Disusun Oleh :
Tingkat : II B
BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 36
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Program Pest Control/Integrated Pest Management
A. Inspeksi Pest Control
B. Identifikasi Pest Control
C. Aplikasi Pest Control
D. Laporan/Evaluasi Pest Control
2
- Mengidentifikasi kerusakan yang disebabkan oleh kumbang untuk menentukan
jenis kumbang.
- Mengidentifikasi usia (kumbang/lalat/semut/nyamuk/kecoa/dan lain-lain) apakah
sudah memasuki usia dewasa/ telur/nympha hingga dapat ditentukan jenis aplikasi
yang akan dilakukan.
- Menentukan tindakan aplikasi pest control apa yang perlu dilakukan yang
disesuaikan dengan hasil inspeksi dan identifikasi.
Prosedur Pelaksanaan
- Identifikasi serangga yang ditemukan (jenis serangga, jumlah serangga, perilaku
serangga)
- Setiap pekerjaan identifikasi dan hasil identifikasi di catat ke dalam laporan
pelaksanaan pekerjaan.
- Pekerjaan identifikasi dilakukan pada pagi/siang hari.
Peralatan Yang Digunakan
- Laporan pelaksanaan pekerjaan.
- Tools.
- Sarung tangan.
Lokasi/Area
3
5. SPRAYING
Definisi
Teknis pengendalian hama/serangga/organisme pengganggu dengan cara
penyemprotan larutan/campuran pestisida dan air dimana jumlah
dosis/konsentrasi pencampuran harus sesuai dengan prosedur dosis pencampuran
pestisida dan proses penyemprotannya sesuai dengan teknis pelaksanaan spraying
yang baik dan benar .
Tujuan
Mengendalikan hama/serangga/organisme pengganggu melalui kontak pestisida
langsung dengan serangga dan meninggalkan efek residu pestisida untuk
mencegah atau membunuh hama/serangga/organisme pengganggu apabila
datang/infest ke area yang telah dilakukan penyemprotan.
Peralatan yang Digunakan
- Laporan pelaksanaan pekerjaan.
- ULV, gelas ukur, corong, jirigen dan tools.
- Peralatan/perlengkapan keselamatan kerja seperti : helmet, masker, safety glases,
masker, sarung tangan, uniform, dan safety boots.
Pestisida yang Digunakan
Untuk aplikasi pest control dengan metode spraying, bahan kimia yang digunakan
dicampur dengan pelarut air yang sesuai dengan aturan dosis pemakaian.
LAMBDA CYHALOTHRIN 25 EC
Bahan Aktif : Lambda cyhalothrin 25 g/l
Pelarut : Air
Isi bersih : 1 (satu) liter
Konsentrasi : 10 – 25 mlLambda cyhalothrin 25 EC/LAir
Sasaran : Kumbang dewasa, Kecoa, Nyamuk, Lalat, Semut
4
Prosedur Pelaksanaan
- PCO harus terlebih dahulu mempersiapkan dan memakai peralatan/perlengkapan
keselamatan kerja seperti helmet, masker, safety glases, masker, sarung tangan,
uniform, dan safety boots.
- PCO mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan
penyemprotan seperti : mesin penyemprotan (ULV), gelas ukur dan corong.
- Menghitung dan mencampurkan jumlah pestisida dan pelarut air yang sesuai
dengan prosedur dosis pencampuran.
- Melakukan penyemprotan terhadap area indoor yang telah dilakukan inspeksi
dan identifikasi merupakan area rawan terhadap indikasi populasi
hama/serangga/organisme pengganggu (kumbang dewasa).
- Penyemprotan tidak boleh dilakukan pada hari sedang hujan karena akan
mengakibatkan kadar pelarut air menjadi tinggi sehingga kadar toxic pestisida
menjadi berkurang atau netral.
- Pekerjaan spraying, jumlah pestisida, pelarut yang dipakai dicatat ke laporan
pelaksanaan pekerjaan.
- Rotasi pemakaian bahan kimia (mencegah kekebalan serangga terhadap
penggunaan pestisida satu jenis) pest control dilakukan per 3 (tiga) bulan.
6. FOGGING
Definisi
Teknis pengendalian hama/serangga/organisme pengganggu dengan cara
pengasapan larutan/campuran pestisida dan solar dimana jumlah dosis
/konsentrasi pencampuran sudah sesuai dengan prosedur dosis pencampuran
pestisida dan proses penyemprotannya sesuai dengan teknis pelaksanaan spraying
yang baik dan benar.
