Anda di halaman 1dari 8

Nama Mahasiswa : Amir Fauzi

NIM :

Program studi :PAI

Semester :I

Kelompok :

Judul Pembahasan :Kerangka karangan

NO SUB PEMBAHASAN ISI REFRENSI


1. Kerangka karangan Pengertian Kerangka Karangan 1. Widjono HS, bahasa indonesia,
 Mengarang adalah mengorganisasi ide. Pengorganisasian (jakarta: PT Grasindo, 2005), hlm.
ide diawali dengan menyusun kerangka karangan. Dengan 231.
2. Umum Budi Karyanto, Bahasa
kerangka karangan, rangkaian ide dapat disususn secara
Indonesia untuk perguruan tinggi
sistemati,logis,jelas,ter stuktur, dan teratur.Kerangka(Pekalongan: STAIN Pekalongan
karangan disebut juga ragangan (outline). Pada dasarnya,
Press, 2009), hlm. 74-75.
penyusunan outline psoses penggolongan dan penataan 3. Kunjana rahardi, bahasa
berbagai fakta yang kadang-kadang berbeda jenis dan indonesia untuk perguruan tinggi,
sifatnya, menjadi kesatuan yang berpautan. (jakarta:erlangga,2009), hlm.159.
4. Gorys keraf, komposisi sebuah
pengantar kemahiran bahasa,
 Menurut Nursisto kerangka karangan sebagai rencana
(jakarta: nusa indah, 1997),
kerja yang memuat garis-garis besar atau susunan pokok
hlm.146.
pembicaraan sebuah karangan yang akan ditulis.
Kerangka karangan ditulis dalam rangka untuk
menghindari adanya tumpang tindih pada bagian-bagian
tertentu. Selain itu, penyimpangan-penyimpangan dari
topik pun dapat dihindarkan, dan juga akan menjamin
bahwa penulisan akan bersifat konseptual, menyeluruh,
terarah, dan bersasaran dari target pembacanya.

 Menurut Gie seseorang yang akan mengarang tanpa


membuat kerangka karangan maka ia akan mudah
terjerumus kearah keadaan yang anarkis. Pengarang akan
mudah kehilangan kontrol terhadap karangan yang ia tuju.
Tanpa outline acap kali masalah dan uraian yang
disuguhkan menjadi kabur, kurang jelas, banyak bahan
yang terlupa, ada bagian yang sejajar, tetapi diuraikan
tidak seimbang. Dengan outline, karangan akan tanpak
tubuh karangansecara utuh. Outline merupakan miniatur
karangan.

 Bentuk Kerangka Karangan

1. Kerangka karangan berdasarkan perumusan teksnya

a. Kerangka kalimat

Kerangka kalimat mempergunakan kalimat deklaratif ( berita)


yang lengkap untuk merumuskan setiap topik, sub topik, maupun
sub-sub topik.

 Manfaat kerangka kaimat meliputi:

1). Ia memaksa penulis untuk merumuskan dengan tepat topik


yang akan diuraikan, serta perincian-rincian tentang topik itu.
2) .Perumusan topik-topik dalam tiap unit akan tetap jelas,
walaupun telah lewat bertahun-tahun.Penulis masih sanggup
mengikuti rencana aslinya, walaupun baru digarap bertahun-tahu
kemudian.
3). Kalimat yang dirumuskan dengan baik dan cermat akan jelas
bagi siapapun, seperti bagi pengarangnya sendiri.

b. Kerangka topik

Kerangka topik dimulai dengan perumusan tesis dalam sebuah


kalimat yang lengkap. Sesudah itu semua pokok,. baik pokok-
pokok utama maupun pokok-pokok bawahan, dirumuskan
dengan mencantumkan topiknya saja, dengan tidak
mempergunakan kalimat yang lengkap. Kerangka topik
dirumuskan dengan mempergunakan kata atau frasa. Sebab itu
kerangaka topik tidak begitu jelas dan cermat seperti kerangka
kalimat. Kerangka topik manfaatnya kurang bila dibandingkan
dangan kerangka kalimat, terutama jika tenggang waktu antara
perencanaan antara kerangka karangan itu dengan
penggarapannya cukup lama.

c .Gabungan antara kerangka kalimat dan kerangka topik

Kerangka karangan yang menggabungkan antara


kerangka kalimat dan kerangka topik. Kerangka karangan yang
mencakup kalimat berita dan dan sub-sub bagian maupun pokok-
pokok utama dan pokok-pokok bawahan.
2. Kerangka karangan berdasarkan rinciannya

a. kerangka karangan sementara

kerangka karangan sementara atau non formal merupakan


suatu alat bantu, sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang
terarah. Sekaligus ia menjadi dasar untuk penelitiaan kembali
guna mengadakan perombakan-perombakan yang dianggap perlu.
Karena kerangka karangan ini bersifat sementara, maka tidak
perlu disusun secara terperinci. Tetapi karena ia juga merupakan
sebuah kerangka karangan maka ia harus memungkinkan
pengarangnya untuk menggarap persoalannya secara dinamis,
sehingga perhatian harus dicurahkan sepenuhnya pada
penyusunn-penyusunan kalimat-kalimat, alenia-alenia, atau
bagian-bagian tanpa memepersoalkan lagi bagaimana susunan
karangannya, atau bagaimana susunan bagian-bagiannya.

