Anda di halaman 1dari 17

TOPIK 5 : KONVENSI NASKAH ( pengetikan, typografi, pengutipan,

daftar pustaka ) Dan KEPLAGIATAN (jenis, pencegahan, sanksi )

Dosen Pengampu :
Shintia Dwi Alika, M.Pd

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

1. Herwin Nur Amriansyah (19102145)


2. Citra Ayu Ningsih (19102256)
3. Ghozi Zufar Mudhoffar (19102260)
4. Rangga Nurta Kusumah (19102248)
5. Yesika Rizki Fanita Lumba (19102109)

Kelas : IF 07 E

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

1
2019/2020

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................. 1


KATA PENGANTAR ................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 3
A. Latar Belakang .......................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
C. Tujuan ....................................................................................................... 4
D. Manfaat ..................................................................................................... 4
BAB 2 KONVENSI NASKAH ...................................................................... 5
A. Konvensi Naskah ...................................................................................... 5
B. Typografi .................................................................................................. 5
C. Kutipan ..................................................................................................... 6
D. Daftar Pustaka ........................................................................................... 8
E. Keplagiatan................................................................................................ 11
BAB 3 PENUTUP .......................................................................................... 15
A. Kesimpulan ............................................................................................... 15
B. Saran ......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan nikmat yang sangat luar biasa. Shalawat dan salam tercurah
limpahkan kepada baginda Muhammad SAW yang telah memberikan rahmat
taufik dan hidayah-nya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini dibuat adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan. Makalah ini berjudul “ KONVENSI
NASKAH ( pengetikan, typografi, pengutipan, daftar pustaka ) Dan
KEPLAGIATAN (jenis, pencegahan, sanksi ) ”.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal
yang benar datangnya hanya dari Allah SWT. Oleh karena itu segala saran dan
kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan
pada tugas selanjutnya.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya dosen
Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini dan
teman-teman sekalian yang mana telah membantu kami.

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah Bahasa nasional Bangsa Indonesia. Sebagai
bahasa nasional, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pemersatu
berbagai bahasa daerah di Indonesia. Bahasa Indonesia sangat diperlukan
dalam berkomunikasi. Bahasa tidak hanya digunakan dalam komunikasi
secara lisan, tetapi juga dalam komunikasi secara tertulis. Begitu halnya
dengan Bahasa Indonesia. Dalam penggunaanya, Bahasa Indonesia memiliki
aturan- aturan baku. Sebagaimana telah diketahui, bahwa di zaman sekarang
sudah banyak sekali penulis yang terkenal, dengan tulisan- tulisannya telah
membuat para pembaca dapat memahami dan mengerti dengan apa yang
ditulis dan apa yang dimaksud dari tulisan tersebut.
Akan tetapi, bagi seorang penulis yang menyampaikan gagasan atau isi
pikiran yang akan dituangkan dalam suatu tulisan. Maka, penulis harus pandai
memilih kata yang tepat sehingga dapat merangkai kata manjadi kalimat yang
ringkas, jelas, dan juga mudah dipahami.
Selain itu, maraknya keplagiatan yang biasa terjadi di bidang industri
kreatif seperti seniman, penulis, dan juga akademisi menjadi suatu masalah
yang paling dikhawatirkan. Kurangnya penyebaran informasi mengenai
keplagiatan ini serta kurang tegasnya sanksi yang diberikan kepada pelaku
menyebabkan tindakan keplagiatan ini marak dilakukan.
Oleh karena itu, penulis akan mencoba menjelaskan segala ketentuan-
ketentuan dalam penulisan naskah atau disebut juga dengan konvensi naskah
serta masalah keplagiatan. Dengan mempelajari konvensi naskah dan
keplagiatan, penulis dapat menciptakan tulisan yang indah dalam
menampilkan sebuah tulisan itu sendiri tanpa meniru karya orang lain,
sehingga pembaca tertarik untuk membaca tulisan tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan konvensi naskah ?
2. Bagaimana pengetikan yang baik dan benar?
3. Apakah yang dimaksud dengan keplagiatan ?

3
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konversi naskah.
2. Untuk mengetahui pengetikan yang baik dan benar.
3. Untuk mengetahui keplagiatan.

D. Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah, sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari konvensi naskah.
2. Supaya mahasiswa dapat menghasilkan tulisan dengan penampilan yang
indah dengan aturan yang benar.
3. Memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam membuat suatu karya
tulis.

