Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KHUSUS KELOMPOK PKPA INDUSTRI LAFIAL

“Tugas Khusus Pembuatan Prosedur Tetap Penanganan pengendalian hama di Industri


Farmasi”

KELOMPOK 10 A
Disusun Oleh:
Ismalina Ayu Agustin 2043700289
Hapsari Calista H 2043700381
Shinta Pangetuti 2043700422
Desti Amalia 2043700353
Samsu Asep 2043700301
Adi Putra 2043700369
Muliana 2043700404

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA


FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
T.A. 2021-2022
PT. SUKARAJA PROSEDUR TETAP Halaman 1 dari 7
PANGAN UTAMA
PENGENDALIAN HAMA TERPADU
(PHT) No. PRO-01-023-04
Tanggal Berlaku

sp Bagian
Subbag Mengganti
u Bangunan dan
Pengolahan Hama No. –
Fasilitas
Tanggal –

Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh

Samsu asep Adi putra Ismalina ayu agustin

Kanit Penanganan Limbah Kabag Pencegahan Dan Kabag Pemastian Mutu


Pengendalian Infeksi

Tanda tangan : Tanda tangan : Tanda tangan :

Tanggal : Tanggal : Tanggal :

Elemen : Bangunan dan Fasilitas

1. Tujuan

1 Untuk memberikan pedoman tata cara pengendalian serangga dan hama dilingkungan
perusahaann tanpa mencemari sarana penyimpanan dan aman untuk pekerja dan
lingkungan.

a. Menghindari kerugian materil yang diakibatkan hama/ serangga/ yang


mengakibatkan kerusakan dan tercemarnya produk/ bahan baku obat.
2. Ruang Lingkup

Protap ini berlaku di PT. Sukaraja Pangan Utama, jl. Sukarno Hatta no 21-22 palembang,
Sumatera Selatan

3. Tanggung Jawab

2 Kepala Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab atas ketersediaan program


pemberantasan hama dan mengotorisasi Protap ini.

3 Kepala Bagian Urusan Umum bertanggung jawab menyiapkan, mengkaji dan


melatihkan Protap ini.

4 Kepala Bagian Produksi, Kepala Bagian Gudang, Kepala Bagian Pengawasan


Mutu, Kepala Bagian Penelitian & Pengembangan dan Teknik bertanggung jawab
untuk memantau ada / tidak ada hama serangga di sarana masing-masing bagian.

5 Pihak Ketiga yang dikontrak oleh perusahaan bertanggung jawab untuk


melakukan program PHT sesuai dengan peraturan pemerintah, kontrak kerja,
Protap ini dan menerapkan pengelolaan pengendalian hama di area Perusahaan
secara efektif.

6 Bahan dan Alat

7 Alat-alat yang digunakan dalam pengendalian hama:


8 Hand Sprayer
9 Old Fogger
10 Thermal Swing Fog (Mobile)
11 Fly Catcher / Insect Lamps
12 Ratbox
13 Hand Gloves
14 Masker
15 Trapping
 Pakaian pelindung yang terbuat dari bahan yang sesuai ( misal dari bahan karet)
16 Bahan-bahan yang digunakan dalam pengendalian hama:
17 Etanol 70%
18 Solar
 Lem merek
 Insektisida : Zeta Cypermethrin, Thimathoxam, Bubuk Abate
 Rodentisida : Bromadiolone dan Brodifacum

4. Prosedur
A. Inspeksi
 Sebelum melakukan penanganan (penanganan) awal, lakukan survey
(mapping) untuk menentukan lokasi dan rencana pengendalian yang akan
dilakukan.
 Susun program PHT yang berisi keterangan sebagai berikut :
1. Jenis Hama;
2. Lokasi sumber-sumber hama tersebut;
3. Rencana penanganan dan pemantauan lengkap dengan frekuensi,
bahan, alat dan caranya;
4. Lay-out penempatan perangkap sebagai bagian dari penanganan
dan pemantauan;
5. Lay-out harus berisi keterangan lokasi dari perangkap dan tipe
perangkap.
 Peroleh persetujuan program PHT ini dari Pihak Ketiga, Kepala Bagian K3L
dan Kepala Bagian Pemastian Mutu (atau sesuai struktur organisasi
perusahaan) sebelum diaplikasikan.
B. Pemantauan
 Frekuensi pelaksanaan pemantauan
1. Pemantauan rutin setiap 1 kali dalam seminggu
2. Setiap 6 bulan sekali rencana pengelolaan pengendalian hama ini harus
ditinjau ulang dengan mempertimbangkan hasil kegiatan penanganan dan
pemantauan
3. Hasil tinjauan ulang tersebut di atas harus mendapatkan persetujuan
sebelum diterapkan oleh pejabat yang berwenang (Kepala Bagian K3L
dan Kepala Bagian Pemastian Mutu)
4. Evaluasi atas program pengendalian hama menggunakan formulir
pengendalian hamma yang telah disisapkan.
C. Penanganan
 Pelaksanaan penanganan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun
pada Butir
 Frekuensi pelaksanaan penanganan
a. Penanganan rutin Area Outdoor setiap 1 kali dalam 2 minggu dan
b. Penanganan rutin Area Indoor setiap 1 kali dalam 1 minggu atau
c. apabila ditemukan infestasi saat pemantauan.
 Jenis penanganan
Penanganan Binatang Pengerat (Rodent)
a. Dalam ruangan: menggunakan perangkap lem (glue trap) dan perangkap
mekanis (mechanical trap) bila diperlukan.
b. Luar ruangan: pemasangan dan penggantian umpan (baiting) dan
perangkap mekanis (mechanical trap) bila diperlukan.
c. Pasang perangkap dengan kuat dan pastikan kondisinya dapat mencegah
hewan pengerat (rodent) yang tertangkap melarikan diri.
d. Buat lay out pemasangan tiap unit pemantauan (pemantauan unit)
pengendalian rodent dan penghilangan rodent pada area di mana
berdasarkan hasil pemetaan (mapping) terdapat populasi tikus.
 Penanganan Serangga (Insects)
a. Dalam ruangan (office): menggunakan pengembunan (misting cold
fogging), penyemprotan (spraying), pemasangan perangkap (glue trap),
pemasangan umpan (baiting), pemasangan lampu ultraviolet (fly catcher).
b. Pada aplikasi cold fogging di dalam ruangan (office), tutup semua
peralatan sebelum pelaksanaan; dan tidak ada orang di dalam lokasi tsb..
c. Untuk di Luar ruangan: pengasapan (hot fogging), penyemprotan
(spraying), pemasangan umpan (baiting)
 Penanganan cicak di dalam ruangan dengan cara pemadaman lampu, relokasi
lampu (penerangan), penyemprotan etanol dan pemasangan glue trap.
 Penanganan Binatang Lain (Kucing, Burung, Kelelawar, Musang dll.) Pasang
alat pengusir binatang pengganggu tersebut; dan / atau hilangkan potensi
keberadaan binatang pengganggu tersebut di lokasi atau pindahkan binatang-
binatang tersebut bila ditemukan (Pemindahan dilakukan berdasarkan kasus
demi kasus)
D. Evaluasi Berdasarkan hasil pemantauan, ajukan penambahan, pengurangan
maupun penggantian serta relokasi peralatan perangkat untuk pengendalian hama
(seperti tikus, cicak, lalat dan lain-lain) kepada Kepala Bagian K3L dan Kepala
Bagian Pemastian Mutu.
6. Pelaporan
A. Laporan pelaksanaan setiap selesai penanganan
B. Laporan kegiatan penanganan tersebut berisi keterangan sebagai berikut:
 Jenis hama dan pengendaliannya / Jenis bahan kimia yang digunakan;
 Area penanganan; dan Langkah yang diambil.
C. Laporan pemantauan setiap minggu sekali sesudah kegiatan pemantauan
dilaksanakan.
D. Laporan penanganan sebulan sekali sekaligus digabungkan dengan laporan
pertahun.
7. Lampiran
 Lampiran 1 Protap No. 100-027/C

8. Dokumen Rujukan
Protap dari Kontraktor Penyediaan Layanan di bidang Pemberantasan Serangga

19 Riwayat Perubahan

No No. Protap Tanggal Berlaku Alasan Perubahan


1 PRO-01-023-04 Baru

PT. SUKARAJA PANGAN UTAMA


Lampiran 1 Protap No. 100-027/C

PEMANTAUAN PENGENDALIAN HAMA

PT. SUKARAJA PANGAN UTAMA No. Dok


Mulai Berlaku
Revisi
sp
u

STANDAR OPERASIONAL PROCEDURE Tgl. Revisi


FORMULIR PENGENDALIAN HAMA Halaman
FORMULIR PENGENDALIAN HAMA
Lokasi
Bulan/ Tahun
Treatment Perangkap Petugas
Tgl Hari Waktu Evaluasi Keterangan
S C B F I Perlakuan Jml Petugas Paraf

                           
Mengetahui,
Ket : C: Coolflog, B: Baiting, F: Fooging, I: Inspeksi
Pelengkap
K : Corkroach Trap (Kecoa)
RB: Rat Box(Tikus)
DISPOSISI NAMA JABATAN PARAF
Dibuat oleh
Diperiksa oleh
Disetujui oleh
PT. SUKARAJA PANGAN UTAMA
Lampiran 2 Protap No. 100-027/C

PEMANGTAUAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN


Tanggal Area Penempatan Umpan (Area Dalam Gedung)
1 2 3
Satuan: Ekor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Keterangan 1. Gudang Bahann Baku


2. Gudang Bahan Jadi
3. Laboratorium

Diperiksa oleh :.............


Tanggal :.............

Anda mungkin juga menyukai