Tajwid 101
Module 5
1
© Islamic Online University TAJ 101
Alhamdulillah kita sudah membahas dalam mata kuliah Tajwid ini tentang makhraj
huruf atau titik artikulasi, jadi sekarang kita harus bisa mengetahui bagaimana dan dari mana
tiap huruf diucapkan, dari mana saja asal tiap huruf apakah dari tenggorokan, ataukah dari
mulut dari lidah atau dari dua bibir atau dari hidung, ataukah dari saluran suara sengau ataukah
dari rongga kosong mulut dan tenggorokan. Kita pun sudah membahas titik artikulasi yang
utama dan secara lebih terperinci dan kita pun belajar tentang asal tiap huruf dalam huruf
Hijaiyyah. Ini adalah bata pertama yang kita letakan sebagai pondasi (makhraj). Bata kedua
dari ilmu Tajwid dan bata kedua dalam pembacaan Quran yang benar adalah mengetahui dan
menerapkan sifat dari huruf karakteristik atau atribut yang menandai huruf sifat adalah bentuk
jamak dari sifat yang artinya atribut-atribut dan bentuk tunggalnya atribut. Atau karakteristik
huruf Sifat al-huruf sangatlah penting karena sifat al-huruf itu membedakan tiap huruf dari
huruf selanjutnya. Artinya, saat kita berhadapan dengan beberapa huruf manapun yang
memiliki makhraj yang sama, contohnya tha, dal dan ta mereka semua datang dari makhraj
yang sama.
Maka satu-satunya cara untuk membedakan ketiganya adalah melalui pengetahuan sifat
dari masing-masing huruf. Masing-masing huruf memiliki sifat yang khas. Mengapa kita
belajar sifat al-huruf? Karena sifat al-huruf mengajari kita bagaimana mengucapkan huruf dari
titik artikulasinya. Tahap pertama adalah memahami mahkraj huruf atau titik artikulasi secara
benar. Jika makhraj hurufnya sudah benar, maka langkah selanjutnya adalah menguasai cara
pengucapan huruf yang benar. Misalnya, perbedaan antara shad dan sin. Untuk mengucapkan
shad anda harus menaikkan lidah lebih tinggi, karena memiliki sifat isti'la atau tinggi. Artinya,
dengan menaikkan lidah maka anda akan bisa meninggikan pengucapan shad.
2
© Islamic Online University TAJ 101
Sama halnya anda itbaq untuk lidah anda, atau menempelkan lidah pada langit-langit
mulut, untuk mengucapkan shad. Maka harus menempelkan lidah pada langit-langit mulut
tepatnya lidah bagian belakang Inilah yang membedakan shad dari sin. Manfaat dari sifat
adalah mengajari kita bagaimana mengucapkan huruf dengan benar dan membedakan huruf
tersebut dari huruf lain yang memiliki makhraj yang sama. Apa itu definisi sifat huruf? atau
definisi karakteristik huruf. Ini adalah sebuah mode demonstrasi dari huruf tersebut saat
diartikulasikan dari titik artikulasinya yang membedakannya dari huruf yang lain. Suatu mode
demonstrasi dari huruf tersebut saat diartikulasikan dari titik artikulasinya yang
membedakannya dari huruf lainnya. Intinya, saat anda mengetahui makhraj tertentu dan huruf
yang keluar dari makhraj itu, maka bagaimana anda mengeluarkan huruf itu dari makhrajnya
Apa manfaat mempelajari dan menerapkan sifat huruf? Ada tiga manfaat. Yang
pertama bisa membedakan huruf yang memiliki makhraj yang sama dengan huruf lainnya.
Seperti yang dikatakan Imam Ibnu Jazari Rahimallah, jika huruf tersebut memiliki makhraj
yang sama atau titik artikulasi yang sama, maka satu-satunya cara yang membedakan huruf
itu dari yang lainnya adalah sifat huruf. Atau karakteristik dari tiap huruf Jika di sisi lain,
ternyata huruf tersebut memiliki sifat yang sama dengan huruf lainnya, maka satu-satunya cara
untuk membedakan keduanya adalah makhraj atau titik artikulasi. Oleh sebab itu, jika kita
menghadapi dua huruf yang memiliki makhraj sama, dan sifatnya pun sama, maka suara yang
dihasilkan akan sama. Dan tidak ada perbedaan sama sekali. Makhraj huruf itu sama dan sifat
kedua huruf tersebut sama, maka satu huruf itu hanya satu, bukan dua huruf. Jika kamu
menunjukkan makhraj pada saya dan menyebutkan karakteristik dari huruf tersebut dan tidak
memiliki sifat yang khusus dan makhrajnya beda berarti itu hanya satu huruf.