Tujuan
Mengendalikan hama/serangga/organisme pengganggu melalui kontak pestisida
langsung dengan serangga dan meninggalkan efek residu pestisida untuk
mencegah atau membunuh hama/serangga/organisme pengganggu apabila
datang/infest ke area yang telah dilakukan pengasapan.
5
Peralatan yang Digunakan
- Laporan pelaksanaan pekerjaan.
- Mesin fogging, solar, gelas ukur, corong, jerigen dan tools.
- Peralatan / perlengkapan keselamatan kerja seperti : helmet, masker, safety
glases, masker, sarung tangan, uniform, dan safety boots.
Pestisida yang Digunakan
Untuk aplikasi pest control dengan metode fogging, bahan kimia yang digunakan
dicampur dengan pelarut solar yang sesuai dengan aturan dosis pemakaian.
LAMBDA CYHALOTHRIN 25 EC
Bahan Aktif : Lambda cyhalothrin 25 g/l
Pelarut : Solar
Isi bersih : 1 (satu) liter
Konsentrasi : 10 – 25 mlLambda cyhalothrin 25 EC/LSolar
Sasaran : Kumbang dewasa, Kecoa, Nyamuk, Lalat, Semut
Prosedur Pelaksanaan
- PCO harus terlebih dahulu mempersiapkan dan memakai peralatan/perlengkapan
keselamatan kerja seperti helmet, masker, safety glases, masker, sarung tangan,
uniform, dan safety boots.
- PCO mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan
penyemprotan seperti : mesin fogging, gelas ukur dan corong.
- Menghitung dan mencampurkan jumlah pestisida dan pelarut air yang sesuai
dengan prosedur pencampuran.
- Melakukan penyemprotan terhadap area outdoor yang setelah dilakukan inspeksi
dan identifikasi merupakan area rawan terhadap indikasi populasi
hama/serangga/organisme pengganggu (kumbang dewasa).
- Penyemprotan tidak boleh dilakukan di area indoor karena dapat mengakibatkan
tercemarnya/ terkontaminasinya produk/manusia.
6
- Penyemprotan tidak boleh dilakukan pada hari sedang hujan karena akan
mengakibatkan kadar pelarut air menjadi tinggi sehingga kadar toxic pestisida
menjadi berkurang atau netral.
- Pekerjaan fogging dan seluruh jumlah pestisida, pelarut yang dipakai harus
dicatat ke dalam laporan pelaksanaan pekerjaan.
- Waktu ideal penyemprotan dilakukan pada pagi hari dan sore hari.
- Rotasi pemakaian bahan kimia pest control dilakukan per 3 (tiga) b
Lokasi/Area
7. FLY BAIT
Definisi
Pengendalian lalat dengan menggunakan bahan kimia berbentuk butiran/granul.
Tujuan
Menekan jumlah populasi lalat.
Peralatan yang Digunakan
Wadah seng/kaleng, stiker, sarung tangan, laporan pelaksanaan pekerjaan dan
cheklist fly bait.
Pestisida yang Digunakan
FLYGARD 1GR
Bahan Aktif : Azamethiphos 1%, (Z)-9-Tricosene 0.1%
Kemasan : 800 g per botol
Konsentrasi : 200 g/100 m2 (2 gr/m2)
Sasaran : Lalat dewasa
Prosedur Pelaksanaan
- PCO mempersiapkan Wadah seng/kaleng, label/stiker, safety device dan tools.
- Penebaran/penempatan/pemasangan FLYGARD 1 GR harus dilakukan di
outdoor area disekitar gedung/ area rawan infestasi serangga.
- PCO harus menggunakan sarung tangan setiap melakukan penebaran atau
penempatan FLYGARD 1 GR.
- Setiap lokasi penebaran diberi stiker/label dan digambarkan ke dalam bentuk
pemetaan untuk mempermudah pemantau.
7
- Perlakuan FLYGARD 1 GR dilakukan apabila setiap kunjungan atau umpan
FLYGARD 1 GR habis, terkena hujan.
- Pembersihan terhadap bangkai lalat akibat perlakuan FLYGARD 1 GR
dilakukan oleh operator pest control.
- Setiap pekerjaan ini dilakukan harus dicatat ke dalam laporan pelaksanaan
pekerjaan dan cheklist Fly bait.
Lokasi/Area
Area pabrik/gedung
8. INSECT TERMINATOR
Definisi
Pengendalian lalat, nyamuk dan serangga terbang sejenis yang menggunakan alat
yang dilengkapi dengan tabung lampu cahaya violet (pemikat serangga terbang)
yang berefesiensi tinggi serta memakai tenaga listrik yang aman dan hemat energi.
Tujuan
- Menekan jumlah populasi lalat, nyamuk dan serangga terbang sejenis pada
indoor area.
- Melindungi produk yang berada pada indoor area dari serangan serangga
terbang.
Peralatan yang Digunakan
Model : Black Hole
Lampu Violet : 26 W
Jangkauan : 35 m2
Voltage : 220V-50Hz
Net weight/ size : 1.3 Kg/ 25.5 x 21.5 x 35 cm
Laporan Pelaksanaan Pekerjaan, Stiker dan Cheklist
Prosedur Pelaksanaan
- Pemasangan alat insect terminator pada office, sesuai denah lokasi insect
terminator
- Pastikan lampu violet insect terminator menyala setiap hari.
8
- Pengecekan/maintenance/pembersihan terhadap insect terminator dilakukan satu
(1) bulan sekali.
- Mencatat jumlah serangga terbang yang terperangkap pada seluruh insect
terminator yang digunakan pada cheklist insect terminator.
- Jika minimal selama 3 (tiga) bulan tidak ditemui serangga terbang yang
terperangkap, maka lokasi pemasangan alat insect terminator tidak efektif dan
harus dipindahkan ke tempat lain.
- Jika pada insect terminator ditemui jumlah serangga yang sama (minimal 3
bulan), maka pada ruangan tersebut dipasang pengaman yang berfungsi untuk
mencegah akses serangga terbang ke dalam ruangan.
- Jika jumlah serangga terbang yang terperangkap makin menurun maka insect
terminator tersebut efektif.
Lokasi/Area
PERUSAHAAN USER AREA
9
Coverage Area : 20 m2
Prosedur Pelaksanaan
- Pemasangan alat Flytrap Glueboard Insect Killer pada tempat-tempat yang telah
ditentukan.
- Pastikan lampu violet Flytrap Glueboard Insect Killer menyala setiap hari (tidak
lebih dari 10 jam).
- Penggantian perekat, pengecekan/maintenance/pembersihan terhadap Flytrap
Glueboard Insect Killer dilakukan satu bulan sekali.
- Mencatat jumlah serangga terbang yang terperangkap.
- Jika pada perekat tidak ditemui serangga terperangkap (minimal 3 bulan), maka
flytrap tidak efektif dan harus dipindahkan ke tempat lain.
- Jika pada perekat ditemui jumlah serangga yang sama (minimal 3 bulan), maka
pada ruangan tersebut dipasang pengaman yang berfungsi untuk mencegah acces
masuk serangga terbang ke dalam ruangan.
- Jika pada perekat di temui jumlah serangga terbang terperangkap makin
menurun untuk tempat yang sama maka flytrap efektif.
Lokasi/Area
PERUSAHAAN USER AREA
10
3. Laporan Pest Control setiap 1 (satu) mingguan/ Bulanan
Lokasi/Area
PERUSAHAAN USER AREA
11
12. FORM SERVICE/CHEKLIST
Definisi
Form sebagai catatan yang dibuat sedemikian rupa untuk pelaksanaan kegiatan
perlakuan fly bait dan insect killer.
Tujuan
Sebagai catatan/laporan/pedoman untuk melakukan kontrol terhadap pelaksanaan
kegiatan perlakuan fly bait dan insect killer.
Prosedur Pelaksanaan Fly Bait dan Insect Killer
- Form cheklist bait station harus berisikan : Jenis perlakuan, nama perusahaan
user, alamat user, tanggal aplikasi, lingkup pekerjaan, bahan yang dipakai, nomor
station, jumlah pemakaian, nama dan tanda tangan PCO dan user.
- Setiap pekerjaan yang dilakukan dicatat ke dalam form service/cheklist.
- 1 (satu) lembar cheklist pertinggal untuk pemakai jasa.
- 2 (dua) lembar pertinggal untuk perusahaan pest control.
Contoh Cheklist
Aman, Bersih, Sehat
Jl.
CHECKLIST
FLYGARD 1 GR
INSECT TERMINATOR
FLYTRAP GLUEBOARD INSECT KILLER
Perusahaan
Alamat :
……………………………………………………………………………………
: ……………………………………………………………………………………
TGL LINGKUP
PEKERJAAN NOMOR
STATION BAHAN
JUMLAH
PEMAKAIAN KETERANG
12
User __________ , _____________ 20____
13
14. LABEL/STIKER
Definisi
Media kertas tempel yang bertuliskan nama bahan kimia, tanggal aplikasi, nomor,
fly bait station/insect killer, nama PCO dan inisial PCO.
