Anda di halaman 1dari 15

TUGAS DASAR DASAR MARKETING COMMUNICATION

ANALISIS PELANGGARAN ETIKA PARIWARA INDONESIA DAN EVANGELIST


MARKETING

HALAMAN JUDUL
Diajukan Untuk Memenuhi Pengumpulan Tugas
Mata Kuliah Dasar Dasar Marketing Communication
Ilmu Komunikasi

Dosen Pengampu

Retno Hendariningrum, SIP., M.SI

Nama Kelompok 4:

1. Damara Anidya 153200083


2. Mutiara Fuziah 153200085
3. Puri Puspita Loka 153200098
4. Ratna Puji Astuti 153200100
5. Sirle Margareta V 153200107

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

2021
PELANGGARAN ETIKA PARIWARA INDONESIA

1. Etika Pariwara Indonesia


Etika Pariwara Indonesia (EPI) adalah pedoman dalam periklanan di
Indonesia, yang mempunyai konten berupa konten-konten normatif mengenai tata
krama dan tata cara, menyangkut profesi dan usaha periklanan yang telah disepakati
untuk dihormati, ditaati, dan ditegakkan oleh semua asosiasi dan lembaga
pengembannya (EPI, 2007). 
Semua hal yang menyangkut tata cara dan tata krama beriklan di Indonesia
sudah diatur dalam pedoman Etika Pariwara Indonesia (EPI) yang dikaji dan diawasi
oleh Dewan Periklanan Indonesia (DPI). DPI dalam menjalankan tugasnya sangat
berpegang teguh dan mengacu pada Etika Pariwara Indonesia (EPI) yang telah dibuat.
Hal tersebut membuat perusahaan atau pembuat iklan harus membuat produk-produk
yang ingin mengiklankan produknya harus menyajikan iklan kreatif dan memiliki
pesan yang baik, komprehensif, dan edukatif bagi masyarakat yang menyaksikan.
2. Pelanggaran Iklan Cat Avian

(Sumber: inassamutullah.com, 2014)


Saat ini industri periklanan di Indonesia sedang mengalami masa yang besar,
seiring dengan bertambahnya jumlah produk yang mulai sadar bahwa iklan menjadi
salah satu media paling efektif dalam meningkatkan penjualan untuk mendapatkan
profit. Terlebih lagi saat ini strategi marketing juga sudah sangat berkembang, dengan
tidak hanya mengandalkan satu media untuk memasarkan sebuah produk atau jasa.
Iklan pada dasarnya bertujuan untuk memberikan stimulus kepada orang yang
melihatnya untuk melakukan tindakan atau action yang berupa pembelian terhadap

1
sebuah produk dari brand tertentu, maka dari itu iklan yang ditayangkan harus pula
melihat dari sisi moral, etika, serta nilai-nilai yang berlaku di masyarakat dimana
iklan tersebut ditayangkan.
klan pada dasarnya bertujuan untuk memberikan stimulus kepada orang yang
melihatnya untuk melakukan tindakan atau action yang berupa pembelian terhadap
sebuah produk dari brand tertentu, maka dari itu iklan yang ditayangkan harus pula
melihat dari sisi moral, etika, serta nilai-nilai yang berlaku di masyarakat dimana
iklan tersebut ditayangkan.
 Saat ini banyak brand atau merek yang mengiklankan produknya di Indonesia
menggunakan eksekusi iklan sedikit “nakal” dengan mengumbar adegan erotisme dan
seksualitas, meskipun sebenarnya tidak ada kaitan antara produk yang di iklankan
tersebut dengan unsur-unsur erotisme dan seksualitas atau produk yang hanya
ditujukan untuk orang dewasa saja, hal inilah yang berbahaya karena berarti iklan
tersebut dapat tayang di media televisi khususnya di bawah pukul 22.00 yang menjadi
batas minimal iklan tentang produk-produk yang hanya dikhususkan untuk orang
dewasa baru boleh ditayangkan di semua saluran televisi nasional di Indonesia.
Iklan Avian versi “Awas Cat Basah” mendapat Sorotan tajam dari KPI. Iklan
ini melakukan pelanggaran kode Etik, dengan bentuk pelanggaran yaitu penayangan
secara close up tubuh bagian paha talent perempuan yang mengangkat roknya sesaat
setelah diberi tahu tulisan “Awas Cat Basah “ oleh  pria yang talent mengecat kursi.
Iklan Avian dinilai melecehkan, mengeksploitasi, dan mengobjekkan talent
perempuan. Disamping itu, adegan dalam iklan ini tidak Dicantumkan kata kata
“Bimbingan Orang Tua”, adegan ini merupakan adegan yang tidak pantas untuk
ditonton oleh anak di bawah umur. Menurut KPI iklan ini dinilai melanggar Pedoman
Perilaku Penyiaran KPI tahun 2012 pasal 9, pasal 16, dan pasal 43, serta standar
program siaran pasal 9 ayat 2, pasal 18 H.
Dalam iklan cat Avian versi Awas Cat Basah, tampak jelas bahwa iklan
tersebut mengandung unsur fetisisme. Fetisisme sendiri merupakan kondisi dimana
sebuah objek memiliki makna yang kurang sesuai dengan objek yang sebenarnya.
Istilah fetis sendiri berasal dari bahasa Portugis feitico, yang berarti pesona, daya
pikat atau sihir. Marx menggunakan istilah ini untuk menjelaskan segala sesuatu yang
dipuja tanpa alasan akal sehat. (Rukiah, 2017). Adapun unsur fetisisme tubuh
perempuan dalam model iklan tampak terlihat pada bagian paha. Eksploitasi pada
bagian paha diperlihatkan secara jelas dalam video iklan tersebut. Dalam istilah

2
representasi, tubuh dianggap sebagai image dan identitas, sehingga orang hanya fokus
pada tubuh bukan pada kualitas personal (Burton dalam Meutia, 2016).
Iklan Cat Avian versi Awas Cat Basah yang berdurasi 30 detik
memperlihatkan seorang laki-laki sedang mengecat kursi taman dengan menggunakan
Cat Avian. Ketika ia selesai mengecat, ia hendak menempelkan tulisan “awas cat
basah” sebagai peringatan. Namun tiba-tiba kertas tersebut terbawa angin, kemudian
laki-laki tersebut mengejarnya. Di saat yang bersamaan, seorang perempuan duduk di
atas kursi yang dicat tersebut, kemudian laki-laki pengecat kursi dengan wajah panik
menunjukkan kertas peringatan yang terbawa angin. Seketika, perempuan tersebut
berdiri dan menyibakkan roknya sembari berkata “oh cat-nya sudah kering.” Berikut
adalah detail analisis iklan Cat Avian versi Awas Cat Basah. 
Makna denotasi: Petanda yang terdapat pada gambar tersebut memperlihatkan
perempuan sedang menyibakkan roknya. Saat adegan tersebut, kamera close up
mengarah pada paha perempuan, dimana model tersebut menggunakan dress yang
pendek dan berwarna putih. Begitu pula saat model tersebut mengatakan “oh catnya
sudah kering”, model tersebut mengatakannya dengan nada lemah lembut dan manja 
Makna konotasi: Tubuh perempuan sebagai daya tarik laki-laki. Iklan tersebut dengan
terangterangan mengekspose bagian bawah tubuh perempuan yaitu paha. Tidak
menutup kemungkinan hal tersebut dapat memicu imajinasi seksual laki-laki. Selain
itu, narasi yang dikatakan model tersebut mengarah kepada erotisme sehingga
menarik perhatian laki-laki.
Penggunaan model iklan perempuan cantik membuat normalisasi pada
masyarakat tentang definisi perempuan yang ideal dan sempurna. Gambaran
perempuan sempurna tersebut ditelan mentah oleh masyarakat sehingga menimbulkan
persepsi pendek tentang perempuan yang dianggap menarik. Namun demikian, di
media perempuan tidak hanya dilihat kecantikannya namun juga ditempatkan sebagai
objek pemuas laki-laki. Di titik ini posisi perempuan seringkali dinilai rendah karena
hanya dianggap sebagai makhluk bermodal daya tarik seksual. Hal ini dipertegas
dengan maraknya perempuan yang menjadi model dalam iklan yang memiliki target
laki-laki seperti kopi, pompa air, cat, obat-obatan dan sebagainya. Dalam hal ini,
perempuan ditampilkan dengan gambaran yang cantik, putih, tinggi, rambut panjang
dipadukan dengan hal-hal erotis yang telah dianggap sebagai hal wajar. Dalam iklan
Cat Avian versi Awas Cat Basah yang berdurasi 30 kamera digambarkan sebagai

