Anda di halaman 1dari 7

UKURAN TENDENSI PUSAT

B. MEDIAN
Median adalah nilai tengah dari data yang telah disusun berurutan mulai dari yang
terkecil sampai dengan yang terbesar atau sebaliknya.
Contoh 4.4
Nilai ulangan Geografi dari sekelompok anak adalah 80, 60, 75, 70, 85, 80, 90, 100, 85, 75,
85. Maka untuk dapat menghitung mediannya data tersebut diurutkan dari yang terkecil
sampai terbesar, yaitu 60, 70, 75, 75, 80, 80, 85, 85, 85, 90,100. Data tersebut terdiri dari 11
nilai, maka mediannya terletak pada data ke-6, yaitu Me = 80.
Contoh 4.5
Nilai ulangan Matematika dari sekelompok anak adalah 75, 80, 90, 85, 75, 100, 65, 70, 85,
90. Maka untuk dapat menghitung mediannya data tersebut diurutkan dari yang terkecil
sampai terbesar, yaitu 65, 70, 75, 75, 80, 85, 85, 90, 90, 100. Data tersebut terdiri dari 10

X5+ X6 80+85 165


nilai, maka mediannya terletak pada data ke- . Me = = =82,5. Untuk
2 2 2

X1 +X1
n n+1
mencari median jika jumlah datanya genap adalah Me = 2 2 .
2
1. Median Data Tunggal
Untuk mencari median data tunggal menggunakan rumus:
1 1
( n−fkb) atau ( n−fka)
2 2
Me=L+ Me=U −
fi fi
Keterangan:
M e : Median
L : Lower limit dari nilai yang mengandung median
U : Upper limit dari nilai yang mengandung median
fk b : Frekuensi kumuatif bawah sebelum kelas median
fk a : Frekuensi kumulatif atas sesudah kelas median
fi : Frekensi kelas yang mengandung median
n : Banyak data

Contoh 4.6
Carilah median dari nilai ulangan Bahasa Indonesia siswa kelas VII SMP Hebat seperti
tampak pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi
Nilai Ulangan Bahasa Indonesia
Siswa Kelas VII SMP Hebat
X f
5 1
6 3
7 8
8 7
9 4
10 2
Jumlah 25
Langkah mencari median data tunggal:
1. Siapkan tabel penghitungan median seperti tampak pada tabel 4.6
Tabel 4.6
Pengitungan Median
Nilai Ulangan Bahasa Indonesia
Siswa Kelas VII SMP Hebat
Nilai f fkb fka
5 1 1 25
6 3 4 24
7 8 12 fkb 21
8 7 fi 19 13
9 4 23 6 fka
10 2 25 2
Jumlah 25 - -
1 1
2. Untuk mencari nilai median dihitung dulu n, yaitu ×25=12,5. Letak frekuensi
2 2
ke-12,5 pada fkb adalah 19 atau pada fka adalah 13.
3. Median terletak pada nilai 8 dan frekuensi 7.
4. Menentukan nilai L = 8 – 0,5 = 7,5 atau U = 8 + 0,5 = 8,5.
5. Memasukkan nilai-nilai yang diperoleh ke dalam rumus.
1 1
( n−fkb) atau ( n−fka)
2 2
Me=L+ Me=U −
fi fi
1 1
(( ∙25)−12) (( ∙ 25)−6)
2 2
Me=7,5+ Me=8,5−
7 7
(12,5−12) (12,5−6)
Me=7,5+ Me=8,5−
7 7
0,5 6,5
Me=7,5+ Me=8,5−
7 7
Me=7,5+0,071 Me=8,5−0,929

Me=7,57 1 Me=7,57 1

2. Median Data Kelompok


Untuk mencari median data kelompok menggunakan rumus:
1 1
( n−fkb) atau ( n−fka)
2 2
Me=L+ i Me=U − i
fi fi
Keterangan:
M e : Median
L : Lower limit dari nilai yang mengandung median
U : Upper limit dari nilai yang mengandung median
fk b : Frekuensi kumuatif bawah sebelum kelas median
fk a : Frekuensi kumulatif atas sesudah kelas median
fi : Frekensi kelas yang mengandung median
i Interval
n : Banyak data

Contoh 4.7
Carilah median dari berat badan siswa kelas VII SMP Hebat seperti tampak pada tabel
4.7 berikut:

Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi
Berat Badan Siswa Kelas XI SMA Unggul
(dalam kg)
Interval f
37 – 41 8
42 – 46 11
47 – 51 13
52 – 56 9
57 – 61 6
62 – 66 2
67 – 71 1
Jumlah 50
Langkah mencari median data kelompok:
1. Siapkan tabel penghitungan median seperti tampak pada tabel 4.8
Tabel 4.8
Penghitungan Median
Berat Badan Siswa Kelas XI SMA Unggul
(dalam kg)
Interval f fkb fka
37 – 41 8 8 50
42 – 46 11 19 f kb 42
47 – 51 13 f i 32 31
52 – 56 9 41 18 f ka
57 – 61 6 47 9
62 – 66 2 49 3
67 – 71 1 50 1
Jumlah 50 - -
1 1
2. Untuk mencari nilai median dihitung dulu n, yaitu ×50=25. Letak frekuensi ke-
2 2
25 pada fkb adalah 32 atau pada fka adalah 31.
3. Median terletak pada interval 47 – 51 dan frekuensi 13.
4. Menentukan nilai L = 47 – 0,5 = 46,5 atau U = 51 + 0,5 = 51,5.
5. Memasukkan nilai-nilai yang diperoleh ke dalam rumus:

1 1
( n−fkb) atau ( n−fka)
2 2
Me=L+ i Me=U − i
fi fi
1 1
(( ∙ 50)−19) (( ∙50)−18)
2 2
Me=46 ,5+ ×5 Me=51 , 5− ×5
13 13
(25−19) (25−18)
Me=46 ,5+ ×5 Me=51 , 5− ×5
13 13
Me=46 ,5+ ( 136 × 5) Me=51 , 5− ( 137 ×5 )
Me=46,5+2,308 Me=51,5−2 ,692

Me=48,808 Me=48,808

C. MODUS
Modus adalah nilai yang memiliki frekuensi paling banyak atau nilai yang paling
sering muncul.
Contoh 4.8
Nilai ulangan Geografi dari sekelompok anak adalah 80, 60, 75, 70, 85, 80, 90, 100, 85, 75,
85. Untuk memudahkan dalam menentukan modus data tersebut sebaiknya diurutkan dari
yang terkecil sampai terbesar, yaitu 60, 70, 75, 75, 80, 80, 85, 85, 85, 90,100. Dari data
tersebut nilai yang paling sering muncul adalah 85 dengan fekuensi 3.
1. Modus Data Tunggal
Untuk menentukan modus dari data tunggal dapat dilihat dari nilai yang paling banyak
muncul.
Contoh 4.9
Carilah modus dari nilai ulangan Bahasa Indonesia siswa kelas VII SMP Hebat seperti
tampak pada tabel 4.5 di atas. Kemudian dibuat tabel penghitungan modus seperti tampak
pada tabel 4.9

Tabel 4.9
Penghitungan Modus
Nilai Ulangan Bahasa Indonesia
Siswa Kelas VII SMP Hebat
X f
5 1
6 3
7 Mo 8
8 7
9 4
10 2
Jumlah 25
Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa modus dari data tersebut adalah 7 dengan frekuensi 8.
2. Modus Data Kelompok
Untuk mencari modus data kelompok menggunakan rumus:

Mo=L+ ( fa+fafb )i atau Mo=U − ( fafb+ fb )i


Keterangan:
M e : Median
L : Lower limit dari nilai yang mengandung modus
U : Upper limit dari nilai yang mengandung modus
fb : Frekuensi yang terletak sebelum interval yang mengadung modus
fa : Frekuensi yang terletak sesudah interval yang mengadung modus
i Interval
n : Banyak data
Contoh 4.7
Carilah modus dari berat badan siswa kelas VII SMP Hebat seperti tampak pada tabel 4.7
di atas.

Langkah mencari modus data kelompok:


1. Siapkan tabel penghitungan modus seperti tampak pada tabel 4.10 berikut.
Tabel 4.10
Penghitungan Modus
Berat Badan Siswa Kelas XI SMA Unggul
(dalam kg)
Interval f
37 – 41 8
42 – 46 11 fb
47 – 51 Mo 13
52 – 56 9 fa
57 – 61 6
62 – 66 2
67 – 71 1
Jumlah 50
2. Menentukan interval dengan frekuensi terbanyak, yaitu 47 – 51 dengan frekuensi 13.
3. Menentukan nilai L = 47 – 0,5 = 46,5 atau U = 51 + 0,5 = 51,5.
4. Menentukan fb yaitu 13 dan f a yaitu 9
5. Memasukkan nilai-nilai yang diperoleh ke dalam rumus.

Mo=L+ ( fa+fafb )i atau Mo=U − ( fafb+ fb )i


9 11
Mo=46,5+ (
9+11 )
Mo=51,5−(
9+11 )
5 5

9 11
Mo=46,5+ ( ) 5 Mo=51,5−( ) 5
20 20
Mo=46,5+ 2,25 Mo=51 ,5−2,7 5

Mo=48,75 Mo=48,75

Anda mungkin juga menyukai