Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan.
Kerangka karangan yang belum final di sebut outline sementara sedangkan kerangka karangan
yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final. Kerangka karangan merupakan suatu
rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis
atau dibahas,susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang
akan menjadi pokok tulisan.
Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu
karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas, susunan sistematis dari pikiran-pikiran
utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan, atau dapat juga
didefinisikan sebagai satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topiknya dipecah
kedalam sub-sub topik dan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub topik yang lebih terperinci.
b) Pola Logis
Manusia mempunyai suatu kesanggupan dimana manusia lebih sempurna dari makhluk
yang lain, yaitu sanggup menghadapi segala sesuatu yang berada di sekitarnya dengan
kemampuan akal budinya. Urutan logis sama sekali tidak ada hubungannya dengan suatu
ciri yang intern dalam materinya, tetapi kiat dengan tanggapan penulis.Tanggapan yang
sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan landasan bagi setiap persoalan, mampu di
tuang dalam suatu susunan atau urutan logis. Urutan logis sama sekali tidak ada
hubungan dengan suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi erat dengan tanggapan
penulis.
Dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir
manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.
b. Urutan kausal
Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab . Pada
pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan
perincian–perincian yang menelusuri akibat–akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini
sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan–persoalan
yang di hadapi umat manusia pada umumnya.
Contoh : Topik (krisis moneter melanda tanah air)
• Tingginya harga bahan pangan
• Penyebab krisis moneter
• Dampak terjadi krisis moneter
• Solusi pemecahan masalah krisis moneter
e. Urutan familitas
Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah di kenal,
kemudian berangsur–angsur pindah kepada hal–hal yang kurang di kenal atau belum di
kenal. Dalam keadaan–keadaan tertentu cara ini misalnya di terapkan dengan
mempergunakan analogi.
f. Urutan akseptabilitas
Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan familiaritas
mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal atau tidak oleh pembaca,
maka urutan akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu gagasan di terima atau tidak
oleh para pembaca, apakah suatu pendapat di setujui atau tidak oleh para pembaca
Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal
untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam
mengembangkan karangan.