Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN AGAMA TUGAS 2

Erwin Aji Saputra (201030700183)


02FKKP005

LATIHAN SOAL TUGAS (AGAMA ISLAM)

1. Ruang lingkup agama tidak terbatas pada kehidupan akhirat saja melainkan juga mencakup
kehidupan dunia. Dengan kehidupan dunia yang baik, manusia dapat mencapai kesadaran
akan adanya kehidupan yang lebih tinggi. Jelaskan mengapa dalam Islam harus ada
keseimbangan antara kehidupan akhiran dan kehidupan dunia!

JAWAB : Seperti peribahasa “kerjarlah akhirat maka dunia akan mengikutimu”, maka ketika
seorang Muslim mengejar pahala demi kebahagiaan di akhirat, maka akan
ditambah nikmat dunianya oleh Allah. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman : 

“Barang siapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan


keuntungan itu baginya, dan barang siapa menghendaki keuntungan di dunia, Kami
berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan
mendapat bagian di akhirat.” (QS. Asy-Syura : 20).

Maka Kejarlah akhirat maka dunia akan mengikutimu ya. Dan juga Rasulullah
menyuruh Umatnya agar mengejar akhirat sebagai tujuan akhir. Dengan mengejar
akhirat, maka dunia akan mengikutimu dengan mudah. Setiap urusan dunia akan di
permudah oleh Allah. 

Khawatirlah bila sampai kita tenggelam dalam keindahan juga kenikmatan lautan
dunia. Karena bilamana diri sudah tenggelam dalam lautan dunia, akan sulit untuk
kita kembali ke permukaan. Karena memang dunia diciptakan indah bagi orang-
orang yang menganggap dunia ini adalah segalanya.

Jadi, kehidupan yang baik saat ini adalah kita gunakan untuk mempersiapkan
amalan terbaik sebagai bekal di akhirat kelak. Jangan sampai hidup yang sekali ini,
kita gunakan untuk kesibukan dalam mengejar harta dunia, jadi harus seimbang
Oleh karena itu, daripada kita mengalami dua kerugian akibat mengejar dunia,
yakni kehilangan pahala akhirat sekaligus kelelahan mengejar dunia yang tak
kunjung dapat, sungguh lebih baik kita beroleh dua keuntungan, yakni
mendapatkan akhirat dan dikejar oleh rezeki duniawi.

2. Islam mengajar berbagai aspek kehidupan, tetapi mengapa sumber hukum Islam tidak
cukup hanya Al-quran tetapi ada Hadits nabi saw!

JAWAB : Karena Di dalam Al-Qur’an ada perintah untuk mengikuti Rasulullah saw., antara
lain melalui firman Allah yang artinya sebagai berikut: 

Katakan (wahai Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang.  (QS Âl ‘Imrân [3]: 31).

Pada ayat berikutnya dalam surah yang sama, Allah swt. berfirman yang
maknanya: 

Katakan (wahai Muhammad), “Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling,
ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” (QS Âl ‘Imrân [3]:
32).

Pada kedua ayat di atas jelas sekali bahwa Al-Qur’an yang kita anggap sebagai
satu-satunya sumber hukum dalam Islam itu menyebutkan keharusan untuk
mengikuti dan menaati Rasulullah saw. Mengikuti Rasulullah, tentu saja, berarti
mengikuti sabda-sabdanya, mengikuti cara-cara beliau beribadah, mengikuti
ketetapan hukum yang pernah beliau putuskan terhadap kasus-kasus yang terjadi
pada masyarakat muslim ketika itu.

Di samping itu, ada ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat sangat umum sehingga
untuk pelaksanaannya perlu perincian atau pengkhususan, dan penjelasan terperinci
atau spesifik itu kita temukan di dalam Hadis.
Perintah tentang salat, misalnya. Al-Qur’an hanya mengatakan ‫وأقيموا الصالة وآت??وا‬
‫ = الزك??اة‬Laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat (QS Al-Baqarah [2]: 110).
Tetapi bagaimana cara melaksanakan salat, takbirnya, rukuknya, sujudnya, dan
lain-lain, itu tidak bisa kita ketahui kecuali melalui Hadis Nabi saw. Begitu juga
dengan zakat: berapa besar kadar yang dizakatkan, apa saja harta yang harus
dizakatkan dan lain-lain, banyak yang penjelasannya kita temukan di dalam Hadis.

Jadi, memang Hadis tidak bisa dilepaskan dari Al-Qur’an. Ini juga sejalan dengan
dua kalimat syahadat yang kita ucapkan sebagai syarat untuk memeluk Islam, yaitu
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah”. Konsekwensi dari dua kalimat syahadat itu kita
harus beriman kepada Al-Qur’an (yang bersumber dari Allah) dan juga kepada
hadis (yang bersumber dari Rasulullah saw.) yang tidak pernah berbicara atas
dorongan hawa nafsu melainkan atas bimbingan wahyu Ilahi.

3.  Posisi islam diantara agama-agama yang lain dilihat dari dua sifat yang dimiliki ajaran
islam, yaitu akomodatif dan persuasif, jelaskan konsep akomodatif dan persuasif yang
dimiliki islam!

JAWAB : pengertian dari akomodatif sendiri adalah menyesuaikan yang dimana artinya di
dalam agama islam, Islam berupaya mengakomodir ajaran-ajaran agama masa lalu
dengan memberikan makna dan semangat baru di dalamnya.

Contohnya seperti Sebelum islam datang misalnya dijumpai adanya kebiasaan


melakukan kurban persembahan kepada para dewa dan arwah leluhur untuk
memperoleh keberkahan.

Kebiasaan kurban ini diteruskan oleh agama islam dengan mengganti benda yang
dikurbankan bukan lagi manusia melainkan hewan ternak. Tujuan dari kurban
adalah sebagai pengabdian dan rasa syukur kepada Tuhan atas segala karunia yang
diberikan Nya, sedangkan daging kurban diberikan kepada fakir miskin dan orang-
orang yang kurang mampu. Dengan kurban tersebut maka akan tercipta tujuan
agama, yaitu menjalani hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia
dengan manusia.
Dan selanjutnya pengertian dari Persuasif sendiri adalah membujuk, di dalam Islam
terhadap agama lainnya adalah bersikap persuasif, yaitu dari satu segi Islam
melihat adanya hal-hal yang tidak disetujui dan harus dihilangkan, namun dari segi
lain Islam mengupayakan agar proses menghilangkan tradisi yang demikian itu
tidak menimbulkan gejolak sosial yang merugikan. Proses tersebut dilakukan
secara bertahap sambil menjelaskan makna larangan tersebut yang disesuaikan
dengan tingkat kemampuan intelektual mereka, hingga akhirnya perbuatan tersebut
benar-benar ditinggalkan oleh masyarakat.

Sebagai contoh adalah terlihat pada larangan islam terhadap riba, judi dan
minuman keras. Islam menjelaskan bahwa riba dan judi akan menimbulkan
kesengsaraan dan merugikan ekonomi sosial masyarakat. Sedangkan minuman
keras dapat merusak pikiran dan kesehatan yang dapat merugikan kehidupan
manusianya itu sendiri .

Namun dengan demikian islam dalam proses pelarangannya menggunakan cara


yang persuasif. Dimulai dengan membiarkan apa adanya, kemudian menjelaskan
pengaruh positif dan negatifnya pada saat mereka bertanya. Setelah itu minuman
keras tersebut dilarang pada saat-saat tertentu saja, yaitu pada saat akan melakukan
salat, kemudian dilarang pada waktu kapan saja.

4. Dalam  Al-Qur‟an,  Allah  SWT  telah  menegaskan  tentang  kebenaran  Islam  sebagai
agama bagi seluruh umat manusia. Jelaskan mengapa hanya Islam agama yang di Ridloi
Allah SWT!

JAWAB : ada beberapa alasan Jelaskan mengapa hanya Islam agama yang di Ridloi Allah
SWT, yaitu

1. Alllah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ِ ِ ‫عِ ن َد هَّللا‬ ‫ين‬
2. ‫اإلسْ الَم‬ َ ‫إِنَّ ال ِّد‬

“Sesungguhnya agama yang diridhoi di sisi Allah hanyalah Islam.” [Ali Imron: 19]
Pada ayat yang mulia ini menegaskan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang
benar dan diridhoi oleh Sang Pencipta; Allah tabaraka wa ta’ala, karena Dia-lah yang
telah menetapkan hal itu di dalam kitab-Nya yang mulia Al-Qur’anul Karim, maka
tidak ada jalan lain untuk beribadah kepada-Nya kecuali harus masuk Islam, yaitu
agama yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, satu-satunya agama
yang masih mengikuti ajaran utama para nabi dan rasul ‘alaihimussalaam terdahulu,

