Anda di halaman 1dari 6

PENYUSUNAN KERANGKA KARANGAN

Dosen : Dr. Hj. Ida Komalasari, S.Pd.,M.Pd


Mata kuliah : Bahasa Indonesia
Kelas : Manajemen D

Anggota kelompok 4:
Ananda Humairah Jelita (2022220314)
Natalia Putri Effendi (2022220315)
Farida Fazariani ( 2022220316)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA BANJARMASIN


Tujuan Kerangka Karangan
Tujuan kerangka karangan dibuat telebih dahulu agar memudahkan untuk membuat
proses ilmiah agar tetap terarah pada konsep sehingga dapat mencapai tujuan
penulisan secara tepat. Kerangka karangan juga dapat memberikan arahan atau alur
yang sistematis bagi penulis dalam proses penyelesaian karya ilmiah. Hal tersebut
dilakukan karena terkadang penulis menemukan kendala dalam mengembangkan
atau melanjutkan proses penulisan.

Pengertian Kerangka Karangan


Kerangka karangan merupakan langkah awal yang harus dilakukan penulis untuk
memetakan konsep atau rencana penulisan.
Menurut Sumawarti (2015) menyatakan kerangka karangan merupakan suatu poin-
poin penting mengenai topik tulisan yang menjadi suatu rencana kerja yang memuat
garis besar suatu karya tulisan.
Jadi, kerangka karangan dapat diibaratkan sebagai sebuah fondasi atau rangka
rumah yang berfungsi untuk mengokohkan dan memperkuat bangunan agar tidak
roboh. Selanjutnya pada fondasi atau rangka yang kokoh tersebut dapat dibangun
elemen- elemen lainnya untuk dapat membentuk sebuah rumah yang utuh.

Jenis – jenis Kerangka Karangan


Kerangka karangan terbagi menjadi dua jenis yaitukerangka topik dan kerangka
kalimat. Kerangka topik adalah kerangnya yang berisi pokok-pokok pikiran atau ide
utama dari karya ilmiah yang terdiri atas kata, frasa, koma atau klausa yang biasanya
diawali dengan tanda tanda atau kode tertentu sebagai penghubung antara gagasan
yang akan dibangun. Kerangka topik merupakan kerangka yang sering digunakan.
Berdasarkan hal tersebut secara umum kerangka topik bersifat abstrak dan tidak
resmi karena hanya berupa pernyataan gagasan atau ide pokok.

Selanjutnya pada kerangka kalimat lebih bersifat resmi karena terdiri atas sebuah
kalimat yang lengkap. Penggunaan kalimat lengkap bertujuan membuat kerangka
berpikir yang lebih luas dan jelas di bandingkan kerangka topik. Kedua kerangka ini
juga dapat dikombinasikan untuk dapat membuat kerangka karangan yang lebih
sistematis. Kerangka kalimat dapat digunakan sebagai proses awal dalam pembuatan
kerangka karangan, kemudian jika telah selesai kerangka kalimat tersebut dapat
dipadatkan atau diringkas untuk menjadi sebuah kerangka topik demi kepraktisan.
Nurhayati (2009: 7) menklasifikasikan jenis kerangka karangan menjadi dua yaitu
sebagai berikut.

1. Kerangka karangan sementara ( nonformal)


Kerangka karangan sementara hampir smaa dengan kerangka karangan topik karena
sama sama memunculkan gagasan atau ide kata atau frasa yang berbentuk tidak
lengkap. Kerangka karangan sementara ini memungkinkan bagi penulis untuk dapat
mengeksplor / menemukan inspirasi yang baru untuk gagasan yang ada.
2. Kerangka karangan resmi (formal)
lkerangka karangan resmi merupakan suatu kerangka yang hampir mirip dengan
daftar isi artinya lengkap dan jelas. Dalam pembuatan kerangka karangan resmi
penulis telah mengetahui apa saja yang akan dibahas dalam karya ilmiah. Penulis
menyadari bahwa topik yang diangkat bersifat kompleks sehingga harus dipersiapkan
secara matang untuk menghindari kesalahan. Keraf (1993:143-144) menyatakan
bahwa penulis cukup membaca kerangka karangan untuk mengetahui keseluruah
karya ilmiah dengan jelas dan terperinci.

Manfaat Kerangka Karangan Ilmiah


Kegunaan Kerangka Karangan
1. Menyusun karangan yang runtut dan teratur
Melalui kerangka karangan akan muncul konsep atau pokok pikiran secara garis
besar yang akan membangun sebuah karya tulisan. Selanjutnya dari daftar konsep
atau pokok pikiran tersebut akan diketahui apakah semuanya telah memiliki
keterkaitan dan berhubungan timbal balik antara satu konsep dengan konsep yang
lain. Melalui hal tersebut penulis akan dimudahkan dalam merancang garis besar
pokok pikiran yang runtut, teratur dan utuh dalam bentuk tulisan yang padu. Pada
manfaat ini penulis masih dapat melakukan modifikasi atau pertukaran runtutan ide
pokok agar dapat lebih diterima dan logis.

