Anda di halaman 1dari 5

A.

Pinus merkusi (pohon tusam)


1. Nama :
 Daerah

 Damar Batu,  Sugi,


 Huyam,  Tusam (Sumatera utara),
 Kayu Sala,  Pinus (Jawa)

 Klasifikasi

Klasifikasi
Kingdom Planta
Sub Kingdom Tracheobionta
Super Divisi Streptophyta
Divisi Coniferophyta
Kelas Pinopsida
Ordo Pinales
Famili Pinaceae
Genus Pinus
Spesies Pinus merkusii

 Nama Ilmiah
Pinus merkusii

2. Gambar Penampang melintang kulit batang pohon pinus

1. Periderm
2. Floem sekunder
3. Floem sekunder yang terisolasi oleh perifer
4. Ritidome
3. Pembahasan

Pada sayatan batang ditemukan jaringan pengangkut diantaranya xylem, floem, empulur
dan stele (pembuluh). Pinus merkusii  merupakan tumbuhan dikotil, sehingga jaringan
pengangkutnya (floem dan xylem) letaknya sejajar atau teratur. Pada sayatan batang jaringan
pengangkut yang ditemukan adalah floem, xylem, empulur, dan stele. Tipe stele pembuluh pada
pinus merkusi merupakan tipe konsentris amfikribal.

Menurut Oktavia (2010), batang gymnospermae diwakili oleh pinus yang termasuk kedalam
tumbuhan conifer. System pembuluh gymnospermae adalah silinder bercelah dan di bagian
tengahnya terdapat empulur. Empulur terdiri dari jaringan agak seragam, terutama parenkim
dengan susunan longgar.  Tipe berkas pembuluh  konsentris amfikribal. Konsentris amfikribal
artinya adalah perbuluh terbentuk dengan susunan xylem dikelilingi floem. Pada floem primer
tidak terbentuk pada bagian tepi dan tidak ditemukan adanya endodermis. di muka celah daun,
jaringan sekunder dibentuk secara bertahap sehingga parenkin celah menonjol ke arah xilem
sekunder yang dibentuk sejak awal. Xilem primer mungkin masih dapat dilihat di dekat empulur,
namun floem primer sudah hilang, Jika floem primer yang rusak masih terlihat , maka dapt
ditentukan batas antara floem dan korteks. Jika tidak maka batas tidak terlihat karena tidak ada
serat floem primer yang dapat digunakan sebagai batas. Korteks berisi saluran Harsa (Resin),
yang membesar tangensial sejalan dengan bertambahnya keliling batang. Periderm pertama
terbentuk di bawah epidermis dan bertahan sebelum diganti beberapa tahun kemudian.
B. Zea mays (jagung)
1. Nama :
 Daerah :

 Jago (Bima)  Fata (Solor)


 Jahghung (Madura)  Pena (Timor)
 Rigi (Nias)  Gadung (Toraja)
 Eyako (Enggano)  Kastela (Halamhera)
 Wataru (Sumba)  Telo (Tidore)
 Latung (Flores)  Binthe atau Binde (Gorontalo
dan Buol)

 Klasifikasi

Klasifikasi
Kingdom Plantae
Sub Kingdom Tracheobionta
Super Divisi Spermatophyta
Divisi Magnoliophyta
Kelas Liliopsida
Sub Kelas Commelinidae
Ordo Poales
Famili Poaceae
Genus Zea
Spesies Zea mays L. 

 Nama Ilmiah
Zea mays L. 

2. Gambar Penampang melintang kulit batang Jagung

3. Pembahasan
Pada batang jagung, dilakukan pengamatan jaringan pengangkut dan jaringan-
jaringan yang terdapat pada batang. Setelah dilakukan pengamatan, memiliki berkas
pembuluh yang tersebar atau beraturan karena jagung termasuk pada salah satu tumbuhan
monokotil. Selain itu diamati pula jaringan-jaringan batangnya, dan hanya terlihat jaringan
parenkim dan kolenkimnya saja.

Menurut Eka (2010), Zea mays merupakan salah satu tumbuhan monokotil, yang
memiliki ciri khas berkas pembuluhnya yaitu tersebar dan biasanya tidak beraturan atau
tersebar. Letak ikatan pembuluh tersebar dan tidak teratur pada bagian tengah batang
sedangkan ikatan pembuluh lebih banyak dan lebih rapat pada bagian tepi batang.
sklerenkim berada dibawah epidermis dan disetiap keliling ikatan pembuluh. Sklerenkim
berfungsi sebagai pelindung pada ikatan pembuluh dan penyokong pada umumnya, korteks
dan stele tidak dapat dibedakan karena pada batang bagian tepi ikatan pembuluhnya lebih
banyak dan rapat. Ikatan pembuluhnya adalah kolateral tertutup.

C. Kesimpulan

Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa, jaringan pengangkut


merupakan jaringan yang berperan untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar sampai
daun. Jaringan pengangkut yang terdapat pada tumbuhan diantaranya adalah xylem, floem,
dan stele. Pada semua sampel yang diamati jaringan pengangkutnya terlihat, namun ada
yang  leteknya tersebar dan tersusun. Pada batang pinus dan jarak letak jaringannya
tersusun karena merupakan tumbuhan dikotil. Sedangkan pada batang jagung letak
jaringannya tersebar, karena tumbuhan ini merupakan tumbuhan monokotil. Tipe stele yang
teridentifikasi pada kedua sampel ini yaitu pada batang pinus dan jagung, yakni pada pinus
tipenya adalah konsentris amfikribal, sedangkan pada jagung merupakan tipe kolateral
tertutup.

(Bisa ditambahin)
DAFTAR PUSTAKA

https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-pinus/

https://pdfslide.net/documents/penampang-batang-tumbuhan.html

http://plantamor.com/species/info/zea/mays

http://inasuriyani.blogspot.com/2013/12/

Anda mungkin juga menyukai