2. Dalam ayat yang lain, Allah ta’ala telah memastikan bahwa non muslim, yaitu Yahudi
dan Nasrani serta seluruh kaum musyrikin akan dimasukkan ke neraka dan kekal di
dalamnya untuk selama-lamanya karena mereka telah kafir kepada Allah ta’ala
dengan tidak mau masuk Islam dan menyekutukan-Nya dengan menyembah selain-
Nya, padahal Dia-lah yang telah menciptakan mereka dan selalu memberikan rezeki
serta mencurahkan kenikmatan kepada mereka.

Allah ta’ala berfirman,


‫َار َجهَنَّ َم خَالِ ِدينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُ ْم َشرُّ ْالبَ ِريَّ ِة‬
ِ ‫ب َو ْال ُم ْش ِر ِكينَ فِي ن‬
ِ ‫إِ َّن الَّ ِذينَ َكفَرُوا ِم ْن أَ ْه ِل ْال ِكتَا‬

“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-
orang musyrik (akan masuk) neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka
adalah seburuk-buruk makhluq.” [Al-Bayyinah: 6]

3. Ayat yang mulia tadi menegaskan bawa Keyakinan semua agama sama adalah
kekafiran, dan bagaimana mungkin disamakan antara agama yang mengajarkan
tauhid; memurnikan ibadah hanya kepada Allah ta’ala dan agama-agama yang
mengajarkan syirik; penyembahan kepada sesembahan-sesembahan yang lemah, yang
tidak menciptakan mereka, tidak pula menganugerahkan rezeki dan kenikmatan
kepada mereka sedikit pun?!

Demikian pula keyakinan bahwa ada agama selain Islam yang benar adalah kekafiran,
barangsiapa yang memiliki keyakinan tersebut maka ia kafir, murtad, keluar dari
Islam, menurut kesepakatan ulama, tidak ada perbedaan pendapat, karena orang yang
meyakininya berarti mendustakan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang telah mengkafirkan
seluruh non muslim dalam banyak sekali ayat dan hadits.
4. Oleh karena Allah ta’ala telah menetapkan agama yang mulia ini sebagai agama yang
Dia ridhoi dan sebagai penutup seluruh agama yang pernah Dia turunkan, maka Allah
ta’ala menyempurnakan agama ini, sehingga tidak mengandung kekurangan sedikit
pun, serta sangat cocok dan sesuai bagi seluruh umat manusia dari seluruh bangsa
mana pun dan di zaman apa pun sampai hari kiamat, karena apa pun yang dibutuhkan
seorang hamba untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat, telah ada di dalam
agama ini. Allah ta’ala berfirman,

‫يت لَ ُك ُم اإْل ِ ْساَل َم‬


ُ ‫ض‬ ُ ‫ت لَ ُك ْم ِدينَ ُك ْم َوأَ ْت َم ْم‬
ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِي َو َر‬ ُ ‫ْاليَوْ َم أَ ْك َم ْل‬

“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu.” [Al-Maidah:
3]

5. Islam merupakan petunjuk bagi seluruh manusia, bukan hanya untuk suatu kaum atau
golongan. Hukum Islam bersifat universal, dan dapat diberlakukan di setiap bangsa dan
negara. Jelaskan mengapa hukum Islam bersifat Universal !

JAWAB : Hukum Islam bersifat universal, karena ia mendasarkan berbagai ketentuannya atas
dasar maqashid al-syari’ah, yakni hifzhu al-din, al-nafs,al-aqli,al-nasi, an al-amal,
yang kesemuanya itu sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia, baik di
zaman kuno maupun zaman modern.

Selain itu, hukum Islam mengutamakan prinsip-prinsip kebenaran, keadilan,


persamaan, tanggung jawab dan lain-lain yang sangat dibutuhkan dalam sistem
pemerintahan (negara) modern. Kesejahteraan, kebahagiaan, keamanan, ketertiban,
keadilan, dan lain-lain akan diraih oleh mereka yang mau menerapkan dan
mematuhi hukum Islam, baik di dunia maupun di akhirat.

Namun demikian, manusia tetap dituntut untuk berfikir dan berjihad agar hukum
Islam senantiasa manzaman dan sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai