Anda di halaman 1dari 5

MAF’UL LIAJLIH

(‫)مفعول الجلله‬

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur


Mata Kuliah Al Arabiyyah At Tathbiqiyah

Dosen Pengampu : Fariha Afdolu Ni’mah, M. Pd.

Disusun Oleh :
1. Balya Abil Abbas 17174070
2. Savira Berliana F. 17174070
3. Dina Rahmawati 1717407075

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2020
PEMBAHASAN

A. Pengertian Maf’ul Liajlih


Menurut Sayyid Ahmad Al-Hasyimy maf’ul liajlih adalah isim yang
disebutkan untuk menjelaskan sebab terjadinya suatu perbuatan, dan
merupakan jawaban terhadap pertanyaan kenapa perbutan tersebut dilakukan
serta disyaratkan bolehnya menasab maf’ul liajlih yang masdar.1
Definisi maf’ul liajlih dalam matan jurumiyyah :
َ ‫َو االسْ ُم ْال ُم ْن‬
ِ ‫ص ْوبُ الَّذِي يُذ َك ُر َب َيا َنا ل َِس َب‬
‫ب َوقُوع الفعل‬
Artinya: “Isim manshub yang dinyatakan sebagai penjelasan bagi penyebab
terjadinya fi’il (perbuatan).”2
Berdasarkan dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa maf’ul
liajlih adalah isim yang digunakan untuk menjelaskan sebab terjadinya suatu
perbuatan dan merupakan jawaban terhadap pertanyaan kenapa perbuatan
tersebut dilakukan.

B. Syarat-syarat Maf’ul Liajlih


Syarat Maf’ul min Ajlih yang dinashobkan ada lima, yaitu3:
1. Berupa Mashdar
Apabila bukan mashdar maka tidak boleh dinashobkan sebagai maf’ul
min ajlih, Contohnya ‫الس م َِن َو ْال َع َس َل‬
َّ ‫ك‬َ ‫( ِخ ْئ ُت‬saya datang kepadamu karena
(menginginkan) minyak samin dan madu). Susunan ini tidak dibenarkan
karena lafazh ‫ العسل‬dan ‫ الس من‬bukanlah mashdar. Maka lafahz tersebut
tidak boleh ditarkib sebagai maf’ul min ajlih.