Tujuan
- Sebagai identitas/alat tracking bahwa di daerah tempat stiker dipasang diberikan
perlakuan pest control fly bait dan insect killer.
- Mempermudah PCO untuk melakukan pencarian/tracking posisi fly bait/insect
killer dan melakukan perlakuan pest control yang diperlukan.
- Cara untuk melakukan pencarian/tracking fly bait/insect killer di lokasi tempat
pemasangan yaitu:
a. Melalui nomor fly bait station/insect killer yang tertulis di stiker.
b. Kemudian melihat peta/denah di mana nomor fly bait station/insect killer yang
dimaksud tersebut berada.
- Sebagai identitas tanda berbahaya untuk mencegah fly bait, insect killer untuk
dipegang/ditendang/dirusak oleh orang yang tidak berwenang.
- Mencegah terjadinya keracunan.
Prosedur Penulisan Stiker
Fly Bait, Insect Killer
- Penulisan Nama PCO, Inisial PCO, Bahan Aktif yang dipakai, Lokasi, Tanggal
aplikasi, Nomor
- Seluruh fly bait/insect killer ditempel dengan stiker.
- Setiap inspeksi/treatment dilakukan penggantian stiker.
- Stiker yang rusak/tidak dapat dibaca harus segera diganti.
Prosedur Penulisan Stiker
1. Fly Bait
- Penulisan Nama PCO, Inisial PCO, Bahan Aktif yang dipakai, Lokasi, Tanggal
aplikasi, Nomor
- Seluruh Flygard/Insect Killer ditempel dengan stiker.
- Setiap inspeksi/treatment dilakukan penggantian stiker
- Stiker yang rusak/tidak dapat dibaca harus segera diganti
14
Lokasi/Area
PERUSAHAAN USER AREA
15
- Jadwal pekerjaan pest control yang dilaporkan ke dalam laporan pest control
harus sesuai dengan daftar/kalender pest control yang telah ditentukan
sebelumnya.
- Laporan pelaksanaan pekerjaan berfungsi sebagai pendukung pembuatan laporan
pest control.
- Laporan pelaksanaan pekerjaan dan laporan pest control harus lengkap dan tidak
ada yang hilang.
- Laporan pelaksanaan pekerjaan harus dibuat setiap selesai melakukan pekerjaan
pest control dan ditandatangani oleh user dan PCO yang bersertifikat.
Lokasi/Area
PERUSAHAAN USER AREA
16
B. Pest Control Operator
Definisi
Tenaga pelaksana lapangan yang telah dilatih/mendapat pendidikan tentang
pengetahuan teori serta teknis pelaksanaan kegiatan pest control yang sesuai
dengan standar/aturan yang benar.
Kriteria/Persyaratan PCO
- Mempunyai pengetahuan tentang jenis, usia dan perilaku
hama/serangga/organisme pengganggu serta cara pengendaliannya.
- Mempunyai pengetahuan dan mampu melakukan teknis pekerjaan pest control
dengan baik/benar.
- Mempunyai pengetahuan cara menghindari keracunan/terkontaminasinya
produk/manusia dari residu pestisida selama melaksanakan kegiatan pest control.
- Mengetahui cara pemakaian dan perawatan peralatan pest control dengan baik
dan benar.
- Mempunyai pengetahuan tentang pestisida.
- Mempunyai kemampuan untuk menghitung jumlah dosis pemakaian yang benar
sesuai dengan aturan pakai yang tercantum dalam pestisida.
- Mengetahui teknis pelaksanaan/aplikasi pest control dengan baik dan benar.
- Mengetahui cara penyimpanan pestisida dengan baik dan benar.
- Mengetahui cara pembuangan pestisida/kemasan pestisida dengan baik dan
benar.
- Mampu/mengetahui tindakan pertolongan pertama pada keracunan apabila
terjadi kecelakaan kerja/keracunan.
- Mempunyai/mengetahui fungsi peralatan/perlengkapan keselamatan kerja
sewaktu melaksanakan kegiatan pest control.
Daftar Pelaksana
NO PCO JABATAN SERTIFIKAT/SK PELATIHAN
17
17. PESTISIDA YANG DIGUNAKAN
Definisi
Bahan beracun yang digunakan untuk mengendalikan hama/serangga/organisme
pengganggu.