3
mata laki-laki. Dalam hal ini, posisi laki-laki adalah objek aktif sementara perempuan
adalah objek yang pasif.
3. Pelanggaran Iklan Pompa Air Shimizu

(Sumber:
Marketing.co.id)
Iklan adalah salah satu mekanisme untuk mengenalkan produk atau jasa
kepada konsumen. Para pengiklan selalu bersaing untuk mendapatkan perhatian dari
audiens, dengan strategi iklan yang beragam. Iklan alat rumah tangga juga tidak
terlepas dari persaingan tersebut. Para produsen alat rumah tangga selalu berusaha
menarik perhatian dari audiens untuk mendapatkan perhatian. Iklan pompa air
Shimizu adalah salah satunya. Pada dekade 2000-an, iklan Shimizu tidak lagi
menampilkan keunggulan atau review produk melainkan menampilkan atau
mengeksploitasi tubuh perempuan. 
Pada bulan 12 Juni tahun 2012 iklan Pompa Air Simizu tayang di televisi dan
Youtube. Namun baru beberapa hari tayang, iklan berdurasi 31 detik ini ditegur oleh
Komisi Penyiaran Indonesia pada tanggal 16 Juni 2012 dan akhirnya tidak
ditayangkan lagi di semua stasiun televisi. Menampilkan adegan seorang wanita
dengan pakaian minim dan bergoyang erotis. KPI Pusat menilai bahwa muatan
tersebut tidak santun karena tidak memperhatikan norma kesopanan dan kesusilaan
yang berlaku dalam masyarakat, perlindungan terhadap anak dan remaja, serta
ketentuan siaran iklan. (Nor dan Nadya, 2017). KPI mengingatkan, berdasarkan Pasal
43 Pedoman Perilaku Penyiaran dan Pasal 58 Standar Program Siaran KPI Tahun
2012 maka ketentuan siaran iklan harus tunduk pada Etika Pariwara Indonesia (EPI).
Pada ketentuan EPI pasal 1.7 disebutkan bahwa iklan harus menghormati dan
melestarikan nilai-nilai budaya Indonesia. Budaya Indonesia yang menjunjung norma

4
kesopanan tidak selaras dengan visualisasi wanita yang menari dengan pakaian
minim. Hal demikian dapat memberikan pengaruh buruk terhadap khalayak terutama
anak dan remaja.
Dengan menempatkan karakter perempuan seksi ini di antara produk yang
ditawarkan sebenarnya tidak ada korelasi langsung mengingat produk ini adalah
sebuah Pompa Air yang biasa dipakai untuk memompa air dari sumur atau yang
lainnya. Iklan berdurasi 30 detik ini. Dimulai dengan adegan seorang pria atau suami
berwajah muram dan lesu dengan seorang wanita berpakaian seksi yang berkata
“kalau gak mancur lalu kapan enaknya.” Kemudian adegan berlanjut di area
pertokoan dimana menampilkan wanita yang sama dengan pakaian yang sangat seksi
berdialog dengan pemilik toko. Pemilik toko pertama berkata “gak mancur ni?” lalu si
wanita menjawab “iya koh.” Setelah mendengar jawaban dari wanita tadi, lalu
pedagang toko kedua menawarkan pompa air merek Shimizu sebagai solusi. 
Pemilik toko kedua mempromosikan bahwa pompa air Shimizu memiliki
sedotan yang kuat dan semburan yang kencang disertai dengan gerakan tangan untuk
mendeskripsikan kalimatnya sehingga lebih meyakinkan. Singkat cerita setelah
pompa air Shimizu dipasang di rumah wanita tersebut, ia tampak kegirangan lalu
menari-nari dengan pakaian yang sangat minim sambil mendendangkan sebuah jingle
“shim… shimizu sedotannya kuat., semburannya kencang.” Kemudian seorang pria
dengan wajah sumringah menyemprotkan air dengan semprotan yang sangat kencang
dari lantai dua ke arah wanita tersebut sambil ia terus menari dengan pakaian seksi
yang basah karena semprotan air (Yusnaidi, 2018). Iklan pompa air Shimizu ini
memiliki jalan cerita dengan konsep analogi antara kemampuan dan kehebatan pompa
air dengan kemampuan dan kehebatan pria dalam urusan seks. 
Pada kenyataannya tidak ada korelasi langsung antara pompa air dengan
aktivitas seks pasangan. Namun dalam hal ini pembuat iklan seperti mencoba untuk
membangun rasa penasaran para pemirsa televisi untuk mengetahui kelanjutannya.
Seks dijadikan penarik utama untuk mengenal lebih jauh produk yang akan
dipromosikan kepada konsumen. Mempresentasikan kesan sensualitas dari perempuan
untuk menghasilkan keuntungan. Karena perempuan mempunyai peran sangat besar
dalam industri media yang dipercaya mampu menguatkan pesan iklan. 
Iklan pompa air Shimizu ini secara jelas telah melanggar etika karena
eksploitasi sensualitas wanita secara berlebihan dan cenderung mengandung unsur
pornografi dan juga porno aksi. Hal ini dibuktikan dengan keluarnya surat teguram

5
resmi dari KPI dan permintaan untuk menarik iklan tersebut dari peredaran. Efek
negatif iklan ini bisa merusak mental para penonton terutama generasi muda yang
terpapar tontonan penuh adegan sensual dari aspek gerakan maupuun konotasi herbal
serta mimik para pemeran iklan. Terlebih lagi iklan ini ditayangkan dibawah jam 10
malam yang bisa saja ditonton oleh anak-anak dibawah umur. Iklan digunakan
sebagai alat untuk mengeksploitasi serta memberikan citra terhadap perempuan
berdasarkan susunan patriarki. Kamera sebagai perwakilan sudut pandang laki-laki
sebagai tukang intip sehingga menciptakan male gaze. Salah satu iklan yang
menciptakan adalah iklan pompa air simizu yang menampilkan perempuan
berpakaian seksi untuk menarik perhatian khalayak.
Kesimpulan: Sensualitas tubuh wanita dianggap sebagai magnet paling kuat
untuk menarik perhatian pasar pompa air yang secara umum didominasi oleh kaum
pria. Pesan iklan diasumsikan dapat melekat kuat di ingatan konsumen dengan
memanfaatkan naluri dasar pria yang tertarik akan seksualitas wanita, sehingga
menguatkan pesan utama yang akan disampaikan oleh iklan tersebut. Iklan Pompa Air
Shimizu berdurasi 31 detik ditegur oleh Komisi Penyiaran Indonesia pada tanggal 16
Juni 2012 dan akhirnya tidak ditayangkan lagi di semua stasiun televisi. Menampilkan
adegan seorang wanita dengan pakaian minim dan bergoyang erotis. KPI Pusat
menilai bahwa muatan tersebut tidak santun karena tidak memperhatikan norma
kesopanan dan kesusilaan yang berlaku dalam masyarakat, perlindungan terhadap
anak dan remaja, serta ketentuan siaran iklan. (Nor dan Nadya, 2017). KPI
mengingatkan, berdasarkan Pasal 43 Pedoman Perilaku Penyiaran dan Pasal 58
Standar Program Siaran KPI Tahun 2012 maka ketentuan siaran iklan harus tunduk
pada Etika Pariwara Indonesia (EPI). Pada ketentuan EPI pasal 1.7 disebutkan bahwa
iklan harus menghormati dan melestarikan nilai-nilai budaya Indonesia. Budaya
Indonesia yang menjunjung norma kesopanan tidak selaras dengan visualisasi wanita
yang menari dengan pakaian minim. Fakta ini merupakan bukti nyata betapa aspek
etika dan moral telah diabaikan dalam iklan tersebut. Tidak hanya etika dalam makna
umum namun aturan formal yang telah diatur dalam Etika Periklanan Indonesia juga
telah dilanggar. Hal ini tentu saja telah mengesampingkan etika dalam
mempromosikan produk. 
4. Pelanggaran Iklan Jagoan Neon
Televisi merupakan salah satu media massa elektronik yang saat ini masih
digunakan secara massif oleh masyarakat di Indonesia. Salah satu faktor dan alasan

6
televisi masih digunakan hingga sekarang adalah karena televisi merupakan media
audio visual yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan media lain seperti
radio atau koran karena televisi menampilkan visual dan juga audio yang
menjadikannya lebih menarik. Hal tersebut dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan
untuk menyebarkan informasi produk maupun jasa hasil usahanya melalui iklan
karena dipandang sangat efektif. Untuk mengiklankan produknya, perusahaan harus
memperhatikan faktor ketepatan, kesesuaian, dan kelaziman iklannya untuk
mendapatkan pilihan kata yang tepat pada iklan yang akan ditayangkan di televisi.
Ketepatan pilihan kata pada iklan di media televisi maksudnya sebuah kata yang
disajikan diharapkan menimbulkan gagasan bagi imajinasi penonton (pemirsa), hal
tersebut harus sejalan dengan apa yang dipikirkan dan apa yang dirasakan oleh
pembuat iklan. Ketepatan dalam iklan maksudnya kata-kata yang dipilih harus tepat
berdasarkan dengan gagasan yang akan disampaikan pada target iklan atau pemirsa
pada televisi. Kata-kata yang dipilih dan disajikan hendaknya tersaring sedemikian
rupa sehingga dapat menimbulkan interprestasi yang berbeda. Dengan demikian,
komunikasi timbal balik yang terjadi antara pembuat iklan atau perusahaan yang
beriklan dengan target iklan atau pemirsa akan menghasilkan komunikasi yang
rasional dan positif. 
Berdasarkan pola pikir tersebut, pesan iklan pada televisi mempunyai peran
penting dalam periklanan, sehingga pola kata atau kalimat yang akan disajikan dalam
sebuah iklan diharapkan minim terjadi kesalahan pemaknaan atau kurang tepat.
Tujuan dasar iklan adalah untuk menyebarkan suatu informasi mengenai produk dari
perusahaan kepada target pasar atau konsumen. Tetapi, sebenarnya untuk membuat
iklan bukanlah suatu permasalahan yang mudah. Buktinya, masih terdapat banyak
iklan yang melanggar etika parawira di Indonesia. Etika Pariwara Indonesia (EPI)
adalah pedoman dalam periklanan di Indonesia, yang mempunyai konten berupa
konten-konten normatif mengenai tata krama dan tata cara, menyangkut profesi dan
usaha periklanan yang telah disepakati untuk dihormati, ditaati, dan ditegakkan oleh
semua asosiasi dan lembaga pengembannya (EPI, 2007). 
Semua hal yang menyangkut tata cara dan tata krama beriklan di Indonesia
sudah diatur dalam pedoman Etika Pariwara Indonesia (EPI) yang dikaji dan diawasi
oleh Dewan Periklanan Indonesia (DPI). DPI dalam menjalankan tugasnya sangat
berpegang teguh dan mengacu pada Etika Pariwara Indonesia (EPI) yang telah dibuat.
Hal tersebut membuat perusahaan atau pembuat iklan harus membuat produk-produk

7
yang ingin mengiklankan produknya harus menyajikan iklan kreatif dan memiliki
pesan yang baik, komprehensif, dan edukatif bagi masyarakat yang menyaksikan.
Tetapi, hal tersebut tidak dilaksanakan oleh pembuat iklan permen “Jagoan Neon”
yang sudah ditayangkan pada sejumlah televisi di Indonesia. 

(Sumber: youtube.com, 2019)


Dalam surat No. 332/K/KPI/05/12 pada 31 Mei 2012 yang ditandatangani
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), KPI Pusat menilai iklan permen “Jagoan
Neon” dinilai tidak memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
Etika Pariwara Indonesia. Penilaian tersebut didapat dari hasil penilaian serta
pengaduan masyarakat,pemantauan, dan hasil analisis yang dilakukan pada siaran.
Terkait hal tersebut, KPI Pusat juga sudah menerima surat No. 1051/UM-PP/V/2012
pada tanggal 29 Mei 2012 dari Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) yang
isinya menyatakan bahwa adegan di dalam iklan permen “Jagoan Neon” berpotensi
melanggar Etika Pariwara Indonesia (EPI). 
Dalam iklan tersebut, pembuat iklan menampilkan empat orang anak yang
sedang bersepeda bersama dan melewati bukit-bukit. Tiba-tiba, dalam perjalanan
bersepeda mereka, terdapat jurang yang curam dan salah satu dari mereka hampir
tergelincir. Empat orang anak tersebut terlihat mencari solusi dan ide untuk melewati
jurang tersebut. Lalu, kedua anak dari empat orang anak tersebut berkata “Aha!
Jagoan Neon!”. Setelah itu, produk yang diiklankan muncul dan empat orang anak
tersebut terlihat memakan produk permen “Jagoan Neon” dengan menjulurkan lidah
mereka untuk menunjukkan bahwa produk permen “Jagoan Neon” mempunyai varian
rasa dan warna yang berbeda-beda di lidah mereka. Setelah memakan produk permen
“Jagoan Neon” tersebut, empat orang anak tadi menjadi berani dan berhasil untuk
melewati jurang. KPI Pusat menilai penayangan adegan dalam iklan tersebut mudah

8
untuk ditiru dan dapat membahayakan anak-anak karena. KPI Pusat juga
mengingatkan bahwa iklan atau siaran yang melibatkan anak-anak. wajib mengikuti
ketentuan dan etika yang mengatur tentang hal tersebut. 
Makna ‘jagoan’ yang ditampilkan di dalam iklan tersebut memiliki makna
menambah energi padahal, kata ‘jagoan’ sesungguhnya memiliki makna sebagai
orang yang suka berkelahi demi membela kebenaran. Seolah-oleh permen ‘Jagoan
Neon’ memiliki banyak kekuatan jika dikonsumsi oleh orang yang mengonsumsinya.
Hal tersebut menunjukkan hal yang salah. Akhirnya, Iklan yang sudah terlanjur
ditayangkan di seluruh stasiun televisi di Indonesia tersebut dihimbau oleh Ketua KPI
Pusat untuk dilakukan perbaikan dengan cara melakukan editing pada adegan yang
dimaksud melanggar. Selain itu, KPI Pusat juga meminta agar lembaga penyiaran
lebih berhati-hati dalam penayangan iklan yang berkaitan dengan anak-anak. 

9
EVANGELIST MARKETING

1. Konsep Evangelist Marketing


Evangelist marketing merupakan metode inovatif dari word of mouth marketing, di
mana konsumen merasa puas terhadap suatu barang atau jasa tertentu sehingga dapat
meyakinkan orang lain untuk membuat orang lain mengambil keputusan untuk
menggunakan produk yang sama. Dalam evangelist marketing, Dalam
mengkomunikasikan opininya, evangelist customer melakukannya secara sukarela atas
dasar kepercayaan.
Evangelist marketing menjadi tren tersendiri dalam duni pemasaran.  Meskipun
pemasaran ini bergantung pada feedback pelanggan dalam membuat keputusan
pemblian, keuntungan yang didapatkan sebuat perusahaan tidak hanya berdasaarkan hal
tersebut, tetapi juga berdasarkan sejauh mana persusahaan tersebut mengimplementasikan
evangelist marketing sebagai sebuah alat pemasaran. Apablia sebuah perusahaan
menggunakan strategi evangelist marketing, ada beberapa manfaat yang didapatkan
perusahaan tersebut, yaitu
a.    Unbiased Feedback System
b.    Committed Customer
c.    Long Term Marketing Stategy
d.    Increased goodwill
e.    Management of Expense

Evangelist marketing tidak memiliki epiry date karena strategi pemasaran ini
merupakan pemasaran yang prosesnya tidak pernah selesai. Dengan menggunakan strategi
marketing ini, biaya yang dikeluarkan oleg sebuah perusahaan dapat berkurang karena
strategi ini menggunakan biaya yang lebih sedikit dibandingkan dengan stategi lainnya.
Ketika sebuah evangelist marketing berhasil mejangkau konsumen tertentu yang
memiliki keterkaitan emosional dan psikologi terhadap suatu brand, hal ini disebut dengan
brand evangelist. Menurut Chaudri & Holbrook (2001), brand evangelist merupakan suatu
kecintaan konsumen terhadap suatu merek yang sangat dikagumi dan selalu memiliki niat
beli terhadap merek tersebut. secara sederhana, brand evangelist merupakan pelanggan

10
setia yang memiliki hubungan emosinal terhadap suatu brand dan bersedia melakukan apa
pun untuk brand tersebut

2. Iphone Evangelism

(Sumber:
express.co.uk, 2015)

Contoh dari brand yang menggunakan evangelist marketing dan bran evangelist ada
brand apple dengan produknya iphone.  Setiap apple merilis produk iphone terbaru,
antusia masyarakat terhadap produk ini sangat tinggi sampai ela untuk mengantre di depan
apple stoe untuk mendapatkan produk yang sebenarnya tidak murah ini. brand apple
memiliki value dan ikatan emosi tersendiri bagi penggunanya, value dan ikatan emosi
inilah yang menyebaban peluncuran produk apple terutama iphone selalu menarik perhatai
khalayak

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Express.co.uk. (2015). iPhone 6S: How to Skip the Queue When Pre-Orders Go Live
Tomorrow. https://www.express.co.uk/life-style/science-technology/604588/iPhone-6S-
Apple-Store-iOS-App-Skip-Queue-Pre-Order (Diakses pada 28 Juni 2021).

Gopika G, K. G. (2016). EVANGELISM AS A MARKETING STRATEGY IN THE


CHALLENGING AND INNOVATIVE BUSINESS SCENARIO: A THEORETICAL
OVERVIEW. International Journal of Science Technology and Management , Vol. 5
Issue 6.
Vandayuli Riorini, C. C. (2015). Brand Relationship and Its Effect Towards Brand Evangelism
to Banking Service. International Research Journal of Business Studies.

Hanifah, Ilma. & Dyah, Ajeng. (2020). Eksploitasi Sensualitas Tubuh Perempuan dalam Iklan
Cat Avian Versi Awas Cat Basah. JURNAL AUDIENS VOL. 1, NO. 2. 179-180.

Innassamatulah.com. (2014). Di bawah Ini Adalah Contoh Produk yang Mendapat Respon
Negatif Dari Masyarakat. https://inassamatullah.wordpress.com/2014/09/02/di-bawah-
ini-adalah-contoh-produk-yang-mendapat-respon-negatif-dari-masyarakat/ (Diakses 28
Juni 2021).

Jati, Lisa Karunia. Analisis  Isi Pelanggaran Etika Pariwara Indonesia(EPI) dalam Iklan
Display Pengobatan Alternatif di Majalah Misteri Edisi 05 Maret- 20 Desember 2015.

Marketing.co.id. Iklan Shimizu. https://marketing.co.id/sanksi-iklan-hot-masih-normatif/iklan-


shimizu-2/ (Diakses pada 28 Juni 2021).

Padila, A. 2013. Representasi Sensualitas Perempuan Dalam Iklan. Universitas Islam Sunan
Kalijaga Yogyakarta. 

Restitie, Listyaning. (2014). PENGARUH PELANGGARAN ETIKA PERIKLANAN PADA


IKLAN AVIAN VERSI “AWAS CAT BASAH” TERHADAP PERSEPSI
KHALAYAK. Tersedia pada: http://digilib.uin-
suka.ac.id/id/eprint/15042/1/10730050_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf 

Unifam. (2019). Iklan Jagoan Neon/TVC Jagoan Neon. https://www.youtube.com/watch?


v=hYoOzyaNhL0 (Diakses pada 28 Juni 2021).

Yusnaidi. 2018. Analisis Penggunaan Unsur Sensualitas Sebagai Bentuk Pelanggaran Etika
Periklanan Studi Kasus Pada Iklan Televisi Pompa Air Simizu. Jurnal Bisnis dan Kajian
Strategi Manajemen, 2(1).
 

https://glints.com/id/lowongan/brand-evangelist-adalah/#.YNf_DugzbIW

https://glints.com/id/lowongan/apa-itu-evangelism-marketing/#.YNfiaOgzbIV

https://tipsjualonline.com/mengapa-dan-siapa-yang-mengantri-iphone-x/ (Gopika G,
2016)

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/7127/%5B11%5D%20Jurnal
%20Publikasi.pdf?sequence=11&isAllowed=y#:~:text=Etika%20Pariwara
%20Indonesia%20(EPI)%20merupakan,asosiasi%20dan%20lembaga
%20pengembannya%20(EPI%2C (diakses 26 Juni 2021)
http://www.kpi.go.id/index.php/id/umum/30558-kpi-imbau-iklan-anak-anak-jagoan-
neon (diakses 26 Juni 2021)
http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/30552-imbauan-iklan-jagoan-
neon-seluruh-stasiun-tv?detail3=5394&start=261&detail5=970 (diakses 26 Juni
2021)

Anda mungkin juga menyukai