Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL KERANGKA KARANGAN

- M. Rifadil Izarun N.
- Nur Iddatul Islamiyah
- Nur Fadilah Rismayani
- Niken Prafitaningtyas

I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Karangan adalah suatu karya tulis dari pengarang, yang merupakan suatu hasil pikir,
ide atau gagasan yang disusun dah ditujukan untuk pembaca. Untuk membuat
karangan yang baik dan menarik diperlukan suatu rancangan atau kerangka guna
memudahkan dalam pembuatan karangan. Diperlukan tahapan-tahapan untuk
membuat kerangka karangan yang baik dan benar.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas, perlu beberapa rumusan masalah sebagai
titik fokusnya. Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1) Apa itu kerangka karangan
2) Bentuk – bentuk kerangka karangan
3) Macam – macam kerangka karangan
4) Pola pengembangan kerangka karangan
5) Langkah langkah menyusun kerangka karangan
6) Syarat – syarat kerangka karangan yang baik
7) Fungsi dan peran kerangka karangan yang baik
II. PEMBAHASAN
1. Pengertian Kerangka Karangan
Sebelumnya kita perlu tau apa yang dimaksud kerangka
 Kerangka: garis besar, rancangan,prinsip dasar, atau konsep.
Jadi kerangka merupakan rencana/ perencanaan dari suatu gagasan untuk
menciptakan sesuatu agar tersusun teratur, logis dan jelas.
 Karangan: suatu karya tulis dari seseorang guna mengungkapkan pikiran
atau gagsan karangan yang ditujukakn kepada pembaca. Karangan yang
dibuat oleh seseorang bisa jadi hanyalah imajinasi belaka ataukah
menceritakan tentang sesuatu pengalaman, cerita dan sebagainya.
 Kerangka karangan: perancangan yang teratur dan tersusun logis atau
garis basar dari suatu karya tulis buatan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan karangan yang ditujukan kepada pembaca. Kerangka karangan
ada guna untuk menjadi gambaran atau poin-poin penting dalam suatu
karangan sebelum dikembangkan
2. Bentuk – Bentuk Kerangka Karangan
Berdasarkan beberapa bentuk karangan dibedakan menjadi 3 sebagai berikut:
a. Berdasarkan rumusan teks, dibedakan menjadi:
- Kerangka kalimat, kerangka yang menggunakan kalimat deklaratif yang
lengkap untuk merumuskan setiap topik. Kalimat deklaratif atau kalimat
berita gingunakan untuk penyampaian kalimat yang informatif tanpa
mengharap respon apapun
- Kerangka topik, kerangka yang pembuatannya dimulai dari perumusan
tesis yang lengkap. Kerangka topik dirumuskan dengan frasa. Frasa adalah
gabungan dari 2 kata atau lebih nonprediktif (subjek, objek, dan
keterangan) seperti; gunung tinggi, murah hati dsb.
- Kerangka gabungan, kerangka yang menggabungkan antara kerangka
topik dan kerangka kalimat. Dengan kalimat yang informatif dan
penjelasan yang padat dan mudah dipahami serta mencakup semua
gagasan pokok.
b. Berdasarkan sifat kerinciannya:
- Formal, suatu karangan yang sudah kompleks, hampir menyeluruh akan
tetapi penulis belum ada rencana untuk menyelesaikan karangannya
- Non formal, atau bisa disebut kerangka sementara. Yaitu kerangka dasar
yang dimungkinkan akan mengalami perombakan atau perubahan
(penambahan atau pengurangan) yang bisa dikatakan kerangka ini masih
sementara.
c. Berdasarkan bentuk karangan
- Karangan deskriptif, karangan yang memaparkan atau menjealskan
tentang suatu benda , kerangka dari karangan deskriptif bisa dicatatkan
dengan apa yang akan dijelaskan, seperti apa .
- Karangan narasi, karangan yang mencaritakan tentang suatu keadaan ,
peristiwa dari pandangan pengarang. Kerangka karangannya bisa berupa
waktu, tempat, keadaan, siapa dan sebagainya.
- Karangan eksposisi, suatu karangan yang mejelaskan tentang suatu
infomasi. Yang perlu dilakukan pertama selain menetukan tema, juga
perlu memperoleh informasi sebanyaknya.
- Karangan persuasi, suatu karangan yang menjelaskan suatu ajakan
terhadap suatu hal. Kerangka karangannya berupa tema, infomasi dan
kalimat ajakan kepada pembaca
3. Pola susunan kerangka karangan
a. Pola alamiah: suatu pola kerangka karangan yang dibuat sesuai kenyataan
alam atau kejadian sebenarnya, kapan dimana dan bagaimana dari suatu
peritiwa
- Urutan waktu/ kronologi, pola urutan berdasarkan waktu kejadian,
tahapan-tahapan suatu kronologi peristiwa. Semisal kronologi dari suatu
kejadian pembunuhan.
- Urutan ruang , suatu pola yang menjabarkan berdasarkan tuang atau
tempat kejadian berlaku
- topik yang ada, pola berdasarkan informasi yang ada secara lengkap,
waktu tempat dan sebagaimnnya.
b. Logis: suatu pola karangan yang logis dan tersusun yang sangat berkaitan erat
dengan tanggapan sang penulis
- urutan klimaks dan antiklimaks, pola yang tersusun dengantopik yang
bertingkat, seperti topik awalaan menuju topik inti atau pengenalan
menuju ke ledakan.
- urutan kausal, arau urutan sebab-akibat. Pola yang menguruai mulai dari
sebab suatu hal hingga ke akibat yang timbul dari sebab tersebut. Pola ini
bisa belaku juga sebaliknya.
- urutan pemisah masalah, pola urutan yang
- urutan umum-khusus, pola urutan yang berdasarkan perkenalan
kelompok-kelompok umum atau besar hingga ke spesifik kelompok kecil
atau khusus.
- urutan familitas, pola yang berdasarkan dikenal atau tidaknya suatu tema
yang dibahas bagi pembaca. Dimuali dari yang sudah dikenal sampai ke
yang belum diketahui oleh pembaca.
- urutan akseptabilitas, pola susunan berdasarkan diterima atau tidaknya
suatu hal. Mulai dari yang diterima hingga mengemukakan gagasan yang
mukin akan ditolak oleh pembaca. Tujuannya adalah untuk mengurangi
penolakan dari topik yang dibahas
4. langkah – langkah menyusun kerangka karangan
a. menentukan tema dan judul, tema yang diangkat sangatlah penting karena
merupakan suatu hal dasar dan judul sangat mempengaruhi minat pembaca.
b. mengumpulkan bahan, pengarang mengumpulkan topik topik secara spontan
yang ada dipikirannya lalu langsung mencatat topik tersebut.
c. menyeleksi bahasa, menyusun poin atau gagasan tadi dengan bahasa yang baik
dan memberikan evaluasi dari topik yang diangkat.
d. membuat karangan, menyusun toppik-topik tersebut dan menambahkan
beberapa hal yang lebih menegaskan suatu kerangka karangan.
e. mengembangkan kerangka karangan, langkah terakhir dan merupakan proses
yang tak kalah penting yakni mengembangkan kerangka karangan. Kerangka
tersebut dikembangkan sesuai keinginan pengarang .
 Ada beberapa tahapan dalam menyusun kerangka karangan
- Mencatat gagasan pokok, gagasan pokok atau ide pokok perlu ditulis atau
dicatat guna menjadi acuhan dari sebuah karangan tersebut sebelum
dikembangkan. Dengan penulisan gagasan pokok diharapkan tidak ada poin
atau ide pokok yang terlewatkan.
- Mengatur urutan gagasan, ide gagasan yang sudah ditulis, diurutkan atau
disusun secara logis, guna mempermudah pengembangan kerangka karangan
bagi penulis dan memberi bayakan karangan kepada pembaca.
- Memeriksa kembali dengan diatur dalam bab dan sub bab, kerangka
karangan yang sudah dicatat kemudian diatur menjadi bab atau pokok ide
dan subbab yang menjadi penunjang poin agar lebih terpapar jelas dan
terperinci.
- Membuat kerangka terperinci dan lengkap, poin-poin tersebut kemudian
disusun kembali menjadi kerangka karangan yang lengkap dan logis guna
dikembangkan menjadi karangan.
5. Syarat – syarat kerangka karangan yang baik
a. Pengungkapan yang jelas, topik dan tujuan yang jelas, maksudnya kerangka
karangan haruslah benar dengan bahasa dan kaidah yang benar. Supaya hasil
dari karangan juga akan lebih menarik dengan topik dan tujuan yang jelas dari
karangan yang dibuat dan para pembaca dapat menangkap isi dari karangan
tersebut.
b. Setiap bagian harus mengandung 1 gagasan atau lebih, setiap bagian dari
kerangka karangan pastilah mengandung 1 atau lebih ide pokok dan haruslah
terperinci. Dengan hal tersebut karangan yang diciptakan semakin detail dan
menarik minat pembaca.
c. Pokok kerangka harus disusun secara logis. Kerangka erlu disusun secara
terstruktur dan teratur. Dapat mempermudah penulis
mengembangkankarangannya. Dan untuk pembaca dapat memahami karangan
buatan penulis.
d. Dibutuhkan langkah awal yang terstruktur dan logis dan simetris, untuk suatu
karya yang menarik dibutuhkan dasar-dasar kerangka yang sistematis, dengan
seperti itu kerangka karangan bisa diolah dengan baik oleh pengarang
6. Fungsi dan peran kerangka karangan
a. Mempermudah pengelolaan susunan karangan agar teratur, kerangka karangan
sangan memudahkan penulis untuk menyampaikan poin demi poin dari setiap
bagian karangan tanpa ada yang terlewat karena sudah dirancang sebelumnya.
b. Mempermudah penulis dalam mengurai setiap poin, bagian-bagian pada
karangan tidak trelepas dari poin kerangka tersebut. Dengan adanya kerangka
karangan sangat memprmudah penulis mengembangkan karangannya. Karena
setiap poin sudah dicatat dapat diurai oleh pengarang.
c. Membantu menyeleksi materi penting dan yang kurang penting , maksunya
sebelum mengembangkan kerangka karangan perlulah diperiksa kembali dan
diteliti tersebut. Dengan hal ini penulis akan memngetahui poin mana yang
akan disampaikan dengan jelas atau poin yang tidak akan disampaikan
d. Sebagai pedoman untuk menentukan data yang dikumpulkan, dari kerangka
tersebut dapat dijadikan petokan atau acuhan dalam pembuatan karangan. Hal
ini guna agar pengarang tetap memngembangkan karangan dengan terstruktur
dan teratur sebagaimana mestinya.
e. Memberi gambaran mengenai pokok yang dibahas dalam karangan. Kerangka
karangan akan memberikan gambaran kepada penulis tentang karangan yang
dibuat, seberapa pengembangannya dan seberapa menariknya karangan
tersebut bagi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai