Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“KAIDAH KERANGKA KARANGAN”

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Dosen Pengampu : Lilik Herawaati,M.pd.,MA

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Selly Fani Adisty : 2008203076


Neni Sunanti : 2008203079
Puan Nurshinta M : 2008203080
Tanti Santika Dewi : 2008203096
Emma Maulina I : 2008203098
Khafidhotul Fadilah : 2008203093
Heri Septiana : 2008203104

PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim,segala puji bagi Allah Tuhan pencipta langit dan bumi. Sholawat dan
Salam kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW atas perkenan-Nya sehingga bisa
menyelsaikan pembuatan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Bahasa Indonesia.

Dan tidak lupa berterimakasih kepada ibu Lilik Herawati selaku dosen pengampun Bahasa
Indonesia di semester satu. Sesuai dengan topik utama materi kelompok kami ini berjudul
“KAIDAH KERANGKA KARANGAN”.

Semoga dengan makalah ini dapat memberi wawasan bagi para pembaca dan dapat bermanfaat
bagi teman-teman. Penulis makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kami berharap
saran dan kritik yang membangun guna untuk penyepurnaan makalah ini . Mudah-mudahan
makal ini dapat bermanfaat bagi diri pribadi,para pembaca dan menambah khazanah
pengetahuan Aamiin.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya kerangka karangan merupakan rencana garis besar karangan berdasarkan
tingkat kepentingannya (teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan), serta pedoman
bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan. Kerangka karangan yang belum final disebut
outline sementara, sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut
outline final. Didalam Bahasa Indonesia penulisan kerangka karangan membantu penulis untuk
melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan
hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu
sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.

Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam
bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara
menyeluruh, bukan secara terlepas-lepas.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi kerangka karangan ?

2. Apa manfaat dan fungsi kerangka karangan ?

3. Apa syarat kerangka karangan yang baik ?

4. Apa macam-macam kerangka karangan ?

5. Bagaimana langkah-langkah menyusun kerangka karangan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui definisi, manfaat, dan fungsi kerangka karangan

2. Mengetahui syarat kerangka karangan yang baik

3. Mengetahui macam-macam kerangka karangan


4. Mengetahui langkah-langkah penyusunan kerangka karangan

D. Manfaat Penulisan

Agar pembaca mengetahui lebih rinci atau lebih detail lagi tentang kerangka karangan

BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Kerangka Karangan

Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan
yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas,
terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap
terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini
sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung
dalam melanjutkan tulisannya.

B. Manfaat Kerangka Karangan

1. Untuk menyusun karangan secara teratur. Kerangka karangan membantu penulis


untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan
apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat,
apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam
perimbangannya.
2. Mempermudah pembahasan tulisan.
3. Menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.
4. Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih. Ada
kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan
tiap bagian dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau
lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak
menguntungkan; misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya
mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan
pada bagian kemudian, atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian
ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali
hanya membuang waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari
maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan,
sedangkan di bagian lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.
5. Memudahkan penulis mencari materi tambahan. Dengan mempergunakan rincian-
rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau
fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta
yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya
itu.
6. Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat
menyusutkan kembali kepada kerangka karangan yang hakekatnya sama dengan apa
yang telah dibuat penggarapnya. Dengan penyusutan ini pembaca akan melihat
wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum dari karangan itu. Kerangka karangan
merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini
karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyelurih,
bukan secara terlepas-lepas.
7. Menjamin penulis bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
8. Memudahkan penulis mencapai klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan
dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks
dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda
kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks
tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus
menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula sekian
macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian
pembaca.

Dengan adanya kerangka karangan, penulis bisa langsung menyusun tulisannya sesuai butir-
butir bahasan yang ada dalam kerangka karangannya.

Kerangka karangan merupakan miniatur dari sebuah karangan. Dalam bentuk ini, karangan
tersebut dapat diteliti, dianalisi, dan dipertimbangkan secara menyeluruh.

C. Fungsi Kerangka Karangan

1. Memperlihatkan pokok bahasan, sub bahasan


2. Mencegah pembaheasan keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik, judul
kalimat, dan tujuan karangan
3. Memudahkan penyusunan karangan sehingga menjadi lebih baik dan teratur
4. Memudahkan penempatan antara pembagian karangan yang penting dengan karangan
yang kurang penting
5. Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan
6. Membantu pengumpulan sumber-sumber yang diperlukan

D. Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik

1. Pengungkapan maksudnya harus jelas.


2. Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.
3. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.
4. Harus menggunakan pasangan simbol yang konsisten.

