Kelompok 6 (Maf'ul Liajlih)
Kelompok 6 (Maf'ul Liajlih)
()مفعول الجلله
Disusun Oleh :
1. Balya Abil Abbas 17174070
2. Savira Berliana F. 17174070
3. Dina Rahmawati 1717407075
1
Sayyid Ahmad Al-Hasyimy, Al Qawaid Al Asasiyah Lilughatil Arabiyah, (TP. : Kairo,
2010), hlm. 190.
2
Moch. Anwar, Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-jurumiyyah dan ‘Imrithy Berikut
Penjelasannya, (Bandung: Sinar Baru Algesindo Offset, 2019), hlm.
3
Durmuji Ibrohim, Metode Praktis Belajar Ilmu Nahwu Ala Pesantren, (Yogyakarta: CV.
Pustaka Ilmu Group Yogyakarta, 2018), hlm 216 – 218.
2. Mashdar tersebut adalah mashdar qalbi (mashdar yang timbul dari
hati/batin)
Apabila bukan mashdar qalbi, maka tidak boleh dinashobkan menjadi
maf’ul min ajlih, contohnya ك ق َِرا َء ًة ل ِْلع ِْل ِم
َ ( خ ْئ ُتsaya datang kepadamu karena
(untuk) membaca ilmu). Lafazh قراءةtidak di benarkan apabila dijadikan
maf’ul min ajlih,karena membaca bukanlah perbuatan hati.
3. Antara maf’ul min ajlih dengan ‘amilnya harus memiliki zaman yang sama
Apabila zamannnya berbeda , maka tidak boleh dinashobkan sebagai
maf’ul min ajlih, contohnya ت ْال َي ْو َم َس َفرً ا َع ًذا
ُ َ ( َت َه َّياsaya bersiap-siap hari ini
untuk pergi besok). Lafazh َس َفرً اtidak boleh dinashobkan sebagai maf’ul
ُ ْ َت َه َّي َتاyang menjadi ‘amilnya dengan
min ajlih, karena antara bersiap-siap / ت
bepergian/ َس َفرً اtidak terjadi dalam waktu yang sama.
4. Mashdar tersebut mejadi ‘illatnya fi’il yaitu sesuatu yang menyebabkan
terjadinya perbuatan
Apabila tidak ‘illatnya fi’il, maka tidak boleh dinashobkan sebagai
َ ( ِج ْئ ُت كsaya datang kepadamu dengan
maf’ul min ajlih, contohnya ض رْ بًا
sebuah pukulan). Lafazh ض رْ بًا
َ pada contoh tersebut tidak menjadi
‘illatnya fi’il. Maka tidak dinashobkan sebagai maf’ul min ajlih, namun
sebagai maf’ul muthlaq.
5. Antara fi’il dan maf’ul min ajlih harus memiliki fa’il yang sama
Apabila antara keduanya berbeda, maka mashdar tersebut tidak boleh
dinashobkan sebagai maf’ul min ajlih, contohnya َّاي َ ( ِج ْئ ُت ك َم َح َّب َتsaya
َ ك ِاي
datang kepadamu,karena cintamu kepadaku). Lafazh محبتكtidak boleh di
nashobkan sebagai maf’ul min ajlih, karena antara orang yang datang dan
orang yang mencintai tidak sama.
C. Contoh
4
Khoerul Amru Harahap, ‘Arabiyyah Attharbiqiyyah Athalaba Al-jami’ah, (Purwokerto:
IAIN Purwokerto, 2018), hlm. 41-42.
(Keluarkanlah kata Maf’ul liajlih dari kalimat berikut!)
.يسافر الطلباإلى القاهرة طلبا للعام = طلبا
(Murid-murid pergi ke Kairo karena untuk mencari Ilmu. Alasan = mencari
ilmu).
. تصدقت على الفقير أمالفى الثواب = أمال
(Saya bersedekah kepada orang miskin karena mengharap pahala. Alasan =
mengharap pahala).
. صفحت عن السفيه حلما = حلما
(Para petani bangun lebih pagi karena mencari mencari rezeki. Alasan =
mencari rezeki).
Al-Hasyimy, Sayyid Ahmad. 2010. Al Qawaid Al Asasiyah Lilughatil Arabiyah. TP: Kairo.
Anwar, Moch. 2019. Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-jurumiyyah dan ‘Imrithy Berikut
Penjelasannya. Bandung: Sinar Baru Algesindo Offset.
Harahap, Khoerul Amru. 2018. ‘Arabiyyah Attharbiqiyyah Athalaba Al-jami’ah. Purwokerto:
IAIN Purwokerto.
Ibrohim, Durmuji. 2018. Metode Praktis Belajar Ilmu Nahwu Ala Pesantren. Yogyakarta: CV.
Pustaka Ilmu Group Yogyakarta.