Anda di halaman 1dari 7

ADAB MAKAN

Lopaldi Akbar
Rifki Tohirudin
Ahmad Khusaini
ADAB SEBELUM MAKAN

• A. Meniatkan tujuan dalam makan dan minum untuk menguatkan


badan, agar dapat melakukan ibadah, sehingga dengan makan
minumnya tersebut ia akan diberikan ganjaran oleh Allah.
• B. Meletakkan hidangan makanan pada sufrah (alas yang biasa dipakai
untuk meletakkan makanan) yang digelar di atas lantai, tidak diletakkan
di atas meja makan, karena hal tersebut lebih mendekatkan pada sikap
tawadhu’. Hal ini sebagaimana hadits dari Anas Radhiyallahu anhu, dia
berkata: ‫هللا&&& َعلَ ْي ِه& َو َسلَّ َم& َعلَى ِخ& َوا ٍ&ن َو َال ِف&&& ْي ُس & ُكرُّ َج ٍة‬
ُ ‫ص &لَّى‬ ِ ‫ما أ&َ َك َل َرس ُْو ُل‬.
َ &&&‫هللا‬ َ “Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah makan di atas meja makan
dan tidak pula di atas sukurrujah [2].” [HR. Al-Bukhari no. 5415]
ADAB KETIKA SEDANG MAKAN

• Memulai makan dengan mengucapkan, ‘Bismillaah.’ Berdasarkan hadits


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
ِ ‫ بِس ِْم هللاِ أَ َّولَهُ َو‬: ْ‫ فَإِ َذا نَ ِس َي أَ ْن يَ ْذ ُك َر ا ْس َم هللاِ فِ ْي أَ َّولِ ِه فَ ْليَقُل‬،‫إِ َذا أَ َك َل أَ َح ُد ُك ْم فَ ْليَ ْذ ُك ِر ا ْس َم هللاِ تَ َعالَى‬. “Apabila
• ُ‫آخ َره‬
salah seorang di antara kalian hendak makan, maka ucapkanlah: ‘Bismillaah’,
• Apabila ada sesuatu dari makanan kita terjatuh, maka hendaknya dibersihkan
bagian yang kotornya kemudian memakannya. Berdasarkan hadits: ‫إِ َذا َس &قَطَ ْت ِمْن‬
‫ط ماَ َك& َان ِب&&&هَ&ا ِمْنأَ َذى ُث&&& َّم& لِ &يَأْ ُك ْلهَ&ا َو َال َي&& َد ْعهَ&ا لِ &ل َّش ْيطَ ِان‬
ْ ‫ أَ& َح ِد ُك ْم& ا&&لُّ ْق َم ُة َف&&& ْليُ ِم‬. “Apabila ada sesuap
makanan dari salah seorang di antara kalian terjatuh, maka hendaklah dia
membersihkan bagiannya yang kotor, kemudian memakannya dan jangan
meninggalkannya untuk syaitan.
ADAB SETELAH MAKAN

• Hendaknya menjilati tangannya kemudian mengusapnya atau mencuci


tangannya. Dan mencuci tangan itu lebih utama dan lebih baik.
• Membersihkan sisa-sisa makanan yang ada di sela-sela giginya, dan
berkumur untuk membersihkan mulutnya, karena dengan mulutnya
itulah ia berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla dan berbicara dengan
teman-temannya.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
WASALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
SAMPURASUN
TINA KSALAN ABI SARENG
RERENCANGAN ABI

Anda mungkin juga menyukai