Kovensi Naskah
(Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Bahasa Indonesia)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 ( 1KB05 )
DOSEN PEN :
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karen
a itu, kami mengucapkan banyak terima kasibh kepada semua yang telah membantu penulisan mak
alah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di karenakan ket
erbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik d
an saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita.
Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................3
PENDAHULUAN........................................................................................................... 3
BAB II...........................................................................................................................4
PEMBAHASAN..............................................................................................................4
A.Pengertian Konvensi Naskah........................................................................................4
B.Jenis Jenis Konvensi Naskah........................................................................................4
C.Syarat Formal Penulisan Sebuah Naskah.........................................................................5
D. Ketentuan Pengetikan Dalam Penulisan Naskah..............................................................9
E.Perbedaan naskah formal, semi-formal, dan informal.......................................................10
BAB III........................................................................................................................10
PENUTUP....................................................................................................................10
A.KESIMPULAN.......................................................................................................10
B.KRITIK DAN SARAN.............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk:
1) Memahami Apa Itu Konvensi Naskah
2) Memahami jenis-jenis konvensi naskah
3) Memahami syarat formal penulisan pada naskah
4) Memahami ketentuan dalam penulisan naskah
5) Mengetahui perbedaan naskah formal, semi-formal, dan infomal
BAB II
PEMBAHASAN
1. Naskah Formal, adalah Suatu naskah yang memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh
konvensi. Contoh naskah formal: laporan hasil praktek kerja lapangan
2. Naskah Semi-Formal, adalah suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang
dituntut oleh konvensi. Contoh naskah semi-formal: makalah hasil penelitian.
3. Naskah Informal, adalah suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang
dituntut oleh konvensi. Contoh naskah informal: naskah kemerdekaan.
b. Tubuh Karangan
Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan berisi sajian
pembahasan masalah. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada
pendahuluan secara tuntas (sempurna). Di sinilah terletak segala masalah yang akan dibahas
secara sistematis. Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan kelengkapan unsur-unsur
berikut ini:
1) Ketuntasan materi:
Materi yang dibahas mencakup seluruh variabel yang tertulis pada kalimat tesis, baik
pembahasan yang berupa data sekunder (kajian teoretik) maupun data primer. Pembahasan
data primer harus menyertakan pembuktian secara logika, fakta yang telah dianalisis atau
diuji kebenarannya, contoh-contoh, dan pembuktian lain yang dapat mendukung ketuntasan
pembenaran.
2) Kejelasan uraian/ deskripsi:
~ Kejelasan konsep
Konsep adalah keseluruhan pikiran yang terorganisasi secara utuh, jelas, dan tuntas dalam
suatu kesatuan makna. Untuk itu, penguraian dari bab ke sub - bsb, dari sub - bab ke detail
yaang lebih rinci sampai dengan uraian perlu memperhatikan kepaduan dan koherensial,
terutama dalam menganalistis, menginterpretasikan (menafsirkan) dan menyintesiskan dalam
suatu penegasan atau kesimpulan. Selain itu, penulis perlu memperhatikan konsistensi dalam
penomoran, penggunaan huruf, jarak spasi, teknik kutipan, catatan pustaka, dan catatan kaki.
~ Kejelasan bahasa
Kejelasan dan ketepatan pilihan kata yang dapat diukur kebenarannya. Untuk mewujudkan
hal itu, kata lugas atau kata denotatif lebih baik daripada kata konotatif atau kata kias
(terkecuali dalam pembuatan karangan fikti, kata konotatif atau kata kias sangat diperlukan).
Kejelasan makna kalimat tidak bermakna ganda, menggunakan struktur kalimat yang betul,
menggunakan ejaan yang baku, menggunakan kelimat efektif, menggunakan koordinatif dan
subordinatiff secara benar.
~Kejelasan penyajian dan fakta kebenaran fakta
Kejelasan penyajian fakta dapat diupayakan dengan berbagai cara, antara lain : penyajian
dari umum ke khusus, dari yang terpenting ke kurang penting; kejelasan urutan proses. Untuk
menunjang kejelasan ini perlu didukung dengan gambar, grafik, bagan tabel, diagram, dan
foto.
Hal-hal lain yang harus dihindarkan dalam penulisan karangan (ilmiah) :
Subjektivitas dengan menggunakan kata-kata: saya pikir, saya rasa, menurut
pengalaman saya, dan lain-lain. Atasi subjektivitas ini dengan menggunakan:
penelitian membuktikan bahwa…, uji laboratorium membuktikan bahwa…, survei
membuktikan bahwa…,
Kesalahan: pembuktian pendapat tidak mencukupi, penolakan konsep tanpa alasan
yang cukup, salah nalar, penjelasan tidak tuntas, alur pikir (dari topik sampai dengan
simpulan) tidak konsisten, pembuktian dengan prasangka atau berdasarkan
kepentingan pribadi, pengungkapan maksud yang tidak jelas arahnya, definisi variabel
tidak (kurang) operasional, proposisi yang dikembangkan tidak jelas, terlalu panjang,
atau bias, uraian tidak sesuai dengan judul
C. Kesimpulan
Kesimpulan atau simpulan merupakan bagian terakhir atau penutup dari isi karangan, dan
juga merupakan bagian terpenting sebuah karangan ilmiah. Oleh karena itu, kesimpulan harus
disusun sebaik mungkin. Kesimpulan harus dirumuskan dengan tegas sebagai suatu pendapat
pengarang atau penulis terhadap masalah yang telah diuraikan.
Penulis dapat merumuskan kesimpulannya dengan dua cara:
Dalam tulisan-tulisan yang bersifat argumentatif, dapat dibuat ringkasan-ringkasan argumen
yang penting dalam bentuk dalil-dalil (atau tesis-tesis), sejalan dengan perkembangan dalam
tubuh karangan itu. Untuk kesimpulan-kesimpulan biasa, cukup disarikan tujuan atau isi yang
umum dari pokok-pokok yang telah diuraikan dalam tubuh karangan itu
b. Lampiran (Apendix)
Lampiran (apendix) merupakan suatu bagian pelengkap yang fungsinya terkadang tumpang
tindih dengan catatan kaki. Bila penulis ingin memasukan suatu bahan informasi secara
panjang lebar, atau sesuatu informasi yang baru, maka dapat dimasukkan dalam lampiran ini.
Lampiran ini dapat berupa esai, cerita, daftar nama, model analisis, dan lain-lain. Lampiran
ini disertakan sebagai bagian dari pembuktian ilmiah. Penyajian dalam bentuk lampiran agar
tidak mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian.
c. Indeks
Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun secara
alfabetis (urut abjad). Penulisan indeks disertai nomor halaman yang mencantumkan
penggunaan istilah tersebut. Indeks berfungsi untuk memudahkan pencarian kata dan
penggunaannya dalam pembahasan.
A. KESIMPULAN
konvensi naskah memainkan peran penting dalam komunikasi tulisan. Dengan me
matuhi konvensi naskah, penulis dapat menciptakan tulisan yang menarik dan mudah
dipahami, sehingga pembaca tertarik untuk membacanya. Konvensi naskah juga mem
ungkinkan adanya konsistensi dalam penyampaian informasi, sehingga pembaca dapa
t mengikuti alur tulisan dengan baik.
Perkembangan konvensi naskah terus berlangsung seiring dengan kemajuan teknol
ogi, perubahan sosial budaya, dan evolusi dalam bidang ilmu pengetahuan. Oleh kare
na itu, penting untuk memahami perubahan seiring waktu dan mengadaptasi dengan p
erkembangan dalam konteks penulisan.
Hal ini akan membantu menjaga kualitas dan keselarasan naskah yang dihasilkan, s
erta memastikan bahwa penulis dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dalam
bidang penulisan.
DAFTAR PUSTAKA