sehari selama 5 hari
dan Folamil sekali sehari. Ibu RS juga
sering mengalami pusing dan mual,
sehingga untuk mengatasi hal itu sering
mengonsumsi jamu yang terdiri dari
jahe, kencur, asam dan gula jawa.

Riwayat sosial :
Memiliki rumah dengan WC semi permanen
Memiliki 1 buah sumur dekat dengan WC
Memiliki rumah sederhana dengan ventilasi buruk
Ketika buang air kecil jarang membersihkan organ
genital
Riwayat keluarga :
Suami perokok berat
Anak 2 orang dan sedang menempuh pendidikan
di sekolah menengah dan perguruan tinggi
Riwayat penyakit terdahulu
DM tipe 2 yang sudah terkontrol
Memiliki pemyakit maag

Data pemeriksaan klinik


Suhu : 38,5oC
Nadi : 96 x
RR
: 29 x
TD
: 125/80 mmHg
Data Laboratorium :
Hb
: 10 g/dL
Eritrosit
: 7,1.1012/L
Ferritin
: 7 mcg/L
Serum Iron
: 37 mol/L
Leukosit
: 10.000/ul
Serum albumin
: 2,4 g/Dl
Na
: 131 mEq/L
K
: 4,2 mEq/L
Cl
: 95 mEq/L
Glukosa
: 101 mEq/L
Urea
: 15 mg/dL
Kreatinin
: 0,9 mg/dL

Pertanyaan :
Analisis kasus di atas dengan metode SOAP
atau FARM (sertakan data normal lab)
Tuliskan tujuan terapi dan algoritma terapi
berkaitan dengan kasus.
Berikan terapi non farmakologi dan farmakologi
yang tepat untuk pasien di atas (kondisi hamil 3
bulan)
Berikan alasan pemilihan obat dan evaluasi
obat terpilih.
Berikan monitoring dan KIE yang tepat untuk
pasien di atas.

SUBYEKTIF
Ny. IB sedang hamil 3 bulan dan menderita

Infeksi Saluran Kemih,


Oleh dokter kandungan Ny.IB diresepkan
obat Kotrimoksasol 2x sehari selama 5 hari
dan Folamil sekali sehari.
Ny. IB juga sering mengalami pusing dan
mual, sehingga untuk mengatasi hal itu
sering mengonsumsi jamu yang terdiri dari
jahe, kencur, asam dan gula jawa.

Riwayat sosial :
Memiliki rumah dengan WC semi permanen
Memiliki 1 buah sumur dekat dengan WC
Memiliki rumah sederhana dengan ventilasi buruk
Ketika buang air kecil jarang membersihkan organ
genital
Riwayat keluarga :
Suami perokok berat
Anak 2 orang dan sedang menempuh pendidikan
di sekolah menengah dan perguruan tinggi
Riwayat penyakit terdahulu
DM tipe 2 yang sudah terkontrol
Memiliki penyakit maag

OBYEKTIF

Data pemeriksaan klinik

Suhu : 38,5oC

Nadi : 96 x

RR

: 29 x

TD

: 125/80 mmHg

Data Laboratorium :

Hb

: 10 g/dL (12-14 g/dL)

Eritrosit

: 7,1.1012/L (4-5 juta/uL)

Ferritin

: 7 mcg/L

Serum Iron

: 37 mol/L (F 10.7-32.2 umol/L)

Leukosit

: 10.000/ul

Serum albumin

Na

: 131 mEq/L

: 4,2 mEq/L

Cl

: 95 mEq/L

Glukosa

Urea : 15 mg/dL

Kreatinin

(20-100mcg/L)

: 2,4 g/dL

(3,5 5,2 g/dL)

: 101 mEq/L
: 0,9 mg/dL (0,5-1,1 mg/dL)

ASSESMENT
PROBLEM
MEDIK
ISK

Anemia

SUBJECTIVE
Memiliki rumah dengan WC semi
permanen
Memiliki 1 buah sumur dekat
dengan WC
Memiliki rumah sederhana dengan
ventilasi buruk
Ketika buang air kecil jarang
membersihkan organ genital

Pusing dan
mual
sering mengalami pusing dan mual

OBJECTIVE

TERAPI

DRP

Demam Suhu
: 38,5
C
Serum albumin
:
2,4 g/dL (3,5
5,2 g/dL)

Kotrimoksasol 2x
sehari selama 5
hari dan Folamil
sekali sehari.

Obat tidak
tepat

Indikasi
belum
diterapi

Ferritin: 7 mcg/L
(20-100mcg/L)
Serum Iron: 37
mol/L
(F 10.7-32.2
umol/L)
-

jamu yang terdiri


dari jahe, kencur,
asam dan gula
jawa.

Obat tidak
tepat

PLANNING
TERAPI FARMAKOLOGI
Pada kasus diresepkan obat :
a. Kotrimoksasol 2x sehari selama 5 hari
Antibiotik Kotrimoksasol adalah antibiotik yang isi nya merupakan kombinasi dari
Trimethoprim dan Sulfametoksazol, yang mana kedua antibiotik tersebut menurut
kategori FDA masuk dalam kategori C (dikontraindikasikan untuk wanita hamil).
Trimetoprim dapat menghambat metabolisme asam folat. trimethoprim adalah
kontraindikasi relatif untuk kehamilan trimester pertama dan dapat bersifat teratogenik.
Sehingga perlu diganti dengan antibiotik golongan penisilin yang aman bagi usia
kehamilan ibu tersebut yaitu diberikan :
Amoxsisilin 2 x 500 mg selama 3 hari.
b. Folamil sekali sehari
Tetap diberikan karena merupakan tambahan vitamin dan mineral selama kehamilan.
c. Anemia
Pasien mengalami anemia maka diberikan penambahan Fe (sangobion 30 tablet) 1x1 tab
sehari.
d. Mual dan pusing
Pemberian jamu dihentikan, karena curcumin menyebabkan risiko abortus pada trimester
pertama. Gula jawa dihindari karena dapat mempengaruhi kadar glukosa darah (rw
diabetes), asam dihindari juga karena dapat menaikkan asam lambung sehingga
memperparah maag. Untuk mual muntah jika tidak terlalu mengganggu cukup diberikan
permen jahe, tapi jika sudah terlalu mengganggu dapat diberikan vit b6.

EVALUASI OBAT TERPILIH


Amoxcicilin

Mekanisme kerja obat : Merupakan antibiotik


golongan penisilin yang memiliki spektrum luas
dan bersifat bakterisid yang bekerja dengan
cara menghambat sintesis dinding sel.
Indikasi : infeksi salura kemih
Kontraindikasi
:
Hipersensitivitas
terhadap
penisilin
Efek Samping : Mual, Diare, Ruam, Kolitis.
Diberikan karena antibiotik ini paling aman
digunakan pada ibu hamil.

MONITORING
Suhu badan
Hematuria
Angka leukosit
Kreatinin serum
Infeksi
Gula darah

KIE
Edukasi pengobatan :Minum obat teratur.
Jaga kebersihan terutama area genital.
Banyak minum air putih.
Jaga kondisi jangan terlau capek.
Jangan menahan buang air kecil.

Anda mungkin juga menyukai