BAHASA INDONESIA
KERANGKA KARANGAN
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Rahmad Syahputra (08031281924040)
Maznah Fazura (08031281924042)
Siska Mondani (08031281924044)
Putri Athifa (08031281924046)
Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seorang dalam bahasa tulis yang
dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Namun sebelum kita membuat sebuah
karangan sebaiknya kita membuat kerangka karangan terlebih dahulu karena tanpa
kerangka karngan maka akan mudah terjerumus kearah keadaan anarkis dan akan
mudah kehilangan kontrol terhadap karangan yang akan dituju. Selain itu, dengan
adanya kerangka karangan dapat menghindari adanya tumpang tindih pada bagian-
Kerangka karangan mempunyai arti yang sama dengan ragaan atau outline
yaitu rencana kerja yang memuat garis-garis besar atau susunan pokok pembicaraan
Oleh karena itu, di makalah ini akan dijelaskan mengenai kerangka karangan,
sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya
sebagai berikut.
kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari
permasalahan.
BAB II
PEMBAHASAN
penggolongan dan penataan berbagai fakta yang kadang-kadang berbeda jenis dan
garis-garis besar atau susunan pokok pembicaraan sebuah karangan yang akan ditulis.
Kerangka karangan ditulis dalam rangka untuk menghindari adanya tumpang tindih
dapat dihindarkan, dan juga akan menjamin bahwa penulisan akan bersifat
karangan maka ia akan mudah terjerumus kearah keadaan yang anarkis. Pengarang
akan mudah kehilangan kontrol terhadap karangan yang ia tuju. Tanpa outline acap
kali masalah dan uraian yang disuguhkan menjadi kabur, kurang jelas, banyak bahan
yang terlupa, ada bagian yang sejajar, tetapi diuraikan tidak seimbang. Dengan outlite
3. Mencegah pembahasan keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik,
a. Kerangka kalimat
1). Ia memaksa penulis untuk merumuskan dengan tepat topik yang akan diuraikan,
2) .Perumusan topik-topik dalam tiap unit akan tetap jelas, walaupun telah lewat
3). Kalimat yang dirumuskan dengan baik dan cermat akan jelas bagi siapapun,
b. Kerangka topik
Kerangka topik dimulai dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang
lengkap. Sesudah itu semua pokok,. baik pokok-pokok utama maupun pokok-pokok
bawahan, dirumuskan dengan mencantumkan topiknya saja, dengan tidak
mempergunakan kalimat yang lengkap. Kerangka topik dirumuskan dengan
mempergunakan kata atau frasa. Sebab itu kerangaka topik tidak begitu jelas dan
cermat seperti kerangka kalimat. Kerangka topik manfaatnya kurang bila
dibandingkan dangan kerangka kalimat, terutama jika tenggang waktu antara
perencanaan antara kerangka karangan itu dengan penggarapannya cukup lama.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Tentukan topik yang berkedudukan general (umum).
2. Beri pertanyaan, apakah topik dalam kedudukan general dapat diperinci secara
lebih lanjut, jika iya tempatkan rincian tersebut disekitarnya.
3. Pilih atau tetapkan dari rincian tersebut yang akan ditulis.
4. Ajukan pertanyaan apakah topik yang telah diteliti masih dapat diteliti lebih
lanjut, jika iya tempatkan rincian lalu pilih rincian yang aka ditulis dan seterusnya
sampai rincian yang dipilih tidak dapat di perinci lebih lanjut lagi.
5. Buat outline atau kerangka karangan dari topik yang telah diteliti.
Kerangka Karangan :
BAB I. Pendahuluan
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Metode Pemecahan Masalah
BAB II. Pembahasan
2.1.Pengertian internet sebagai bisnis
2.2.Peranan internet dalam dunia bisnis
2.3.Manfaat internet dalam dunia bisnis
2.4.Pengaruh atau dampak internet bagi dunia bisnis
2.5.Macam-macam bisnis yang dilakukan melalui media internet
2.6.Media sosial atau situs yang digunakan dalam berbisnis melalui media internet
kerangka topik. Kerangka karangan yang mencakup kalimat berita dan dan sub-sub
Kerangka karangan sementara atau non formal merupakan suatu alat bantu,
sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang terarah. Sekaligus ia menjadi dasar untuk
perlu. Karena kerangka karangan ini bersifat sementara, maka tidak perlu disusun
secara terperinci. Tetapi karena ia juga merupakan sebuah kerangka karangan maka ia
Mula-mula penulis merumuskan tesis berdsarkan topik dan maksud utama dari
karangan itu. Kemudian dibawah tesis itu dibuat perinciaan berupa pencatatan semua
hal yang mungkin dijadikan pokok-pokok utama atau pokok-pokok tambahan bagi
tesis tadi.Pokok-pokok yang mempunyai hubungan satu sama lain atua mempunyain
hubungan logis di hubung-hubungkan dengan tanda panah, atau pokok yang tidak
utama, paling tinggi dua tingkat perincian. Alasan untuk menggarap sebuah kerangka
karangan sementara dapat berupa topik yang tidak kompleks atau karena penulis
Kerangka karangan formal biasanya timbul dari penimbanga bahwa topik yang
akan digarap bersifat sangat kompleks, atau suatu topik yang sederhana tetapi penulis
diperinci lebih lanjut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, sejauh diperlukan untuk
sebuah kerangka karangan dapat mencapai lima atau enam tingkat perincian. Suatu
tesis yang diperinci minimal atas tiga tingkat perincian sudah dapat disebut kerangka
formal.
kriteria berikut :
1. Karangan Narasi
Karangan narasi adalah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa
yang biasanya disusun menurut urutan waktu. Yang termasuk narasi ialah cerpen,
novel,roman,kisahperjalanan,biografi,otobiografi.
2. KaranganDeskripsi
Karangan Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu
seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.
3. Karangan Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan,
menjelaskan,memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
4. Karangan Persuasi
Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar
mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
5. Karangan Argumentasi
Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau
mempengaruhi pembacaterhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti,
dan contoh nyata.
1. Menyusun semua ide pokok yang berhubungan dengan topik karangan yang akan
ditulis.
2. Mencatat semua ide pokok yang muncul baik dari data yang tertulis maupun data
melalui wawancara.
3. Menyusun dan menyeleksi ulang terhadap ide yang tidak penting. Ide yang
4. Memeriksa ulang apakah masih terdapat ide yang tidak sesuai atau terdapat ide
karangan menjadi sebuah karangan. Pada tahap ini kegiatan utamanya adalah
merangkai kalimat demi kalimat dengan mengacu pada kerangka karangan yang telah
atau dua pragraf. Kerangka karangan yang telah disusun menjadi titik tolak kalimat-
kalimat yang dituangkan atau dijadikan sebagai pikiran utama atau kalimat topik pada
kesalahan atau pengulangan ide didalam suatu karangan bahkan kesalahan itu dapat
dihindari.
sebelumnya, bisa menggunakan pola penalaran deduktif atau induktif. Hal perlu
dingat pada saat menyusun kalimat adalah menghadirkan unsur-unsur kalimat secara
lengkap sehingga kerancuan kalimat dapat dihindari dan ketidakjelasan kalimat dapat
kalimat dengan kalimat lain didalam suatu paragraf, sedangkan koherensi antar
paragraf adalah pertalian atau hubungan antara satu paragraaf denagan paragraf
karangan. Denag cara ini pula, seorang guru atau dosen dapat mengajari siswa
1. kerangka sistem lekuk, dengan angka romawi, huruf kapital, dan angka arab.
I. Pendahuluaan
A. Potensi Kecerdasan
A. Potensi Kewirausahaan
C. Budaya Kewirausahaan
A. Strtegi Awal
1. Pendahuluan
3. Paradigma Kewirausahaan
4. Strategi Berwirausaha
4.1.1 Konsep
4.1.2 Modal
4.1.3 Produk
4.1.4 Pasar
4.2 Evaluasi Strategi Awal,
5. Kesimpulan
5.1 kesimpulan
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Masalah
a. Metode penelitian
d. Instrumen
e. Prosedur Pengukuran
f. Teknik Analisis
5.2 Saran
BAB I Pendahuluan
BAB V Pembahasan
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2.2 Analisis
2.3 Sintetis
3.1 Interpretasi
3.2 Implikasi
BAB IV KESIMPULAN
4.1 kesimpulan
I Sari tema
II Deskripsi umum
7. Kerangka karangan dengan romawi dan desimal lurus model kerangka penelitian
I PENDAHULUAN
II PEMBAHASAN
2.3 Dukungan
2.4 Hambatan
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB III
KESIMPULAN
3.1 kesimpulan
outline adalah proses penggolongan dan penataan berbagai fakta yang kadang-kadang
berbeda dengan jenis dan sifatnya, menjadi kesatuan yang berpautan. Dengan
memperhatikan outline akan terlihat dengan jelas struktur dan sistematika berpikir
menjadi tepat.
kerangka karangan juga sebagai rencana kerja yang memuat garis-garis besar
atau an pokok pembicaraan sebuah karangan yang akan ditulis. Kerangka karangan
ditulis dalam rangka untuk menghindari adanya tumpang tindih pada bagian-bagian
terarah, logis, jelas, dan bersasaran dari target pembacanya. kerangka karangan
(outline) juga memudahkan kita dalam pembuatan karangan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
“Service dalam bermain tenis lapangan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
Pertama, ambillah posisi diluar garis belakang dan agak tengah. Kedua, lakukan konsentrasi
untuk beberapa detik dan aturlah posisi kaki. Ketiga, bungkukkan badan kedepan sedikit
sambil melempar bola keatas, raket diayunkan ke belakang dan dengan cepat pukullah bola
dengan kekuatan maksimal. Bola akan melayang dengan cepat.”
3. Jika akan memjelaskan pengertian dan fungsi pasar, kita dapat menggunakan karangan...
a. Argumentasi
b. Deskripsi
c. Persuasi
d. Eksposisi
e. Narasi
Ketombe memang amat menjengkelkan, tidak hanya bagi Wanita, tetapi juga bagi
Pria. Bila anda terkena penyakit ini dan belum menemukan obat mujarab, disinilah anda
dapat menemukan beberapa cara yang mudah untuk mengatasinya”.Cobalah slah satu cara
berikut yang menurut Anda paling sesuai dan paling mudah untuk anda lakukan.