3
© Islamic Online University TAJ 101
Namun, jika anda mengubah makhrajnya dan sifatnya tetap sama, atau sebaliknya
mengubah sifatnya tapi makhrajnya tetap sama, maka kita akan memiliki dua huruf yang beda.
Mari kita telaah contohnya Misalnya, tha jika anda tidak menampilkan itbaq dan isti'la pada
huruf tersebut, yang merupakan dua sifat yang melekat pada tha. Maka akan menjadi dal. akan
menjadi dal. Mengapa? Karena tha dan dal memiliki makhraj yang sama. Semua sifat mereka
adalah sama, kecuali untuk itbaq dan isti'la yang hanya dimiliki tha dan tidak dimiliki dal. Itbaq
artinya Isti'la artinya menaikan lidah ke atas ini ketentuan untuk huruf yang berat dan kita akan
melihatnya dalam huruf isti'la yang salah satunya adalah tha dan dal tidak termasuk di
dalamnya. Oleh sebab itu tha harus isti'la yang artinya menaikan lidah dan dal harus
menurunkan lidah yang merupakan sifat yang kebalikan dari tha. Itulah perbedaan pertama
antara tha dan dal dalam hal sifat huruf. Perbedaan yang kedua adalah tha memiliki itbaq, yaitu
harus menempelkan lidah pada langit-langit mulut. Jika anda menempelkan lidah pada langit-
langit mulut, yaitu itbaq dengan melakukan isti'la pada makhraj tha, maka akan menghasilkan
tha. Namun, jika anda menurunkan sedikit saja lidah anda, tidak menaikan lidah yang artinya
tidak menempelkan lidah pada langit-langit mulut. Maka anda malah akan mengucapkan dal.
Maka tha akan berubah menjadi dal. Silakan dicoba, jika anda mengucapkan tha mengucapkan
tha dari makhrajnya dengan itbaq dan isti'la seperti yang kami jelaskan maka akan
mengeluarkan tha yang murni. Kemudian turunkan sedikit lidah anda dan dari makhraj yang
sama. Maka yang akan keluar malah da. Yang membedakan keduanya hanya sifat huruf.
Karena makhrajnya sama, atau berdekatan dan mereka pun memiliki sifat yang sama. Kecuali
untuk isti'la dan itbaq terapkan keduanya pada tha. Sebaliknya dari isti'la dan itbaq, kebalikan
dari keduanya yang akan kita bahas nanti yaitu istifadzah dan infitah maka anda akan
4
© Islamic Online University TAJ 101
Sedangkan untuk kebalikannya misalnya ada dua huruf yang makhrajnya sama. Maaf,
maksud saya ambil contoh dua huruf yang punya sifat sama yang membedakan keduanya
adalah makhraj yang berbeda. Mereka punya sifat yang sama. Maka, satu-satunya yang akan
membedakan kedua huruf itu adalah makhraj Contohnya ha (kecil), tsa dan ha (besar). Ketiga
huruf tadi memiliki sifat yang sama. atau karakteristik yang sama Lalu apa yang membedakan
ha (kecil), ha (besar), ha (kecil), ha (besar) dan tsa. Satu-satunya cara untuk membedakannya
adalah makhraj. Ha (kecil) datang dari bagian tengah tenggorokan, ha (besar) datang dari
bagian belakang tenggorokan dan tsa datang dari bagian bawah gigi seri atas dan ujung lidah.
Sebaliknya, jika mereka memiliki makhraj yang sama, maka hurufnya adalah sama atau satu,
Itulah manfaat pertama dari mempelajari makhraj huruf dan menerapkannya. Manfaat
kedua dari belajar makhraj adalah membedakan sifat yang kuat dari sifat yang lemah. Jika kita
memiliki sebuah huruf yang memiliki sifat kuat, dan kita akan menelaah sifat maka kita akan
melihat mana yang kuat dan mana yang lemah. Sehingga huruf yang memiliki sifat yang kuat
akan dianggap sebagai huruf kuat, dan huruf yang memiliki sifat lemah akan disebut huruf
lemah.
Mengapa kita harus tahu mana huruf yang kuat dan mana yang lemah? Ini akan
bermanfaat bagi kita jika kita menghadapi dua huruf tersebut datang bersamaan, salah satunya
dengan sukun dan yang satu lagi memiliki harakat. Jika kasusnya seperti itu, dan mereka
memiliki makhraj yang sama, maka huruf yang lemah akan dimasukan ke dalam huruf yang
5
© Islamic Online University TAJ 101
kuat, dan kita akan melakukan idgham. Namun, jika huruf kuat datang sebelum huruf yang
lemah, maka kita tidak akan memasukan huruf kuat ke dalam huruf yang lemah. Huruf yang
kuat tetap kuat, sehingga kita mengucapkannay secara penuh. Bisa ambil contoh yang akan
lebih memperjelas. Tha adalah huruf yang kuat bila dibandingkan dengan ta. Sehingga jika ada
ta dengan sukun diikuti oleh tha dengan harakat, maka kita memasukan ta sukun itu pada tha,
sehingga kita menghilangkan semua sifat ta, karena sudah melesap pada tha dengan syaddah.
Misalnya, qaalat, yang memasukan ta dengan sukun qaalat thaaifah thaaifah, di awali huruf
tha dengan harakat fathah jika kedua huruf tadi datang bersamaan dan menjadi qaalat thaifah
maka kalian tidak akan mengucapkan qaalat thaaifah, maka ta menghilang ta akan dimasukan
pada tha dan akan terdengar seperti tha dengan syaddah. Akan terdengar seperti ini: waqaalath
thaaifah. Ingatlah ta menjadi hilang karena idgham, yaitu memasukan ta pada tha. dengan
memasukan ta pada huruf tha dan kita kehilangan semua sifat ta karena telah diubah menjadi
tha.
Sebaliknya, jika kita memiliki huruf tha sukun yang lebih kuat datang sebelum huruf ta
yang lebih lemah dengan harakat, maka tha tidak kehilangan sifatnya. Misalnya, dalam firman
Allah: ahathtu ada huruf tha diikuti ta qaala ahathtu, Jadi anda tetap mengucapkan tha dengan
isti'la dan dengan itbaq, anda pun mengucapkan ta sebagaimana mestinya. Maka
penggucapannya tetap qaala ahathtu, jadi tha tetap tha dan ta masih dalam dua huruf yang
berbeda. Anda tidak boleh mengubah tha menjadi ta, karena tha lebih kuat dan tidak kehilangan
sifatnya, meskipun tha kehilangan sifat qalqalahnya. Tidak diucapkan .. Itulah sebabnya kita
menyebutnya idgham yang pendek, yaitu idgham yang tidak penuh. Karena tha hanya
6
© Islamic Online University TAJ 101
membedakan tiap huruf. jika anda memberikan sifat yang tepat pada tiap huruf, maka akan
mampu membedakannya dan anda pun akan mampu memperindah suara saat membacanya.
Salah satu tujuan tajwid adalah memperindah suara dalam membaca Al-Quran sebagaimana
dulu di zaman Rasul dibacakan. Maka dengan memberikan sifatnya, tiap huruf akan terdengar
jelas perbedaannya. dan diberikan haknya dengan benar Jika anda membacakan Al-Quran pada
seorang guru yang menguasai sifat, maka guru tersebut akan mengajari anda bagaimana
Kadang-kadang, beberapa orang akan terlalu melebih-lebihkan titik artikulasi huruf dan
sifat, dan ini sebenarnya tidak boleh. Beberapa orang akan menghilangkan beberapa makhraj
atau menghilangkan sifat. Yang seharusnya diberikan secara penuh Hal ini pun tidak
dibenarkan. Seharusnya, tiap orang harus memiliki keahlian yang seimbang dalam
menempatkan titik artikulasi dalam tempat yang tepat dan memberikan sifat huruf
sebagaimana mestinya. Jangan melebihi batas tidak pula kurang dari batas seharusnya. Yang
Kita akan melanjutkan pembahasan pada perbedaan sifat-sifat huruf. Kita memiliki dua
macam sifat yang utama. Yang pertama adalah al-sifat al- ashliyyah, atau sifat intrinsik. Yang
kedua adalah al-sifat al-aradhiyyah, atau sifat insidental. Jenis sifat yang pertama adalah sifat
yang konstan, sifat ini tidak pernah meninggalkan huruf tersebut. Mereka adalah bagian
intrinsik dari huruf. Sedangkan sifat yang kedua sifat yang insidental adalah sifat yang datang
pada suatu situasi tertentu, dan di kesempatan lain sifat ini bisa saja tidak ada. Jadi bersifat
kondisional. Sifat yang pertama Al-sifat al-ashliyyah ini adalah jenis sifat yang akan kita
7
© Islamic Online University TAJ 101
pelajari pada bahasan sifat huruf. Sedangkan jenis sifat yang kedua akan kita bahas kemudian.
Al-sifat al-ashliyyah ada dua jenis. Yang pertama bersifat berlawanan, yang satu lagi tidak
berlawanan. Al-sifat al-ashliyyah yang memiliki lawan terdiri dari delapan jenis atau delapan
karakteristik (sifat).
Pasangan yang pertama adalah al-hams dan al-jahm, al-hams merupakan lawan dari
al-jahm. Maka tiap huruf yang tidak termasuk al-hams, maka memiliki al-jahm. Sebaliknya
huruf yang tidak memiliki al-jahm maka memiliki al-hams. Dan berlaku untuk semua huruf
hijaiyah. Seri berlawanan yang kedua adalah asyiddah, arrokhowah dan attawashud. Yang
terdiri dari satu pertegahan dan dua yang sangat kuat. Seri berlawanan yang ketiga adalah al -
isti'la dan al-istifalah. Mereka adalah dua opsi Setiap huruf bisa memilki isti'la atau hanya
memiliki istifalah. Sedangkan seri berlawanan yang keempat adalah al-ithba dan al-infitar, al-
ithba dan al-infitar, setiap huruf hijaiyah bisa memiliki hanya al-ithba atau hanya memiliki al-
infitar. Makanya, kita harus mengingat huruf-huruf yang memiliki jumlah lebih sedikit.
Misalnya, untuk ithba yang hanya memiliki empat huruf, yaitu ta, tha dha dan dal. Maka sisa
huruf selain yang keempat tadi memiliki infitar. Kemudian kita akan tahu bahwa huruf isti'la
terdiri dari tujuh huruf. Maka, sisa huruf yang selain ketujuh tadi termasuk yang memiliki
istifalah. Kita pun harus ingat bahwa jumlah huruf yang memiliki al-hams lebih sedikit: yang
terdiri dari fahatsahu syakh shun dzakat Kita akan membahasnya Insya Allah nanti. Namun
di kelas ini, kita harus tahu tiap huruf yang memiliki syiddah. Kita pun harus mengingat huruf-
huruf jahm sedangkan untuk rokhawah, syiddah, dan attawashud, kita harus ingat syiddah dan
tawassud karena mereka berdua jumlahnya lebih sedikit. Sehingga selain huruf yang tidak
memiliki syiddah dan attawashud memiliki arokhowah. Kita pun belajar bahwa tiap sifat yang
memiliki lawan harus dibandingkan dengan jumlah huruf hijaiyah secara keseluruhan.
8
© Islamic Online University TAJ 101
Sebagian dari huruf hijaiyah memiliki salah satu atau beberapa sifat, sehingga sisanya memiliki
Lalu bagaimana dengan sifat yang tidak memiliki lawan? Mereka jumlahnya ada tujuh:
yang pertama adalah asshofir, atau huruf yang bersiul yang kedua adalah al-lin, yang ketiga
adalah al-inhiraf, yang keempat adalah attikra, yang kelima adalah attafasyi, Yang keenam
adalah al-istithalah, yang ketujuh adalah al-gunnah. Ketujuh sifat itu tidak memiliki lawan.
Makanya anda bisa mengingat beberapa huruf yang memiliki karakteristik ini, sedangkan yang
lainnya tidak memilikinya namun tidak berlawanan. sedangkan sisanya punya lawan.
Dua sifat pertama yang akan kita bahas hari ini adalah al-hams dan al-jahm. keduanya
berlawanan Al-hams artinya membisik dan secara linguistik artinya adalah menyamarkan atau
menyembunyikan sesuatu. Secara teknik, ini adalah mengalirkan nafas saat mengucapkan
huruf-huruf tersebut karena kelemahan mereka yang terletak pada makhraj huruf tersebut yang
lemah. Dalam pengertian sederhana, artinya saat anda mengucapkan huruf-huruf tersebut,
karena makhraj yang lemah, oleh sebab itu nafas anda terus berhembus atau mengalir saat
mengucapkan huruf-huruf tersebut dan huruf-hurufnya adalah Fahatsahu syakh shun dzakat
yaitu fa ha, tsa ha (besar) syin, kha shad, sin kaf, dan ta dan digabung dalam pernyataan
Fahatsahu syakh shun dzakat. Jadi, kita harus mengingat semua huruf ini untuk mengetahui
huruf-huruf hams. Jika kita melihat huruf fa, dan menempatkan sukun untuk mempelajari al-
hams. Misalnya, jika ada sukun pada fa walaa taqullahumaaa uf. Saat anda mengucapkan uf,
dan berhenti pada kata uf, letakkan tangan mu di dekat bibir mu, dan akan menyadari bahwa
nafas anda masih mengalir. Mengapa? Karena huruf fa memiliki hams. Kita ambil contoh lain,
huruf yang tidak memiliki al-hams. Misalnya 'ain, Misalnya dalam kata Waqi', yang berakhir
9
© Islamic Online University TAJ 101
di huruf ‘ain. nafas anda tidak boleh masih mengalir. saat mengucapkan 'ain. Baik itu untuk
'ain yang ada sukun atau fathah, dhammah ataupuh kasrah ataupun syaddah. Sedangkan untuk
huruf yang memiliki hams, nafas akan terus mengalir, saat anda mengucapkannya. Mengapa
seperti ini? Karena titik artikulasinya lemah. Oleh sebab itu, hams adalah karaktersitik atau
sifat lemah yang berlawanan dengan al-jams yang merupakan sifat kuat. Intinya terletak pada
mengalirkan nafas, dalam pengucapan huruf, karena kelemahan makhraj huruf tersebut.
Sifat hams akan nampak jelas jika ada sukun dan syaddah. Jika ada sukun, akan jelas,
apalagi jika ada syaddah karakteristik hams akan jelas Misalnya, ambil contoh: idzasysyamsu
kuwwirat. Ingatlah bahwa anda menahan huruf ta dan jika anda ingin mengucapkannya biarkan
nafas mengalir sedikit. Inilah yang dimaksud hams. Contoh lain; wa anihkum, ha dalam kata
ini dengan sukun, akan tampak jelas sifat hamsnya. yaitu harus mengalirkan udara Wahaala
bainahumal mauuj. Saat anda mengucapkan wahaala, hamsnya tidak begitu kuat saat anda
berhenti. Namun jika ada syaddah, maka hams akan tampak lebih jelas. Contohnya:
walaataqullahumaa uff, atau atstsawaabb. Sehingga kita melihat bahwa hams akan tampak jelas
jika ada sukun atau bahkan akan tampak lebih jelas jika ada syaddah. sedangkan sebaliknya
menerapkannya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, huruf al-hams adalah: fahatsahu
syakh shun dzakat. Dan kita akan muali dengan fa. Maka jika anda membaca Surat Qaf, yang
pertama kali muncul pada ayat adalah qaaaaaf. Ingatlah saat anda membacanya, kata itu
diakhiri dengan huruf fa. Dan bagaimana nafas anda masih mengalir saat mengucapkannya
meskipun sudah berhenti, sehingga menimbulkan suara bisikan lembut. Inilah yang dimaksud
10
© Islamic Online University TAJ 101
hams. Jika ada syaddah, maka akan lebih kuat, seperti dalam firman Allah SWT
walaataqullahumaaa uff. Selanjutnya kita akan membahasa huruf ha. Jika kita membaca firman
Allah SWT: Laatu fattahu lahum abwabu sama, dan kita berhenti pada laatu fathah, maka akan
terdengar: Laatu fattahh. Laatu fattahh. Ingatlah bahwa hams dari huruf ha saat kita berhenti
pada huruf itu. Lalu kita lanjutkan pada huruf tsa. Tsa dengan syaddah, bisa dilihat dalam kata
atstsawaabb.
Sekarang kita beralih pada contoh huruf ha (besar). Contohnya dalam Qalu Ta'ala
Qulillaah. Ingatlah bahwa kita tidak boleh memberi tekanan berlebih pada ha (besar). Karena
kita ingin menunjukkan ha (besar), namun tidak boleh terlalu menekankannya. Jadi tidak boleh
mengucapkan.. karena penekanananya berlebihan pada ha sama halnya dengan firman Allah
ihdina. ihdina, ha yang muncul adalah yang alami tidak boleh berlebihan sehingga menjadi
ihhdina. Seolah-olah sudah lari jauh dan nafasnya terengah-engah. Namun, kita ingin
memberikan haknya dengan benar Huruf selanjutnya yang akan kita bahas adalah syin. Huruf
ini tampak jelas dalam firman Allah SWT: Wasysyamsi Wasysyamsi wadhuhaha. Hams sangat
jelas pada syin hal ini khususnya karena ada syaddah dalam huruf syin. Huruf selannjutnya
adalah kha, contohnya qaalakhruj qaaalakhruj minha madzuumam madhuura. Ingatlah bahwa
kha dalam qaalakhruj memiliki hams, secara alami, dan suaranya itu dihasilkan dengan adanya
sukun.
Kemudian kita lanjut ke huruf shad. Hamsnya tampak jelas pada firman Allah
washshooffaati washshooffaati shoffaa. Dalam kalimat tadi kita memiliki dua hams, shad
dengan syaddah begitu pula fa dengan syaddah. Dan sangat jelas, saat anda mengucapkan
washshooffaat, anda akan hams dengan jelas dari shad dan fa. Dan akan sangat membantu
11
© Islamic Online University TAJ 101
untuk meletakan tisu atau tangan anda di depan bibir anda sat menghasilkan shad dan fa.
Sehingga anda bisa merasakan udara saat mengucapkannya dengan itulah anda akan tahu kalau
hams datang dan anda akan tahu hams datang Karena. Kami menyatakan karena udara terus
mengalir dari mulut dan huruf apapaun yang ada hamsnya. Anda harus merasakan udara keluar
terutama saat ada sukun dan syaddah. Namun jika ada harakat, maka hamsnya tidak begitu
jelas. Itulah sebabnya, jika meletakan tisu atau sapu tangan kecil. Anda akan melihat akan
sedikit bergerak saat mengucapkannya, namun tidak akan sekuat saat mengucapkan hams
Huruf selanjutnya adalah sin. Anda akan mendengar dalam firman Allah SWT:
wastami' wastami' yauma yunaadil munaadd. Ingatlah bahwa huruf sin memiliki hams yang
juga menyertainya namun ingat jangan terlalu memberi tekanan. Karena beberapa orang terlalu
berlebihan dalam memberikan tekanan saat membacakannya. Dan hal itu tidaklah benar.
Misalnya, jangan mengucapkan Wasstami', nasstai'n, atau makhraj, harus keluar dengan alami.
jangan terlalu memberikan tekanan pada makhraj jadi hams keluar dengan alami wastami'
Iyyaka na'budu waiyyaka nasta'iin. Jangan terlalu menekan sehingga menjadi terlalu ditekan
dan terlalu banyak hamsnya seharusnya tetap di pertengahan. Jadi kita harus tetap seimbang
diantara dua yang kuat. Lalu kita akan lanjut pada huruf kaf yang muncul pada surat Alam
nashrah laka shadrak yang berhenti pada huruf kaf. Maka akan terdengar: alam nashrah laka
shadrak alam nashrah laka shadrak alam nashrah laka shadrak Wawadha'na angka widzrak
alladzii angqadha dhahrak, warafa'na laka widzrak. Anda mendengar hams setelah anda
menahan huruf kaf. Lalu, melepasnya, maka akan terdengar hams Oleh karena itu jangan
menambah lagi tekanan saat berhenti dalam huruf kaf. Jika menambah lagi tekanan maka akan
terdengar: Alam nashrah laka shadrakk. Hamsnya terlalu berlebihan, dan anda malah
12
© Islamic Online University TAJ 101
mengubah huruf, Itulah sebabnya, hanya pada level pertengahan. Untuk tetap menjaga pada
pertengahan (tidak terlalu lemah maupun kuat), jangan memberikan tekanan pada makhraj.
Sama halnya jika anda menahan huruf kaf, dan tidak melepaskannya dengan benar, maka anda
tidak akan mendengar hams ataupun huruf kaf-nya. Menjadi alam nashrah laka shadra, tanpa
melepaskan huruf kaf dari makhraj, hanya menahan lidah pada makhraj huruf tersebut, maka
anda menahan hams maupun kaf itu sendiri. Yang kita inginkan adalah menunjukkan ada hams,
Huruf terakhir adalah ta. Dalam Surat At-Takwir, anda bisa mendengarkan dan
suyyirat, waidzal 'isyaaru 'uththilat. Ingatlah bahwa ada hams pada huruf ta. Anda akan
mendengar huruf ta, dan hams pada huruf itu sangat ringan. Jangan terlalu berlebihan
mengucapkan hams, karena akan menjadi kuwwirats. kuwwiratt Terlalu kuat hamsnya dalam
huruf ta, dan terdengar seolah-olah anda menambahkan sin dan terdengar seperti sebuah bola
yang yang berputar di udara suaranya berlebihan kuwwirats terlalu berlebihan. Oleh sebab itu
dengan mendengarkan ulama membacakan Al-Quran cari tahu bagaimana dia mengucapkan
hams, seberapa kuat atau seberapa lemah, hamsnya itu. Dan membacakannya kepada syaikh,
agar dia mengajarkan bagaimana mengucapkannya adalah cara yang tepat untuk melakukan
hams. Normalnya, jika anda tidak terlalu memberikan tekanan, maka akan keluar dengan
mudah. Kecuali untuk kaf dan ta, anda harus lebih hati-hati, karena sangat mudah keluar dari
batasnya. Dan kita akan belajar bahwa kaf dan ta itu berbeda dari sisa huruf lainnya. Insya
Allah di kelas selanjutnya kita akan membahas huruf assyiddah, termasuk kaf dan ta.
13
© Islamic Online University TAJ 101
Selanjutnya kita akan membahas huruf al-jahm. Yang artinya huruf yang jelas Secara
linguistik artinya menyiarkan atau memunculkan. Secara teknik artinya penahanan nafas saat
mengucapkan huruf-huruf ini, disebabkan oleh penekanan pada huruf-huruf tersebut, yang
terletak pada kekuatan mereka pada makhraj mereka. Intinya, saat anda memberi tekanan pada
makhraj tersebut untuk membacanya, karena saking kuatnya, nafas menjadi tertahan. Nafas
anda berhenti mengalir, karena saat anda mengucapkan huruf, misalnya qaf, lidah pada makhraj
huruf qaf sangat kuat baik dalam kekuatan sehingga anda akan mendapati nafas anda terhenti,
secara otomatis baik suka atau tidak karena kekuatan makhrajnya semua huruf hijaiyah
termasuk memiliki al-jahms kecuali yang termasuk ke dalam hams. Ingatlah, untuk mengingat
jumlah yang lebih sedikit dan selain yang termasuk al-jahms, berarti memiliki sifat hams
sebagai lawannya . Huruf-huruf al-jahms sebagai berikut: hamzah, ba, jim, dal, ra, dza, dhad,
tha, dha', gha, 'ain, ghain, qaf, lam, mim, nun, wawu dan ya. Jika kita ingin mempraktikan,
maka kita akan mulai dengan huruf hamzah, misalnya assamaaa', wassamaaa'. Ingatlah bahwa
kita berhenti pada huruf hamzah, saat anda mengucapkan hamzah, ada sukun pada hamzah,
anda tidak boleh mengalirkan nafas keluar mulut. Buktikan dengan cara menempelkan tangan
ke dekat bibir, atau di depan mulut anda jika tidak bergerak, maka tidak ada hembusan nafas.
Huruf selanjutnya adalah ba. Maaaghna 'anhumaa luhuu wamaa kasabb. Anda tidak akan
merasakan udara atau nafas lagi dari mulut dari huruf ba sukun. Ingat juga bahwa huruf ba
adalah huruf qalqalah. atau termasuk huruf al-jahm salah satunya adalah ba dengan qalqalah
pada ba.
Huruf selanjutnya adalah jim. Wassamaaa 'i dzatil buruuj. Penting untuk menempelkan
jari anda pada mulut, untuk membuktikan bahwa tidak ada nafas yang keluar. Huruf
selanjutnya adalah dal. Walyaumil mau'uudd. Sama halnya, tidak boleh ada udara yang keluar.
14
© Islamic Online University TAJ 101
saat mengucapkannya. Huruf selanjutnya adalah dzal, contohnya waidz. Jika anda bisa
mengucapkannya dengan benar, maka tidak akan ada udara yang keluar dari mulut saat
mengucapkannya. Namun, jika anda mengucapkannya dengan hams, maka anda harus
memberikan karakteristik hams yang bukan karakteristik dal. Dan banyak orang yang
melakukan kesalahan ini yaitu menambahkan hams pada dzal maka, ujilah dirimu sendiri, dan
Huruf selanjutnya adalah ra. Walqamar. Ingatlah bahwa tidak ada hams pada ra. Huruf
selanjutnya adalah zha', misalnya pada kata faqad faazh'. Tidak boleh ada udara keluar, karena
ada jahms. Kata selanjutnya adalah al-ardh. Khalaqassamaawaati wal-ardh. Ingatlah tidak
boleh ada udara keluar dari mulut, karena ia termasuk al-jahms. Huruf selanjutnya adalah tha.
Bilqisththa, tha pun merupakan huruf qalqalah. Jadi kita sudah membahas ba, dal, jim dan tha,
mereka pun termasuk huruf qalqalah. Karena mereka adalah huruf-huruf yang kuat, yang saat
kita berhenti pada huruf-huruf tersebut, maka udara harus terhenti. Kita akan membahasnya
lebih lanjut nanti di pelajaran berikutnya. Contoh lain untuk zha' adalah hafiizh'. Sama halnya
dengan dzal tidak boleh menerapkan hams jika menerapkan hams pada zha maka anda
Huruf selanjutnya adalah 'ain. Bi'adzaabiw waaqi'. Ingatlah bahwa tidak ada hamzah,
meskipun ada penekanan pada ha dan 'ain yang berdekatan. Ha memang memiliki sifat hams
namun 'ain termasuk jahms. Huruf sleanjutnya adalah ghain, misalnya: dzaalika maakunna
nagh. Tidak ada hams, yang ada jahms pada huruf ghain. Selanjutnya huruf qaf. Khalaqal
insaana min 'alaqq. Ini adalah huruf terakhir dari qalqalah. Jadi semua huruf qalqalah qutb jadi
semuanya ada di huruf-huruf jahms. Huruf selanjutnya adalah lam. Miwwaal. Ingatlah tidak
15
© Islamic Online University TAJ 101
ada hams pada lam. Kemudian ke huruf mim, misalnya: la'allakum. Ingatlah tidak ada hams,
yang ada adalah jams, sehingga udara harus terhenti saat mengucapkan mim. Tattakuun.
Huruf selanjutnya adalah nun, misalnya: la'allakum tattakuun. Saat mengucapkan nun,
udara terhenti, karena nun adalah huruf jahms. Huruf selanjuitnya adalah wawu, walaww. Saat
kita berhenti pada huruf wawu, tidak boleh ada udara keluar dari mulut. Huruf terakhir adalah
ya, dengan ada syaddah dalam contoh berikut: wayukhrijul mayyita minal hayy. Sama halnya
dengan huruf jahms lainnya tidak boleh ada nafas keluar saat mengucapkan ya. Rangkuman
terakhir yang perlu kita ingat adalah, huruf hams mengharuskan kita mengalirkan udara dari
mulut saat mengucapkan huruf hams, karena makhraj huruf yang lemah, sedangkan untuk
jahms tidak boleh ada nafas keluar, karena makhraj huruf yang kuat.
16