Anda di halaman 1dari 10

Pengertian I’rob, Tabel, Alamat,

Tanda, Pembagian, Dan Contohnya


March 15, 2022 by arab
bahasaarab.jumanto.com – Apa itu i’rob? Ada berapa pembagiannya?
Apa saja tanda-tanda atau alamatnya? Sebutkan contohnya dalam bentuk
kalimat. Kurang lebih itulah yang akan kita pelajari pada mater belajar
Bahasa Arab dari nol secara online kali ini.

Seperti pernah saya singgung, ditinjau dari perubahan harokat akhir hurufnya,
kalimat dalam Bahasa Arab bisa dibedakan menjadi mabni dan mu’rob.

Huruf pasti mabni, gak mungkin mu’rob.

Isim, pada dasarnya adalah mu’rob, kecuali beberapa jenis isim yang mabni.

Fiil madhi dan amr pasti mabni.

Sedangkan fiil mudhari, ada yang mabni dan ada yang mu’rob.

Pengertian I’rob
Apa yang dimaksud dengan i’rob?

Mari lihat definisinya di bawah ini:


‫هو تغيير أواخر الكلمات لفظا او تقديرا الختالف العوامل الداخلة عليها‬

I’rob adalah perubahan akhir kata baik secara lafadz


maupun dikira-kirakan (taqdiri) karena adanya perbedaan
‘amil yang masuk padanya.

(kitab an-nahwu at-tathbiqiyy)

Yang perlu jadi catatan di sini:


 yang menjadi pembahasan i’rob adalah perubahan akhir kata,
seperti dari zaidun menjadi zaidan dan zaidin ( ‫ َز ْي ٍد‬،‫ َز ْيًدا‬،‫)َز ْيٌد‬.
 perubahannya bisa tampak secara lafadz dan tulisan seperti
zaidun di atas, bisa juga tidak tampak (dikira-kirakan), seperti ‫اْل َفَتى‬
.
Jadi fokus dari i’rab adalah akhir katanya, mau dibaca seperti apa.

Kebalikan dari i’rab adalah bina, yaitu tidak adanya perubahan akhir kata
meskipun ada amil yang masuk padanya.

Apa Saja Yang Menerima I’rab?


Jika kamu sudah membaca materi mabni dan mu’rob serta penjelasan singkat
saya di atas, pasti bisa menjawabnya.

Yap.

Yang bisa menerima i’rab itu hanya:

 isim
 fiil mudhari.
Harf, fiil madhi dan amr, tidak akan pernah menerima i’rab.

Jenis I’rob Ada Berapa?


I’rab sendiri terbagi menjadi 4:
 Rofa’
 Nashob
 Jer / Khafdh
 Jazm
Dengan ketentuan sebagai berikut:
 Kalimat isim bisa beri’rab rofa, nashob, dan jer.
 Kalimat fiil bisa beri’rab rofa, nashob, dan jazm.
 I’rab jer tidak mungkin masuk pada kalimat fiil.
 Irab jazm tidak mungkin masuk pada kalimat isim.

Alamat Asli I’rob


Tanda atau alamat asli dari i’rab adala sebagai berikut:
tanda asli rofa‘: dhommah, contohnya: ‫ َيْض ِر ُب َز ْيٌد َخ اِلًدا‬baik pada fiil

yadhribu maupun isim zaidun, menggunakan dhommah di
harakat akhirnya.
 tanda asli nashob: fathah, contohnya: ‫َلْن َيْض ِر َب َز ْيٌد َخ اِلًدا‬, fi’il
yadhribu berharakah akhir fathah, demikian juga khalid yang
menjadi maf’ul bih, berharokat fathah.
 tanda asli jer: kasroh, contohnya: ‫َز ْيٌد َفي الَّداِر‬. harakat akhir dari ‫الَّداِر‬
berupa kasroh karena didahului huruf jar.
 tanda asli jazm: sukun, seperti ‫َلْم َيْض ِر ْب‬.
Tanda di atas disebut sebagai tanda asli atau pokok karena memang yang
paling banyak digunakan dan menjadi ciri khas.

