Khamidah 2008203083
ABSTRACT
Consumer protection is the entire regulation and law that regulates the rights and obligations
of consumers and producers that arise in their efforts to meet their needs and regulates efforts
to ensure the realization of legal protection for the interests of consumers. This can be in all
buying and selling transactions, in person or online as is now increasingly prevalent. Even
though there are transactions that are not face-to-face, consumers are still entitled to get
goods according to prior notification or goods as promised.
ABSTRAK
Perlindungan konsumen adalah keseluruhan peraturan dan hukum yang mengatur hak dan
kewajiban konsumen dan produsen yang timbul dalam usahanya untuk memenuhi
kebutuhannya dan mengatur upaya-upaya untuk menjamin terwujudnya perlindungan hukum
terhadap kepentingan konsumen. Hal ini dapat bersifat dalam segala transaksi jual beli, secara
langsung maupun secara online seperti yang kini kian marak. Walaupun adanya transaksi
yang tidak melalui tatap muka, konsumen tetap berhak untuk mendapatkan barang yang
sesuai dengan pemberitahuan sebelumnya atau barang yang sesuai dengan yang dijanjikan.
Oleh karena itulah mengapa dibutuhkannya kejelasan label, himbauan, dan peringatan
kepada konsumen guna memberitahukan perihal barang atau jasa yang mungkin
bertentangan dengan realitas dan kebenaran. Hal ini pula yang menjadikan konsumen
dituntut untuk mampu mengetahui dan memilih jenis barang terbaik yang dikonsumsinya
mengingat pelaku dalam kegiatan jual beli bukanlah hanya pihak produsen saja namun
juga konsumen. Dan hadirnya perlindungan konsumen dalam ekonomi Islam salah
satunya dapat diartikan sebagai sebuah gerakan yang terorganisir untuk melindungi
kepentingan ekonomi semua kalangan konsumen (muslim dan non muslim) yang
dipraktekkan ke berbagai lembaga pemerintah dan non-pemerintah yang bertujuan untuk
menjamin hak-hak konsumen sehubungan dengan barang dan jasa (yang baik dan
bermanfaat), mencakup informasi yang diinginkan dan sesuai dengan legitimasi, serta
tidak hanya perlindungan konsumen dalam pemasaran barang dan jasa namun juga
meluas ke tahap perlindungan konsumen dalam kegiatan produksi.
B. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis Penelitian Pustaka (Library Research), yaitu suatu
usaha memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan atau diperlukan dengan cara
menganalisis suatu permasalahan melalui sumber-sumber pustaka yang kemudian
dijadikan sebagai landasan teori. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan
data-data kualitatif yang mana data dikumpulkan dari Data Sekunder (Buku-buku atau
Literatur literatur yang berhubungan dengan objek penelitian) dan Dokumentasi
(Dokumen dokumen yang berkaitan dengan objek yang diteliti).
C. Pembahasan
1. Pengertian Perlindungan Konsumen
Perlindungan konsumen adalah keseluruhan peraturan dan hukum yang mengatur hak
dan kewajiban konsumen dan produsen yang timbul dalam usahanya untuk memenuhi
kebutuhannya dan mengatur upaya-upaya untuk menjamin terwujudnya perlindungan
hukum terhadap kepentingan konsumen. Hal ini dapat bersifat dalam segala transaksi
jual beli, secara langsung maupun secara online seperti yang kini kian marak.
Walaupun adanya transaksi yang tidak melalui tatap muka, konsumen tetap berhak
untuk mendapatkan barang yang sesuai dengan pemberitahuan sebelumnya atau
barang yang sesuai dengan yang dijanjikan.
Perlindungan konsumen adalah hal yang sangat penting atau utama dalam segala
transaksi jual beli. Konsumen dan produsen berhak untuk menerima manfaat yang
bersifat tidak merugikan salah satu pihak. Keterbukaan informasi juga menjadi tolak
ukur utama yang dilakukan produsen terhadap konsumen, guna mendapat
kepercayaan maupun kenyaman terhadap konsumen sebagai pengguna barang atau
produk yang dibeli.
2. Hak Konsumen
a) Hak dalam memilih barang
Konsumen memiliki hak penuh dalam memilih barang yang nantinya akan
digunakan atau dikonsumsi. Tidak ada yang berhak mengatur sekalipun
produsen yang bersangkutan. Begitu juga hak dalam meneliti kualitas
barang yang hendak dibeli atau dikonsumsi pada nantinya.
b) Hak mendapat kompensasi dan ganti rugi
Konsumen berhak untuk mendapatkan kompensasi maupun ganti rugi atas
kerugian yang diterimanya dalam sebuah transaksi jual beli yang
dilakukan. Apabila tidak adanya kecocokan dalam gambar maupun
kualitas, konsumen berhak melakukan sebuah tuntutan terhadap produsen.
c) Hak mendapat barang/jasa yang sesuai
Konsumen berhak untuk mendapat produk dan layanan sesuai dengan
kesepakatan yang tertulis. Sebagai contoh dalam transaksi secara online,
apabila terdapat layanan gratis ongkos kirim, maka penerapannya harus
sedemikian. Bila tidak sesuai, konsumen berhak menuntut hak tersebut.
d) Hak menerima kebenaran atas segala informasi pasti
Hal yang paling utama bagi para konsumen, guna mengetahui apa saja
informasi terkait produk yang dibelinya. Produsen dilarang menutupi
ataupun mengurangi informasi terkait produk maupun layanannya. Sebagai
contoh apabila ada cacat atau kekurangan pada barang, produsen
berkewajiban untuk memberi informasi kepada konsumen.
e) Hak pelayanan tanpa tindak diskriminasi
Perilaku diskriminatif terhadap konsumen merupakan salah satu bentuk
pelanggaran atas hak konsumen. Pelayanan yang diberikan oleh produsen
tidak boleh menunjukkan perbedaan antara konsumen yang satu dengan
konsumen yang lainnya.
a) Asas Manfaat
Konsumen maupun pelaku usaha atau produsen berhak memperoleh
manfaat yang diberikan. Tidak boleh bersifat salah satu dari kedua belah
pihak, sehingga tidak ada salah satu pihak yang merasakan manfaat
ataupun kerugian.
b) Asas Keadilan
Konsumen dan produsen/pelaku usaha dapat berlaku adil dengan
perolehan hak dan kewajiban secara seimbang atau merata.
c) Asas Keseimbangan
Sebuah keseimbangan antara hak dan kewajiban para produsen dan
konsumen dengan mengacu pada peraturan hukum perlindungan
konsumen.
d) Asas Keamanan dan Keselamatan
Sebuah jaminan hukum bahwa konsumen akan memperoleh manfaat dari
produk yang dikonsumsi/dipakainya dan sebaliknya bahwa produk itu
tidak akan mengganggu keselamatan jiwa dan harta bendanya.
e) Asas Kepastian Hukum
Sebuah pemberian kepastian hukum bagi produsen maupun konsumen
dalam mematuhi dan menjalankan peraturan hukum dengan apa yang
menjadi hak dan kewajibannya. Hal ini dilakukan tanpa membebankan
tanggung jawab kepada salah satu pihak, serta negara menjamin kepastian
hukum.
Kewajiban Konsumen
a) Untuk membaca atau mengetahui informasi yang tertera pada barang
atau jasa yang dikonsumsi demi keselamatan dalam pemakaian.
b) Bertindak dengan itikad baik dalam melakukan pembelian barang atau
jasa.
c) Membayar sesuai dengan nilai tukar yang telah disepakati.
d) Menegakkan hukum perlindungan konsumen.
Hak Konsumen
a) Hak untuk kenyamanan, keamanan dan keselamatan barang dan jasa.
b) Hak untuk memilih barang atau jasa, sesuai dengan nilai tukar,
persyaratan dan jaminan.
c) Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai barang atau
jasa
d) Hak untuk memperoleh bimbingan dan kesadaran sebagai konsumen.
e) Hak atas kompensasi atau penggantian apabila barang atau jasa yang
diinginkan tidak sesuai
Syariah islam datang dengan berbagai ketetapan hukum salah satunya dalam
bidang ekonomi untuk selalu menjaga dan menunjang keberadaan lima hal
tersebut sebagai serangkaian ketentuan untuk mencapai tujuan diantaranya
adalah dalam hal perlindungan konsumen dalam mengonsumsi jenis barang.
Tidak dapat dipungkiri bahwa barang-barang yang tersedia untuk konsumen tidak
selamanya berada dalam kondisi yang sempurna. Dengan kata lain, suatu barang
tersebut bisa saja mengandung cacat. Cacat menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia dapat diartikan sebagai “kekurangan yang menyebabkan berkurangnya
nilai atau mutunya kurang baik atau kurang sempurna” . Sesuatu produk dapat
disebut cacat (tidak dapat memenuhi tujuan pembuatannya) karena :
a) Cacat produk atau manufaktur, dimana keadaan produk yang umumnya
berada di bawah tingkat harapan konsumen. Atau dapat pula cacat itu
demikian rupa sehingga dapat membahayakan harta bendanya;
b) Cacat desain, dimana desain produk tidak dipenuhi sebagaimana
semestinya, sehingga merugikan konsumen;
c) Cacat peringatan atau industri, dimana produk tidak dilengkapi dengan
peringatan-peringatan tertentu atau instruksi penggunaan tertentu.
Jadi, tanggung jawab produk cacat ini berbeda dari tanggung jawab pelaku usaha
produk pada umumnya. Tanggung jawab produk cacat terletak pada tanggung jawab
cacatnya produk berakibat pada orang, orang lain atau barang lain, sedang tanggung
jawab atas rusaknya atau tidak berfungsinya produk itu sendiri. Jenis cacat produk itu
dapat diartikan sebagai suatu produk cacat yang disebabkan oleh satu bentuk
kesalahan dalam proses pembuatan produk atau dengan kata lain, apabila suatu
produk tidak dibuat sesuai dengan standar kualitas, rencana dan/atau spesifikasi
produk yang dibuat oleh produsen itu sendiri seperti misalnya cacat tersembunyi yang
terdapat dalam minuman botol.
D. Kesimpulan
Perlindungan konsumen adalah keseluruhan peraturan dan hukum yang mengatur hak
dan kewajiban konsumen dan produsen yang timbul dalam usahanya untuk memenuhi
kebutuhannya dan mengatur upaya-upaya untuk menjamin terwujudnya perlindungan
hukum terhadap kepentingan konsumen. Perlindungan konsumen dibutuhkan untuk
menciptakan rasa aman bagi para konsumen dalam melengkapi kebutuhan hidup.
Kebutuhan perlindungan konsumen juga harus bersifat tidak berat sebelah dan harus
adil.
Pelabelan komoditas pangan perlu dan harus diperhatikan khususnya oleh para
konsumen Muslim. Tidak hanya dalam satu hal namun dalam segala hal guna
menghindari dari tindakan penipuan. Dan untuk menghindari hal tersebut yang
diperhatikan tidaklah hanya dari pihak konsumennya saja (mencakup tugas, hak, dan
kewajiban konsumen) namun juga dari pihak pemerintah (mencakup kewajiban yang
harus diperhatikan dalam kegiatan ekonomi)
E. Daftar Pustaka
Husni Syawali, Neni Sri Imaniyati. 2000. Hukum Perlindungan
Konsumen.Bandung: Mandar Maju
Muhammad, Alimin. 2004 Etika &Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi
Islam. Jogjakarta: BPFE YOGYAKARTA.
` Kristiyanti, Celi Tri Siwi, 2011, Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar
Grafika, Jakarta.
A.A Sagung Istri Ristanti, I Gede Putra Ariana. Aspek Perlindungan Hukum
Terhadap Konsumen di Indonesia Terkait Cacat Tersembunyi Pada Produk Minuman
Botol, Bali : Universitas Udayana
Mitta Muthia Wangsi, Rais Dera Pua Rawi. Perlindungan Konsumen dalam
Pelabelan Produk Menurut Ekonomi Islam. Sorong : Universitas Muhammadiyah