Tujuan
Proses pengendalian/pembasmian dengan bahan kimia cukup efektif karena
membunuh cepat, mempunyai residu dan ekonomis.
Daftar Pestisida yang Digunakan
A. LAMBDA CYHALOTHRIN 25 EC
Bahan Aktif : Lambda cyhalothrin 25 g/l
Pelarut : Air, solar
Isi bersih : 1 (satu) liter
Konsentrasi : 10 – 25 mlLambda cyhalothrin 25 EC/LAir
Sasaran : Kumbang dewasa (secara tidak langsung hama yang dikendalikan:
Kecoa, Nyamuk, Lalat, Semut)
B. CYPERMETHRIN 100 EC
Bahan Aktif : Cypermethrin 100 g/l
Pelarut : Air, Minyak tanah
Isi bersih : 1 (satu) liter
Konsentrasi : 7,5 - 10 mlCypermethrin EC/LAir
Sasaran : Telur/ Nympha, Kumbang dewasa
C. IMIDACLOPRID 200 SL
Bahan Aktif : Imidacloprid 200 g/l
Pelarut : Air
Isi bersih : 1 (satu) liter
Konsentrasi : 2,5 mlImidaclpordi 200 SL/LAir
Sasaran : Telur/ Nympha, Kumbang dewasa
18
18. DOSIS PENCAMPURAN PESTISIDA
Definisi
Aturan yang menentukan jumlah konsentrasi pestisida dan pelarut yang dipakai
yang sesuai dengan aturan pakai yang tercantum dalam label pestisida.
Tujuan
Mencegah terjadinya keracunan/kontaminasi produk/manusia terhadap pemakaian
jumlah konsentrasi pestisida dan pelarut yang tidak sesuai dengan aturan dosis
pemakaian.
Prosedur Pencampuran
1. Lambda cyhalothrin 25 EC
a. Metode Aplikasi : Spraying
10 s/d 25 ml Lambda cyhalothrin 25 EC
Larutan Lambda cyhalothrin = (Dicampur)
1 Liter a
b. Metode Aplikasi : Fogging
10 s/d 25 ml Lambda cyhalothrin 25 EC
Larutan Lambda cyhalothrin = (Dicampur)
1 Liter Solar
2. Cypermethrin 100 EC
Metode Aplikasi : Perendaman Dingin
7,5 s/d 10 ml Cypermethrin 100 EC
Larutan Cypermethrin = (Dicampur)
1 Liter air
19
19. PROSEDUR PENANGANAN PESTISIDA
Definisi
Prosedur yang menjelaskan bagaimana cara penanganan terhadap pestisida baik
itu cara menyimpan pestisida dan memusnahkan/membuang wadah bekas
pestisida yang baik dan benar.
Tujuan
Mencegah keracunan/terkontaminasinya produk/manusia terhadap penanganan
pestisida yang tidak benar atau tidak mengikuti prosedur yang telah ditentukan
selama melaksanakan kegiatan pest control.
Prosedur Penyimpanan
- Ruangan penyimpanan hanya untuk orang yang berwenang
- Memiliki fasilitas sanitasi (Kamar mandi), pengaman (Safety devices, racun api)
- Ruangan penyimpanan harus jauh dari jangkauan anak-anak dan api
- Suhu ruangan penyimpanan harus sejuk
- Tata ruang yang benar (disesuaikan dengan jenis/sifat pestisida)
- Penyusunan/peletakan pestisida tidak boleh langsung ke tanah
- Setiap pestisida harus mempunyai label
- Pestisida yang digunakan mempunyai kartu persediaan dan memakai sistem
FIFO
- Botol/Wadah pestisida harus mempunyai tanda “khusus untuk pengendalian
serangga”
- Ruangan tempat penyimpanan harus diberi stiker “Tanda Bahaya”
- Ruangan penyimpanan harus mempunyai saluran sirkulasi udara
Prosedur Pembuangan/Pemusnahan
- Wadah pestisida yang kosong dirusak kemudian di tanam ke dalam tanah
sedalam 0,5 m.
- Lokasi penanaman harus jauh dari sumber mata air dan pemukiman penduduk
20
CATATAN : TEMPAT PENYIMPANAN DAN PEMUSNAHAN PESTISIDA
PCO DILUAR LOKASI PABRIK
21
B. Protap Perawatan Peralatan
PRINSIP
Peralatan untuk pembuatan obat hendaklah memiliki desain dan
konstruksi yang tepat, ukuran memadai serta di tempatkan dan dikualifikasi
dengan tepat ,agar mutu obat terjamin sesuai dan seragam dari bets ke bets dan
untuk memudahkan pembersihan serta perawatan.
UMUMNYA
DIGUNAKAN
BAHAN UNTUK
– peralatan atau
bagian peralatan
yang tidak
(a) baja tahan karat AISI 304
bersentuhan
(American Iron and Steel Institute 304) yang mengandung
langsung dengan
antara lain krom 18-20 % dan nikel 8-12 %
bahan atau produk.
(b) baja tahan karat AISI 316 atau 316 L (L = low carbon) – pengolahan dan
mengandung antara lain krom 16 – 18 %, nikel 10 – 14 % dan pengisian produk
molibden 2 – 3 % dengan atau tanpa elektropolis steril dan non
steril;
– sistem pemipaan
untuk air murni
dan air untuk
22
injeksi.
– pengolahan
bahan baku yang
bereaksi terhadap
(c ) gelas (juga untuk pelapis) baja tahan karat
– pengolahan
bahan baku yang
bereaksi dengan
bahan di butir (a),
(b), (c) tersebut di
atas, tetapi tidak
(d) Lain-lain, misalnya bereaksi dengan
politetrafluoroetilen PTFE, PP, PVDF
(PTFE); polypropylene(PP); polyvinylidenedifluoride (PVDF) danperfluoroalkox
; danperfluoroalkoxy. y
– untuk peralatan
pengolahan air
yang belum
dimurnikan misal :
tabung penukar
kation-anion dan
(e) uPVC (unplasticized polyvinylchloride) pelunak air.
4.2 Permukaan peralatan yang bersentuhan dengan bahan awal, produk antara
atau produk jadi tidak boleh menimbulkan reaksi atau adisi ,atau absorsi yang
dapat mempengaruhi identitas, mutu atau kemurnian di luar batas yang
ditentukan
23
4.3 Bahan yang diperlukan untuk pengoprasian alat khusus , misalnya pelumas
atau pendingin tidak boleh bersentuhan dengan bahan yang sedang diolah
sehingga tidak mempengaruhi identitas, mutu atau kemurnian bahan awal, produk
antara ataupun produk jadi
Bahan pelumas jenis food grade hendaklah digunakan apabila ada kemungkinan
bahan tersebut bersentuhan dengan produk, misal: pelumas untuk punch and die.
4.4 Peralatan tidak boleh merusak produk akibat katub bocor, tetesan pelumas
dan hal sejenis atau karena perbaikan, perawatan, modifikasi dan adaptasi yang
tidak tepat
c. tidak ada bagian yang menahan sisa produk atau larutan pencuci; dan
4.6 Peralatan pencucian dan pembersihan hendaklah dipilih dan digunakan agar
tidak menjadi sumber pencemaran
24
– sikat nylon daripada sikat ijuk.
4.7 Peralatan yang digunakan hendaklah tidak berakibat buruk pada produk.
Bagian alat yang bersentuhan dengan produk tidak boleh bersifat reaktif, adiktif,
atau absorbtif yang dapat mepengaruhi mutu dan berakibat buruk pada produk
Semua motor peralatan dan instalasi listrik yang digunakan untuk mengolah bahan
yang mudah terbakar hendaklah kedap ledakan dan dibumikan dengan benar,
4.8 Semua peralatan khusus unuk pengolahan bahan mudah terbakar atau kimia
atau dimana diletakan di area dimana digunakan bahan mudah terbakar, hendaklah
dilengkapi dengan perlengkapan elektris yang bersifat kedap eksplosi serta
dibumikan dengan benar
4.9 Hendaklah tersedia alat timbang dan alat ukur dengan rentang dan ketelitian
yang digunakan untuk proses produksi dan pengawasan. Peralatan yang
digunakan untuk menimbang, mengukur, memeriksa dan mencatat hendaklah
diperiksa ketepatannya dan kalibrasi sesuai program dan prosedur
yang ditetapkan.Hasil pemeriksaan dicatat dan disimpan dengan baik
4.10 Filter cairan yang digunakan untuk proses produksi hendaklah tidak lepaskan
serat kedalam produk. Filter yang mengandung asbes tidak boleh digunakan
walalupun sesudahnya disaring kembali menggunakan filter khusus yang tidak
melepaskan serat dan
4.11 Pipa air suling air De-ionisasi dan bila perlu pipa air lain untuk produksi
hendaklah di sanitasi sesuai prosedur tertulis. Prosedur tersebut hendaklah berisi
rincian batas cemaran mikroba dan tindakan yang harus dilakukan
25
Di dalam satu ruangan hanya boleh ada satu atau satu set peralatan untuk
satu produk agar tidak terjadi pencemaran silang.
4.13 Peralatan satu sama lain hendaklah ditempatkan pada jarak yang cukup untuk
menghindari kesesakan serta memastikan tidak terjadi kekeliruan dan campur baur
produk.
4.14 Semua sabuk (belt) dan Pully mekanis terbuka hendaklah dilengkapi dengan
pengaman.
4.15 Air uap dan udara bertekanan atau vakum serta saluran lain hendaklah
dipasang sedemikian rupa agar mudah diakses pada tiap tahapan proses. pipa
hendaklah diberi penandaan yang jelas untuk menunjukan isi dan arah aliran.
Pemipaan adalah seluruh jenis pipa termasuk sambungan, katup dan insulator
pipa. Semua pemipaan kecuali yang ditanam di bawah tanah dan pipa listrik
hendaklah diberi tanda jelas.
– Tulisan atau singkatan yang menunjukkan nama bahan yang terdapat dalam
saluran;
– Tanda panah yang menunjukkan arah aliran bahan dalam pipa, terutama pada
percabangan dan pada persilangan pipa; dan
– pada percabangan;
26
– bila pipa menembus dinding atau lantai; dan
4.16 Tiap peralatan utama hendaklah diberikan tanda dengan nomor identitas yang
jelas . Nomor ini dicantumkan didalam semua perintah dan catatan bets untuk
menunjukan unit atau peralatan yang digunakan pada pembuataan bets tersebut
kecuali bila peralatan tersebut hanya digunakan untuk satu jenis produk saja
Pemberian nomor pada peralatan diperlukan bila terdapat lebih dari satu
mesin dari merk dan tipe yang sama. Peralatan utama yang perlu diberi nomor
pengenal yang jelas antara lain:
– mesin pengaduk;
– alat pengering;
4.27 Peralatan yang rusak, jika memungkinkan, hendaklah dikeluarkan dari area
produksi dan pengawasan mutu, atau setidaknya, diberi penandaan yang jelas.
PERAWATAN
4.18 Peralatan hendaklah dirawat sesuai dengan jadwal untuk
mencegah malfungsi atau pencemaran yang dapat mempengaruhi identitas, mutu
atau kemurnian produk.
27
4.20 Bahan pendingin, pelumas dan bahan kimia lainya seperti cairan alat penguji
suhu hendaklah dievaluasi dan disetujui dengan proses formal
4.21 Prosedur tertulis untuk perawatan peralatan hendaklah dibuat dan dipatuhi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
28
A. Protap Pemusnahan Serangga
1. Tujuan
Memusnahkan dan mencegah hama serangga yaitu nyamuk,lalat dan kecoa
diluar gedung sarana pembuatan obat tersebut gudang agar sarana tersebut
mempunyai lingkungan luar yang bersih dari hama serangga.
2. Ruang Lingkup
Protap ini berlaku untuk bagian luar gedung sarana pembuatan obat termasuk
gudang.
3. Tanggung Jawab
3.1 Kepala Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab ketersediaan program
Pemberantasan hama dan efektifitas pelaksanaan protap ini.
3.2 Kepala Bagian Urusan Umum bertanggung jawab menyiapkan, mengkaji
dan Melatihkan protap ini.
3.3 Kepala Bagian Produksi, Kepala Bagian GudangKepala Bagian
Pengawasan mutu, Kepala Bagian Penelitian & Pengembangan dan
Teknik bertanggung jawab atas pemantauan ada / tidak adanya hama
serangga di sarana masing – masing bagian.
3.4 Petugas yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan Protap ini
secara benar dan konsisten.
4. Bahan dan alat
4.1 Bahan
4.1.1 Cairan Zeta Cypermetrin
4.1.2 Cairan Campuran Permethrin dan S-Bioletrin
4.1.3 City Water
4.2 Alat
4.2.1 Ember Plastik 5 L
29
4.2.2 Pengaduk Plastik
4.2.3 Pelindung pernapasan,respirator merek...... tipe....dan cartridge
berisi karbon aktif merek ...... tipe.......
4.2.4 Sarung tangan merek......tipe......
4.2.5 Kaca mata pelindung merek...tipe....
4.2.6 Compressed Air Hand Sprayer merek.....kapasitas.....L
4.2.7 Alat ULV ( Ultra Low Volume) Fogge rmerek...tipe...kapasitaas....L
4.2.8 Masker Full Faced Respirator merek...tipe...dilengkapi dengan
Cartridge berisi karbon aktif merek...tip
4.2.9 kain lap majun
4.2.10 wadah untuk menyimpan kain lap majun kotor
5. Prosedur
5.1 Pengamatan
inpeksi dengan seksama tempat-tempat berpotensi sebagai tempat perindukan
( Breeding Site ) dan peristirahatan ( Resting Site ) hama nyamuk atau lalat.
30
5.3.1 Tuangkan LRT Zeta Cypermetrin 0,8% atau LRT Campuran
Pemethrin dan S-Bioletrin 0,5% kedalam wadah compressed air.
Kencangkan wadah pada bagian utama compressed air sprayer dan pompakan
udara dengan tekanan sesuai Protap . Menyiapkan Compressed Air Sprayer.
No............tgl.............. tekanan udara sesuai pembacaan pada meteran jangan
melebihi 50 psi, atau
5.4.1 Pilih
5.4.2 Penyemprotan
pakai masker full faced respirator dan sarung tangan karet
5.5 Serap hingga bersih dengan menggunakan kain lap majun, apabila ada
tumpahan / cacaran LRT Pemusnahan Serangga pada saat melakukan
penyemprotan .Simpan kain lap tersebut dalam wadah yang khusus disediakan
untuk penanganan selanjutnya sesuai Protap penanganan Bahan Pemusnah
Serangga Tercecer No......
31
6. Pelaporan
Selesai melaksanakan penyemprotan, isi Log book pelaksanaan pemusnahan
serangga.
7. Lampiran
Log Book
8. Dokumen Rujukan
Protap dari Kontraktor Penyediaan Layanan di Bidang pemberantasan Serangga.
9. Riwayat
10. Distribusi
32
A L A T PENGERING FBD
A. Lubrikasi
1. Setiap minggu
- Beri pelumas pada bagian masuk dan keluar lager pengocok
2. Setiap bulan
- Beri pelumas nipel as pengocok
3. Setiap 3 bulan
- Beri oli atau pelumas
a). Lager katup; dan
b). Sambungan filter udara
4. Setiap 6 bulan
- Beri oli :
a). Fork joint saringan
silinder pengocok; dan
b). Lager pneumatic jade
menggunakan :
- pelumas multi guna
- oli mesin HD50 atau 90
B. Layanan
1. Tiap hari :
a. Periksa dan bersihkan kontak pembumian elektrostatik (baut kontak dan
sambungan pembumian).
b. Periksa sistem pneumatik
- Manometer :
tekanan pada manometer 5 - 6 bar. ketinggian oli dalam gelas oli, bila perlu
ditambah oli; Buang air yang terkumpul dalam gelas penyaring udara
33
- Katup pengurangan tekanan
Manometer :
Tekanan manometer 6 bar
c. Periksa secara visual gasket pada
alat penekan semprotan :
bersihkan tutupnya;
d. Periksa pemanas air, tak ada kondensat yang terperangkap
e. Periksa tekanan uap
f. Kosongkan pipa kondensasi
2. Tiap minggu :
a. Periksa terhadap sumbatan filter udara keluar bila perlu
bersihkan filter sesuai Protap……………………..No…………………………
b. Bersihkan filter udara keluar sesuai
Protap……………..No………………………..
c. Bersihkan filter pada sistem pipa uap : sebelum katup pengendali
3. Tiap bulan:
(a) Periksa kebocoran udara pada seluruh sistem pneumatik
(b) Periksa penyumbatan pada katup pengurangan tekanan filter. Ganti dengan
yang baru bila filter telah tersumbat
(c) Periksa suhu dan kebisingan motor
4. Tiap kuartal :
(a) Periksa seluruh sistem pembumian termasuk sambungan
(b) Bersihkan saluran udara keluar
(c) Getaran Kipas angin : Periksa getaran menggunakan alat ukur berskala 1/100,
bila getaran melebihi 0,5 mm, bersihkan daun kipas
(d) Periksa bagian bawah silinder hingga bagian katupnya yang dikendalikan
secara pneumatik.
5. Tiap tahun :
(a) Periksa seluruh instalasi listrik
(b) Periksa secara visual seluruh sistem dan lakukan uji fungsi motor tingkat
34
kebisingan, dari bearing, sambungan, alat pengukur dan penunjuk, katup, katup
solenoid, alarm, pengendali suhu pneumatik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2006, Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik, BPOM, Jakarta.
35
Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang
Baik 2012 Jilid I Jakarta:Badan POM RI,2013.
36