Perencanaan kerangka karangan sementara dilakukan


sesuai dengan prosedur. Mula-mula penulis merumuskan tesis
berdsarkan topik dan maksud utama dari karangan itu. Kemudian
dibawah tesis itu dibuat perinciaan berupa pencatatan semua hal
yang mungkin dijadikan pokok-pokok utama atau pokok-pokok
tambahan bagi tesis tadi.Pokok-pokok yang mempunyai
hubungan satu sama lain atua mempunyain hubungan logis di
hubung-hubungkan dengan tanda panah, atau pokok yang tidak
mempunyai hubungan dengan tesis dicoret. Pokok-pokok yang
diterima sebagai perinciaan dari tesis lalu diurutkan sesuai
dengan pola susunan yang dipilih, dengan diberi nomor-nomor
urut sesuai dengan pola susunan.
Kerangka karangan non-formal biasanya terdiri dari tesis dan
pokok-pokok utama, paling tinggi dua tingkat perincian. Alasan
untuk menggarap sebuah kerangka karangan sementara dapat
berupa topik yang tidak kompleks atau karena penulis segera
menggarap karangan itu.

b. Kerangka karangan formal

Kerangka karangan formal biasanya timbul dari penimbanga


bahwa topik yang akan digarap bersifat sangat kompleks, atau
suatu topik yang sederhana tetapi penulis tidak bermaksud untuk
segera menggarapnya.
Proses perencanaan sebuah karangan formal mengikuti prosedur
yang sama seperti kerangka non-formal. Tesisnya dirumuskan
dengan cermat dan tepat, kemudian dipecah-pecah menjadi
bagian-bagian bawahan (sub-ordinasi) yang dikembangkan untuk
menjelaskan gagasan sentralnya. Setiap sub-bagian dapat
diperinci lebih lanjut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,
sejauh diperlukan untuk menguraikan persoalan itu sejelas-
jelasnya. Dengan perincian yang sekian banyak, sebuah kerangka
karangan dapat mencapai lima atau enam tingkat perincian. Suatu
tesis yang diperinci minimal atas tiga tingkat perincian sudah
dapat disebut kerangka formal.
2. Tujuan Untuk memperoleh suatu susunan kerangka karangan yang
teratur biasanya di gunakan beberapa tipe susunan, pola alamiah
dan pola logis.

1. Pola Alamiah

Suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan


yang nyataOleh karena itu, susunan alamiah dibagi menjadi tiga
bagian utama, yaitu:
a. Urutan ruang ( sposial ).
b. Urutan waktu atau urutan kronologis.
c. Urutan topik yang ada.
2. Pola Logis
Merupakan unit-unit karangan berurutan sesuai dengan
pendekatan logika atau pola pikir manusia. Urutan susunan logis,
dibagi berdasarkan:

a. Urutan klimaks dan anti klimaks.


b. Urutan umum-khusus.
c. Urutan sebab-akibat.
d. Urutan proses.
E. Fungsi kerangka karangan
1. Memudahkan pengendalian variabel,
2. Memperlihatkan pokok bahasan, sub-subbahasan karangan
dan memberi kemungkinan perluasan bahasan tersebut sehingga
memungkinkan penulis menciptakan suasana kreatif sesuai
dengan variasi yang diinginkan.
3. Mencegah pembahasan keluar dari sasaran yang sudah
dirumuskan dalam topik, judul, masalah, tujuan, dan kalimat
4. Memudahkan penulis menyusun karangan secara
menyeluruh,
5. Mencegah ketidaklengkapkan bahasan,
6. Mencegah pengulangan pembahasaan ide (Rahardi,
2009:159).
Contoh Kerangka Karangan

1. Tema : Kesehatan
Judul : Manfaat Tidur Cukup Bagi Kesehatan

2. Definisi

2.1 Pengertian tidur cukup

3. Dampak Kurang tidur

3.1 Kurang tidur dapat menyebabkan tergangunya konsentarsi


3.2 Kurang tidur mudah terserang penyakit
3.3 Kurang tidur dapat mempengaruhi emosi

4. Manfaat tidur cukup

4.1 Meningkatkan konsentrasi


4.2 Meningkatkan daya tahan tubuh
4.3 Meningkatkan energi
5. Tips agar tidur nyenyak

5.1 Berolahraga
5.2 Membuat jadwal tidur
5.3 Jangan mengkonsumsi makanan berat sebelum tidur
3. Prinsip Kerangka karangan sering disebut juga dengan outline atau
ragangan.Kerangka karangan (outline) merupakan miniatur
karangan.Pada dasarnya outline adalah proses penggolongan dan
penataan berbagai fakta yang kadang-kadang berbeda dengan
jenis dan sifatnya, menjadi kesatuan yang berpautan. Dengan
memperhatikan outline akan terlihat dengan jelas struktur dan
sistematika berpikir pengarangnya.Sehingga pengarang dapat
melihat dengan jelas, dibagian mana fakta, penilaian,
argumentasi, atau ilustrasi tertentu dikemukakan, sehingga
karangan menjadi tepat.
kerangka karangan juga sebagai rencana kerja yang memuat
garis-garis besar atau an pokok pembicaraan sebuah karangan
yang akan ditulis. Kerangka karangan ditulis dalam rangka untuk
menghindari adanya tumpang tindih pada bagian-bagian tertentu.
Selain itu, susunan penulisan yang bersifat konseptual,
menyeluruh, terarah, logis, jelas, dan bersasaran dari target
pembacanya. kerangka karangan (outline) juga memudahkan kita
dalam pembuatan karangan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai