Oleh
BAB I
Bahasa Arab ialah salah satu daripada unit keluarga Bahasa Semiti. Dr.
Nabi Nuh a.s. iaitu Sam, Ham dan Yafis yang akhirnya membentuk puak-puak
ialah bahagian Barat Daya Semenanjung Tanah Arab. Bahasa Arab adalah unit
keluarga Bahasa Semiti yang paling banyak mendapat perhatian para pengkaji. Ia
dianggap sebagai bahasa semiti yang tertua.1 Ilmu Bahasa Arab adalah Ilmu agar
dapat memahami dan membuat kalam (ucapan) dalam bahasa Arab. Kalam (atau
disebut juga Jumlah) dalam istilah Nahwu adalah lafadz yang tersusun dari
memahami dengan sebuah Kalam benar harus mengetahui tentang Kalimat (Kata),
dan Posisinya dalam suatu kalam. Karena itu, pembahasan dalam bahasa Arab
1
SYARH MUKHTASHOR JIDDAN
dalam suatu kalam. Pembahasan mengenai Kalam misalnya; mengenai
Bahasa Arab adalah bahasa kesatuan kaum muslimin sedunia, bahasa yang
berupa al-Quran. Bahasa yang telah dipilih oleh Allah swt. ini adalah bahasa yang
kaya dan sempurna di antara bahasa-bahasa yang ada di bumi ini. Suatu bahasa
yang tetap akan terjaga (keaslian) sampai hari qiyamat, tak akan terkontaminasi
oleh lajunya peradaban dunia. Tidak seperti bahasa lain yang mudah tercemar
Belajar bahasa Arab memang sebuah keharusan yang layak dikuasai oleh
umat Islam. Sebab sejak awal mula diturunkan ajaran Islam sampai hari ini,
bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab. Seseorang tak akan mampu
memahami Islam dengan benar tanpa melalui kaidah bahasa Arab. Menafsirkan
dari bahasa Arab. Untuk itu kita mempunyai kewajiban untuk terus berusaha
Oleh karena itu, orang yang mempelajari sumber-sumber asli ajaran agama
Islam mustilah memahami dengan baik bahasa Arab yang meliputi berbagai
aspek. Di antara aspek bahasa Arab yang sangat urgen adalah dan menjadi faktor
utama adalah Ilmu Nahwu Sharaf (Tata Bahasa Arab) yang mempunyaio nilai
2
Ibid.,
3
K. H. Moch. Anwar, Ilmu Nahwu: Terjemahan Matan al-Ajurumiyyah dan 'Imrithy Berikut
Penjelasannya, (Cet. XV; Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2005), h. V
strategis dalam menggali ajaran-ajaran Islam. Orang yang tidak memahai Ilmu
Arab ke dalam Bahasa Indonesia, mutlak harus mendalami dan memahami Ilmu
B. Rumusan Masalah
mendalami dan memahami bahasa arab maka salah satu bagian dari proses
2. Syarat-syaratnya?
4
AH. Akrom Fahmi, Ilmu Nahwu dan Sharaf 3 (Tata Bahasa Arab), (Jilid : Raja II. Cet. II;
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h. V.
BAB II
المفعول الٴجله هو اسم المنصوب الذي يذكر بيانا لسبب وقوع الفعل
Maf’ul Min ’ajlih Ialah Isim mansub yang dinyatakan sebagai penjelas bagi
Yaitu isim manshub yang disebutkan setelah fi’il untuk menjelaskan sebab
maf’ul liajlih, karena menjelaskan sebab Ali hadir, yaitu karena memuliakan (
ً )إكراماMuhammad.6
Dari definisi di atas sudah jelas bahwa maf’ul min ’ajlih merupakan
perbuatan.
5
Syekh Syamsuddin Muhammad Araa'ini, Ilmu Nahwu. Diterjemahkan oleh K. H. Moch
Anwar, Ilmu Nahwu, Terjemahan Mutammimah Ajurumiyyah, (Cet. XI; Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2010), h. 254. Bandingkan dengan K. H. Moch. Anwar, op.cit., h. 155
6
www.islamicunderground.wordpress.com dan
http://almasakbar45.blogspot.com/2011/01/blog-post.html), download 12/10/2011
Contoh :
Contoh I’ROB :
ت ُش ْكرًا
ُ َس َج ْد
dan “Ta” adalah Dhomir Fa’il mabny atas Dhommah ditempat Rof’i.
Dari definisi di atas maka Ibn ‘Aqil dalam al-Tahzib menegaskan setidaknya
Apabila 3 syarat di atas tidak dipenuhi maka harus dijarkan dengan huruf jar
yang menunjukkan arti sebab. Seperti علي,من, ب, لdll. Dengan kata lain ketika
dimasuki huruf jar maka tela keluar dari pengertian Maf’ul Li ajlih dan beralih
1. Nakirah
2. Mudaf
طلب التفوق
َ يجتهد زيد
7
JURMIYAH
Pada dasarnya, yang menasabkan maf’ul li ajlih itu adalah fi’il. Adapun
1. Masdar
liajlih.
2. Isim Fa’il
3. Isim Maf’ul
4. Sigah Mubalagah
5. Isim Fi’il
ص ْه اجالالً للقرآن