Anda di halaman 1dari 2

Tugas Analisis Iklan Berdasarkan Etika Media

Mata Kuliah Periklanan

Nama: Muhammad Arief Yudhistira


NIM: 210110401048
Kelas:

Seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih pada zaman sekarang, iklan
sudah dapat kita lihat di berbagai macam platform media. Perusahaan dari berbagai sektor bidang
mulai berlomba-lomba menggunakan berbagai macam cara sekreatif mungkin untuk menarik
perhatian khalayak agar khalayak membeli atau menggunakan produk yang diiklankan. Iklan
merupakan pengemasan informasi dalam proses komunikasi yang disebarkan untuk
mempengaruhi dan menarik minat seseorang, sekelompok orang atau siapa saja yang ingin
menjual. Kekuatan periklanan memang terletak pada kecanggihan, kepiawaian dalam
merumuskan ataupun mengorganisasikan pesan-pesan yang dapat menarik perhatian dan mampu
membangun pemaknaan bersama antara pengirim pesan iklan dengan khalayak. Melalui iklan,
sebuah merek, produk, atau jasa akan dikenal oleh masyarakat luas dan hal itu secara tidak
langsung membuat merek, produk, atau jasa tersebut memiliki penilaian yang besar. Akan tetapi,
iklan tidak selalu mempromosikan suatu barang/jasa, tetapi bisa juga untuk memberikan suatu
informasi atau pesan kepada khalayak yang melihatnya.
Dalam analisa ini, penulis mengamati setiap adegan yang terdapat pada iklan Cat Kayu
dan Besi Avian dan mengkaitkan dengan tata krama Etika Periklanan. Iklan Cat Kayu dan Besi
Avian yang ditayangkan pada tahun 2013. Alur ceritanya dimulai ketika seorang tukang
mengecat bangku di taman dengan warna biru, lalu tukang cat akan menempelkan kertas
bertuliskan ‘AWAS CAT BASAH’ pada bangku tersebut, namun kertas itu terbang sehingga
tukang cat harus mengejar kertas tersebut. Ketika sedang mengejar kertas, ada seorang wanita
yang duduk di bangku tersebut, tukang cat kemudian menunjukkan kertas tersebut pada wanita
itu, dengan wajah takut karena baju perempuan itu putih dan takut terkena cat. Wanita itu jengkel
pada tukang cat, lalu ia mengecek roknya apakah terkena cat atau tidak. Di bagian ini, wanita
menyibakkan roknya agak tinggi sehingga pahanya terlihat dan hampir terlihat pakaian bagian
dalam.Karena ini lah KPI, menegur beberapa stasiun TV yang menayangkan iklan tersebut tanpa
sensor. KPI meminta untuk melakukan editing pada iklan ini sebelum ditayangkan. Berikut ini
uraian pemberhentian iklan tersebut.
Dalam memasarkan sesuatu (beriklan) terdapat tata krama yang mengharuskan untuk
menghormati dan melestarikan budaya-budaya Indonesia agar seluruh masyarakat yang melihat
iklan tersebut sadar dengan budaya yang ada di Indonesia. Bentuk pelanggaran yang dilakukan
yaitu penayangan secara close up tubuh bagian paha talent wanita yang mengangkat roknya
sesaat setelah diberitahu tulisan “awas cat basah” oleh talent pria yang mengecat kursi. Jenis
pelanggaran ini dapat dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap pelarangan dan pembatasan
adegan seksual, ketentuan siaran iklan, dan norma kesopanan yang tertulis pada Pasal 18 huruf h
BAB XII Pelarangan dan Pembatasan Seksualitas Bagian Pertama Pelarangan Adegan Seksual
(Pasal 18 Program siaran yang memuat adegan seksual dilarang: mengeksploitasi dan/atau
menampilkan bagian-bagian tubuh tertentu, seperti: paha,bokong, payudara, secara close up
dan/atau medium shot).
Etika di dalam sebuah iklan saat ini cukup dilupakan oleh sebagian masyarakat dan juga
pelaku iklan. Padahal, di dalam dunia periklanan Indonesia terdapat badan yang mengatur terkait
etika tersebut, yaitu Lembaga Etika Pariwara Indonesia (EPI). Salah satu bentuk pelanggaran
dari sebuah iklan yang marak terjadi yaitu dalam bentuk promosi, baik dari diskon yang
diberikan maupun harga jual yang berbeda antara yang dicantumkan di media-media promosi
dengan harga jual aslinya. Hal tersebut dilakukan semata-mata hanya untuk menarik minat
pembeli agar tertarik untuk membeli, tanpa di sadari oleh masyarakat bahwa hal tersebut telah
melanggar Kode Etik EPI.

Anda mungkin juga menyukai