Anda di halaman 1dari 3

PENDIDIKAN AGAMA TUGAS 3

Erwin Aji Saputra (201030700183)


02FKKP005

LATIHAN SOAL TUGAS (SYARIAT ISLAM)

1. Shalat fardu merupakan ibadah pokok yang dilaksanakan lima kali sehari semalam.
Bagaimana Anda menjelaskan secara logis pelaksanaan shalat tersebut dengan upaya
pencegahan terhadap perbuatan dosa dan kemungkaran?
JAWAB : Salat itu dapat mencegah orang dari dosa dan Kemungkaran karena shalat itu
hukumnya wajib. Apabila tidak dikerjakan akan mendapat dosa dan selain itu telah
dipertegas dalam Alquran seperti Pada Firman Allah SWT dalam surat Al-ankabut
ayat 45 :
‫صاَل ةَ تَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر‬
َّ ‫إِ َّن ال‬
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
mungkar.”

Sebenarnya, shalat itu demikian yaitu jika engkau bertekad untuk bermaksiat atau
hatimu condong pada maksiat, lalu engkau lakukan shalat, maka terhapuslah semua
keinginan jelek tersebut. Namun tentu saja hal itu dengan syarat, shalat itu
adalah shalat yang sempurna.

Jadi, Shalat dikatakan dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar ialah bahwa
seorang hamba yang mendirikan shalat, menyempurnakan rukun-rukunnya, syarat-
syaratnya, khusyu’nya, maka hatinya akan bercahaya, dadanya akan menjadi
bersih, imannya akan bertambah, dan bertambah kecintaannya kepada kebaikan,
dan menjadi sedikit bahkan hilanglah keinginannya terhadap kejelekan.

Yang terpenting, terus melakukannya dan menjaganya menurut cara seperti ini,
maka shalat (yang dilakukannya itu) dapat mencegah dari perbuatan keji dan
mungkar. Dan ini termasuk tujuan dan buah yang paling besar dari shalat.
2. Standar protokol kesehatan WHO tentang kewaspadaan penyebaran Covid-19
mengharuskan setiap orang di wilayah pandemi harus menjaga jarak dan tidak boleh
berkerumun. Bagaimana pendapat Anda tentang pelarangan shalat rawatib (fardu/wajib),
shalat tarawih, shalat idul fitri dan idul adha yang dilakukan di masjid atau tempat umum
lainnya? Bagaimana pula tentang menghadiri pengajian umum dan majelis taklim di zona
kuning dan hijau?
JAWAB : Menurut saya, untuk sekarang kita harus lebih mematuhi penghimbauan yang
diberikan oleh pemerintah, dan jika masih berada di zona kuning dan kita ingin
melakukan sholat wajib bersama-sama dengan saudara sesame umat muslim kita.
Kita harus berhati-hati dalam pelaksanaannya (shalat rawatib, shalat idul fitri,dsb)
dan kita harus mengikuti protokol yang benar dan baik seperti memakai masker,
sholat berjamaah namun shafnya harus renggang 2 orang, selalu mencuci tangan
setelah melakukan sesuatu, dan aturan protokol lainnya.

Serta walaupun kita masish atau sudah berada di zona hijau, jangan takabur harus
tetap mengikuti protokol yang baik dan benar jika ingin keluar rumah

Dan untuk menghadiri menghadiri pengajian umum dan majelis taklim di zona
kuning dan hijau

Menurut saya, boleh mengikuti tapi harus dengan jumlah yang terbatas, jangan
buat keramaian di daerah tersebut dan selalu ikuti kegiatan protokol yang baik dan
benar walaupun daerah masih atau sudah di zona hijau

Hal ini semua dilakukan untuk kesejahteraan bersama-sama, jika kalian masih sulit
untuk mendengan himbauannya, tidak percaya covid, dan takabur yang membuat
kalian tidak mengikuti protokol yang baik dan benar, maka dapat saya katakan
selain merugikan diri sendiri, kalian merugikan orang sekitar yang lainnya

Karna jika kalian terkena covid 19, maka di daerah tersbut akan lebih rentan lagi
untuk menyebarkan penyakit, dan kalian akan merugikan negara kita karna
perbuatan ini akan menambah waktu perpanjangan PSBB untuk negara Indonesia
Dan solusi saya untuk menghadiri pengajian umum dan majelis taklim di zona
kuning dan hijau, sebaiknya manfaatkan teknologi yang canggih ini sebaik
baiknya, kalian bisa melakukan kegiatan seperti zoom bagi yang mempunyai
kucukupan lebih di kehidupannya dan sebagian lagi yang kurang mampu bisa
mengikuti secara langsung agar tidak menyebabkan keramaian.

Anda mungkin juga menyukai