1
Sayyid Ahmad Al-Hasyimy, Al Qawaid Al Asasiyah Lilughatil Arabiyah, (TP. : Kairo,
2010), hlm. 190.
2
Moch. Anwar, Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-jurumiyyah dan ‘Imrithy Berikut
Penjelasannya, (Bandung: Sinar Baru Algesindo Offset, 2019), hlm.
3
Durmuji Ibrohim, Metode Praktis Belajar Ilmu Nahwu Ala Pesantren, (Yogyakarta: CV.
Pustaka Ilmu Group Yogyakarta, 2018), hlm 216 – 218.
2. Mashdar tersebut adalah mashdar qalbi (mashdar yang timbul dari
hati/batin)
Apabila bukan mashdar qalbi, maka tidak boleh dinashobkan menjadi
maf’ul min ajlih, contohnya ‫ك ق َِرا َء ًة ل ِْلع ِْل ِم‬
َ ‫( خ ْئ ُت‬saya datang kepadamu karena
(untuk) membaca ilmu). Lafazh ‫ قراءة‬tidak di benarkan apabila dijadikan
maf’ul min ajlih,karena membaca bukanlah perbuatan hati.
3. Antara maf’ul min ajlih dengan ‘amilnya harus memiliki zaman yang sama
Apabila zamannnya berbeda , maka tidak boleh dinashobkan sebagai
maf’ul min ajlih, contohnya ‫ت ْال َي ْو َم َس َفرً ا َع ًذا‬
ُ َ ‫( َت َه َّيا‬saya bersiap-siap hari ini
untuk pergi besok). Lafazh ‫ َس َفرً ا‬tidak boleh dinashobkan sebagai maf’ul
ُ ْ‫ َت َه َّي َتا‬yang menjadi ‘amilnya dengan
min ajlih, karena antara bersiap-siap / ‫ت‬
bepergian/ ‫ َس َفرً ا‬tidak terjadi dalam waktu yang sama.
4. Mashdar tersebut mejadi ‘illatnya fi’il yaitu sesuatu yang menyebabkan
terjadinya perbuatan
Apabila tidak ‘illatnya fi’il, maka tidak boleh dinashobkan sebagai
َ ‫( ِج ْئ ُت ك‬saya datang kepadamu dengan
maf’ul min ajlih, contohnya ‫ض رْ بًا‬
sebuah pukulan). Lafazh ‫ض رْ بًا‬
َ pada contoh tersebut tidak menjadi
‘illatnya fi’il. Maka tidak dinashobkan sebagai maf’ul min ajlih, namun
sebagai maf’ul muthlaq.
5. Antara fi’il dan maf’ul min ajlih harus memiliki fa’il yang sama
Apabila antara keduanya berbeda, maka mashdar tersebut tidak boleh
dinashobkan sebagai maf’ul min ajlih, contohnya ‫َّاي‬ َ ‫( ِج ْئ ُت ك َم َح َّب َت‬saya
َ ‫ك ِاي‬
datang kepadamu,karena cintamu kepadaku). Lafazh ‫ محبتك‬tidak boleh di
nashobkan sebagai maf’ul min ajlih, karena antara orang yang datang dan
orang yang mencintai tidak sama.

C. Contoh

‫!استخرج المفعول الجله من الجمل التية‬4

4
Khoerul Amru Harahap, ‘Arabiyyah Attharbiqiyyah Athalaba Al-jami’ah, (Purwokerto:
IAIN Purwokerto, 2018), hlm. 41-42.
(Keluarkanlah kata Maf’ul liajlih dari kalimat berikut!)
.‫يسافر الطلباإلى القاهرة طلبا للعام = طلبا‬
(Murid-murid pergi ke Kairo karena untuk mencari Ilmu. Alasan = mencari
ilmu).
. ‫تصدقت على الفقير أمالفى الثواب = أمال‬
(Saya bersedekah kepada orang miskin karena mengharap pahala. Alasan =
mengharap pahala).
. ‫صفحت عن السفيه حلما = حلما‬
(Para petani bangun lebih pagi karena mencari mencari rezeki. Alasan =
mencari rezeki).

‫!غيرااكلمات التي تحتها خط إلى الفعول ألجله‬


(Ubahlah kalimat yang digaris bawahi ke dalam bentuk Maf’ul Liajlih!)
. ‫يبني الناس المسا جد ليشكروا هللا على نعماه = شكرا‬
(Orang-orang membangun Masjid karena rasa syukur atas nikmat Allah).
. ‫يهتم األب بتربيه ابنه ليحا فظ عليه من أصدقاء السوء= حفظا‬
(Seorang ayah berhati-hati dalam mendidik anaknya karena menjaga anaknya
dari bergaul dengan teman yang buruk).
DAFTAR PUSTAKA

Al-Hasyimy, Sayyid Ahmad. 2010. Al Qawaid Al Asasiyah Lilughatil Arabiyah. TP: Kairo.
Anwar, Moch. 2019. Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-jurumiyyah dan ‘Imrithy Berikut
Penjelasannya. Bandung: Sinar Baru Algesindo Offset.
Harahap, Khoerul Amru. 2018. ‘Arabiyyah Attharbiqiyyah Athalaba Al-jami’ah. Purwokerto:
IAIN Purwokerto.
Ibrohim, Durmuji. 2018. Metode Praktis Belajar Ilmu Nahwu Ala Pesantren. Yogyakarta: CV.
Pustaka Ilmu Group Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai