Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRATIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN

TUMBUHAN
EPIDERMIS DAN DERIVATNYA

NAMA : ARDIANSYAH PUTRA


NPM : 208700001

Fakultas Sains Dan Teknologi


Progam Studi Biologi
Universitas Medan Area
Medan
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. .Latar belakang
Epidermis merupakan kumpulan sel yang seragam dan berada pada bagian terluar (Witono,
2003). Epidermis merupakan lapisan sel-sel paling luar dan menutupi permukaan daun, bunga,
buah, biji, batang dan akar (Sari & Herkules, 2017). Pada epidermis sering kali terdapat derivat
epidermis yang berperan dalam menunjang fungsi epidermis, seperti stomata, trikoma, sel kipas,
litokis dan sebagainya. Sebagai bagian terluar dari jaringan, epidermis berfungsi sebagai
pelindung bagian dalam organ tumbuhan (Sari & Herkules, 2017). Fungsi epidermis sebagai
pelindung bagian dalam organ tumbuhan ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya fungsi
epidermis sebagai pertahanan pertama dari segala ancaman yang dapat menyebabkan gangguan
maupun kematian pada tumbuhan. Baik epidermis maupun tiap-tiap turunan epidermis memiliki
peran masing-masing dalam menjalankan fungsinya bagi kelangsungan hidup tumbuhan.

Tujuan
Melihat macam-macam bentuk epidermis, trikoma dan stomata .
Metode
Dengan cara online (daring) dengan membaca materi PPT yang telah di share.
Dilaksanakan praktikum ini pada :
Hari/Tanggal : Selasa / 26 Oktober 2021
jam pelaksanaan : pukul 11.00-12.00 wib
Prodi : Biologi
Tempat : Online
BAB II
DASAR TEORI
1. Pengertian Jaringan Epidermis

Epidermis adalah lapisan paling luar pada alat-alat tumbuhan seperti akar, batang, daun,
bunga, buah dan biji. Bentuk, ukuran dan susunan sel epidermis berbeda-beda pada berbagai
jenis tumbuhan dan organnya, tetapi semuanya menunjukkan tanda sama yaitu rapat satu sama
lain membentuk bangunan padat tanpa ruang antar sel (Trisiwanti & Sugimin, 2020). Sel
epidermis memiliki struktur yang kompak (padat) dengan dinding sel yang kadang kala menebal
karena mengandung silika, sehingga memperkuat helaian daun. Pada umumnya dalam jaringan
epidermis juga dijumpai rambut-rambut, stomata, dan sel spesifik lainnya (Witono, 2003).

Berdasarkan ontogeninya, epidermis berasal dari jaringan meristematik yaitu protoderm.


Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Berdasarkan fungsinya,
epidermis dapat berkembang dan mengalami modifikasi seperti stomata dan trikomata (Sari &
Herkules, 2017).

2. Derivat Epidermis

Derivat epidermis adalah bentuk spesifik atau struktur tambahan pada epidermis yang
memiliki fungsi tertentu. Trikoma dan stomata merupakan derivat epidermis. (Hidayat, 1995,
dalam Fajri, 2013). Derivat epidermis dapat berupa sel kipas, epidermis ganda dan litosis. Sel
kipas, litosis dan epidermis ganda ditemukan pada tumbuhan monokotil dan sebagian kecil
tumbuhan dikotil, sedangkan trikoma dan stomata ditemukan pada sebagian besar tumbuhan
yang memiliki klorofil (Sumardi, 1992, dalam Fajri, 2013).

Stomata adalah salah satu organ tumbuhan yang digunakan untuk berinteraksi dengan
lingkungannya. Fungsi utama stomata adalah sebagai tempat pertukaran gas, seperti CO2 yang
diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Namun, stomata juga bertindak sebagai
salah satu jalur masuknya polutan khususnya polutan yang berasal dari udara. Polutan seperti
timbal yang memiliki ukuran partikel kurang dari 2 µm dapat masuk melalui stomata yang
memiliki ukuran lebih besar (Ebadi et al., 2005, dalam Sulistiana & Setijorini, 2016).
Trikoma adalah modifikasi dari epidermis dengan berbagai bentuk, struktur dan fungsi.
Trikoma berfungsi mengurangi laju transpirasi saat tanaman kekurangan air dan melindungi
tanaman dari herbivora, patogen serta tempat tersimpannya metabolit sekunder (Agren &
Schemske, 1994, dalam Ambardini, Indrawati, & Ratnaeni, 2015). Sel kipas merupakan sederet
sel yang lebih besar daripada sel epidermis lainnya, berdinding tipis, bervakuola besar dan berisi
air. Fungsi sel kipas sendiri adalah melindungi jaringan di bawahnya agar tidak mengalami
kerusakan akibat kehilangan air yang lebih besar serta membuka dan menutupnya daun dalam
proses penggulungan daun (Zou et al. 2011, dalam Ai dan Lenak, 2014).

Litokis merupakan sel yang mengandung sistolit. Litosis terpadat pada erpidermis daun
beringin (Ficus sp.) berupa penebalan ke arah sentripetal yang tersusun atas tangkai selulosa
dengan deposisi Ca-karbonat (kalsium karbonat) yang membentuk bangunan seperti sarang lebah
yang disebut sistolit. Velamen merupakan lapisan sel mati di bagian dalam jaringan epidermis
pada akar gantung (akar udara) tumbuhan anggrek dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan
air. Sel silica/sel gabus merupakan sel epidermis seperti serat pada pteridophita tertentu,
gymnospermae, dan beberapa gramineae, dan dicotyledonae tertentu. Pada Gramineae diantara
sel epidermis batang ada yang panjang ada 2 tipe sel pendek, yaitu sel silika dan sel gabus
(Anjani, 2014).
BAB III
HASIL PENGAMATAN
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Sel kersik adalah bagian sel epidermis yang berbentuk bulat, elips, berisi Kristal kersik.
Sel kersik berfungsi untuk memperkuat batang. sel kersik terdapat pada tumbuhan family
cyperaceae, equiisetinae dan graminae.
2. Trikoma merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak dibentuk dari sel epidermis,
struktur yang lebih besar dan padat seperti kutil dan duri, tersusun oleh jaringan
epidermis atau jaringan di bawah epidermis(emergens).
3. Hibiscus rosa-sinensis L.adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia
Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis.
4. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman rumput-rumputan dan berbiji
tunggal (monokotil). Jagung merupakan tanaman rumput kuat, sedikit berumpun dengan
batang kasar dan tingginya berkisar 0,6-3 m.
5. Stomata adalah bukaan-bukaan kecil di daun yang jika membuka secara maksimal hanya
selebar 0,0001 mm. Stomata diapit oleh sepasang sel penjaga yang mirip dengan dua
sosis yang melengkung. Jumlah stomata per mm² berbeda-beda pada setiap tumbuhan.
6. Capsicum annuum adalah spesies dari genus tanaman Capsicum asli ke Amerika Utara
bagian selatan dan Amerika Selatan bagian utara. Spesies ini adalah yang paling umum
dan dibudidayakan secara luas dari lima capsicum peliharaan.
7. Avokad atau alpukat (Persea americana) adalah tumbuhan penghasil buah meja dengan
nama sama. Daging buah alpukat berwarna hijau muda dekat kulit dan kuning muda
dekat biji, dengan tekstur lembut.
8. Orthosiphon aristatus atau dikenal dengan nama kumis kucing termasuk tanaman dari
famili Lamiaceae/Labiatae. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman obat asli
Indonesia yang mempunyai manfaat dan kegunaan yang cukup banyak dalam
menanggulangi berbagai penyakit.
9. Kacapiring atau Kaca Piring(Gardenia augusta) merupakan perdu tahunan dari suku
kopi-kopian atau Rubiaceae. Bunganya berwarna putih dan paling harum. Tanaman juga
dikenal dengan nama binomial Gardenia jasminoides yang faedahnya "seperti melati,"
walaupun tidak berada hubungannya dengan marga Jasminum (Melati).
10. Stomata pada daun jagung memiliki bentuk yang memanjang dengan bagian ujung
membesar, berdinding tipis, dan berbentuk kecil dibagian tengah yang membuktikan
bahwa pada daun jagung terdapat modifikasi epidermis berupa stomata yang berbentuk
halter (memanjang)
11. Nanas kerang ini memiliki tinggi pohon kira-kira 40 cm - 60 cm, batang kasar, pendek,
lurus, tidak bercabang. Daun lebar dan panjang, mudah patah, warna daun di permukaan
atas Hijau, dan di bagian bawah berwarna merah tengguli.
12. Hisbicus rosa-sinensis memiliki bentuk trikoma jenis bintang yang multiseluler didalam
selnya masing-masing terdapat sistolit yang berfungsi untuk sekresi.
13. Hibiscus tiliaceus L., cepat tumbuh dengan tinggi pohon mencapai 15 meter, diameter
batang mencapai 50 cm, batang lurus berwarna coklat tapi kadang-kadang ada juga yang
agak bengkok.
14. Durio zibethinus terdapat rambut sisik yang memipih dan bersel banyak ditemukan tanpa
tangkai (sessil) pada daun durian.
15. Artocarpus communis (sukun) adalah tumbuhan dari genus Artocarpus dalam famili
Moraceae yang banyak terdapat di kawasan tropika seperti Malaysia dan Indonesia.
Ketinggian tanaman ini bias mencapai 20 meter .
16. Nicotiana tabacum atau nama umumnya, tembakau budidaya merupakan jenis tumbuhan
herba tahunan. Tembakau tidak dapat ditemukan sebagai tumbuhan liar dan tembakau
yang ditemukan tumbuh bebas merupakan tembakau yang berkembang keluar dari proses
budidaya.
17. Kecubung (Datura metel) adalah tumbuhan berbunga anggota suku Solanaceae,
tumbuhan ini masih sekerabat dengan datura, tumbuhan hias dengan bunga berbentuk
terompet yang besar. Kecubung biasanya berbunga putih dan atau ungu, tetapi hibridanya
berbunga aneka warna.
18. Tebu (Saccharum officinarum) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang cukup
penting di Indonesia. Pada umumnya tebu digunakan sebagai bahan baku produksi gula.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada beberapa spesies tanaman, dapat
disimpulkan bahwa epidermis merupakan jaringan terluar pada tumbuhan yang berfungsi dalam
proteksi maupun transportasi. Epidermis seringkali mengalami spesialisasi membentuk turunan
yang disebut dengan derivat epidermis yang memiliki fungsinya masing-masing. Derivat
epidermis diantaranya yaitu stomata, sel kipas, trikoma, litokis, velamen dan sebagainya.

Stomata pada spesies tanaman yang diamati memiliki perbedaan jenis atau tipe stomata,
yaitu parasitik pada tanaman Rhoeo discolor dan anisositik pada Hibiscus rosa sinensis.
Sedangkan pada trikoma, ditemukan jenis atau tipe trikomata yang sama yaitu berbentuk bintang
(stellate) yang memiliki banyak cabang serta tidak memiliki kelenjar (non-glandular) seperti
pada spesies tanaman Hibiscus tiliaceus, Hibiscus rosa sinensis dan Solanum melongena.
Sedangkan sel kipas dapat ditemukan pada Zea mays, litokis pada Ficus elastica serta velamen
pada Dendrodium sp.

DAFTAR PUSTAKA
https://informasains.com/edu/post/2021/06/laporan-praktikum-struktur-perkembangan-
tumbuhan-ii-epidermis-dan-derivatnya/
Loveless A.R. 1987. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik Jilid I. Jakarta : PT
Gramedia Utama Sutrian, Yayan Drs. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel
dan Jaringan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Ai, N. S., & Lenak, A. A. (2014). Penggulungan daun pada tanaman monokotil saat kekurangan
air. Bioslogos, 4(2).
Bagi, S. (2016). Anatomical study of some characters in certain species of genus Ficus L.
growing in Iraq. Journal of Biology, Agriculture, and Healthcare, 6(12).

Anda mungkin juga menyukai