Anda di halaman 1dari 5

POLA PENGEMBANGAN KARANGAN SECARA ALAMIAH

Pengembangan paragraf secara alamiah dilakukan dengan


menjelaskan pikiran utama dengan urutan ruang atau urutan
waktu. Dengan pengembangan ini, penulis menjelaskan satu
pikiran gagasan dari satu titik ke titik lainnya. Pengembangan
dengan urutan ruang bisa dilakukan dengan menjelaskan ruang
dari yang paling dekat hingga yang paling jauh atau sebaliknya.
Pengembangan dengan urutan waktu bisa dimulai dari yang
paling awal hingga akhir atau sebaliknya.

Berikut adalah contoh paragraf yang dikembangkan


dengan urutan ruang.

Fasilitas produksi pabrik itu berada pada lokasi yang strategis. Sekitar dua
kilometer di sebelah barat adalah gudang milik pemasok bahan baku. Di sebelah
timur, terdapat aliran sungai bersih yang menjadi sumber air untuk proses
pengolahan. Dan yang terpenting, akses menuju jalan tol yang berada
sekitar dua kilometer di sebelah selatan pabrik.
 

Berikut adalah contoh paragraf yang dikembangkan


dengan urutan waktu.

Seluruh aktivitas penelitian akan diselesaikan dalam tahun 2012. Tahap


penyusunan rencana penelitian akan selesai pada akhir bulan Januari. Tahap
pengumpulan data dari sampel membutuhkan waktu tiga bulan dan akan selesai
pada pertengahan bulan April. Tahap analisa data membutuhkan waktu lima
bulan. Tahap ini akan selesai pada bulan Oktober. Tahap akhir penelitian adalah
penulisan laporan. Tahap tersebut akan diselesaikan pada bulan Desember’
Kerangka Karangan ( Outline )
A.            Pengertian Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang membuat garis-garis besar suatu karangan yang ketentuan-ketentuan bagaimana
kita akan menyusun karangan-karangan.
Kerangka karangan dapat diartikan rancangan kerja yang memuat ketentuan-ketentuan pokok bagaimana suatu topik harus
diperinci dan dikembangkan. Kerangka karangan dapat berbentuk catatan-catatan sederhana tapi juga dapat berbentuk mendetail
dan digarap sangant cermat.
B.            Manfaat kerangka karangan
1.            Untuk menyusun karangan secara teratur
2.            Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda
3.            Menghindari garapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
4.            Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu
C. Fungsi Kerangka karangan
1. Memperlihatkan pokok bahasan, sub bahasan
2. Mencegah pembahasan keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik, judul, kalimat, tesis, dan tujuan karangan
3. Memudahkan penyusunan karangan sehingga menjadi lebih baik dan teratur
4. Memudahkan penempatan antara pembagian karangan yang penting dengan yang kurang penting
5. Mengurangi timbulnya pengulangan pembahasan
6. Membantu pengumpulan sumber-sumber yang di perlukan
D. Penyusunan kerangka karangan
1. Rumuskan Tema
Harus berbentuk (tesis) atau pengungkapan maksud
2. Inventarisasi Topik
3. Evaluasi semua topik yang telah tercatat
4. Menentukan sebuah pola susunan yang paling cocok
E. Pola penyusunan kerangka karangan
1. Pola alamiah
Pola alamiah adalah suatu urutan kerangka karangan dengan keadaan nyata di alam yang didasari tiga atau empat dimensi dalam
kehidupan manusia atas-bawah, melintang-menyebrang, sekarang-nanti, dulu-sekarang, timur-barat. Pola alamiah dapat dibagi
menjadi tiga bagian :
a. Urutan Berdasarkan Waktu (Kronologis)
Urutan kronologis adalah urutan yang didasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap     kejadian berdasarkan kronologinya.
Peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain.
b. Urutan Ruang (spasial)
yaitu Urutan yang didasarkan pada ruang atau tempat yang biasanya digunakan dalam tulisan bersifat deskriptif
c. Topik yang ada
yaitu untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap pada bagian-bagian tertentu.
2. Pola Logis
Macam-macam urutan logis :
a. Urutan klimaks dan anti klimaks
Posisi suatu rangkaian yang penting berada pada akhir rangkaian disebut urutan klimaks. Sedangkan posisi yang yang penting
berada di awal karangan disebut anti klimaks.
b. Urutan kausal
Urutan kausal mencakup dua pola dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab pola yang pertama disebut sebab. Pola
selanjutnya disebut akibat.
c. Urutan pemecahan masalah
Urutan pemecahan masalah dimulai dari suatu masalah tertentu kemudian berkembang menuju kesimpulan umum atau
pemecahan suatu masalah tersebut.
Landasan pemecahan masalah terdiri atas tiga bagian :
1. Deskripsi         : Mengenai persoalan atau masalah
2. Analisa             : Mengenai sebab akibat sari persoalan
3. Alternatif        : Untuk jalan keluar suatu masalah
d. Urutan umum khusus
Suatu masalah yang dimulai dari suatu kelompok kecil di sebut urutan umum-khusus, tapi sebaliknya jika persoalan itu
memaparkan peristiwa dari kelompok kecil sehingga menelusuru kelompok besar disebut khusus-umum.
e. Urutan familiaritas
adalah mengemukakan sesuatu yang sudah dikenal kemudian berangsur pindah kepada hal-hal yang kurang di kenal.
f. Urutan akseptabilitas
adalah mempersoalkan apakah suatu gagasan diterima atau tidak oleh pembaca ataukah disetujui atau tidak.
F. Macam-macam Kerangka Karangan
1. Berdasarkan perincian
a. Kerangka karangan sederhana (non-formal)
Merupakan suatu alat bantu, sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang terarah yang terdiri dari tesis dan pokok-pokok utama.
b. Kerangka karangan formal
Kerangka karangan yang timbul dari pertimbangan bahwa topik yang akan di garap bersifat sangat komplek atau suatu topik yang
sederhana tetapi penulis tidak bermaksud untuk segera menggarapnya.
2. Berdasarkan perumusan teks
a. Kerangka kalimat
Menggunakan kalimat deklaratif yang lengkap untuk merumuskan setiap topik, sub topik. Misalnya :
1. Pendahuluan
2. Latar belakang
3. Rumusan masalah
4. Tujuan
Manfaat menggunakan kerangka kalimat :
1. Memaksa penulis untuk merumuskan topik yang akan diuraikan
2. Perumusan topik-topik akan tetap jelas
3. Kalimat yang dirumuskan dengan baik dan cermat akan jelas bagi siapapun, seperti bagi pengarangnya sendiri.
b. Kerangka topik
Kerangka topik dimulai dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang lengkap dan menggunakan kata atau frase. Kerangka
lebih baik manfaatnya dari kerangka topik, tetapi kelebihan kerangka topik adalah lebih jelas merumuskan hubungan-hubungan
kepentingan antar gagasan.
G. Syarat-syarat kerangka karangan
1. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas
2. Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung suatu gagasan
3. Pokok-pokok kerangka karangan harus disusun secara logis
4. Harus mempergunakan pasangan simbol yang konsisten
H. Mengembangkan Kerangka karangan
Setelah karangan tertulis tersusun langkah selanjutnya yang harus dilakukan penulis adalah mengembangkan kerangka karangan
menjadi sebuah bentuk karya tulis yang utuh. Pengembangan kerangka karangan membutuhkan sejumlah data ataupun
kebenaran-kebenaran yang mendukung gagasan.
I. Penerapan Penyuntingan
Untuk menerapkan cara penyuntingan kerangka karangan dengan mempergunakan semua persyaratan akan memudahkan uraian
mengenai penerapan penyusunan