4
BAB 2
KONVENSI NASKAH

A. Konvensi Naskah
Konvensi naskah “Menurut Prapto Prasojo (2015) adalah penulisan naskah
karangan ilmiah berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah
disepakati”. Konvensi penulisan naskah yang sudah lazim mencakup aturan
pengetikan, pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi
pelengkap, bahasa, dan kelengkapan penulisan lainnya.

B. Tipografi
Persyaratan pengetikan teks karangan ilmiah “Menurut Indrakmn (2015)
mencakup penggunaan kertas, batas margin, spasi, bentuk, dan ukuran huruf.”
1. Kertas pilih salah satu dari dua jenis ukuran berikut ini.
a. Kertas berukuran kuarto (21,59 X 27,94 cm) atau leter pada Microsoft
words. setiap lembar kertas diketik pada satu sisi halaman dan tidak
bolak-balik.
b. Kertas berukuran A4 (21 X 29,7 cm) atau format kertas A4
padamicrosoftwords. Setiap lembar kertas diketik pada satu sisi
halaman.
2. Pengetikan.
a. Batas margin kertas pias dari tepi atas 4 cm, kiri 4 cm, bawah 3 cm, dan
kanan 3 cm atau mengikuti sistem computer.
b. Naskah ditulis dengan huruf pika, arial, atau times new roman pada MS
Word computer. judul diketik dengan font 16 s.d. 20 atau disesuaikan
dengan panjang-pendek judul jika panjang menggunakan huruf yang
lebih kecil dengan mempertimbangkan estetika penampilan.
c. Margin kiri-kanan diusahakan lurus, tanpa merusak kaidah bahasa,
pemenggalan kata, serta memperhatikan tanda baca hubung, dan jarak
antarkata.

5
d. Jarak spasi: jarak antarbaris dua spasi, jarak antar paragraph tiga spasi,
jarak antara teks dan contoh tiga spasi, jarak antara tajuk dan uraian
empat spasi, jarak antara uraian dan subjudul dibawahnya tiga spasi.

C. Kutipan
Kutipan “Menurut Nastitidwi (2015) adalah suatu kata yang mungkin
semua orang belum tahu apa maksudnya”. Kutipan juga merupakan suatu
gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan
gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus,
ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dll.
Kutipan dapat disimpulkan juga sebagai salinan kalimat,paragraf, atau
pendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena
keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik yang melalui media
cetak maupun elektronik. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mengutip
adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang
lainnya.mengutip itu berbeda dengan plagiat. Plagiat adalah mengambul
karangan karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah
karangan atau pendapat sendiri. 
Terdapat beberapa jenis kutipan, antara lain adalah Kutipan langsung dan
Kutipan Tidak langsung. Disini saya akan mencoba menjelaskan jenis-jenis
kutipan tersebut, antara lain :
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung “Menurut Nastitidwi (2015) adalah kutipan yang
sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang kita ambil untuk
mengutip”.
Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau menghilangkan kata
atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan atau kesalahan
dalam kutipan yang kita ambit tersebut kita hanya dapat memandakannya
dengan [sic!] yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada editan dan
kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan ynag kita
ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan
oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ]. Demikian juga kalau kita

6
menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf
miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [huruf miring dari
pengutip], [ejaan disesuaikan dengan EYD],dll.
Ada dua cara penerapan kutipan langsung dalam karya ilmiah.
a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris
1) Kutipan ditulis menyatu dengan teks
2) Jarak antara baris dengan baris dua spasi.
3) Kutipan diapit dengan tanda petik
4) Kutipan diikuti nama akhir pengarang, tahun terbit, dan nomor
halaman.
Contoh:
Dalam kenyatannya, tidak ada definisi manajemen yang telah diterima
secara universal. ”Menurut Follet (1982:8) manajemen diartikan sebagai
seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.”
Contoh:
Mangkunegara (2007:86) menyatakan bahwa “benefit adalah nilai
keuangan (moneter) langsung untuk pegawai yang secara cepat dapat
ditentukan”.
Model di atas ditulis dengan mencantumkan nama belakang penulis
dengan huruf kapital di awal, diikuti tahun dan halaman yang diberi tanda
kurung dengan pemisah tanda titik dua (:) tanpa spasi.
b. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris
1) Kutipan dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi
2) Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi
3) Kutipan boleh diapit tanda petik, boleh juga tidak
4) Seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5-7 ketikan.
2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung “Menurut Nastitidwi (2015) adalah kutipan yang
telah kita ringkas intisarinya dari sumber kutipan aslinya”.
Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak
usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,
dapat juga dengan sistem catatan langsung (catatan perut).

