Dengan kata lain, etis tidaknya iklan dapat ditentukan oleh sejauh mana iklan dapat
merugikan konsumen. Iklan yang merugikan konsumen dapat didefinisikan sebagai
pelanggaran otonomi dengan kontrol atau manipulasi, invasi privasi, dan
pelanggaran hak untuk mengetahui. Berbagai permasalah etis ini termasuk
eksploitasi perempuan, persepsi subliminal, iklan untuk anak-anak, iklan menipu,
dan isu-isu lain yang dapat menyebabkan kerusakan moral masyarakat.
DEFINISI ETIKA DALAM PERIKLANAN
1. Deontologi
Kata deontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu deon yang
berarti kewajiban atau tugas dan logo yang berarti ilmu atau
studi. Dalam filsafat moral kontemporer, deontologi adalah salah
satu dari jenis teori normatis mengenai pilihan mana yang secara
moral diperlukan, dilarang, atau diizinkan.
Filsuf yang mengikuti dan akhirnya menjadi tokoh sentral deontologis
adalah Immanual Kant. Filosofi Kant menyatakan bahwa penalaran moral
didasarkan pada standar rasionalitas yang disebut dengan imperatif
kategoris. Imperatif kategoris dimaksudkan untuk membimbing kita ke arah
tindakan yang benar, terlepas dari keadaan.
3. Teori Utilitarianisme
Utilitarianisme adalah salah satu teori etika normatif yang didasarkan atas kemampuan
seseorang untuk memprediksi konsekuensi dari sebuah tindakan. Tokoh-tokoh yang
menganut utilitarianisme diantaranya adalah Jeremy Bentham dan John Stuart Mill.
b. Kontrol oleh para pengiklan. Ini dilakukan dengan menyusun sebuah kode etik, sejumlah
norma dan pedoman yang disetujui oleh profesi periklanan itu sendiri. Di Indonesia kita
memiliki tata karma dan tata cara periklanan Indonesia yang disempurnakan (1996)
yang dikeluarkan oleh AMLI (Asosiasi Perusahaan Media Luar Ruang Indonesia),
ASPINDO (Asosiasi Pemrakarsa dan Penyantun Iklan Indonesia), PPPI (Persatuan
Perusahaan Periklanan Indonesia), SPS (Serikat Penerbit Surat Kabar).
Pengawasan kode etik ini dipercayakan kepada KPI (Komisi Periklanan Indonesia) yang
terdiri atas unsure semua asosiasi pendukung dari tata karma tersebut
c. Kontrol oleh masyarakat. beberapa lembaga juga turut menggalakkan etika periklanan,
yaitu YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) dan lembaga pembinaan dan
perlindungan konsumen. Lembaga-lembaga tersebut sebagai pengontrol atas kualitas dan
kebenaran periklanan
MASALAH MASALAH DALAM ETIKA PERIKLANAN
● https://pakarkomunikasi.com/teori-etikaperiklanan
● https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/resource/v
iew.php?id=88007
● (sepatanpaper.blogspot.com)
● https://media.neliti.com/media/publications/242139-
etika-periklanan-e19733a7.pdf
● https://id.scribd.com/document/431758890/PERMAS
ALAHAN-DALAM-PERIKLANAN
THANKYOU!