Tanda Cabang I’rab


Selain tanda asli atau tanda pokok, tanda cabang i’rab bisa berupa:

 alif
 wawu
 ya’
 fathah
 kasrah
 nun
 membuang huruf ‘illat

Tabel I’rob Lengkap


Jika kita gabungkan antara tanda utama dan tanda cabangnya, berikut ini
tabel i’rab selengkapnya:

I’rab Tanda Berlaku Pada

ROFA‘ 1. Dhommah Isim mufrad

Jamak taksir

Jamak muannats salim

Fi’il mudhari yang akhirnya tidak bertemu


sesuatu
2. Wawu Jamak mudzakkar salim

Asmaul khomsah

3. Alif Isim tatsniyah

4. Nun Af’alul Khomsah

NASHO
1. Fathah Isim mufrad
B

Jamak taksir

Fi’il mudhari yang akhirnya tidak bertemu


sesuatu yang kemasukan amil nawashib

2. Alif Asmaul khomsah

3. Kasrah Jamak muannats salim

4. Ya’ Isim tatsniyah

Jamak mudzakkar salim

5. Pembuangan nun Af’alul Khomsah

JER 1. Kasrah Isim mufrad

Jamak taksir

Jamak muannats salim


2. Ya’ Asmaul khomsah

Isim tatsniyah

Jamak mudzakkar salim

3. Fathah Isim ghairu munsharif

Fi’il mudhari shahihul akhir yang akhirnya


JAZM 1. Sukun
tidak bertemu sesuatu

2. Pembuangan nun Af’alul Khomsah

3. Pembuangan huruf illat Fi’il mudhari’ mu’tal akhir

Tabel I’rab Lengkap


Penjelasan lengkapnya, nanti di masing-masing materi mengenai isim dan fi’il
mudhori yang bersangkutan.

Pembagian I’rob
Dari definisi arti i’rab di atas, kita bisa membedakan i’rab menjadi dua: lafdzi (
‫ )اإلعراب اللفظي‬dan taqdiri (‫)اإلعراب التقديري‬

I’rab lafdzi (‫)اإلعراب اللفظي‬


Dikenal juga dengan i’rab dzahir.

Yaitu perubahan akhir kata yang dapat dilihat tandanya dalam tulisan dan
tidak ada yang mencegahnya dalam pelafadzan.

Contohnya seperti lafadz ‫ َر ُج ٌل‬yang dibaca dan ditulis rojulan saat nashob serta
dibaca dan ditulis rojulin saat jar/khofdh.
I’rab taqdiri (‫)اإلعراب التقديري‬
I’rab taqdiri adalah perubahan akhir kata yang tidak tampak tandanya pada
tulisan, hanya dikira-kirakan, karena ada sesuatu yang mencegahnya seperti
karena ‘udzur dan berat di lidah orang Arab.

I’rab taqdiri sendiri jatuh pada 5 tempat:

1. Isim maqshur
Isim maqshur adalah isim mu’rab yang huruf akhirnya berupa alif lazimah.

Tanda i’rab pada isim maqshur adalah dhommah, fathah, dan kasroh yang
dikira-kirakan pada huruf illatnya.

Huruf illat adalah alif, ya dan wawu.

Contohnya sebagai berikut:

 Rofa‘: ‫َج اَء اْل َفَتى‬, telah datang seorang pemuda. Tanda rofa’ pada
kalimat ‫ اْل َفَتى‬berupa dhommah yang dikira-kirakan pada alif
lazimah.
 Nashob: ‫َر َأْيُت اْل َفَتى‬, aku melihat seorang pemuda. Tanda nashob
pada kalimat ‫ اْل َفَتى‬berupa fathah yang dikira-kirakan.
 Jer: ‫َمَر ْر ُت اْل َفَتى‬, aku berpapasan dengan Zaid. Tanda jar pada kata
‫ اْل َفَتى‬berupa kasroh yang dikira-kirakan.
2. Isim manqush
Isim manqush adalah isim mu’rob yang huruf akhirnya berupa ya lazimah
dan huruf sebelum akhir berharokat kasroh.

Tanda i’rob isim manqush berbeda dengan isim maqshur:

 Saat rofa dan jer: berupa dhommah dan kasroh yang dikira-
kirakan.
 Saat nashob: berupa fathah dzohir.
Contohnya:
 Rofa‘: ‫َج اَء اْل َقاِض ي‬, tanda rofa pada kalimat ‫ اْل َقاِض ي‬berupa dhommah
yang dikira-kirakan.
 Nashob: ‫َر َأْيُت اْل َقاِض َي‬, tanda nashob pada kalimat ‫ اْل َقاِض َي‬berupa
fathah dzahir.
 Jer: ‫َمَر ْر ُت ِباْل َقاِض ي‬, tanda jernya berupa kasroh yang dikira-kirakan.
3. Isim yang dimudhofkan kepada ya’ mutakallim
Contohnya: ‫ َاِخ ي‬،‫ َاِبي‬،‫ َمْدَر َسِتي‬،‫ ِك َتاِبي‬،‫َبْيِتي‬.

Tanda i’robnya berupa dhommah, fathah, dan kasroh muqoddaroh (yang


dikira-kirakan).

Contohnya:

 Rofa‘: Surat yusuf ayat 80, ‫َح ّٰت ى َيْأ َذَن ِلْٓي َاِبْٓي‬. Sampai ayahku
mengizinkan (untuk kembali). ‫ َاِبْٓي‬di sini berkedudukan rofa’
tandanya dengan dhommah muqoddaroh.
 Nashob: Surat al Qashash ayat 25, ‫ِاَّن َاِبْي َيْدُعْو َك‬. Sesungguhnya
ayahku mengundangmu. ‫ َاِبْي‬di sini berkedudukan nashob,
tandanya dengan fathah muqoddaroh.
 Jer: Surat Asy-syu’ara ayat 86, ‫َو اْغ ِفْر َاِلِبْٓي‬. Dan ampunilah ayahku.
‫ َاِبْي‬di sini berkedudukan jar, tandanya dengan kasroh
muqoddaroh.
4. Fi’il mudhari mu’tal akhir dengan alif
Contohnya:

‫ َيَتَر َّبى‬،‫ َيَتَز َّك ى‬،‫ َيْن َهى‬،‫ َيْر َض ى‬،‫َيْسَعى‬

Tanda i’rob rofa’ dan nashobnya dengan dhommah dan fathah muqoddaroh.

Sementara dalam keadaan jazm, tanda i’robnya lafdzi, bukan taqdiri, berupa
hadzf harfil illat.

Contohnya:
 Rofa‘: ‫َلَع َّلَك َتْر َض ى‬, tanda rofa berupa dhommah muqoddaroh di
kata ‫َتْر َض ى‬.
 Nashob: ‫َو َلْن َتْر ٰض ى َع ْن َك اْل َيُهْو ُد َو اَل الَّنٰص ٰر ى َح ّٰت ى َتَّتِبَع ِم َّلَتُهْم‬. Tanda nashob
pada ‫ َتْر ٰض ى‬berupa fathah muqoddaroh.
5. Fi’il mudhari mu’tal akhir dengan wawu dan ya
Mu’tal akhir dengan wawu contohnya: ‫ َيتعُلو‬، ‫َيْدُعو‬.

Mu’tal akhir dengan ya contohnya: ‫ ُيْغ ِني‬،‫َيْه ِد ي‬.

 I’rob taqdiri berlaku dalam keadaan rofa’ saja, berupa dhommah


muqoddaroh. Contohnya di dalam Al Qur’an surat Asy-syura ayat
25 ‫َو َيْعُفْو ا َع ِن الَّس ِّيٰا ِت‬. Dan Dia memaafkan kesalahan-kesalahan. ‫َيْعُفْو ا‬
tanda rofa’nya dengan dhommah muqoddaroh.
 Tanda nashobnya dengan fathah dhohir, karena ringan bagi
orang Arab, seperti dalam Surat An-nisa ayat 99 ‫َفُاوٰۤل ِٕىَك َع َسى الّٰل ُه َاْن‬
‫َّيْعُفَو َع ْن ُهْم‬. Maka mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya.
‫ َّيْعُفَو‬tanda nashobnya berupa fathah.
 Dalam keadaan jar, tanda i’robnya lafdzi, pembuangan huruf illat.

Mu’robat Bil Huruf dan Bilharakat


Dari tanda-tanda i’rob di atas, kita bisa mendapati ada kalimat yang dii’rab
dengan huruf, ada juga yang dengan harakat.

Mu’robat bil huruf


Terdiri dari:

 Isim mufrad.
 Jamak taksir.
 Jamak muannats salim.
 Fi’il mudhori’ yang akhirnya tidak bertemu sesuatu.
Mu’robat bil harakat
Terdiri dari:

 Isim tatsniyah.
 Jamak mudzakkar salim.
 Asmaul khomsah.
 Asmaul khomsah.

Kesimpulan
Materi yang dibahas pada i’rob adalah perubahan akhir dari suatu kalimat
(kata).

I’rab bisa berupa lafdzi dan taqdiri.

Jenisnya ada rofa’, nashob, jer dan jazm.

Anda mungkin juga menyukai