PHARMACEUTICAL
INDUSTRY
PENDAHULUAN
Sumber air yang digunakan untuk industri farmasi bisa
sangat beragam.
Sumber yang bisa digunakan antara lain air dalam tanah
yang terdapat puluhan hingga ratusan meter dalam tanah
hingga air yang disediakan oleh PDAM (Perusahaan
Daerah Air Minum).
Di dunia ini tidak ada air yang murni.
Air merupakan suatu zat unik yang mempunyai berbagai
macam kandungan kimia. Bahkan terdapat lebih dari 90
jenis kontaminan yang dilarang agar air dapat diminum
KONTAMINAN
Kontaminan yang terkandung dalam air dapat digoolongkan
menjadi beberapa kelompok, antara lain :
1. Inorganic contaminants / kontaminan Anorganik seperti
natrium klororida, kalsium karbonat, magensium karbonat,
chloramines.
2. Organics contaminants / kontaminan Organik seperti sisa
detergen, plasticizers dll
3. Solid / zat padat seperti tanah, lumpur, sols, cols.
4. Gas, seperti oksigen, nitrogen, karbon dioksida
5. Mikroorganisme. Mikroorganisme ini sangat mengganggu
karena dapat berkembang biak sangat cepat.
AIR UNTUK INDUSTRI
Prinsip Utama air yang digunakan pada industri farmasi :
1. Air merupakan salah satu raw matrial atau bahan awal yang
digunakan dalam industri farmasi (terutama untuk sediaan cari,
sirup,infus dll) sehingga harus sesuai dengan cGMP ataupun
CPOB 2006.
2. Air merupakan media bagi pertumbuhan bakteri
3. Sistem yang digunakan harus dikualifikasi dan divalidasi
4. Air yang digunakan untuk sediaan parenteral harus bebas
dari pyrogen dan endotoxin.
5. Harus dilakukan pemeriksaan secara sistematis dan berkala
LATAR BELAKANG
Latar belakang pengolahan air untuk industri
farmasi :
1. Air termasuk sebagai raw material / bahan awal
2. Air digunakan dalam berbagai kegiatan seperti
proses produksi, formulasi, pembersihan, dan kontrol
kualitas.
3. Air memiliki kandungan kimia yang unik
4. Air memiliki tingkat kualitas yang berbeda-beda
JENIS AIR
Di Industri Farmasi dikenal berbagai macam air (Water
for Pharmaceutical use) yakni :
1. Drinking Water
2. Purified Water
3. Highly Purified Water
4. Water for Injection
5. other grades of water
JENIS AIR
1. Drinking Water
Air yang sehari – hari kita minum dan berasal dari sumber alam
yang tersedia seperti air sungai, danau, payau, tanah, dan laut.
Treatmen yang dilakukan seperti softening (penghilangan
kesadahan /zat Calsium dan Magnesium dihilangkan), removal
of specific ions (ion spesifik yang dihilangkan seperti bebas
klorin), particle reduction (reduksi jumlah partikel dan ukuran
partikel yang tidak sesuai seperti lumpur, pasir), dan
antimicrobial treatment (penghilangan microba biasanya dengan
pemanasan ataupun UV panjang gelombang 365).
JENIS AIR
2. Purified water
Purified water merupakan air yang disiapkan dari
sumber air yang dapat diminum.
Di sini sudah harus memenuhi spesifikasi dari
pharmacope seperti kandungan kimia dan
mikrobiologi (chemical and microbiological purity)
dan diharuskan ada sistem perlindungan terjadinya
recontamination dan microbial proliferation.
JENIS AIR
3. Highly purified water
Sama halnya purified water, air jenis ini juga hendaknya disiapkan dari
sumber air yang dapat diminum.
Highly purified water ini ditemukan hanya di pharmacope eropa
(European pharmacopoeia) karena spesifikasinya yang unik.
grade airnya harus sama dengan standar kualitas dari water for injections
(WFI) termasuk limit for endotoxins, tetapi beda dalam hal pengolahannya
(water-treatment methode), yakni tidak menggunakan destilasi.
HPW (highly Purified Water) biasanya disiapkan menggunakan kombinasi
dari berbagai metode seperti RO (Reversed osmosis), Ultrafiltration, dan
Deionization.
JENIS AIR
4. Water for injections
Water For Injections merupakan air yang digunakan untuk produksi
sediaan injeksi. Dengan demikian, syaratnya sangat ketat.
Water for Injection bukanlah air steril dan bukan final dosage form.
WFI merupakan produk ruah intermediet (intermediate bulk product).
Di dalam pharmacopoeial WPU, Water For Injection merupakan
kualitas paling tinggi dari jenis air – air lainnya untuk industri farmasi.
Cara/teknik pemurnian termasuk bagian dari spesifikasi dari WFI.
International pharmacopoeia dan European Pharmacopoeia
mengharuskan Destilasi sebagai tahap final purifikasi. (Bebas pyrogen,
bebas endotoxin, bebas microba, bebas kandungan kimia, dan bebas
partikel, serta menggunakan destilasi sebagai tahap akhir pemurnian).
