Anda di halaman 1dari 16

BAB

PERLINDUNGAN KONSUMEN

Rudi Hermawan
Perlindungan Konsumen
 Konsumen berusaha menjaga/mengamankan
kepentingan mereka dalam membeli/ melakukan
konsumsi barang/jasa.
 Pemerintah sesuai dengan peranannya, melakukan
perlindungan atas kebutuhan para konsumen.
 Seiring dengan meningkatnya kompleksitas dari
kehidupan ekonomi, muncullah organisasi
perlindungan konsumen, baik yang menjaga
konsumen dari ancaman barang/jasa yang dibeli, dan
melidungi dari konsumerisme (consumer movement)
Konsumerisme
(Consumer Movement)
 Muncul karena konsumen menginginkan
diperlakukan adil dan jujur di pasar (marketplace).
 Alasan:
1. Produk-produk yang komplek dengan tingkat
kompleksitas yang besar .
2. Pelayanan jasa dan juga produk yang sifatnya lebih
khusus dan sulit untuk dipertimbangkan.
3. Ketika industri bisnis menjual produk dan jasanya
dengan menggunakan iklan.
4. Keamanan produk diabaikan.
Hak Komsumen
Terdapat 5 hak utama:
 The Right to be informed, yaitu hak untuk dilindungi dari
informasi yang menyesatkan..
 The Right to safety, yaitu hak untuk dilindungi dari perdagangan
barang yang membahayakan bagi kesehatan dan hidupnya.
 The Right to choose, yaitu hak untuk memperoleh berbagai jenis
produk dan jasa dengan harga yang bersaing.
 The Right to be heard, yaitu kepentingan konsumen akan
diterima penuh dan perhatian ini diformulasikan dalam bentuk
kebijakan pemerintah.
 The right to privacy, yaitu kepastian bahwa informasi yang
diungkapkan dalam proses transaksi komersial tidak dibagi
dengan orang lain kecuali yang berwenang.
Undang-Undang Konsumen
Tujuan UU Konsumen:
 Information Protections. Memberikan kepada konsumen
informasi terbaik ketika melakukan pembelian.
 Direct Hazard Protections. Melindungi konsumen dari
kemungkinan yang membahayakan dari produk yang mereka
beli.
 Pricing Protections. Melindungi konsumen dari harga yang
tidak wajar, praktek monopoli, dan perbuatan yang tidak
kompetitif (noncompetitive act)
 Liability Protection. Melindungi konsumen jika mendapatkan
musibah karena penggunakaan produk yang dibeli. Konsumen
dapat menuntut produsen.
 Privacy Protection.
 Other Protection.
Privacy Konsumen di Era Digital

 Berkembangnya era teknologi


mempermudah para pembeli (shopper) untuk
melakukan transaksi.
 Produsen dengan mudah memperoleh data
tentang pelanggan dan pelanggan potensial.
 Masalah yg muncul bukan hanya informasi
pelanggan dapat disalahgunakan, tetapi juga
memunculkan masalah personal privacy.
Perlindungan Personal Privacy

Terdapat 3 hal utama utk memecahkan masalah personal


privacy:
 Consumer self-help
Solusi terbaik untuk pengguna internet adalah dengan
menggunakan teknologi yang memungkinkan mereka untuk
melindungi privasi mereka sendiri.
 Industry self-regulation
Perusahaan harus secara sukarela melindungi privacy individual
dalam melakukan transaksi elektronik.
 Privacy Legislation
Pemerintah membuat aturan untuk melindungi privasi konsumen
yang melakukan transaksi online.
Isue Khusus - Kewajiban Produk

 Pertanggungjawaban hukum dari perusahaan


jika terjadi kecelakaan karena penggunaan
produknya.
 Strict Liability (kewajiban yg harus dipatuhi)
Jika terjadi kecelakaan karena penggunaan
produknya, secara hukum, produsen harus
bertanggungjawab terhadap kejadian tsb.
Reformasi UU Kewajiban Produk

 Perusahaan berusaha melakukan reformasi


terhadap UU Kewajiban Produk, dengan
alasan tidak adil karena perusahaan harus
menanggung biaya yg terjadi akibat
kecelakaan dalam menggunakan produknya.
UU Kewajiban Produk

Prinsip-prinsip yang diikuti dalam pertanggungjawaban


tuntutan produk:
1. Menetapkan seragam yang standar.
2. Mengubah beban utk membuktikan kewajiban kepada
konsumen.
3. Mewajibkan pihak yg kalah utk membayar biaya legal
(legal cost) kpd pihak pemenang.
4. Membatasi hukuman kerusakan. Perusahaan lebih
dihukum karena kesalahan yg dilakukan dibanding
kompensasi kerugian kpd korban.
5. Membuat kewajiban perlindungan utk produk anak.
Respon Perusahaan thd Konsumerisme

1. Total Quality Management (TQM)


2. Voluntary Industry Codes of Conduct
3. Consumer Affairs Departments
4. Product Recalls
Total Quality Management (TQM)

Menekankan pada pencapaian kualitas yang tinggi


dan kepuasan konsumen melalui kerjasama dan
perbaikan yang terus-menerus pada produk maupun
pelayanan perusahaan.
Voluntary Industry Codes of Conduct

Perusahaan pada suatu industri bersama-sama


bersatu untuk menyetujui pelaksanaan aturan yg
disepakati secara sukarela (voluntary codes of
conduct), dalam memperlakukan konsumennya.
Consumer Affairs Departments

Bagian dari perusahaan yang bertugas untuk


melakukan komunikasi dengan pelanggan, baik
karena komplain, ataupun hal-hal lain yang
berkaitan dengan pelanggan.
Product Recalls

Penarikan produk yang sudah beredar, baik


karena ketidakpuasan pelanggan, ataupun
terdapat hal-hal yang membahayakan
konsumen jika menggunakan produk tersebut.
Pencapaian Konsumerisme

 Konsumen saat ini dapat memperoleh


informasi yang lebih baik berkaitan dengan
barang/jasa yg dibelinya.
 Perusahaan lebih berhati-hati karena
konsumen mempunyai hak yang kuat
berkaitan dengan perlindungan konsumen,
sehingga perusahaan berusaha
meningkatkan kualitas barang/jasa yg
dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai