Anda di halaman 1dari 7

https://glints.com/id/lowongan/value-proposition-adalah/#.

ZBgbEnZBy5c
Value Proposition: Arti, Cara Membuat, dan Elemen-Elemen di Dalamnya

Isi Artikel
1.  Memahami Pengertian Value Proposition
2.  Cara Membuat Value Proposition
3.  Elemen-Elemen Value Proposition
4.  Contoh Value Proposition Canvas
5.  Komponen Dalam Value Proposition Canvas
Value proposition adalah elemen penting yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan jika
ingin produk atau layanannya dipilih oleh pelanggan.
Wordstream menyebut bahwa value proposition adalah elemen terpenting dari proses
pemasaran.
Lewat value proposition akan lebih mudah menunjukkan pada calon pelanggan soal
kelebihan dari produk.
Selain itu, alasan yang membuat produk ini lebih baik dari pesaing juga akan ditonjolkan
lewat hal yang satu ini.
Sederhananya, value proposition adalah penjelasan mengenai mengapa pelanggan harus
memilih menggunakan produk atau layanan yang kita tawarkan.
Semakin penasaran soal value proposition? Simak dahulu penjelasan yang sudah Glints
persiapkan di bawah ini.
Menurut Investopedia, value proposition adalah suatu nilai yang dijanjikan perusahaan untuk
diberikan kepada pelanggan jika mereka membeli produknya.
Hal itu bisa ditunjukkan melalui sebuah pernyataan yang mengajak calon pelanggan
menggunakan produk atau layanannya.
Jadi, perusahaan haruslah membuat value proposition dengan cara yang sangat meyakinkan
agar calon pelanggan tidak ragu lagi untuk menggunakan produknya.
Sementara itu, menurut CFI, value proposition adalah cara yang ampuh untuk mendorong
penjualan dan meningkatkan customer loyalty.
Membuat value proposition tidak boleh disamakan dengan membuat tagline. Memang, jika
dilihat secara sekilas kedua hal ini cukup mirip.
Namun, value proposition dibuat dengan pernyataan yang lebih singkat dan jelas mengenai
manfaat yang bisa didapatkan oleh pelanggan saat menggunakan produk.
Sementara itu, tagline memang harus dibuat menarik agar produk bisa lebih dikenal oleh
pelanggan. 
Akan tetapi, tagline umumnya tidak menyampaikan manfaat dari produk secara jelas.
Hal ini berbeda dengan value proposition yang harus ditunjukkan manfaatnya agar pelanggan
bisa segera tertarik untuk mencoba menggunakan produk.
Oleh karena itu, salah satu tempat paling strategis untuk meletakkan value proposition adalah
di beranda website.
Pasalnya, saat pengunjung mengunjungi website tentu mereka akan langsung melihat bagian
beranda. 
Cara Membuat Value Proposition
Value proposition adalah pesan singkat yang berisi penjelasan mengapa pelanggan harus
menggunakan produk atau layanan kita.
Jadi, dalam membuatnya harus dipikirkan baik-baik pesan apa yang akan ditulis agar
pelanggan bisa segera tertarik untuk mencoba produk.
Sebelum mulai ke tahapan pembuatannya, ada tiga elemen penting yang harus ada di
setiap value proposition seperti berikut ini:
 kelebihan yang ditawarkan kepada pelanggan saat menggunakan produk
 manfaat apa yang akan diperoleh pelanggan setelah menggunakan produk
 alasan mengapa pelanggan harus memilih produk tersebut dan apa yang membedakannya
dari pesaing
Supaya value proposition yang dibuat bisa menarik pelanggan, ketiga elemen tersebut harus
diikutsertakan.
Setelah mengetahui apa elemen terpentingnya, berikut ini cara membuat value
proposition dilansir dari Oberlo.
1. Ketahui dengan jelas visi dan misi perusahaan
Jika ingin membuat value proposition yang efektif, pertama-tama coba identifikasi lagi
seperti apa visi dan misi dari perusahaan.
Coba pahami lagi apa sebenarnya alasan dari berdirinya perusahaan. Kemudian, ketahui pula
seperti apa tujuan bisnisnya pada saat ini dan masa depan.
Setelah mengetahui visi dan misinya, tentunya akan lebih mudah untuk menciptakan value
proposition yang kuat dan sesuai dengan identitas perusahaan.
2. Lakukan riset pada calon pelanggan
Kamu harus paham bahwa value proposition adalah strategi untuk menarik pelanggan dan
membuat mereka bisa percaya dengan produk kita.
Jadi, tentunya produk yang dibuat haruslah sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh
pelanggan.
Supaya bisa memahami apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka, tentu riset sangat perlu
dilakukan.
Perusahaan bisa melakukan beberapa cara riset misalnya dengan melakukan wawancara atau
sekadar melakukan survei lewat internet.
3. Menganalisis kompetitor
Selain melakukan riset calon pelanggan, menganalisis kompetitor juga diperlukan dalam
proses pembuatan value proposition.
Setiap bisnis memang pasti memiliki kompetitor. Namun, bukan berarti kamu harus takut
dengan mereka dan merasa produkmu akan gagal saat bersaing.
Itulah mengapa penting untuk melakukan analisis yang mendalam terhadap produk dan
layanan yang disediakan oleh kompetitor.
Setelah mengetahui apa saja keunggulan yang dimiliki oleh pesaing, kamu bisa menyiapkan
strategi untuk menentukan USP atau unique selling proposition.
Saat brand memiliki USP dan value proposition yang kuat, tentu pelanggan akan lebih
tertarik untuk mencobanya dari pada mencoba milik kompetitor.
Baca Juga: Perhatikan Perbedaan Marketing dan Branding Demi Kemajuan Bisnismu
4. Tunjukkan kemudahan yang akan didapatkan pelanggan
Value proposition yang menarik tentunya adalah yang mampu membuat pelanggan merasa
tergugah hatinya untuk segera mencoba produk yang ditawarkan.
Itulah mengapa sangat penting untuk mencantumkan apa saja kemudahan dan manfaat yang
akan diperoleh pelanggan saat menggunakannya.
Misalnya, kamu memiliki website yang menjual produk pakaian untuk orang dewasa.
Jangan lupa pada website buatlah sebuah value proposition yang menunjukkan manfaat yang
akan didapatkan oleh pelanggan saat menggunakan produkmu.
Selain manfaat, kamu juga bisa menawarkan fitur tertentu yang tidak dimiliki oleh pesaing.
Misalnya saja kemudahan penukaran barang jika ukuran pakaian tidak sesuai.
Elemen-Elemen Value Proposition
Di pasar kompetitif dunia modern, value proposition adalah sebuah faktor yang dapat
membedakan perusahaan dengan kompetitornya.
Namun, supaya bisa memberikan dampak yang positif, value proposition harus mengandung
elemen-elemen tertentu.
Elemen-elemen ini dibuat untuk mengkomunikasikan gagasan bahwa konsumen dapat
menerima nilai atau manfaat setinggi mungkin dari pembelian produk perusahaan.
Nah, berikut ini adalah sejumlah elemen yang perlu diterapkan perusahaan di dalam value
proposition. 
1. Newness
Elemen pertama yang perlu ditempatkan di dalam value proposition adalah newness.
Elemen satu ini berkaitan dengan pembaharuan yang perlu ditawarkan oleh perusahaan
kepada pelanggan atau konsumennya.
Ia juga mengacu ada inovasi yang dapat membuat produk perusahaan lebih unggul daripada
produk milik kompetitornya.
Elemen ini pun biasanya berhubungan dengan teknologi terkini, seperti smartphone pertama
yang mengusung fitur full touchscreen.
2. Performance
Elemen berikutnya yang terkandung di dalam value proposition adalah performance.
Elemen satu ini berkaitan erat dengan kinerja produk perusahan. Produk-produk ini juga
biasanya berhubungan dengan teknologi, seperti website, software, dan komputer.
3. Customization
Customization adalah elemen selanjutnya yang perlu ditempatkan di dalam value
proposition.
Elemen ini berkaitan dengan fleksibilitas, dalam arti produk perlu menyesuaikan kembali
fitur-fiturnya agar lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Perusahaan bisa melaksanakan customization dengan cara melakukan riset terhadap
keinginan dan aspirasi user mereka.
4. Menyelesaikan masalah
Menyelesaikan masalah adalah salah satu elemen terpenting yang perlu dimiliki oleh value
proposition perusahaan.
Elemen ini sendiri mengacu pada produk yang bisa menyelesaikan isu serta masalah yang
dimiliki oleh pelanggan.
Jika produk yang ditawarkan tak bisa memberikan solusi bagi pelanggan, produk tersebut
sejatinya bisa dianggap kurang fungsional.
5. Design
Desain adalah elemen dalam value proposition yang sangat penting dan tidak sulit untuk
diukur.
Desain sendiri berhubungan dengan visualisasi atau pandangan pelanggan setelah mereka
melihat bentuk dan rancangan produk.
Meskipun sulit untuk diukur, perusahaan perlu merancang desain yang trendy, modern, dan
fungsional agar pelanggan bisa menggunakannya dengan maksimal.
6. Brand
Melansir CXL, brand adalah salah satu elemen yang sifatnya sangat penting untuk dimiliki
oleh value proposition.
Elemen ini sejatinya bisa dirasakan oleh pelanggan saat mereka menggunakan produk yang
mampu meningkatkan status sosialnya.
Contoh sederhananya adalah brand Apple, tas dari Gucci, atau mobil Lamborghini yang
secara langsung bisa membuat pelanggannya tampak eksklusif.
7. Harga
Elemen selanjutnya yang harus bisa ditempatkan dalam value proposition adalah harga
produk yang ditawarkan.
Semakin murah harga produk, biasanya ia semakin bisa menarik pasar dan calon pelanggan
dengan mudah.
Namun, tidak selamanya harga yang murah mampu menarik banyak pelanggan. Sebab,
produk dengan harga mahal pun sejatinya memiliki kualitas yang tinggi.
Maka dari itu, untuk bisa mendapatkan pelanggan, perusahaan harus bisa menyeimbangkan
harga dengan kualitas produk yang mumpuni.
8. Aksesabilitas
Aksesibilitas adalah elemen terakhir yang perlu dicantumkan dalam value proposition.
Elemen ini menggambarkan bahwa produk mampu menawarkan kemudahan akses untuk
banyak orang.
Nah, produk atau jasa yang mampu menjangkau banyak orang, tidak terbatas pada wilayah,
jenis kelamin atau umur, akan lebih diminati oleh pelanggan.
Selain elemen-elemen ini, value preposition dapat lebih diilustrasikan dengan tool
marketing value preposition canvas.
Contoh Value Proposition Canvas
Value proposition canvas adalah alat yang bisa menggambarkan value proposition sebuah
bisnis dengan lebih jelas.
Secara umum, alat ini terdiri dari dua bagian besar. Pertama, bagian customer profile yang
bertujuan untuk mendeskripsikan keinginan pelanggan.
Kedua, value map atau value proposition yaitu bagian untuk mendeskripsikan produk atau
jasa yang ditawarkan ke customer dan fasilitas yang dapat menguntungkan pelanggan.
Berikut adalah tampilan dari value proposition canvas:
Komponen Dalam Value Proposition Canvas
Dapat dilihat bahwa value proposition canvas memiliki komponen-komponen yang berbeda.
Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing komponen.
1. Customer jobs 
Customer jobs berisi tindakan-tindakan yang dilakukan pelanggan, masalah yang ingin
diselesaikan pelanggan, dan kebutuhan yang ingin dipenuhi pelanggan.
Secara umum, customer jobs terdiri dari keinginan sehari-hari pelanggan dalam aspek sosial,
emosional, dan fungsional.
2. Pains
Pains merupakan pengalaman atau hal negatif yang dialami pelanggan ketika
melakukan customer jobs. 
Hal ini membuat emosi yang negatif dan situasi yang tidak diinginkan pelanggan sehingga
mereka ingin mencari solusi.
3. Gains
Gains dapat dikatakan sebagai kebalikan dari pains. Karena itu, gains dapat diartikan sebagai
keuntungan dan manfaat yang diharapkan customer dalam berbagai aspek. 
Keuntungan tersebut dapat pada berasal dari berbagai aspek seperti fungsional, emosional,
serta biaya.
4.  Products & services
Komponen product & services berisi produk atau jasa yang diharapkan dapat membantu
menyelesaikan masalah pelanggan pada customer jobs.
5. Pain relievers
Produk atau jasa dari sebuah bisnis harus bisa menyelesaikan masalah yang sering dialami
pelanggan. 
Karena itu, bagian pain relievers berisi bagaimana produk atau jasa bisa menyelesaikan atau
mengurangi pengalaman negatif pelanggan pada pains.
6. Gain Creators
Sama seperti pain relievers, gain creators merupakan jawaban dari hal-hal yang ditulis pada
komponen gains sebelumnya.
Maka, gain creators dapat diartikan sebagai cara bagaimana produk atau layanan bisa
membuat pelanggan diuntungkan.

https://henimurhana.com/value-proposition-canvas/
Value proposition canvas terdiri dari 2 sisi, yaitu customer profile dan value map. Seperti ini
penampakannya:
value proposition canvas
Dalam customer profile ada 3 elemen yaitu customer jobs, pains dan gains.
Customer job. Pertama mari kita lihat customer kita lebih dekat lagi dengan membuat profil
customer. Mulailah dengan mendeskripsikan apa yang sedang dikerjakan oleh target
customer. Hal itu bisa berupa tugas yang sedang mereka kerjakan, masalah yang sedang
mereka pecahkan atau kebutuhan yang sedang berusaha dicapai oleh mereka. Cobalah
menanyakan pada diri sendiri: ….. 1) functional job: tugas spesifik, menyelesaikan masalah
spesifik….. 2) social job: berusaha terlihat keren, status, mendapai kekuasaan….. 3)
emotional jobs: estetika/keindahan, rasa aman,….. 4) kebutuhan dasar: komunikasi,
sosialisasi……
Customer pain. Mendeskripsikan emosi negatif, hal-hal yang tidak diinginkan, situasi yang
tidak diinginkan dan resiko yang pernah dialami oleh customer sebelumnya sebelum, ketika
dan setelah mengerjakan sesuatu. Cobalah menanyakan pada diri sendiri:…1) What does
your customer find too costly: waktu lama, mahal…… 2) What makes your customer feel
bad: frustrasi, menjengkelkan, mengganggu, memusingkan….. 3) How are current solutions
underperforming for your customer: feature yang kurang, performa, tidak berfungsi……. 4)
What are the main difficulties and challenges your customer encounters: memahami
bagaimana benda bekerja, hal yang sulit dilakukan, resisten…… 5) What negative social
consequences does your customer encounter or fear: kehilangan muka, kekuasaan,
kepercayaan, status…… 6) What risks does your customer fear: keuangan, sosial…. 7)
What’s keeping your customer awake at night: ketakutan, isu besar….. 8) What common
mistakes does your customer make: kesalahan sehar-hari….. 9) What barriers are keeping
your customer from adopting solutions: biaya investasi, menolak perubahan, pro status
quo……
Customer gains. Mendeskripsikan keuntungan yang diharapkan oleh customer. Termasuk
keuntungan secara fungsional, emosional, emosi positif, dan hemat biaya. Cobalah
menanyakan pada diri sendiri:…. 1) apa yang membuat pekerjaan customer menjadi lebih
mudah: service lebih, harga murah….. 2) apa yang dicari customer: desain yang bagus,
garansi….. 3) apa konsekuensi positif yang diinginkan customer: kelihatan keren, menaikkan
gengsi, status….. 4) apa yang diimpikan customer: pencapaian….. 4) harapan/ekspektasi
customer: kualitas, lebih dari….
Dalam value map juga terdiri dari 3 elemen yaitu pain relievers, gain creators dan products &
services.
Pain relievers di sisi value map berhubungan erat dengan pain di customer value. Pain
reliever menghapus dan mengurangi pain, atau hal-hal negatif yang dialami oleh customer
Gain creators juga berhubungan erat dengan gain customer profile. Gain creator
meningkatkan gain yang sudah didapatkan oleh customer.
Product & services merupakan gabungan dari pain reliever dan gain creator. Itulah yang akan
disajikan pada customer. Apa produk dan service yang akan membantu customer secara
fungsional, emosional, sosial atau membantu memenuhi kebutuhan dasar. Produk dan service
ini harus tangible.

Anda mungkin juga menyukai