2. Memudahkan penulis dalam menciptakan klimaks yang berbeda-beda


Klimaks yang dimaksudkan di sini ialah pembahasan na pembahasan krusial atau ide
pokok yang menjadi inti dari sebuah karya tulisan. Hal tersebut juga dikenal sebagai
topik-topik utama dalam tulisan agar dapat dikembangkan secara tepat. Dalam
sebuah karya tulisan terdapat beberapa klimaks yang miliki peran tersendiri dalam
membangun sebuah tulisan. Penciptaan klimaks-klimaks ini tentunya berfungsi untuk
menarik minat dan rasa penasaran pembaca pada tulisan sehingga memudahkan
pembaca memahami hingga akhir

3) Menghindari penggarapan sebuah topik hingga dua kali atau lebih


Pada manfaat pertama telah disebutkan bahwa kerangka karangan akan
memunculkan pokok pikiran atau topik pembahasan yang akan membangun karya
tulis. Melalui daftar tersebut akan diketahui jika terdapat kesamaan atau kemiripan
pokok pikiran, sehingga membuat karya tulis menjadi lebih efektif artinya tidak
mengulang-ulang pembahasan yang sama.

4) Memudahkan penulis untuk menemukan materi pendukung


Sebuah karya tulisan baik ilmiah ataupun populer memerlukan suatu teori untuk
mendukung atau menolak pikiran atau pendapat penulis. Maka ketika penulis telah
menentukan kerangka karangan dengan mudah juga dapat menentukan dan
menemukan materi pendukung untuk dapat mengembangkan kerangka karangan
menjadi sebuah karya yang utuh.

Bentuk Kerangka Karangan


Karangan Deskripsi
Bentuk karangan seperti ini banyak di jumpai dalam berbagai betuk karangan,
misalnya novel, cerpen, laporan atau berita. Deskripsi adalah Tulisan yang
menggambarkan bentuk objek pengamatan, rupa, sifat, rasa atau corak yang
melukiskan perasaan

Sebuah deskripsi di buat untuk membantu pembaca membayangkan suasana


mengenal ciri orang, dan untuk memahami suat sensasi atau perasaan melalui
ungkapan bahasa. Oleh karenanya dalam membuat deskripsi harus berdasar pada
pengamatan yang cermat dan penyusunan kalimat yang tepat yang harus diawali
dengan sebuah gambaran yang umum, yang berupa kalimat atau frasa.

Ada berbagai jenis deskripsi yang berupa deskripsi penampilan, kesopanan perilaku,
sifat, suara, cara bicara, dan sikap dan ada pula deskripsi melalui pencerapan salah
satu pancaindera kita yang harus disusun secara kronologis dan logis.
Karangan Narasi
Secara sederhana di kenal sebagai cerita, peristiwa atau kejadian dalam satu urutan
waktu yang ada pula tokoh yang menghadapi suat konflik yang berisi fakta atau fiksi.
Karangan Eksposisi
Tulisan yang memberikan informasi, penjelasan, keterangan atau pemahaman
kepada pembaca yang dapat di temui pada tulisan edotorial, esai, petunjuk
penggunaan atau ulasan yang didasarkan pada perincian yang khusus dan cermat,
penalaran, dan penggunaan contoh.
Karangan Argumentasi
Karangan yang bertjuan untuk meyakinkan orang, membuktikan pendapat atau
pendirian pribadi atau membujuk pihak lain agar sebuah pendapat pribadi di terima
yang dibuat dengan menyusun alasan atau pembuktian untuk menunjang kalimat
topik dengan memberikan penjelasan dan fakta yang tepat.
Karangan Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi untuk melakukan sesuatu.

Langkah-langkah penyususn kerangka karangan


1. Membuat tiga kerangka utama yang terdiri atas tiga bab yaitu pendahuluan, isi
dan penutup. Masing-masing bab telah dirancang sedemikian rupa sehingga memuat
bagian karangan yang meliputi sifat atau tujuan masing-masing bab dalam karangan.
2. Kerangka utama yang telah dibuat selanjutnya diuraikan kembali menjadi
kerangka-kerangka bawahan yang dapat dikembangkan secara lebih terperinci.
Jumlah atau subbab yang terdapat dalam kerangka utama bersifat flesksibel, artinya
tidak harus sama jumlahnya pada masing-masing bab. Jumlah subbab atau kerangka
pengembang disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan pada setiap bab agar lebih
efektif.
3. Setelah kerangka utama dan kerangka pengembang telah siap, maka periksalah
kembali dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut, meliputi
a) Adakah hubungan antara gagasan atau karangan utama dengan rumusan tujuan
yang ditelah ditetapkan
b) Apakah ada gagasan yang menyimpang, atau tidak relevan?
c) Apakah perincian sudah cukup jelas atau masih terdapat kekurangan?
d) Bagaimana organisasi bahasa serta perbendaharaan kosa kata?
4) Jika pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah dapat terjawab melalui kerangka
karangan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengembangan karangan
dengan mengembangkan paragraf, kalimat dan kata yang memuat ide,gagasan atau
teori yang sesuai dengan tujuan penulisan.

Syarat Kerangka Karangan Yang Baik


a.Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas. Pilihlah topik yang merupakan
hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang Jelas. Lalu buatlah tesi atau
pengungkapan masksud.
b. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan. Bila satu unit terdapat lebih dari
satu gagasan, maka unit tersbut harus dirinci.
c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis. sehingga
rangkaian ide atau pikiran itu tergambar jelas.
d. Harus menggunakan simbol yang konsisten. Pada dasarnya untuk menyusun
karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan
teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan
karangan. kali ini kita coba tinjau terlebih dahulu langkah-langkah menyusun
karangan satu per satu.

Anda mungkin juga menyukai