Anggota kelompok 4:
Ananda Humairah Jelita (2022220314)
Natalia Putri Effendi (2022220315)
Farida Fazariani ( 2022220316)
Selanjutnya pada kerangka kalimat lebih bersifat resmi karena terdiri atas sebuah
kalimat yang lengkap. Penggunaan kalimat lengkap bertujuan membuat kerangka
berpikir yang lebih luas dan jelas di bandingkan kerangka topik. Kedua kerangka ini
juga dapat dikombinasikan untuk dapat membuat kerangka karangan yang lebih
sistematis. Kerangka kalimat dapat digunakan sebagai proses awal dalam pembuatan
kerangka karangan, kemudian jika telah selesai kerangka kalimat tersebut dapat
dipadatkan atau diringkas untuk menjadi sebuah kerangka topik demi kepraktisan.
Nurhayati (2009: 7) menklasifikasikan jenis kerangka karangan menjadi dua yaitu
sebagai berikut.
Ada berbagai jenis deskripsi yang berupa deskripsi penampilan, kesopanan perilaku,
sifat, suara, cara bicara, dan sikap dan ada pula deskripsi melalui pencerapan salah
satu pancaindera kita yang harus disusun secara kronologis dan logis.
Karangan Narasi
Secara sederhana di kenal sebagai cerita, peristiwa atau kejadian dalam satu urutan
waktu yang ada pula tokoh yang menghadapi suat konflik yang berisi fakta atau fiksi.
Karangan Eksposisi
Tulisan yang memberikan informasi, penjelasan, keterangan atau pemahaman
kepada pembaca yang dapat di temui pada tulisan edotorial, esai, petunjuk
penggunaan atau ulasan yang didasarkan pada perincian yang khusus dan cermat,
penalaran, dan penggunaan contoh.
Karangan Argumentasi
Karangan yang bertjuan untuk meyakinkan orang, membuktikan pendapat atau
pendirian pribadi atau membujuk pihak lain agar sebuah pendapat pribadi di terima
yang dibuat dengan menyusun alasan atau pembuktian untuk menunjang kalimat
topik dengan memberikan penjelasan dan fakta yang tepat.
Karangan Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi untuk melakukan sesuatu.