Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANT AR

Puji syukur tidak luput saya ucapakan kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa atas berkahnya
yang melimpah berupa kesehatan jasamani dan rohani, kesehatan dan kesempatan untuk
menyelesaikan tugas makalah pengantar bisnis ini.
Makalah Pengantar Bisnis yang Anda baca saat ini berjudul Iklan Axis Iritologi No. 54. Makalah
ini dapat saya selesaikan dengan baik, tak lepas dari banyaknya pihak-pihak yang turut membantu.
Olehnya itu, dengan segala kerendahan hati, saya ucapkan banyak terima kasih. Terima kasih juga
saya ucapan kepada salah satu provider selular di indonesia, axis yang iklan di televisi nasionalnya
saya gunakan sebagai bahan analisa saya.
Namun, saya pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik
dari para pembacalah yang saya harapkan demi perbaikan makalah ini kedepannya.
Semoga kedepannya periklanan di indonesia semakin beragam, dan saya harapkan iklan yang
saling menjatuhkan pesaing juga berkurang.

Jakarta, January 2016

Siti Ananthika Aulianti

Iklan Axis Iritologi No. 54 |1

PENDAHULUAN
Urat nadi kehidupan televisi (swasta) terletak pada iklan. Tanpa iklan, mustahil sebuah
televisi mempertahankan eksistensinya. Bagi produsen, iklan bukan hanya menjadi alat promosi
barang maupun jasa, melainkan juga untuk menanamkan citra kepada konsumen maupun calon
konsumen tentang produk yang ditawarkan. Citra yang dibentuk oleh iklan seringkali menggiring
khalayak untuk percaya pada produk, sehingga mendorong calon konsumen untuk mengkonsumsi
maupun mempertahankan loyalitas konsumen.
Dalam konteks pembacaan iklan televisi, mempertalikan iklan dan semiotika
nampaknya dapat menjadi satu diskusi yang menarik. Sebagian tayangan iklan seringkali bukan
menawarkan produk semata, tetapi juga melekatkan sistem keyakinan dan nilai tertentu. Budaya
punya harga di sini. Iklan yang pada dasarnya sekadar kegiatan promosional atas produk menjadi
kegiatan pemasaran seperangkat nilai dan keyakinan. Iklan televisi telah menjadi satu bagian
kebudayaan populer yang memproduksi dan merepresentasikan nilai, keyakinan, dan bahkan
ideologi. Menariknya, iklan televisi kemudian tidak luput dari perannya sebagai arena
komodifikasi, dimana pesan iklan bukan lagi sekadar menawarkan barang dan jasa, melainkan juga
menjadi semacam alat untuk menanamkan makna simbolik.

Makalah yang saya susun kali ini berupa iklan jasa di televisi nasional , yang sudah pasti barang
tentu dilihat jutaan pasang mata. Sejalan dengan majunya tekhnologi, iklan pun berkembang dari
masa ke masa. Dari sebuah iklan yang mengemukakan kelebihan prodak jasa tertentu, hingga
pembandingan dengan dengan produk pesaing. Kali ini yang akan saya bahasa mengenai aspek
dalam iklan itu sendiri.

Iklan Axis Iritologi No. 54 |2

PEMBAHASAN
Iklan jasa di televisi yang akan saya bahas adalah salah satu iklan provider di Indonesia. Dengan
merk dagang Axis. Judul iklan yang saya bahas adalah Iklan Axis Iritologi No. 54.
Saya akan bahas aspek per aspek dalam iklan ini.

1. Meningkatkan penjualan
Penjualan adalah suatu kegiatan transaksi yang dilakukan oleh dua belah pihak (pembeli &
penjual) dengan menggunakan alat pembayaran yang sah guna untuk mendapatkan
penjualan yang menghasilkan laba (keuntungan). Penjualan menurut William G. Nickels
adalah proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli
agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan
menguntungkan kedua belah pihak.
Lazim nya sebuah iklan, tujuan pembuatan iklan adalah untuk meningkatkan penjualan.
Dalam Iklan Axis kali ini, tujuan nya pun sama, dan pada iklan ini, provider tersebut juga
mengharapkan peningkatan penjualan, meskipun jika ditelaah lebih dalam iklan ini cukup
berbeda dengan iklan kebanyakan.
Di iklan tersebut ada adegan ketika seorang pria berpakaian ungu (sesuai dengan warna
logo provider) duduk disebuah benda yang melayang di langit ditemani beberapa wanita
dan mengimbau penonton agar menggunakan provider tersebut.

2.

Mengkomunikasikan

Iklan Axis Iritologi No. 54 |3

Iklan ini cukup informatif, mengenai fitur untuk jaringan internet diadegan saat siswa yang
baru saja melakukan selfie kemudian mengunggah foto tersebut di jejranging social
LINE.
Untuk aspek ini, iklan tersebut juga masih memenuhi aspek tersebut.

3. Memposisikan produk
Memposisikan produk adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran
pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu untuk diingatkan konsumen. Sehingga
dengan demikian konsumen dengan segmen memahami dan menghargai apa yang
dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya.
Dari judul iklan ini, IKLAN AXIS
IRITOLOGI NO.54 saya pribadi
memberikan kesimpulan bahwa provider
ini menargetkan pangsa pasar kelas
menengahpelajar, dan umum. Terlihat
dari para pemeran di iklan tersebutsaya
ambil contoh dari pedagang keliling
yang muncul di awal iklan, lalu pelajar
di sekolah yang sedang melakukan
selfie, dan beberapa tokoh lainnya.
Dari judul iklan provider ini, pasar yang
dituju cukup jelas, yaitu konsumen yang lebih mengutamakan harga yang cukup
terjangkau.
Iklan Axis Iritologi No. 54 |4

Dan mengenai tariff provider tersebut dapat kita lihat dipenghujung iklan, salah satu
adegannya adalah, ketika pria berbaju ungu tersbeut berdiri melayang di sebelah billboard
yang menunjukan tariff provider.

4. Menambah nilai tambah produk


Menambah nilai produk merupakan kegiatan untuk meningkatkan nilai guna suatu jasa
agar menjadi lebih tinggi dan perusahaan tersebut tetap menjadi yang populer selama
beberapa tahun kedepan.
Yang saya amati dari iklan ini, provider ini hanya menampilkan tarif untuk berselancar di
dunia maya dengan cukup murah. Tetapi untuk keunggulan lainnya saya tidak
menemukan. Dan mungkin ini dilakukan karena targer pasar mereka adalah yang
mengutamakan tarif yang cukup rendah. Mengenai kualitas jasa yang mereka tawarkan
tidak di jelaskan di iklan ini.

Iklan Axis Iritologi No. 54 |5

5. Mengendalikan volume produk

Penjualan harus dikendalikan supaya dapat tercapai hasil pengembalian yang


sebaik-baiknya atas investasi yang sudah dikeluarkan. Provider ini mengendalikan
volume produk dengan cara hanya memberikan tariff murah untuk kalangan
pelajar.

Iklan Axis Iritologi No. 54 |6

Anda mungkin juga menyukai