DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 ( 1KB05 )
DOSEN PENGAMPU :
Puji syukur penulis senantiasa panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan judul
“Outline atau Kerangka Karangan”. Penyusun sangat bersyukur karena telah
menyelesaikan Laporan Makalah ini guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh nilai
tugas Kelompok Bahasa Indonesia. Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Outline atau Kerangka Karangan bagi para pembaca dan penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Pak Tri Budiarta, Dr selaku Dosen Bahasa
Indonesia yang memberikan tugas, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu saran
dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dan diharapkan sebagai umpan
balik yang positif demi perbaikan di masa mendatang. Harapan saya semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi yang semua yang memerlukan serta
menggunakannya.
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian dari Outline atau Kerangka Karangan
2. Mengetahui Bentuk-bentuk dari Outline atau Kerangka Karangan
3. Mengetahui pola susunan Outline atau Kerangka Karangan
4. Mengetahui macam-macam Outline atau Kerangka Karangan
5. Mengetahui Langkah-langkah Menyusun Outline atau Kerangka Karangan
6. Mengetahui syarat-syarat Outline atau Kerangka Karangan
7. Mengetahui Fungsi dan Peran Outline atau Kerangka Karangan
BAB II
PEMBAHASAN
Berikut ini pengertian dari outline (kerangka karangan) adalah sebagai berikut :
A. Pengertian Outline
Pengertian Outline menurut bahasa adalah : kerangka, regangan, garis besar,
atau guratan. Jadi Outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis-
garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-
ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
A. Pengertian Karangan
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam
keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
B. Pengertian Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan
penyusunan gagasan. Kerangka karangan yang belum final di sebut outline
sementara sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap
disebut outline final.
Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-
garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau
dibahas,susunan
sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan
menjadi pokok tulisan.
Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-
garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,
susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang
akan menjadi pokok tulisan, atau dapat juga didefinisikan sebagai satu metode
dalam pembuatan karangan yang mana topiknya dipecah kedalam sub-sub topik
dan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub topik yang lebih terperinci.
2.2 Bentuk Kerangka Karangan
Karangan Deskripsi
Bentuk karangan seperti ini banyak di jumpai dalam berbagai betuk
karangan, misalnya novel, cerpen , laporan atau berita. Deskripsi adalah
Tulisan yang menggambarkan bentuk objek pengamatan, rupa, sifat, rasa atau
corak yang melukiskan perasaan.
Sebuah deskripsi di buat untuk membantu pembaca membayangkan
suasana mengenal ciri orang, dan untuk memahami suat sensasi atau perasaan
melalui ungkapan bahasa. Oleh karenanya dalam membuat deskripsi haru
berdasar pada pengamatan yang cermat dan penyusunan kalimat yang tepat
yang harus diawali dengan sebuah gambaran yang umum, yang berupa kalimat
atau frasa.
Ada berbagai jenis deskripsi yang berupa deskripsi penampilan, kesopanan
perilaku, sifat, suara, cara bicara, dan sikap dan ada pula deskripsi melalui
pencerapan salah satu pancaindera kita yang harus disusun secara kronologis
dan logis.
Karangan Narasi
Secara sederhana di kenal sebagai cerita, peristiwa atau kejadian dalam
satu urutan waktu yang ada pula tokoh yang menghadapi suat konflik yang
berisi fakta atau fiksi.
Karangan Eksposisi
Tulisan yang memberikan informasi, penjelasan, keterangan atau
pemahaman kepada pembaca yang dapat di temui pada tulisan edotorial, esai,
petunjuk penggunaan atau ulasan yang didasarkan pada perincian yang khusus
dan cermat, penalaran, dan penggunaan contoh.
Karangan Argumentasi
Karangan yang bertjuan untuk meyakinkan orang, membuktikan pendapat
atau pendirian pribadi atau membujuk pihak lain agar sebuah pendapat pribadi
di terima yang dibuat dengan menyusun alasan atau pembuktian untuk
menunjang kalimat topik dengan memberikan penjelasan dan fakta yang tepat.
Karangan Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu.
2.3 Pola Penyusunan Kerangka Karangan
B. Pola Logis
b. Urutan kausal
Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke
sebab . Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang
kemudian di lanjutkan dengan perincian–perincian yang menelusuri
akibat–akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam
penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan–persoalan yang di
hadapi umat manusia pada umumnya.
Contoh : Topik (krisis moneter melanda tanah air)
• Tingginya harga bahan pangan
• Penyebab krisis moneter
• Dampak terjadi krisis moneter
• Solusi pemecahan masalah krisis moneter
e. Urutan familitas
Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah di
kenal, kemudian berangsur–angsur pindah kepada hal–hal yang kurang di
kenal atau belum di kenal. Dalam keadaan–keadaan tertentu cara ini
misalnya di terapkan dengan mempergunakan analogi.
f. Urutan akseptabilitas
Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan
familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal
atau tidak oleh pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan
apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh para pembaca, apakah
suatu pendapat di setujui atau tidak oleh para pembaca
1) Kerangka Kalimat
2) Kerangka Topik
3) Gabungan antara Kerangka Kalimat dan Kerangka Topik
2.5 Langkah-Langkah Menyusun Kerangka Karangan
a. Tema
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan
yang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah
kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada
persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk
singkat) isi karangan yang akan ditulis.
Tujuan perlu dirumuskan dengan gamblang agar jelas apa yang akan
dicapai oleh tulisan ini. Tujuan dapat diungkapkan dengan kata operasional :
- Menanggulangi
- Mengurangi
- Menemukan
- Meningkatkan
- Mengoptimalkan
- Mengevaluasi
- Mengendalikan
2. Mengumpulkan bahan
Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum
melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan
eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada
hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau
tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
Setelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa?
agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan
tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah
dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya:
4. Membuat kerangka
Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? Perlu kita susun
selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau
melebar ditengah jalan. Kerangkakarangan menguraikan tiap topik atau masalah
menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.
Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab.
Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan
tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
5. Mengembangkan kerangkakarangan
Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan
kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi
dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata.
Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan
wawasan untuk mengembangkan karangan.
Merangka karangan yang baik adalahkerangka yang urut dan logis. Bila
terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan.
(karangan tidak mengalir).
3.1 Kesimpulan
Kerangka karangan secara garis besar suatu rencana yang memuat garis-
garis besar dan suatu karangan yang akan dikerjakan. Agar dalam pembuatan
tidak terjadi penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih sehingga kita
perlu mengevaluasi setiap topik yang akan kita kerjakan.
3.2 Saran
http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/membuat-kerangka-karangan/
http://farchanbinadnan.blogspot.com/2009/12/membuat-kerangka-karangan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
http://mettamustika.wordpress.com/2011/04/07/kerangka-karangan/
http://punyachipau.blogspot.com/2011/11/makalah-kerangka-karangan-
outline.html