Perujukan dalam Karya Tulis Ilmiah

Perujukan merupakantindak lanjut bagi seorang penulis setelah kegiatan penyinte
sisan. $egiatan ini hampir sama dengan penyintesisan dan langkah inilebih dikenal 
dengan pengutipan. -asil dari kegiatan ini adalah kutipan.Departemen Pendidikan 
asional (200"# mende%inisikan kutipan sebagai pengambilalihan satu kalimat
atau lebih dari karya tulis lain untuk tujuan ilustrasiatau memperkokoh argumen
di tulisan sendiri.Pengertian kutipan di atas mengisyaratkan bah&a kutipan
merupakan suatu bukti pendukung atau bahkan sebagai landasan penulis dalam
menyusun karya tulisnya.$aitannya dengan sintesis, kutipan ini digunakan sebagai
penguat sintesis
yangmerpakan olahan pendapat pribadi penulis. 3erkadang, kutipan tertentu sma
dengan sintesis. -al ini tidak sepenuhnya alah sebab pernyataan yang panjang bisa
disederhanakan dengan tidak mengubah ide pokoknya dan pekerjaan ini
samahalnya dengan penyintesiskan. ika seorang penulis telah menyintesiskan
berartiakan memudahkan penulis untuk melakukan
pengutipan.Perujukan melalui pengutipan ini penting bagi penulis karya ilmiah. Pe
nulismelakukan hal ini sebagai pertanggungja&aban keilmiahan tulisannya.
Penulisharus menaati etika perujukan ini dengan benar. eorang penulis
yang mengutiporang lain tanpa menyebutkan sumbernya dapat dikategorikan
plagiarisme atau tindakan penjiplakan. -al seperti ini harus dihindari bagi seorang
penulis karyailmiah sebab yang bersangkutan dianggap melanggar etika
penulisan.$utipan yang akan digunakan penulis sebagai landasan pengembangan
tulisanilmiah merunjuk pada berbagai sumber. Pada umumya sumber tersebut se
car tertulis, sedangkan sumber yang tidak tertulis jarang dilakukan oleh penulis.A
dapun sumbersumber yang dikutip secara tertulis antara lain buku,
majalah,surat kabar, dan tabloid. Akhirakhir ini sumber rujukan pada kutipan
bisa diunduhle&at internet.Perujukan dalam karya tulis ilmiah dapat dilakukan
dengan tiga cara. 9aracara penulisan tersebut adalah !

a.Perujukan dengan menggunakan catatan kaki (foot note);

b.Perujukan dengan menggunakan catatan akhir (endnotes);

c.Perujukan dengan menggunakan tanda kurung

cara yang pertama yaitu dengan menggunakan catatan kaki jarang dilakukan
oleh penulis. cara ini agak lebih sulit karena dilakukan pada halaman paling ba&ah 
pada halaman pencantuman kutipan. Disamping itu, penulisan dengan cara initerk
esan kurang estetis karena banyaknya halaman yang bercatatan kaki.
Cara yang kedua pun sama dengan yang pertama. Cara
ini jarang dilakukan penulis. Dikatakan perujukan dengan catatan akhir karena
ditempatkan pada akhir setiap bab atau sebuah tulisan. -al ini akan menyulitkan
pembaca sebab harusmemblakbalik halaman jika akan memadukan uraian
dengan kutipannnya.

Anda mungkin juga menyukai