TAHAP PENGOLAHAN AIR
(A.Pretreatment)
Pretreatment
Sumber air dipompa dan dilakukan klorinasi.
Hasil Klorinasi dimasukkan ke dalam tanki penampungan.
Dari tangki penyimpanan ini kemudian dialirkan ke dalam
Multimedia Filter (sand filter).
Dari sand filter air diberi klorin sebagai disinfektan.
Setelah itu baru dimasukkan dalam activated carbon filter.
Sebelum masuk ke tahap selanjutnya, air harus disaring
dulu melalui cartridge filter 5 micrometer.
.
Pretreatment
Multimedia filter atau sering disebut Sand filter berfungsi untuk
menghilangkan partikel berukuran besar.
Klorin berfungsi sebagai :
1. Disinfektan yang berfungsi dengan baik untuk membunuh
bakteri, fungi, dan virus.
2. Mengoksidasi logam yang terlarut dalam air seperti besi dan
mangan,
3. Menghilangkan polutan dalam air seperti bau dan rasa.
Activated Carbon Filter berfungsi untuk menyerap klorin dan
pengotor organik
Proses PRETREATMENT ini menghasilkan Portable Water, yang
dapat digunakan untuk cuci pakaian, cuci alat non steril,
pembersihan ruangan, cuci tangan, kamar mandi dan lain-lain
B. Water Softener
Water Softener
Water Softener merupakan salah satu tahap
pengolahan air yang berfungsi untuk menurunkan
tingkat kesadahan air.
Water Softerner dilakukan dengan menghilangkan
kalsium (ion Ca++) dan garam magnesium (Mg++)
yang menyebabkan tingginya tingkat kesadahan air.
Proses Water Softener dilakukan dengan Reverse
Osomosis (RO) dan Electro Deionization untuk
menghasilkan Purified Water (Aquademineralisata).
Reverse Osmosis
Osmosis merupakan proses perpindahan zat cari dari tekanan
tinggi ke tekanan yang lebih rendah melalui membran
semipermeabel.
Proses ini terus berlangsung hingga konsenstrasi kedua tempat
sama.
Sistem Reverse Osmosis menggunakan pompa untuk
menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan osmosis
untuk "mendorong" air dari tekanan tinggi melalui membran
semipermeabel menuju ke daerah yang mempunyai tekanan
yang lebih rendah.
Electrodeionisation (EDI)
EDI menggunakan
kombinasi mixed bed resin,
membrane selektif permeabel dan
arus listrik.
Rangkaian proses ini
menghasilkan Purified Water
(PW).
PW ditampung salam tangki
penyimpanan dengan sistem
looping untuk men
Destilasi
Destilasi
Untuk menghasilkan Water for Injection, Purified Water hasil
dari proses Water Softener ditampung di tangki penyimpanan.
Dari Tangki penyimpanan ini PW dilakukan enam tingkat
destilasi untuk menghasilkan Water for Injection (WFI).
Untuk menguapkan air pada stage pertama digunakan plant
steam dengan suhu 150 C.
Air dipanaskan sampai suhunya sama dengan plant steam, uap
yang dihasilkan dikondensasikan dan masuk ke dalam kolom
kedua.
Pirogen yang tertinggal di bawah kolom pertama dan proses ini
berulang sampai kolom destilator ke 6.
Proses di atas menghasilkan Water for Injection yang disimpan
dalam storage tank pada 80 C dengan sistem looping.
Destilation Water Storage Tank
Destilation Water Storage Tank
Good design and proper maintenance regimes are needed to minimise
problems.
The choice of materials of construction is also critical. Metals, other than
stainless steel (316L / 1.4435 or 1.4404), should be avoided.
There are many high purity plastics (PVDF) available but care needs to be
taken to avoid those with fillers and additives which could contaminate the
water.
Storage tanks should be protected from ingress of contaminants with
suitable vent filters.
The purified water is recirculated continuously and cooled to maintain purity.
UV disinfection is often used to maintain microbial purity in the distribution
loop. Disinfection with Ozone is growing in popularity because it is generated
in-situ and is twice as powerful an oxidant as chlorine.
Water Storage and Distribution Schematic
Water Storage and Distribution Schematic
Dengan unit ini diperoleh air untuk injeksi yang memenuhi persyaratan
Water For Injection (WFI).
Parameter pengoperasian : suhu, konduktifitas, flow rate, porositas filter, dan lain-lain
harus didokumentasikan
Terdapat gambar skematik titik-titik pemakaian air
Terdapat sistem alert (peringatan) dan action limit (batas tindakan) pada sistem
pengolahan air.
Standar CPOB
Bangunan pengolahan air harus terpisah dari bangunan untuk proses produksi,
walaupun demikian letaknya sebaiknya berdekatan, agar resiko pencemaran bisa
ditekan seminimal mungkin selama distribusi dalam pipa penyalur. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam merancang bangunan untuk pengolahan air, antara lain
adalah:
1. Luas bangunan harus cukup luas untuk menampung tangki-tangki pengolahan air
2. Lantai dan dinding bangunan harus dilapisi cat yang dapat mencegah tumbuhnya
3. Posisi lantai bangunan harus lebih tinggi dari sekitarnya untuk mencegah air hujan