Anda di halaman 1dari 23

KERANGKA KARANGAN ILMIAH

A G U S J A LP I , S K M ., M . K ES

P R OGRA M S TU D I KES EHATA N M A S YAR AKAT


FA K U LTAS K ES EH ATA N M A S YAR AKAT
U N I V ER S ITAS I S LA M K A LI MA NTAN
M A B BA N J A R MA SIN
2020
Pengertian
Pengertian Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang
untuk mengungkapkan gagasan dan disampaikannya melalui bahasa tulis kepada
pembaca.
Pengertian Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian
dan penyusunan gagasan.
Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-
garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,
susunan secara sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran penjelas yang
menjadi pokok tulisan.
BENTUK-BENTUK KERANGKA KARANGAN
1. Kerangka karangan diungkapkan dalam bentuk kata: kerangka karangan
topik
2. Kerangka karangan diungkapkan dalam bentuk kalimat: kerangka kalimat
3. Dalam beberapa kalimat: kerangka alinea
4. Dalam beberapa paragraf: proposal harus dilengkapi dana dan waktu yang
diperlukan.
Berdasarkan bentuk karangan:
◦ Karangan Deskripsi adalah tulisan yang menggambarkan bentuk objek
pengamatan, rupa, sifat, rasa atau corak yang melukiskan perasaan. Misalnya
novel, cerpen, laporan atau berita.
◦ Karangan Narasi dikenal sebagai cerita, peristiwa atau kejadian dalam satu
urutan waktu yang ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik yang berisi
fakta atau fiksi.
Bentuk-bentuk Kerangka Karangan
◦ Karangan Eksposisi adalah tulisan yang memberikan informasi, penjelasan,
keterangan atau pemahaman kepada pembaca yang ditemui pada tulisan
edotorial, esai, penalaran dan penggunaan contoh.
◦ Karangan Argumentasi adalah sebuah karangan yang berisi pendapat-pendapat
penulis yang ingin disampaikan kepada para pembaca. Biasanya membahas
tentang suatu hal atau masalah yang sedang hangat di masyarakat. Karangan
tersebut disertai dengan data pendukung berupa fakta contoh ataupun angka
sehingga pendapat yang disampaikan kuat dan bisa dipercaya oleh pembaca.
◦ Karangan Persuasi bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu.
Pola Penyusunan Kerangka Karangan
a. Pola Alamiah
Pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan
keadaan yang nyata di alam, sebab itu susunan alamiah itu didasarkan pada ketiga
atau keempat dimensi dalam kehidupan manusia : atas - bawah, melintang -
menyebrang, sekarang - nanti, dulu - sekarang, timur - barat, dan sebagainya. Oleh
sebab itu susunan alamiah dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :
1). Urutan waktu atau urutan kronologis.
2). Urutan ruang (sposial).
3). Topik yang ada.
a. Pola Alamiah

1). urutan waktu atau urutan kronologis


Urutan yang di dasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian.
Biasanya tulisan seperti ini kurang menarik minat pembaca.
2). urutan ruang (sposial)
Landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan mempunyai
pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat . Urutan ini biasanya di
gunakan dalam tulisan-tulisan yang bersifat deskriptif.
3). topik yang ada
Suatu pola peralihan yang dapat di masukkan dalam pola alamiah adalah
urutan berdasarkan topik yang ada.
Pola Penyusunan Kerangka Karangan

B. Pola logis
Manusia mempunyai suatu kesanggupan dimana manusia lebih sempurna
dari makhluk yang lain, yaitu sanggup menghadapi segala sesuatu yang berada
di sekitarnya dengan kemampuan akal budinya. Dinamakan pola logis karena
memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir manusia yang
selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.
b. Pola Logis
Macam-macam, urutan logis yang dikenal adalah:
1). urutan klimaks dan anti klimaks
2). urutan kausal
3). urutan pemisahan masalah
4). urutan umum-khusus
5). urutan familitas
6). urutan akseptabilitas
Macam-macam Kerangka Karangan
a. Berdasarkan Sifat Rinciannya
1. Kerangka karangan sementara / non-formal
a). Topiknya tidak kompleks.
b). Akan segera digarap.
2. Kerangka karangan formal
a). Topiknya sangat kompleks.
b). Topiknya sederhana tetapi tidak segera digarap.
c). Rumusan tema berupa tesis, kemudian dipecah.
menjadi sub-ordinasi yang dikembangkan untuk
menjelaskan gagasan utama. Tiap sub-ordinasi dapat
dirinci lebih lanjut.
b. Berdasarkan Perumusan Teksnya
1. Kerangka kalimat.
2. Kerangka topik.
3. Gabungan antara kerangka kalimat dan kerangka topik.
Langkah-langkah Menyusun Kerangka Karangan
1. Menentukan Tema dan Judul
A.Tema
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan
yang mendasari suatu karangan, tema cakupannya lebih besar dan menyangkut
pada persoalan awal isi karangan yang akan ditulis. Tema sangat berpengaruh
pada wawasan penulis. Semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar
penulis memperoleh tema.
B. Judul
Yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Judul
yang baik adalah judul yang dapat mengisyaratkan isi
keseluruhan karangan.
➢Judul harus relevan
• Judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.

• Harus singkat.

• Tidak provokatif.

Judul karangan sedapat-dapatnya:

a. Singkat dan padat.

b. Menarik perhatian, serta.

c. Menggambarkan garis besar (inti) pembahasan.


2. Mengumpulkan Bahan
Kumpulkan kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik
penulis) dalam berbagai bidang dengan rapih. Hal ini perlu agar Ketika
dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping-kliping yang
tersimpan sesuai bidangnya.
3. Menyeleksi Bahasa
Perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan.
Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan
dengan teliti dan sistematis.
4. Membuat Kerangka
Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah
menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka
karangan belum tentu sama dengan daftar isi atau uraian per bab.
Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat
berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
5. Mengembangkan Kerangka Karangan
Alur pengembangan harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin
sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot
pula tulisan yang dihasilkan.
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan:
a. Mencatat gagasan.
b. Mengatur urutan gagasan.
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab.
d. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap.
Merangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. Bila
terdapat ide yang bersilangan akan mempersulit proses pengembangan
karangan (karangan tidak mengalir).
Syarat Kerangka Karangan yang Baik

1. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas. Pilihlah topik yang


merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang Jelas.
Lalu buatlah tesi atau pengungkapan maksud.

2. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan. Bila satu unit terdapat
lebih dari satu gagasan, maka unit tersebut harus dirinci.
3. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis,
sehingga rangkaian ide atau pikiran itu tergambar jelas.

4. Harus menggunakan simbol yang konsisten. Pada dasarnya untuk


menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk
membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan
kita dalam mengembangkan karangan. kali ini kita coba tinjau
terlebih dahulu langkah-langkah menyusun karangan satu per satu.
Fungsi dan Peran Kerangka Karangan
1. Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan
sistematis.
2. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan.
3. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak
penting.
4. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
5. Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau
lebih.
6. Sebagai pedoman untuk menentukan jenis data yang harus
dikumpulkan.
7. Sebagai patokan bagi penulis dalam menguraikan karangan
secara sistematis.
8. Memberi gambaran umum mengenai pokok yang akan dibahas
atau dianalisis dalam sebuah karangan.
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai