Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN PELINDUNG

MATA KULIAH
ANATOMI TUMBUHAN PRAKTIKUM

OLEH:
ANDRO CHAESI TODOAN MANULLANG

2013091016

3 BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada tahap awal perkembangan tumbuhan, seluruh selnya memiliki kemampuan untuk
membelah, namun pada tahap perkembangan selanjutnya pembelahan sel hanya terjadi di bagian-
bagian tertentu. Bebe rapa sel yang bergabung akan membentuk satu kesatuan yang disebut
jaringan. Jaringan yang masih memiliki kemampuang membelah (bersifat embrionik) disebut
Meristem. Umumnya, dikenal dua tipe jaringan, yaitu jaringan sederhana (tersusun dari satu tipe
sel) dan jaringan kompleks (tersusun lebih dari banyak tipe sel). Berbagai macam jaringan dapat
ditemukan pada organ tubuh makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Berikut ini kita akan
membahas tentang jaringan embrional Tumbuhan yang disebut Meristem. Pada dasarnya, tubuh
tumbuhan multiseluler merupakan satu unit morfologi. Dikatakan demikian karena tubuh
tumbuhan tersusun dari sel-sel yang berlekatan dengan sel-sel lain melalui dinding selnya.
Penyatuan sel-sel tersebut dimungkinkan karena adanya zat-zat perekat antarsel. Beberapa tipe sel
dengan ciri yang serupa membentuk suatu kelompok sel yang dikenal sebagai jaringan tumbuhan.
Berbagai jaringan tumbuhan. Berbagai jaringan tumbuhan dapat ditemukan pada organ tumbuhan,
misalnya pada akar,batang, dan daun.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada laporan praktikum “Jaringan Pelindung” adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Cara Melihat Bentu-Bentuk Trikomata pada Daun ?
2. Bagaimana Cara Melihat Bentuk-BentukStomata pada Daun ?

1.3 Tujuan
Tujuan pada laporan praktikum “Jaringan Pelindungt” adalah sebagai berikut :
1. Cara Melihat Bentu-Bentuk Trikomata pada Daun ?
2. Cara Melihat Bentuk-Bentuk Stomata pada Daun ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Jaringan Pelindung

Jaringan pelindung adalah jaringan yang melindungi bagian dalam tumbuhan dari lingkungan
luar. Jaringan pelindung tersusun atas jaringan epidermis dan jaringan gabus. Jaringan epidermis
adalah jaringan yang menyelimuti seluruh bagian tumbuhan atau dapat dikatakan sebagai kulit luar
tumbuhan.

2.2 Ciri-Ciri Jaringan Pelindung

Jaringan epidermis adalah jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel yang menutupi
permukaan organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. jaringan epidermis
disebut sebagai jaringan pelindung karena berfungsi melindungi bagian tumbuhan dari segala
pengaruh luar yang merugikan, misalnya perubahan suhu, kerusakan mekanik, hilangnya air
melalui penguapan, dan hilangnya zat-zat makanan.

Ciri-ciri jaringan epidermis sebagai berikut:

1. Sel-selnya berbentuk seperti balok dan tersusun berlapis tunggal, rapat, dan tidak memiliki
ruang antar sel
2. Berhubung fungsinya untuk pelindung, sering dilengkapi lapisan lilin atau kutikula
3. Umumnya sel-sel epidermis tidak memiliki klorofil, kecuali sel-sel epidermis daun
tumbuhan paku dan sel-sel penutup pada stomata atau mulut daun
4. Dibeberapa tempat, sel epidermis daun bermodofikasi menjadi sel penutup mulut daun,
sedangkan epidermis batang dikotil bermodifikasi menjadi lentisel
5. Epidermis akar yang masih muda yang mempunyai fungsi untuk penyerapan zat, dinding
sel bagian luar tumbuh membentuk bulu-bulu akar.
Modifikasi jaringan epidermis, yaitu:

a. Stomata

Stomata terdapat pada epidermis organ tumbuhan yang berwarna hijau. Stomata adalah celah atau
lubang yang diapit oleh sepasang sel penjaga.

Stomata berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya O2 dan CO2 pada proses respirasi maupun
fotosintesis, serta jalur penguapan air (transpirasi).

b. Trikomata

Trikomata adalah rambut-rambut dari epidermis yang terdiri atas sel tunggal atau banyak sel.
Trikoma terdapat pada hampir seluruh organ tumbuhan, misalnya akar, batang, daun, bunga, buah,
dan biji. fungsi trikoma pada tumbuhan adalah mengurangi penguapan, meneruskan rangsangan,
mengurangi gangguan dari hewan herbivore, membantu penyerbukan.

c. Spina (duri)

Spina dalah tonjolan pada permukaan epidermis batang yang terbentuk dari jaringan stele (silinder
pusat)

e. Sel kersik

Sel kersik adalah bagian sel epidermis yang berbentuk bulat, elips, berisi Kristal kersik. Sel kersik
berfungsi untuk memperkuat batang. sel kersik terdapat pada tumbuhan family cyperaceae,
equiisetinae dan graminae.

f. Velamen

Velamen tersusun dari sel-sel mati yang terdapatdi bagian dalam epidermis akar gantung pada
tumbuhan epifit. velamen berfungsi untuk menimbun air yang diperolehnya dan mengikat oksigen.
Velamen terdapat pada family orchidaceae.
2.3 Macam – Macam Bentuk Jaringan Pelindung
1. Bentuk-Bentuk trikomata pada daun

Bentuk trikoma non glanduler adalah rambut sisik, rambut bintang (bersel banyak), rambut
bercabang (bersel banyak), dan rambut tunggal.

2. Bentuk-Bentuk stomata pada daun

Bentuk atau tipe stomata dibedakan atas empat yaitu anomositik, anisositik, parasitik dan
diasitik. Menurut fungsi, bentuk, ukuran dan susunan sel-sel epidermis tidaklah sama atau
berbeda pada berbagai jenis tumbuhan, demikian juga dengan bentuk atau tipe stomata.

2.4 Klasifikasi Jaringan Pelindung


a. Daun Weru (Hibiscus rosasinesis)
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Subkelas : Sympetalae
Bangsa : Tubiflorae
Marga : Ocimum
Spesies : Ocimum sanctum L.
b. Daun Nangka (Artocarpus integra)
Nama ilmiah: Artocarpus heterophyllus
Kerajaan: Plantae
Klasifikasi lebih tinggi: Artocarpus
Tingkatan takson: Spesies
Spesies: A. heterophyllus
Famili: Moraceae
Kelas: Magnoliopsida
c. Daun Durian (Durio Zibethinus)
Kerajaan: Plantae
tanpa takson : Angiospermae
tanpa takson : Eudikotil
tanpa takson : Rosidae
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Genus: Durio
Spesies: Durio zibethinus
d. Daun Tembakau
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Nicotiana
Species : Nicotiana tabacum L.

e. Daun Jelatang

Divisi Tracheophyta
Upadivisi Spermatophytina
Klad Angiospermae
Klad mesangiosperms
Klad eudicots
Klad core eudicots
Klad superrosids
Klad rosids
Klad fabids
Ordo Rosales
Famili Urticaceae
Genus Laportea
f. Daun Rhoeo discolor

Kіngdom: Plαntαe (Tumbuhαn)

Subkіngdom: Trαcheobіontα (Tumbuhαn berpembuluh)

Dіvіsі: Mαgnolіophytα (Tumbuhαn berbungα)

Super Dіvіsі: Spermαtophytα (Menghαsіlkαn bіjі)

Dіvіsі: Mαgnolіophytα (Tumbuhαn berbungα)


Kelαs: Lіlіopsіdα (berkepіng sαtu / monokotіl)
Sub Kelαs: Commelіnіdαe
Ordo: Commelіnαles
Fαmіlі: Commelіnαceαe
Genus: Rhoeo
g. Daun Jagung
Nama ilmiah: Zea mays
Tingkatan takson: Spesies
Klasifikasi lebih tinggi: Zea
h. Daun Labu
Spesies : Cucubita moschata Duch
Sub divisi : Angiospermae
Kingdom : Plantae
Kelas : Dicotyledonae
i. Daun Kumis kucing
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisio : Angiospermae (berbiji tertutup)
Classis : Monocotyledone (berkeping satu)
Ordo : Graminae (rumput-rumputan)
Famili : Graminaceae
Genus : Zea Spesies : Zea mays L.
j. Daun Allamanda Cathartica
Nama ilmiah: Zea mays
Tingkatan takson: Spesies
Klasifikasi lebih tinggi: Zea
k. Daun Datura Metel
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub kelas : Sympetalae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Datura
Spesies : Datura metel L.

BAB III

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Alatdan Bahan

a. Alat :

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:

1. Mikroskop cahaya
2. Gelas benda dan penutup
3. kuas
4. Pinset kecil
5. Jarum preparat
6. Pipet tetes
7. Silet
8. Kobokan
9. Lap

b. Bahan :

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:

➢ Daun Weru (Hibiscus rosasinesis)


➢ Daun Nangka (Artocarpus integra)
➢ Daun Durian (Durio Zibethinus)
➢ Daun tembakau ( Nicotiana tabaccum)
➢ Daun jelatang ( fleurya interrupta)
➢ Daun Rhoeo discolor
➢ Daun jagung (zea mays)
➢ Daun labu ( cucurbita moschata)
➢ Daun kumis kucing ( orthosiphon stamineus)
➢ Daun Allamanda cathartica
➢ Daun datura metel

3.2 Langkah Kerja

Preparat 1. Daun Waru

Irisan epidermis dari tangkai daun Waru buat sediaan mikroskopis nya dalam air perhatikan dan
gambar trikomanya berbentuk bintang.

Preparat 2. Daun nangka

Iirisan epidermis bawah daun nangka. Buat sediaan mikroskopisnya dalam air. Perhatikan dan
gambar trikomanya Berbentuk tonjolan tonjolan.

Preparat 3. Daun durian

Irisan epidermis bawah daun durian. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air. Perhatikan dan
gambar trikomanya berbentuk sisik.
Preparat 4. Daun tembakau
Irisan epidermis bawah daun tembak kau. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air. Perhatikan
gambar trikomanya Yang berbentuk rambut kelenjar. Rambut kelenjar terdiri atas kepala yang
menghasilkan zat Perekat serta Tanca yang panjang perhatikan isi sel kepala yang berbeda dengan
sel tangkai
Preparat 5. Daun Jelatang
Irisan epidermis bawah daun Jelatang. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air. Perhatikan dan
gambar trikomanya Yang berbentuk rambut kelenjar dengan bagian ujung mengalami penebalan
zat Kitin dan bagian Basal berisi cairan kelenjar yang terdiri dari Na-formiat, histamin dan asetil
Kolin.
Preparat 6. Daun Rhoeo Discolor
Irisan epidermis bawah daun rhoeo discolor. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air. Perhatikan
dan gambar stoma dengan sel penutup yang berbentuk ginjal dengan beberapa sel tetangga, dan
adanya Kloroplas dalam sel penutup.
Preparat 7. Daun jagung
Irisan epidermis bawah daun jagung. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air. Perhatikan dan
gambar stoma dengan sel penutup yang berbentuk halte dengan beberapa sel tetangga. Pada
Preparat ini Sumbu panjang daripada celah stoma sejajar dengan Sumbu panjang dari daun.
Perhatikan pula letak sel sel epidermis yang memanjang dalam arah panjang daun serta sel sel
pendek dengan rambut Berujung Silikat.
Preparat 8. Daun labu
Irisan epidermis bawah daun labu. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air. Perhatikan dan gambar
Stomata tipe Anomositik Dengan sel sel tetangganya.
Preparat 9. Daun kumis kucing
Irisan epidermis bawah daun kumis kucing. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air. Perhatikan
dan gambar stoma di parasitic dengan sel sel tetangganya.
Preparat 10. Daun allamanda
Irisan epidermis bawah daun Allamanda cathartica. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air.
Perhatikan dan gambar Stomata tipe parasitik Dengan sel sel tetangganya.
Preparat 11. Daun datura metel
Irisan epidermis bawah daun datura metal. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air. Perhatikan
gambar stoma tipe Anisositik sel sel tetangganya.

Hasil Pengamatan

1. Hasil pengamatan terhadap derivat epidermis daun Waru Hibiscus rosa-sinensis yaitu:
2. Hasil pengamatan terhadap Daun Nangka (Artocarpus integra)

NAMA GAMBAR KETERANGAN


Daun Nangka A = sel tetangga
(Artocarpus integra) B = sel penjaga

C = kloroplas

3. Hasil pengamatan terhadap derivat epidermis Dendrobium sp yaitu:


5. Hasil pengamatan terhadap derivat epidermis Daun jelatang ( fleurya
interrupta)yaitu:
6. pengamatan terhadap derivat epidermis daun Rhoeo discolor yaitu:
7. Hasil pengamatan terhadap derivat epidermis Zea mays yaitu:
8. Hasil Pengamatan Daun labu ( cucurbita moschata)

9. Daun kumis kucing ( orthosiphon stamineus)

NAMA GAMBAR KETERANGAN


Daun kumis kucing A = rambut
(orthosiphon penutup
stamineus) B = serabut berkas
pembuluh
C = Kristal
kalsium oksalat
berbentuk prisma

10. Daun Allamanda cathartica

NAMA GAMBAR KETERANGAN


Daun A = epidermis
Allamanda B = korteks
cathartica C = Kambium
D = Floem

11. Daun datura metel


Pembahasan :

Daun Waru

Irisan epidermis dari tangkai daun Waru buat sediaan mikroskopis nya dalam air perhatikan dan
gambar trikomanya berbentuk bintang.

Daun nangka

Iirisan epidermis bawah daun nangka. Buat sediaan mikroskopisnya dalam air. Perhatikan dan
gambar trikomanya Berbentuk tonjolan tonjolan.

Daun durian

Irisan epidermis bawah daun durian. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air. Perhatikan dan
gambar trikomanya berbentuk sisik.
Daun tembakau
Irisan epidermis bawah daun tembak kau. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air. Perhatikan
gambar trikomanya Yang berbentuk rambut kelenjar. Rambut kelenjar terdiri atas kepala yang
menghasilkan zat Perekat serta Tanca yang panjang perhatikan isi sel kepala yang berbeda dengan
sel tangkai
Daun Jelatang
Irisan epidermis bawah daun Jelatang. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air. Perhatikan dan
gambar trikomanya Yang berbentuk rambut kelenjar dengan bagian ujung mengalami penebalan
zat Kitin dan bagian Basal berisi cairan kelenjar yang terdiri dari Na-formiat, histamin dan asetil
Kolin.
Daun Rhoeo Discolor
Irisan epidermis bawah daun rhoeo discolor. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air. Perhatikan
dan gambar stoma dengan sel penutup yang berbentuk ginjal dengan beberapa sel tetangga, dan
adanya Kloroplas dalam sel penutup.
Daun jagung
Irisan epidermis bawah daun jagung. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air. Perhatikan dan
gambar stoma dengan sel penutup yang berbentuk halte dengan beberapa sel tetangga. Pada
Preparat ini Sumbu panjang daripada celah stoma sejajar dengan Sumbu panjang dari daun.
Perhatikan pula letak sel sel epidermis yang memanjang dalam arah panjang daun serta sel sel
pendek dengan rambut Berujung Silikat.
Daun labu
Irisan epidermis bawah daun labu. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air. Perhatikan dan gambar
Stomata tipe Anomositik Dengan sel sel tetangganya.
Daun kumis kucing
Irisan epidermis bawah daun kumis kucing. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air. Perhatikan
dan gambar stoma di parasitic dengan sel sel tetangganya.
Daun allamanda
Irisan epidermis bawah daun Allamanda cathartica. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air.
Perhatikan dan gambar Stomata tipe parasitik Dengan sel sel tetangganya.
Daun datura metel
Irisan epidermis bawah daun datura metal. Buat sediaan mikroskopis nya dalam air. Perhatikan
gambar stoma tipe Anisositik sel sel tetangganya.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jenis-jenis jaringan
pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan
klorenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem, dan jaringan floem.
Pada Pengamatan terhadap preparat daun terlihat bahwa didalamnya terdapat Epidermis atas dan
bawah, jaringan spons, jaringan palisade, stomata, dan jaringan pengangkut. Pengamatan pada
preparat batang terlihat bahwa didalamnya terdapat epidermis, jaringan penguat, korteks,
empulur, jaringan pengangkut. Pengamatan pada preparat akar terlihat bahwa didalamnya
terdapat epidermis, korteks, endodermis, jaringan penguat, jaringan pengangkut.
DAFTAR PUSTAKA

liayah, Nurul U., Sulistyowati, Liliek., dan Muhibbudin, Anton. 2015.

“Hubungan Ketebalan Lapisan Epidermis Daun Terhadap Serangan Jamur

(Mycospharella musicola) Penyebab Penyakit Bercak Daun Sigatoga Pada

Sepuluh Kultivar Pisang”. Htp. 3(1):35-42. Andareto, O. 2015. Apotik Herbal disekitar

Anda (Solusi Penghambat 1001

Penyakit Secara Alami dan Sehat Tanpa Efek Samping). Jakarta: Pustaka

Ilmu Semesta. Anu, Oktarin., Rampea, Henny L., Pelealua., dan Johanis J. 2017.

"Struktur Sel

Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku Euphorbiaceae".

Mipa Unsrat Online. 6(1):69-73.

A’yuningsih, Diah. 2017. "Pengaruh Factor Lingkungan Terhadap Perubahan

Struktur Anatomi Daun". Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi

dan Biologi Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas

Negeri Yogyakarta. Hal 103-110. Barborah, K., Borthakur, S. K., and Tanti, B. 2016.

"Musa balsamina colla


Taxonomy, Traditional Knowledge and Economic Potentialities Of The

Plant in Assam, India". Indian Journal Of Traditional Knowledge.

15(1):116-120. Berg, Gabriele., Rybakova, Daria., Grube, Martin., And Koberl, Martina.

2016.

“The Plant Microbiume Explored; Implications For Experimental Botany”.

Journal Of Experimental Botany. 67(4):995-1002. Campbell, N. A., dan Reece, J. B.

2008. Biologi Edisi 8 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Darmanti, Sri. 2009. “Struktur dan Perkembangan Daun Acalypha indica L. yang

Diperlakukan dengan Kombinasi IAA dan GA Pada Konsentrasi yang

Berbeda”. Bioma. 11(1):17-22. Darmayanti, Fitri., dan Roostika, Ika. 2010. "Koleksi

Plasma Nutfah Pisang

Secara Ex Vitro Dan In Vitro Serta Kajian Sitologi Dan Analisa

Keragaman Antar Karakter Berdasarkan Penanda Fenotipe". Ilmiah Faktor

Exacta. 3(2):145-155.

Dewi, Ina M., Cholil, Abdul., dan Muhibuddin, A. 2013. “Hubungan Karateristik

Jaringan Daun Dengan Tingkat Serangan Penyakit Blas Daun (Pyricularia

oryzae Cav.) Pada Beberapa Genotipe Padi (Oryza sativa L.)”. HTP.

Anda mungkin juga menyukai