PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
khalayak lebih selektif dalam menentukan produk mana yang ia pilih, produk-
dengan kompetitornya agar dapat membedakan dan membuat suatu ciri atau
Definisi iklan menurut Wright yang dikutip oleh Alo Liliweri : iklan
dan meningkatkan penjualan segala cara dilakukan agar tujuan ini tercapai
image atau citra produk perusahaan yang baik dalam benak target sasaran
ataupun khalayak pada umumnya. Citra atau brand image tersebut sangat
media hiburan televisi mampu menampilkan unsur audio dan visual yang
akan membuat kesan khusus yang berbeda dengan media-media lain, hal
dapat sampai kepada pemirsanya dalam jumlah yang besar, media televisi
dengan kemajuan teknologi dan juga pola pikir masyarakat yang semakin
akan semakin besar jika materinya dibuat dengan standar teknis yang tinggi
mendapatkan pasar yang ada. Jenis iklan yang ada bervariatif, inovatif,
produsen memasang iklan dalam menarik minat para calon konsumen dan
konsumen tetap. Ini dapat dilihat dari timbulnya macam-macam iklan yang
merupakan salah satu dari sekian cara didalam strategi kreatif guna menarik
suatu kesan tertentu pada konsumen yang dituju. Pekerjaan membuat iklan
dan yang berhubungan dengan itu biasa dikenal dengan istilah “pekerjaan
Frankel di New York, dan Berkmen, Profesor dalam bidang organisasi dan
produksi sebuah iklan, yang merupakan jantung dan jiwa industri periklanan.
[3]
Oleh karena itu PT. Kao dan PT Johnson and Johnson sebagai
pengiklan atau sebagai produsen, dan pihak biro iklan dituntut untuk
Segmen pasar yang dibidik kedua produk ini adalah para remaja yang
karakternya begitu mudah tergiur. Perpindahan dari satu merek ke merek lain
sangat rentan terjadi. Dengan kata lain, tingkat loyalitas di kategori ini amat
sebenarnya, mereka loyal bukan pada brand, tapi loyal pada image yang di
dalam pasar, sudah selayaknya PT. Kao dan PT. Johnson and Johnson
image positif dalam benak konsumen. Dalam hal ini PT. Kao dan PT.
Johnson and Johnson menganggap bahwa media televisi merupakan media
Pada iklan televisi, ada beberapa teknik visual yang dapat digunakan
Sedangkan pada iklan Clean and clear pengiklan lebih mengarahkan pada
alur cerita kepada khalayak yang berisi penggalan gaya hidup dan aktivitas
remaja yang sesuai dengan produk yang diiklankan dan nantinya diharapkan
Jika dilihat dari iklan Biore, PT. Kao berusaha untuk mempengaruhi
khalayak dengan manfaat yang ada pada produk biore dan dijadikan sebuah
penyampaian pesan yang digunakan PT. Kao dan PT. Johnson and Johnson
produk dan akhirnya akan mendorong penjualan. Oleh karena itu penulis
Image Pada Remaja SMU Negri 1 Pamulang (Analisis Terhadap Iklan Biore
Versi Re Born Skin Dengan Iklan Clean and clear Versi Internet)”.
B. Pembatasan Masalah
secara tegas dan jelas. Hingga dapat diketahui secara terperinci masalah
yang akan diteliti dan tidak akan menjadi sedemikian luas dan kabur.
1. Pembatasan Materi
Materi yang dibahas dalam penelitian ini secara garis besar adalah
Versi Re Born Skin Dengan Iklan Clean and clear Versi Internet).
a. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang timbul pada khalayak akibat dari pesan
Pengaruh dalam penelitian ini diartikan pada daya yang timbul pada
visualisasi demonstrasi dan slace of life pada iklan biore dan clean and
brand.
b. Iklan
penelitian ini penulis meneliti iklan Biore versi “Re born skin” dan iklan
c. Produk Kecantikan
Produk merupakan barang atau jasa yang dibuat dan ditambah
gunanya atau nilaiya dalam proses produksi dan menjadi akhir dari
menarik.
e. Remaja
Yang akan dijadikan objek penelitian adalah siswi pada SMU Negri 1
2. Pembatasan Lokasi
Pembatasan Lokasi yang ditetapkan oleh peneliti adalah siswi SMU1
kegiatan tersebut mereka harus tampil penuh percaya diri, dan hal tersebut
Tangerang sebagai populasi penelitian juga pernah melihat iklan Biore dan
3. Pembatasan Waktu
Pembatasan waktu dalam penelitian ini dimulai pada Mei 2009 sampai
C. Perumusan Masalah
sampai pada tahap tingkat keterlibatan konsumen itu dalam pembelian suatu
produk menjadi sangat tinggi. Hal tersebut dapat tercapai, salah satunya
adalah iklan yang disampaikan sesuai dengan target audience yang dituju.
Perumusan masalah disini dikaitkan dengan objek penelitian penulis
Image Pada Remaja SMU Negri 1 Pamulang (Analisis Terhadap Iklan Biore
Versi Re Born Skin Dengan Iklan Clean and clear Versi Internet).
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh iklan Biore versi “Re born
skin” dan iklan Clean and clear versi “Internet” di televisi terhadap Brand
terhadap Brand Image pada remaja SMU Negri 1 Pamulang (Analisis iklan
Biore versi Reborn Skin dengan Clean and Clear versi Internet)
E. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
komunikasi massa.
2. Kegunaan Praktis
bahan masukan, informasi dan data yang berguna dan factual bagi
BAB II
A. Tinjauaan literatur
yang diteliti. Iklan Biore dan Clean and clear di televisi merupakan proses
1. Hakikat komunikasi
berasal dari kata latin, dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama. Sama disini maksutnya adalah sama makna yaitu sama makna
suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih,
tahu.
terlebih dahulu melewati beberapa tahapan, dari mulai merubah pola pikir
bila terdapat dua orang atau lebih yang berperan sebagai komunikator
yang terjadi di dalam diri individu, atau dengan kata lain proses
c. Komunikasi kelompok
yaitu komunikasi yang menunjukan suatu proses komunikasi dimana
berikut.
media agar pesan dapat tersebar luas dengan waktu bersamaan, media
yang sangat jauh dari kantor dan penduduk tersebut berada dalam
secara komunikator.
sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
perubahan, yaitu:
pada pesan komunikasi massa namun akan lebih baik apabila pesan
penampilan yang menarik dan juga kretif apalagi jika pesan tersebut
setiap hari dapat kita lihat iklan ada dimana-mana, produsen menawarkan
kreatif agar memiliki perbedaan dan ciri ataupun visualisasi tersendiri saat
seperti koran, majalah, iklan pos, catalog, direktori, bulletin, leaflet dan
juga media elektronik seperti radio, film, telepon, faksimili dan pajangan
Televisi,
yaitu merupakan media yang dapat menyajikan unsur audio dan visual
1. “Efisiensi Biaya
Banyak pengiklan memandang televisi sebagai media yang paling
efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersilnya. Salah satu
keunggulannya adalah kemampuan menjangkau khalayak sasaran
yang sangat luas. Jutaan orang menonton televisi secara teratur.
Televisi menjangkau khalayak sasaran yang dapat dijangkau media
lainnya, tetepi juga khlayak yang tidak terjangkau oleh media cetak.
Jangkauan masal menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau
setiap kepala.
3. Kesulitan Teknis
Media ini juga tidak luwes dalam pengaturan teknis. Iklan yang
sudah di buat tidak dapat diubah begitu saja jadwalnya, apalagi
menjelang jam-jam penyiaraan.” [17]
memberikan kesan khusus di benak target sasarannya, hal itu juga akan
membuat daya tarik tersendiri bagi iklan tersebut. Dengan adanya teknik
audio dan visual scara bersamaan membuat pekerjaan kreatif ini bias
para pengiklan atau agency iklan cepat puas tetapi mereka harus benar-
benar kreatif dan tahu siapa target yang dihadapinya agar pesan
visualisasi yang tepat akan membuat iklan tesebut berada terus di ingat
dalam benak target dan secara tdak langsung akan membentuk citra
ide pesan yang kreatif dapat dengan mudah ditangkap oleh target
visualisasi yang baik, dan teknik visualisasi yang biasa digunakan dalam
pendek.
Costomer Iklan yang menampilkan tanya-jawab dengan
produk.
Vignettes & Biasanya digunakan untuk mengiklankan produk-
visualisasi demonstrasi dan slace of life karena iklan-iklan yang saya teliti
1. Demonstrasi
produk bekerja, bagaimana cara pemakaian, cara kerja dan juga hasil
layar televisi.
2. Slace of Life
Dari kedua teknik tersebut memiliki inti yang sama yaitu bagai
image yang akan di bentuk oleh pesan tersebut jadi sebelumnya akan
Hal ini kurang lebih sama ketika seseorang memiliki pikiran, gambar, atau
Citra merek dari suatu produk adalah apa yang ada di benak
keunikannya.
citra berada pada sisi penerima, maka identitas pada sisi pengirim.
panggilan dari merek tersebut. Citra adalah hasil. Dengan kata lain citra
unsur yang ada dalam sebuah iklan salah satunya ialah teknik visualisasi,
media televisi, dan pada akhirnya stimuli atau pesan tersebut ditafsirkan
B. Kerangka Teori
adalah “Himpunan atau konstruksi atau konsep, definisa atau proposisi yang
yang digunakan sebagai acuan utama penelitian dan alat mencapai suatu
“Kerangka teori berisi pokok-pokok pikiran yang menjadi titik tolak atau
SMU Negri 1 Pamulang (Analisis Terhadap Iklan Biore Versi Re Born Skin
berasal dari model stimulus – respons atau lebih popular dengan sebutan
(receiver) sebagai akibat dari komunikasi, menurut teori ini dampak atau
yang disampaikan melalui media massa berbeda antara yang satu orang
yang terjadi dikalangan khalayak akan berbeda antara satu orang dengan
S ------------------------ O ------------------------ R
tentang ketiga elemen penting : Stimulus (S) yakni pesan, Organisme (O),
dalam hal ini pihak penerima (receiver) dan Respon (R) yakni akibat atau
tertentu. pesan (S) yang disampaikan kepada pihak penerima (O) adalah
yang diterima oleh seseorang akan diolah terlebih dahulu dalam gudang
Respon
(perubahan Sikap)
pesan iklan biore dan clean and clear yang mengunakan teknik visualisasi
Pamulang dan responya ialah image produk yang ingin diciptakan produk
2. Konsep Demonstrasi
tentang cara penggunaan, hasil yang diperoleh, dsb). Dalam penelitian ini
kerja dan hasil yang diperoleh, dari ketiga dimensi tersebut dapat di
a. Cara Pemakaiaan
b. Cara Kerja
Bagian akhir dari proses demonstrasi yang juga merupakan inti dari
hanya bisa diselesaikan oleh produk). Pada penelitian ini teknik visualisasi
berikut :
a. Keadaan sulit
Dijelaskan tentang permasalahan yang sedang di hadapi penjelasan
b. Pemecahaan
c. Kebahagiaan
Bagian akhir dari teknik slice of life yaitu kebahagiaan yang di dapat
dampaknya atau pengaruh yang terjadi akan berbeda satu sama lainnya,
pesan terjadi karena perbedaan kognitif dan orang lebih memilih pesan
memilih dan memilih tindakan manakah yang tepat dan yang tidak.
Setiap orang memeiliki cara yang berbeda dalam menilai suatu stimuli
atau rangsangan dari suatu objek. Orang dapat memiliki persepsi atas
objek yang sama karena tiga proses persepsi, antara lain :[28]
1. ”Perhatian selektif
2. Distorsi selektif
3. Ingatan Selektif
[29]
Akan
Merek
Merek
kemasan, pemakaian
,
dua dimensi yaitu: Kesadaran akan merek dan juga Citra Merek.
Kesadaran akan merek memiliki dua tingkatan yaitu: kenal akan merek
Citra Merek (brand image) dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang
pemikiraan atau citra tertentu yang dikaitkan pada suatu merek, merek
1. Product Attributes
Sebuah brand bisa memunculkan sejumlah atribut produk
tertentu dalam pikiran konsumen yang mengingatkannya pada
karakteristik brand tersebut.
2. Consumer Benefit
Sebuah brand harus bisa memberikan suatu nilai tersendiri bagi
konsumennya yang akan dilihat oleh konsumen sebagai manfaat yang
diperolehnya ketika dia membeli atau mengkonsumsi produk tersebut.
Consumer benefit terdiri dari:
- Functional benefit
Merupakan serangkaian benefit yang didapatkan karena produk
dapat melaksanakan fungsi utamanya.
- Emotional benefit
Merupakan serangkaian benefit yang didapatkan karena produk
dapat memberikan perasaan yang positif kepada konsumen.
- Self-Expressive benefit
Merupakan serangkaian benefit yang didapatkan ketika sebuah
brand dianggap bisa mewakili ekspresi pribadi seseorang.
Konsumen seringkali menghubungkan ekspresi pribadinya dengan
endorser yang digunakan dalam iklan.
3. Brand Personality
Brand personality dapat didefinisikan sebagai perangkat
karakter personal yang akan diasosiasikan konsumen terhadap suatu
brand tertentu.
4. User Imagery
User imagery dapat didefinisikan sebagai serangkaian
karakteristik manusia yang diasosiasikan dengan ciri-ciri tipikal dari
konsumen yang menggunakan brand ini.
5. Organizational Association
Konsumen seringkali menghubungkan produk yang dibelinya
dengan kredibilitas perusahaan yang memproduksinya. Hal ini
kemudian mempengaruhi persepsinya terhadap sebuah brand yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
6. Brand Customer Relationship
Sebuah brand harus bisa menciptakan hubungan dengan
konsumennya. Hal ini bisa diukur dengan tujuh dimensi, yaitu:
a. Behavioral Interdependence, misalnya konsumen merasa
tergantung pada brand X.
b. Personnal Commitment, misalnya konsumen merasa loyal
terhadap brand X.
c. Love and Passion, misalnya konsumen akan merasa kecewa
apabila tidak menggunakan brand X.
d. Nostalgic Connection, misalnya brand X mengingatkan
konsumen akan suatu kenangan di massa lalu.
e. Self-concept Connection, misalnya brand X mengingatkan
konsumen akan dirinya sendiri.
f. Intimacy, misalnya konsumen merasa familiar (sangat dekat)
dengan brand X.
g. Partner Quality, misalnya konsumen merasa brand X dapat
mengerti
kebutuhan.
C. Hipotesis
Iklan Biore Versi Re Born Skin Dan Iklan Clean and Clear Versi Internet.
2. Hipotesis Statistik :
D. Kerangka Konsep
penelitian sangat besar karena dia adalah yang menghubungkan dunia teori
latar belakang gambaran singkat dari penelitian, hal ini agar konsep dapat
variabel.
lain.”[34]
Variabel X-nya dari penelitian ini adalah iklan Biore versi Re Born Skin
Teknik visualisasi yang ada pada suatu pesan iklan dapat sangat
perbedaan tersebut terlihat sekali adanya image yang ingin di bentuk oleh
iklan tersebut pemilihan teknik visualisasi yang benar dan sesuai dengan
karakteristik target akan membuat isi pesan iklan itu lebih mudah dimengerti
kerja, dan hasil yang diperoleh dan silce of life dengan dimensi keadaan sulit,
pemecahaan ,dan kebahagiaan, namun pada penelitian ini dimensi cara kerja
yang penulis teliti yaitu brand image yang di bentuk oleh kedua iklan dapat
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
variabel lebih mendalam dan lebih akurat melalui pengujian hipotesa, dengan
menganalisa gejala-gejala yang terdapat pada pesan iklan Biore dan Clean
and clear yang menggunakan teknik visualisasi demonstrasi dan silce of life
diambil dari populasi yang besar, agar data dari sampel tersebut dapat
hubungan antara dua variabel atau lebih untuk mengetahui apakah sesuatu
kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. “[37] Dalam metode
Pamulang Tanggerang.
B. Lokasi Penelitian
C. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek
peneltian ini adalah siswi SMU Negri 1 Pamulang karena remaja khususnya
Sampel adalah wakil (dari populasi). Jika jumlah sampel sama dengan
jumlah populasi, maka penelitian itu disebut sensus. Tetapi seringkali terjadi,
jumlah sampel yang diambil jauh lebih sedikit daripada jumlah populasinya.
[39] Jadi sampel merupakan sebagian dari populasi yang menjadi sumber
[41]
N
n = ---------
Nd²+1
Keterangan :
N : Populasi
n : Sampel
d : Presisi
Jumlah seluruh siswa dan siswi adalah 900 tetapi karena peneliti
Siswa = 449
n= 451
451(0,1)²+1
n= 451
5,51
n= 81,8531
a. Kuesioner
kartono adalah:
tertulis seperlunya”.[43]
Kesimpulan : Kusioner adalah, Sesuatu penyelidikan mengenai
responden.
b. Studi Kepustakaan
luas.
dapat diperoleh suatu kebenaran atau tidak kebenaran suatu hipotesis atau
demonstrasi dan silce of life yang ditampilkan oleh iklan biore dan Clean and
clear terhadap pembentukan brand image sebagai produk kecantikan remaja
kemudian diuji dengan teknik statistik yang berupa teknik uji hubungan atau
[44]
Jawaban Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Teknik korelasi
Kurang setuju 3
Tidak setuju 2 dalam pengujian hipotesis
Sangat tidak setuju 1
menggunakan teknik
korelasi pearson product moment, teknik korelasi ini digunakan untuk mencari
hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variable bila data dua
variable berbentuk interval atau ratio dan sumber data dari dua variable atau
lebih yaitu sama.[45] Berikut ini adalah rumus sederhana yang dapat
n Σ xy – (Σ x)( Σ y)
r= (n. Σ x² - (Σ x²) (n. Σ y ² -
(Σ y)²)
Keterangan :
r = Koefisien kolerasi
x = Variable bebas
y = Variable terikat
n = Sampel
variable SPSS ( Statistic Package For Social Science ). Hasil yang didapat
clean and clear terhadap brand image remaja SMU Negri 1 Pamulang penulis
y = a + b x[47]
Dengan
Σ y - (Σ x²) - Σ x - Σ y
a =
n Σ x² - (Σ x²)
Σ xy-Σ xΣ y
b =
n Σ x² - (Σ x)²
Keterangan :
y = Variable terikat
x = Variable bebas
a = Nilai intercept
b = Koefisien arah regresi
n = Jumlah sample
Σ = Jumlah keseluruhan
[1]
Alo Liliweri, Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan, PT. Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1992, hal.
20.
[2]
Frank Jefkins, Periklanan, Erlangga, Jakarta, 1995, hal. 8
[3]
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, PT. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2007, hal. 79-80
[4]
Prof. Drs Onong Uchjana Efendy, M.A, Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung, 1989, hal.
67
[5]
Rendra Widyatama, Pengantar Periklanan, Buana Pustaka Indonesia, Jakarta, 2005, hal. 15
[6]
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,
Balai Pustaka, Jakarta, 2007, hal. 896
[7]
Ibid., hal. 193.
[8]
Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT Remaja Rosadakarya, Bandung,
2003, hal .83
[9]
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hal.
14.
[10]
Onong Uchajana Effendy, Dinamika Komunikasi, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung ,1993,
hal. 2
[11]
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Rajawali Pers, Jakarta, 1998, hal.18
[12]
Hafied Cangara, op.cit, hal. 30-36.
[13]
Onong Uchajana Effendy, TV siaran dan praktek, Penerbit Alumni, Bandung , 1984, hal. 39
[14]
Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Sosial di Indonesia, Bina Cipta, Bandung, 1980, hal. 1
[15]
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan konsep dan aplikasinya di Indonesia, Pustaka
Umum Grafiti, 1995, hal. 9
[16]
J.B. Wahyudi, Media Komunikasi Massa televisi, Penerbit Alumni, Bandung, 1986, hal. 3
[17]
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan konsep dan aplikasinya di Indonesia, Pustaka
Umum Grafiti, 1995, hal. 121-122
[18]
Bilson Simamora, Aura Merek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta , 2003, hal. 3
[19]
A.B Susanto, himawan Wijanarko, Mizan, Power Branding “Membangun Brand yang
Legendaris “, Bandung , 2004, hal. 3
[20]
op Cit hal.80
[21]
Jean Noel Kapferer, Strategic Brand Management” New Approaches to Creating and
Evaluating Brand Eguity”, The Free Press, New York , 1992, hal.37-39
[22]
Jalaludin Rakhmat, Op. Cit., hal. 6
[23]
H. Hadari Namawi dan H. M. Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial Yogyakarta :
Gajah Mada University Press, 1995 )
[24]
S. Djuarsa Sendjaja, Ph.D.,dkk, Teori komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta , 2002, hal. 71
[25]
Ibid, hal. 73
[26]
Ibid, hal. 51
[27]
Alo Liliweri, Dasar-Dasar Komunikasi Periklanaan,PT.Aditya Bakri, Bandung , 1992, hal.153
[28]
Rhenald Kasali, Manajemen Public Relation, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama Grafis, 2005,
hal.23
[29]
Terence A Shimp, Periklanaan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu, Erlangga,
Jakarta , 2003 hal.10
[30]
http://www.b0chun.com/blog/2008/12/page/2/
[31]
Frank Jefkins, Periklanan Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, 1997, hal. 83
[32]
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1999,
hal. 12
[33]
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2000, hal. 12
[34]
Jalaludin Rakhmat, Ibid
[35]
Sugiyono, Sistematika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2000, hal. 2-3
[36]
Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, PT. Rajawali Pers, Jakarta , 1992, hal.21
[37]
Masri Singarimbun, Sofian Effendi (Editor), Metode Peneltian Survey, Edisi Revisi, PT.
Pustaka LP3ES, Jakarta, hal. 3
[38]
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2001, hal. 55
[39]
Sugiyono, Ibid
[40]
Sugiyono, Ibid., hal. 59
[41]
Jalaluddin Rakhmat, op.cit. 82
[42]
Kartini, Kartono, Metodologi Riset Sosial, Mandar Maju, Bandung, 1996, hal. 21
[43]
Kartini, Kartono, Ibid., hal. 217
[44]
Sugioono, Metode Penelitiaan Administrasi, Alfabeta, Bandun, 2002 hal.107
[45]
Ardy Karsadi, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, Jakarta, hal. 179.
[46]
Sugiono, Statistik Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung , 2001, hal.148
[47]
Husein Umar, Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, PT Gramedia Pustaka, Jakarta ,
2001, hal. 177
Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!