E. Macam-Macam Kerangka Karangan

1. Berdasarkan perincian.

a. Kerangka karangan sederhana/sementara (non-formal) Merupakan suatu alat


bantu, sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang terarah.yang terdiri dari tesis dan
pokok-pokok utama.
b. Kerangka karangan formal. Kerangka karangan yang timbul dari pertimbangan
bahwa topik yang akan di garap bersifat sangat komplek atau suatu topik yang
sederhana tetapi penulis tidak bermaksud untuk segera menggarapnya.

2. Berdasarkan perumusan teks.

a. Kerangka kalimat.
1. Menggunakan kalimat deklaratif yang lengkap untuk merumuskan setiap topik, sub
topik. Misalnya :
1). Pendahuluan
2). Latar belakang
3). Rumusan masalah
4). Tujuan.
2. Manfaat menggunakan kerangka kalimat :
1. Memaksa penulis untuk merumuskan topik yang akan diuraikan.
2. Perumusan topik-topik akan tetap jelas.
3. Kalimat yang dirumuskan dengan baik dan cermat akan jelas bagi siapapun, seperti
bagi pengarangnya sendiri.
b. Kerangka topik
Kerangka topik dimulai dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang
lengkap dan menggunakan kata atau frase. Kerangka lebih baik manfaatnya dari
kerangka topik, tetapi kelebihan kerangka topik adalah lebih jelas merumuskan
hubungan-hubungan kepentingan antar gagasan.

F. Langkah-langkah menyusun karangan satu per satu:

1. Menentukan tema dan judul


Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang
mendasari suatu karangan. Judul adalah kepala karangan. Misalkan tema
cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan
judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.
2. Mengumpulkan bahan
Bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan, banyak cara
mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara masing - masing
sesuai juga dengan tujuan tulisannya.
3. Menyeleksi bahan
Agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema
pembahasan. polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan
dengan teliti dan sistematis.

Berikut ini petunjuk – petunjuknya :

a. Catat hal penting semampunya.


b. Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
c. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.

4. Membuat kerangka

Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang
lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau
uraian per bab. kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah
dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.

Berikut fungsi kerangka karangan :

1. Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis


2. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
3. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting

Tahapan dalam menyusun kerangka karangan

1. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang
menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul).
2. Mengatur urutan gagasan.
3. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab.
4. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap

Kerangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis karena bila terdapat ide yang
bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir).

5. Mengembangkan kerangka karangan

Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan terhadap materi


yang hendak ditulis. jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat
diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata.

G. Contoh Kerangka Karangan

Tema : Bank

Judul : Perbankan Syariah


Tujuan : Perbankan Syariah di Indonesia

1. Pengertian

1.1. Pengertian Bank Syariah

2. Sejarah

2.2. Sejarah Bank Syariah di Indonesia

3. Prinsip – Prinsip

3.3. Prinsip – Prinsip Perbankan Syariah

4. Pengelolahan dan Pengawasan

4.1. Pengelolahan Bank Syariah

4.2. Pengawasan Bank Syariah

5. Penutup

5..1 Kesimpulan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan
yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas,
terstruktur, dan teratur

Macam–macam kerangka karangan dapat berdasarkan atas : sifat rinciannya dan berdasar
perumusan teksnya.

Syarat kerangka karangan yang baik adalah sebagai berikut :

1. Pengungkapan maksudnya harus jelas.

2. Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.

3. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.

4. Harus menggunakan pasangan simbol yang konsisten.

B. Saran
Di dalam bahasa indonesia untuk membuat suatu penulisan ilmiah harus membuat Kerangka
karangan dimaksudkan agar penulisan ilmiah tersebut terarah dan sesuai dengan yang diharapkan
karena kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari
suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,susunan sistematis dari pikiran-pikiran
utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya dan orang yang
mendengarkannya. Tentunya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangan, maka dari itu kamu akan menerima kritikan-kritikan atau saran-saran para pembaca
maupun pendengar demi kesempurnaan makalah kami in

DAFTAR PUSTAKA

http://wede56.blogspot.com/2014/03/contoh-makalah-bahasa-indonesia_25.html

http://eziekim.wordpress.com/2010/11/14/kerangka-karangan/

http://watipuspitasari.blogspot.com/2013/04/kerangka-karangan.html

http://fajriyahmanda.blogspot.com/2013/01/contoh-kerangka-karanganbahasa.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai