Logika Penalaran
1. Urutan Logis
Suatu karangan harus merupakan suatu kesatuan, berarti karangan itu harus dikembangkan
dalam urutan yang sistematis, jelas dan tegas. Dalam hal ini, urutan itu dapat disusun
berdasarkan waktu, ruang, alur nalar, kepentingan, dan sebagainya.
Urutan ruang dipergunakan untuk menyatakan tempat atau hubungan dengan ruang. Dalam
pemakaiannya, urutan ini sering juga digabungkan dengan urutan waktu.Untuk menyatakan
urutan ruang itu antara lain kita dapat menggunakan ungkapan-ungkapan:
Berdasarkan alur penalarannya, suatu paragraf tertentu dapat dikembangkan dalam urutan
umum-khusus dan khusus-umum. Urutan ini menghasilkan paragraf-paragraf deduktif dan
induktif. Tulisan yang paragraf-paragrafnya dikembangkan dalam urutan ini secara menyeluruh
lebih mudah dipahami isinya.
Suatu karangan dapat dikembangkan dengan urutan berdasarkan kepentingan gagasan yang
dikemukakan. Dalam hal ini arah pembicaraan ialah dari yang paling penting sampai kepada
yang paling tidak penting atau sebaliknya.
2. Isi Karangan
Karangan mungkin menyajikan fakta (berupa benda, kejadian, gejala, sifat atau ciri sesuatu, dan
sebagainya), pendapat atau sikap dan tanggapan, imajinasi, ramalan, dan sebagainya. Karya
ilmiah membahas fakta meskipun untuk pembahasan tersebut itu diperlukan teori atau
pendapat.
II. Penyusunan Kerangka Karangan
Pengertian Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang membuat garis-garis besar suatu karangan
yang ketentuan-ketentuan bagaimana kita akan menyusun karangan-karangan.
2. Mencegah pembahasan keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik, judul,
kalimat, tesis, dan tujuan karangan
1. Rumuskan Tema
2. Inventarisasi Topik
1. Pola alamiah
Pola alamiah adalah suatu urutan kerangka karangan dengan keadaan nyata di alam yang
didasari tiga atau empat dimensi dalam kehidupan manusia atas-bawah, melintang-
menyebrang, sekarang-nanti, dulu-sekarang, timur-barat. Pola alamiah dapat dibagi
menjadi tiga bagian :
Urutan kronologis adalah urutan yang didasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-
tahap kejadian berdasarkan kronologinya. Peristiwa yang satu dengan peristiwa yang
lain.
yaitu Urutan yang didasarkan pada ruang atau tempat yang biasanya digunakan dalam
tulisan bersifat deskriptif
yaitu untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap pada bagian-bagian tertentu.
2. Pola Logis
Posisi suatu rangkaian yang penting berada pada akhir rangkaian disebut urutan klimaks.
Sedangkan posisi yang yang penting berada di awal karangan disebut anti klimaks.
b. Urutan kausal
Urutan kausal mencakup dua pola dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab pola
yang pertama disebut sebab. Pola selanjutnya disebut akibat.
Urutan pemecahan masalah dimulai dari suatu masalah tertentu kemudian berkembang
menuju kesimpulan umum atau pemecahan suatu masalah tersebut.
Landasan pemecahan masalah terdiri atas tiga bagian :
Suatu masalah yang dimulai dari suatu kelompok kecil di sebut urutan umum-khusus,
tapi sebaliknya jika persoalan itu memaparkan peristiwa dari kelompok kecil sehingga
menelusuru kelompok besar disebut khusus-umum.
e. Urutan familiaritas
adalah mengemukakan sesuatu yang sudah dikenal kemudian berangsur pindah kepada
hal-hal yang kurang di kenal.
f. Urutan akseptabilitas
adalah mempersoalkan apakah suatu gagasan diterima atau tidak oleh pembaca ataukah
disetujui atau tidak.
1. Berdasarkan perincian
Merupakan suatu alat bantu, sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang terarah yang terdiri
dari tesis dan pokok-pokok utama.
Kerangka karangan yang timbul dari pertimbangan bahwa topik yang akan di garap
bersifat sangat komplek atau suatu topik yang sederhana tetapi penulis tidak bermaksud
untuk segera menggarapnya.
a. Kerangka kalimat
Menggunakan kalimat deklaratif yang lengkap untuk merumuskan setiap topik, sub topik.
Misalnya :
1. Pendahuluan
2. Latar belakang
3. Rumusan masalah
4. Tujuan
3. Kalimat yang dirumuskan dengan baik dan cermat akan jelas bagi siapapun, seperti
bagi pengarangnya sendiri.
b. Kerangka topik
Kerangka topik dimulai dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang lengkap dan
menggunakan kata atau frase. Kerangka lebih baik manfaatnya dari kerangka topik, tetapi
kelebihan kerangka topik adalah lebih jelas merumuskan hubungan-hubungan
kepentingan antar gagasan.
Setelah karangan tertulis tersusun langkah selanjutnya yang harus dilakukan penulis
adalah mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah bentuk karya tulis yang utuh.
Pengembangan kerangka karangan membutuhkan sejumlah data ataupun kebenaran-
kebenaran yang mendukung gagasan.
Penerapan Penyuntingan
Gejala merokok kian meningkat kini walaupun pelbagai kempen dijalankan untuk mengurangkan
perokok. Banyak remaja, lelaki mahupun perempuan yang terjebak dalam tabiat buruk ini. Tabiat
merokok bukan sahaja membazirkan wang malah membawa pelbagai penyakit yang boleh
membawa maut seperti kanser paru-paru. Menurut Menteri Kesihatan, Dato’ Dr. Chua Soi Lek,
peningkatan merokok dalam kalangan remaja kian meningkat mengikut statistik pada tahun 2006.
Kempen antimerokok yang sedang dijalankan oleh kerajaan baru-baru ini sememangnya satu
langkah yang baik. Kerajaan patut dipuji kerana berusaha untuk membanteras tabiat merokok.
Kempen ini memberi penumpuan kepada rupa paras negatif orang yang merokok untuk
menakutkan remaja yang terjebak dalam tabiat ini. Kempen ini juga menunjukkan keadaan paru-
paru orang yang merokok. Paru-paru tersebut hitam, kering, dan sungguh menakutkan.
Kempen antimerokok ini disebarkan secara meluas dalam pelbagai media. Televisyen, surat
khabar, dan juga radio kini dipenuhi dengan iklan-iklan antimerokok. Para remaja yang
majoritinya menonton televisyen serta mendengar radio diberi kesedaran mengenai tabiat
merokok dan kesan-kesan melalui iklan-iklan ini. Melalui pengiklanan golongan sasaran kempen
ini, iaitu perokok seharusnya dapat dicapai dan kadar perokok dapat dikurangkan.
Kempen antimerokok yang dilancarkan oleh kerajaan kira-kira setahun yang lalu di seluruh
negara berlandaskan slogan “Tak Nak!” Slogan ini sangat sesuai untuk membuang tabiat buruk
merokok dan mengatakan “tak nak kepada rokok.” Kesan-kesan buruk tabiat merokok yang
dipaparkan dapat menanam rasa takut dalam jiwa perokok. Pihak kerajaan berharap kempen-
kempen ini dapat menyedarkan perokok untuk berhenti merokok dan mengamalkan gaya hidup
sihat.
Kempen antimerokok ini merupakan antara langkah kerajaan yang amat dipuji. Harapan kerajaan
melalui kempen ini adalah untuk menyedarkan perokok dan mengurangkan jumlah perokok
khususnya remaja.
Kesimpulannya, semua pihak berkenaan perlulah bekerjasama untuk menghapuskan tabiat yang
membunuh ini. Dengan usaha kerajaan yang berterusan dan intensif ditambah dengan kerjasama
masyarakat diharapkan kempen ini akan berjaya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/8452744/MAKALAH_B_INDO
https://tuye3004kotabatak.wordpress.com/2011/04/23/penalaran-karangan/
http://wede56.blogspot.co.id/2014/03/contoh-makalah-bahasa-indonesia-alenia.html