7
a. Ditulis menyatu dengan teks
b. Tidak menggunakan tanda petik
c. Mencantumkan nama akhir pengarang, tahun, dan nomor halaman.
Dan masih banyak lagi seperti : Kutipan pada catatan kaki,Kutipan atas
ucapan lisan,Kutipan dalam kutipan,Kutipan langsung pada materi.

D. Daftar Pustaka 
Daftar pustaka “Menurut Nastitidwi (2015) adalah daftar yang tercantum
secara spesifik dari berbagai buku yang dijadikan sumber referensi baik dari
buku atau karya ilmiah yang bersangkutan”. 
Fungsi Daftar Pustaka
a. Sebagai salah satu cara untuk memberikan berbagai referensi yang
berhubungan bagi pembaca untuk melakukan sebuah kajian lanjutan
maupun kajian ulang yang berhubungan dengan tema buku tersebut.
b. Sebagai sebuah bentuk apresiasi terhadap penulis baik penulis buku
maupun karya tulis atas karyanya yang telah memberikan manfaat dan
peranan terhadap penulisan sebuah buku atau karya tulis
Peran Daftar Pustaka
 Sebagai penggambaran dari sumber tulisan yang diperoleh.
 Sebagai peninjauan tentang pengetahuan, pengalaman, bahkan
pertanggungjawaban penulis buku rujukan tersebut.
 Untuk mengantisipasi tuduhan plagiasi intelektual
Unsur-unsur yang digunakan adalah:
a. Nama Penulis diikuti tanda titik (.)
b. Tahun Terbit diikuti tanda titik (.)
c. Judul buku ditulis miring (italic) diikuti tanda titik (.)
d. Kota penerbit diikuti tanda titik dua (:)
e. Nama perusahaan penerbit diikuti tanda titik (.)
Contoh : Mustava Wijayakusuma. 2009. Mukjizat Air Putih. Yogjakarta: Data
Media.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
 Tulis nama penulis sesuai dengan huruf alfabet (A-Z). 

8
 Apabila nama penulis sama namun judul buku berbeda, maka dibawah
nama diberi tanda garis panjang sebanyak 10 sekaligus mengurutkan tahun
yang lama ketahun yang lebih baru.
 Contoh: Mustava Wijayakusuma. 2009. Mukjizat Air Putih. Yogjakarta:
Data Media. __________. 2010. Khasiat Air Putih. Yogjakarta: Data
Media.
 Apabila mendapatkan buku dengan dua penulis, maka nama kedua penulis
tersebut di tulis semua.
 Contoh : Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2010.
Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
 Jika nama penulis banyak (lebih dari satu orang), maka penulis utama yang
dicantumkan kemudian diberi tanda koma dan diikuti dkk (dan kawan-
kawan)
 Contoh: Zuhdi, dkk. 2008. Cara Menulis Buku. Malang: Rena Press.
 Jika penulis buku orang asing, maka penulisan namanya dibalik dan diikuti
tanda koma. Hal ini dikarenakan nama asing meletakkan nama sendiri di
belakang nama keluarga atau nama marga.
 Contoh : Harrison, P. 1987. The Greening of Africa. Penguin Books: New
York
Penulisan Daftar Pustaka yang diambil dari Penelitian
Dalam penulisan daftar pustaka yang diambil dari penelitian (jurnal,
skripsi, tesis, dll) hampir sama dengan penulisan yang diambil dari buku.
Namun letak perbedaannya hanya menambahkan jenis penelitian dengan
diikuti tanda kurung.
Unsur-unsur yang digunakan adalah :
a. Nama Penulis diikuti tanda titik (.)
b. Tahun Terbit diikuti tanda titik (.)
c. Judul penelitian ditulis miring (italic) dan ditambah jenis penelitian diikuti
tanda kurung kemudian tanda titik (.)
d. Kota penerbit diikuti tanda titik dua (:)
e. Nama Perguruan Tinggi diikuti tanda titik (.)

