Anda di halaman 1dari 20

SALESMANSHIP

12
Modul ke:

Tehnik Percakapan Melalui Telepon

Fakultas
EKONOMI Suzan Bernadetha Stephani, SE, MM

Program Studi
MANAJEMEN
Pengertian Telekomunikasi
• Telekomunikasi berasal dari kata tele yang berarti
jauh; jarak jauh dan komunikasi yang berarti
pengiriman dan penerimaan pesan
• Telekomunikasi dapat diartikan sebagai pengiriman
dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang
atau lebih yang jaraknya berjauhan atau
hubungan/kontak jarak jauh
Pengertian
……………………………..
• Telekomunikasi merupakan komunikasi jarak jauh
dengan menggunakan media atau alat
telekomunikasi.
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
telekomunikasi adalah komunikasi jarak jauh melalui
kawat (telegraf, telepon) dan radio.
Pengertian
……………………………..
• Menurut UU RI No. 36Tahun 1999 ttg Telekomunikasi,
telekomunikasi adalah setiap pemancaran,
pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap
informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan,
gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik,
radio, atau sistem elektromagnetik Iainnya.
Jenis Informasi pada
telekomunikasi
1. Suara atau bunyi: Telepon, Radio, VoIP (Voice
Over Internet Protocol), Walkie-Talkie.
2. Gambar : Videoteks
3. Tulisan: Teleks, Telegraf, Teleprinter,
Teleprompter.
4. Suara/bunyi dan gambar : Videofon dan televise
5. Tulisan dan Gambar : Faksimili
6. Gambar, tulisan, dan suara : Multimedia 
Masalah-masalah yang timbul
dalam telekomunikasi

• Jenis pesawat telepon yang kurang bagus atau


rusak mnyebabkan suara penelepon menjadi
kurang jelas.
• Tiba-tiba sambungan terputus saat percakapan
telepon berlangsung. 
• Tidak terdengar nada sambung telepon
Hal-hal yang harus diperhatikan agar
komunikasi melalui telepon menjadi efektif
adalah sebagai berikut

• Jelas, dalam berbicara harus jelas.


• Ringkas, rencanakan tujuan melakukan
hubungan telepon.
• Sopan, bersikaplah dengan sopan.
• Kendalikan pembicaraan, dalam berbicara
harus tetap tenang dan fokus pada topik yang
dibicarakan.
Ada empat manfaat utama seseorang
menggunakan telepon, yaitu sebagai
berikut.
• Kecepatan
• Biaya
• Hubungan pribadi
• Tanggapan ( Umpan balik)
Etika bertelepon bisnis

• Hindari menggunakan kata “Halo“, Sebagai


gantinya, jawablah telepon dengan
menggunakan nama perusahaan atau nama
Anda sendiri sebagai kalimat pembuka
percakapan saat menerima telepon. Contoh:
“Selamat pagi, dengan Bobby di sini dari PT X,
ada yang bisa saya bantu?”
• Jangan membiarkan penelepon menunggu
lama, segeralah beritahu operator/resepsionis.
Selanjutnya, operator/resepsionis akan
mengatakan pada si penelepon, misalnya:
”Kalau berkenan, agar dipersilakan menelepon
kembali beberapa saat kemudian, atau silakan
meninggalkan nomor telepon untuk dihubungi
setelah rapat selesai.” Usahakan agar jangan
membiarkan si penelepon menunggu lebih
dari 1 menit.
• Bijaksana menghadapi penelepon yang
memaksa, Bila telepon sudah terlanjur
disambungkan, padahal Anda enggan
menjawab atau belum bisa diganggu, katakan
saja dengan baik-baik, misalnya: “Saya masih
rapat dan masih sibuk sampai jam 12 siang ini,
selesai rapat nanti saya akan telepon balik.”
• Meninggalkan pesan pada voice mail, Bila hari
ini Anda betul-betul sibuk dan tidak bisa
diganggu, ada cara untuk mencegah agar Anda
tidak bisa dihubungi langsung, yaitu
menyiapkan pesan-pesan berupa voice
mail pada pesawat telepon Anda. Misalnya:
“Mohon maaf, saya sedang di luar kantor,
mohon meninggalkan pesan” atau “Maaf, saya
sedang sibuk belum bisa diganggu, jika
berkenan mohon telepon kembali setelah 2
jam.”
Hal-hal penting yang harus diperhatikan
saat menerima telepon

1. Ucapkan salam (selamat pagi, siang, sore)


begitu Anda mengangkat gagang
telepon.Hindari mengangkat telepon lebih
dari 3 kali dering. Kemudian sebutkan nama
Anda dan nama instansi/perusahaan Anda.
Misal: “Selamat sore, saya Lastri Editorial
Erlangga, ada yang bisa saya bantu, Pak/Bu?”
2. Bila penelepon langsung menanyakan orang
yang ditujunya, misalnya: ”Bisa bicara dengan
Bapak Susilo?” Maka sebelum Anda
menjawab pertanyaan penelepon
tersebut,sebaiknya Anda tanyakan terlebih
dahulu namanya. Misal: “Maaf, dengan siapa
saya bicara?”
3. Setelah jelas identitas si penelepon, baru
Anda menjawab pertanyaan penelepon
tersebut,dengan menanyakan terlebih dahulu
kepada Bapak Susilo bahwa ada yang ingin
berbicara dengannya. Setelah Bapak Susilo
memberi jawaban bahwa ia bersedia,
segeralah telepon disambungkan
7 sikap yang perlu diperhatikan dalam
menerima telepon (dikenal dengan istilah
“7 C“)

1. Caring
2. Committed
3. Confident
4. Considerate
5. Controlled
6. Creative
7. Contagious
Langkah-langkah dalam
menerima panggilan telepon
masuk
1. Menyiapkan kertas dan alat tulis pensil/pulpen.
2. Jangan membiarkan telepon masuk berdering “lebih
dari 3 kali“.
3. Bicaralah dengan nada suara yang enak didengar,
agar bisa lebih akrab, panggillah si penelepon
dengan namanya, sehingga akan terjalin suasana
keakraban.
4. Berbicara di pesawat telepon harus terdengar
menyenangkan bagi lawan bicara
Teknik Mengangkat Telepon

• Mengangkat Telepon
– angkat gagang pesawat telepon dengan tangan kiri,
sementara tangan kanan siap dengan alat tulis dan
buku catatan.
• Memberi Salam Kepada Penelepon
• Menanyakan Identitas Penelepon
• Menanyakan Keperluan Penelepon
– Contoh: ”Ya, Ibu Rani, ada yang bisa saya bantu?”
• Menghubungkan Penelepon dengan Pihak
Penerima Telepon
Daftar Pustaka

• Sotar Baduara, S. Martin Sirait,


“Salesmanship”, Bumi Aksara. 2006.
• Siswanto Sutojo, “Salesmanship”, Damar Mulia
Pustaka, Jakarta. 2005
• Swastha Basu, “Manajemen Penjualan”, Edisi
3, Yoyakarta, BPFE Universitas Gadjah Mada,
1998
Terima Kasih
Suzan Bernadetha Stephani, SE, MM

Anda mungkin juga menyukai