9
Contoh : Iffah Mardiyati. 2011. Pengaruh Motivasi dan Kompetensi terhadap
Kinerja Guru di Mediasi Komitmen Sekolah Studi Kasus di SMK Negeri se-
Kecamatan Pati (Tesis). Semarang: Universitas STIKUBANK.
Penulisan Daftar Pustaka yang diambil dari Artikel
Artikel yang dimaksud dapat diambil dari internet maupun majalah atau media
cetak lainnya.
Untuk artikel dari Majalah unsur-unsur yang digunakan adalah:
a. Nama Penulis diikuti tanda titik (.)
b. Tahun Terbit diikuti tanda titik (.)
c. Judul artikel ditulis miring (italic) diikuti kata dalam majalah
d. Dilanjutkan nama Media Cetak ditulis miring (italic), edisi lengkap dengan
tanggal, bulan dan tahun diikuti tanda titik (.)
Contoh : Djaali. 2007. Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional Melalui
Program Sertifikasi dalam majalah Buletin BSNP Edisi Mei 2007.
Untuk artikel dari Internet unsur-unsur yang digunakan adalah:
a. Nama Penulis diikuti tanda titik (.)
b. Tahun Terbit diikuti tanda titik (.)
c. Judul artikel ditulis miring (italic) diikuti tanda titik (.)
d. Alamat website lengkap dengan tanggal, bulan, tahun dan waktu
mengakses atau mendownload diikuti tanda titik (.)
Contoh : Ahmad Syaifudin. 2015. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Membuat Makalah. http://tipspendidikanku.blogspot.com/2015/04/hal-hal-
yang-perlu-diperhatikan-dalam.html, 14 April 2015.
Tambahan:
a. Apabila daftar pustaka tidak ditemukan, maka
 Nama diganti dengan anonym
 Tahun diganti dengan tanpa tahun
b. Sebaiknya pisahkan daftar pustaka dari buku dan internet atau media cetak.
c. Gelar tidak diikutkan dalam penulisan daftar pustaka

10
E. KEPLAGIATAN
“Menurut Permendiknas NO. 17 Tahun 2010 plagiat adalah perbuatan
secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh
kredit atau nilai buruk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh
karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiah pihak lain
yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan
memadai.”
Plagiat juga dikatakan sebagai tindakan, pengambilan karangan/ pendapat
orang lain dan menjadikannya seolah – olah karangan/ pendapatnya sendiri.
(PERMENDIKNAS NO. 17 TAHUN 2010)

a. Motif Keplagiatan
 Penulis tidak tahu bila dia harus mencantumkan gagasan atau informasi
yang dipinjamnya
 Penulis tahu dia harus mengakui gagasan atau informasi yang
dipinjamnya, tetapi sengaja tidak mengakuinya
 Penulis secara tidak sengaja salah mencantumkan suatu gagasan atau
informasi yanf dipinjamnya sehingga seakan-akan gagasan atau informasi
tersebut miliknya.

b. Jenis – Jenis Keplagiatan


1. Keplagiatan Verbatim
 Mengutip karya orang lain tanpa memberi tanda petik dua (“…”)
 Salin-Tempel dari internet tanpa mencantumkan referensi yang jelas
Contoh :
Sumber asli Plagiat
Dari perspektif kognitif, iklan internet Menurut Giles (2003), iklan internet
tampaknya tidak bakal seefektif iklan tampaknya tidak bakal seefektif iklan
bioskop dan televisi karena si pemakai bioskop dan televisi karena si pemakai
mengontrol medium tersebut. mengontrol medium tersebut.
(Giles, 2003, dalam kalijernih, 2010, (Giles, 2003, dalam kalijernih, 2010,
p.163 ) p.163 )

11
2. Kegagalan Parafrasa
 Hanya mengganti beberapa kata atau mengubah strukturnya
 Masih terlalu mirip dengan aslinya
Contoh :
Sumber asli Plagiat
Dari perspektif kognitif, iklan internet Menurut Giles (2003), iklan internet
tampaknya tidak bakal seefektif iklan tampaknya tidak bakal seefektif iklan
bioskop dan televisi karena si pemakai bioskop dan televisi karena internet
mengontrol medium tersebut. dikontrol si pemakai.
( Giles, 2003, dalam kalijernih, 2010, ( Giles, 2003, dalam kalijernih, 2010,
p.126 ) p.126 )

3. Penulisan Referensi Yang Tidak Akurat


 Tidak mencantumkan referensi kutipan di dalam badan teks.
 Tidak mencantumkan referensi kutipan dalam teks di referensi atau
daftar pustaka,
 Mencantumkan sunber referensi yang kutipannya tidak ada di dalam
badan teks.
 Tidak menyebutkan orang – orang yang berkontribusi dalam
pembuatan karya tulis tersebut.

Contoh :
Sumber asli Plagiat
Dari perspektif kognitif, iklan internet Giles (2003) mengamati bahwa adanya
tampaknya tidak bakal seefektif iklan control dari pengguna menyebabkan
bioskop dan televisi karena si pemakai iklan internet dinilai tidak seefektif
mengontrol medium tersebut. iklan bioskop dan televisi.
( Giles, 2003, dalam kalijernih, 2010,
p.126 )

4. Kolusi

12
 Bekerja sama dalam membuat sebuah tulisan tanpa mencantumkan nama
penulis selain nama kita
 Menggunakan tulisan yang dibuat oleh orang lain (dengan atau tanpa
persetujuan orang tersebut) tanpa mencantumkan Namanya
5. Auto – Plagiarism
Mengirimkan satu tulisan yang sama untuk/ke lebih dari satu mata
kuliah/jurnal/institusi, kecuali jika memang dijadikan persyaratan
pemenuhan hal tertentu

c. Pencegahan Keplagiatan
 Melakukan penyitiran (penulisan) kata-kata dan gagasan yang dipinjam
dengan baik dan benar
 Menyertakan tanda kutip untuk mengapit kata-kata yang dipinjam langsung
 Memarafrasakan (menyebutkan makna dari sumber) dengan kata-kata
sendiri
 Mencantumkan referensi dengan jelas dan benar
 Membaca dan memahami pedoman “ tata tulis karya ilmiah ”

d. Sanksi Bagi Plagiator


Sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat “Menurut
Permendiknas NO. 17 pasal 10 ayat (4), secara berurutan dari yang paling
ringan sampai dengan yang paling berat, terdiri atas :
 Teguran
 Peringatan tertulis
 Penundaan pemberian sebagaian hak mahasiswa
 Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
 Pemberhentian dengan tidak hormat dari status sebagai mahasiswa
 Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program

13
BAB 3
PENUTUP

A. Simpulan
Konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah berdasarkan
kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati. Tipografi adalah
Persyaratan. pengetikan teks karangan ilmiah yang mencakup penggunaan
kertas, batas margin, spasi, bentuk, dan ukuran huruf. Kutipan merupakan
pengambilan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber.
Kutipan ada dua jenis yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Daftar pustaka adalah daftar yang tercantum secara spesifik dari berbagai
buku yang dijadikan sumber referensi baik dari buku atau karya ilmiah yang
bersangkutan. 
Keplagiatan adalah tindakan, pengambilan karangan/ pendapat orang
lain dan menjadikannya seolah – olah karangan/ pendapatnya sendiri. Jenis –
jenis dari keplagiatan yaitu keplagiatan verbatim, kegagalan parafrasa,
penulisan referensi yang tidak akurat, kolusi, auto–plagiarism. Keplagiatan ini
juga harus kita cegah, salah satu caranya dengan mencantumkan referensi
yang jelas dan benar. Keplagitan ini pasti memiliki sanksi- sanksi, mulai dari
yang ringan hingga yang berat.

B. Saran
Sebagai mahasiswa kita harus mempelajari konversi naskah, tipografi,
kutipan, daftar pustaka, dan menghindari dari keplagiatan sebagai pedoman
dalam penerapan Bahasa Indonesia dalam penulisan di karya ilmiah kita.
Sehingga, kita harus benar-benar menguasai materi tersebut dan
memahaminya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Triwahida, Ayudilah. 2012. “Konvensi Naskah”.


http://yumiezhaa.blogspot.com/2012/04/makalah-konvensi-naskah.html?
m=1. Diakses pada 20 Oktober 2019.
Unknown. 2015. “Konvensi Naskah dan Penyuntingan”.
http://indrarkmn.blogspot.com/2015/03/konvensi-naskah-dan-
penyuntingan_20.html. Diakses pada 20 Oktober 2019.
Nastiti, Dwi. 2015. “Kutipan, Catatan Kaki, Daftar Pustaka, Konvensi Naskah”.
http://dwinastiti7.blogspot.com/2015/12/kutipan-catatan-kaki-daftar-
pustaka.html?m=1. Diakses pada 20 Oktober 2019.
Prasojo, Prapto. 2015. “Konvensi Naskah”.
https://praptoprasojo.wordpress.com/2015/01/13/konvensi-naskah/. Diakses
pada 20 Oktober 2019.
Kemenristek Dikti. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 [online].
http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2016/02/permendiknas-no-17-tahun2010_pencegahan-
plagiat.pdf. [4 agustus 2016]. Diakses pada 21 Oktober 2019.
Kalidjernih, F. K. 2010. Penulisan Akademik: Esai, Makalah, Artikel Jurnal,
Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung: Widya Aksara.

15

Anda mungkin juga menyukai