Anda di halaman 1dari 5

I.

TUJUAN PRAKTIKUM
 Melihat macam-macam epidermis dan derivatnya
 Melihat fase fase pembelahan sel

II. DASAR TEORI

Ditinjau dari asal katanya, yaitu dari bahasa Yunani, epi berarti atas, derma berarti
kulit. Maka epidermis adalah lapisan-lapisan sel yang berada paling luar pada alat-alat
tumbuhan primer, seperti : akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Dan dapat dikemukakan
bahwa sel-sel epidermis yang berasal dari merister primer, dan pembentukan jaringannya itu
tentunya akan merupakan jaringan primer. Menurut para ahli, epidermis ini biasanya
tersusun dari satu lapisan sel saja dan pada irisan permukaan sel-selnya tampak berbentuk
macam-macam, seperti misalnya isodamitris yang memanjang, berlukuk-lekuk atau
menampakkan bentuk lainnya. Letak dari sel-sel epidermis kenyataannya begitu rapat
sehingga karenanya diantara sel-sel tidak terdapat ruang-ruang antar sel. Kenyataan bahwa
adanya protoplasma yang walaupun hanya sedikit yang melekat pada dinding selnya,
menandakan bahwa sel-sel epidermis itu masih hidup (Sutrian, 2004).

Epidermis merupakan lapisan terluar dari daun, bagian bunga, buah dan biji, serta
dari batang dan akar sebelum menjalani penebalan sekunder. Menurut fungsi dan bentuk sel-
sel epidermis tidaklah sama. Selain dari sel epidermis yang umum juga dijumpai banyak
macam rambut, sel pengawal stomata, serta sel spesifik lainnya. Akan tetapi dari segi
tofografi dan sampai tingkat tertentu secara ontogeny epidermis merupakan jaringan yang
seragam (Iserep, 1993)

Tebal dinding sel epidermis berbeda-beda, ada yang berdinding tipis, ada yang
dinding prikinal luar atau dinding perkinal luar dan dalam lebih tebal dari pada dinding
antiklinalnya. Pada sisi luar dinding selulosa sebelah luar biasanya terdapat lapisan yang
mengandung paktin yang memungkinkan terlepasnya kutikula dari daun dengan dibantu
oleh paktinese atau dengan cara lainnya (Campbell, 2005).

Sub unit fungsional, sel memiliki kemampuan memperbanyak diri atau dikenal
dengan reproduksi. Reproduksi sel berlangsung melalui pembelahan. Pembelahan sel yang
terjadi pada organisme eukariotik meliputi pembagian inti sel (kariokinesis) dan pembagian
sitoplasma (sitokinesis) melalui tahapan seperti pada mitosis maupun meiosis. Tahapan
pembelahan didasarkan pada perubahan letak (tingkah laku) kromosom selama
berlangsungnya proses pembelahan. Pembelahan sel diawali dengan aktivitas pembelahan
kromosom dalam beberapa tahap pembelahan. Pada setiap tahap pembelahan mempunyai
ciri-ciri tertentu yang dapat diamati proses-prosesnya melalui tekhnik atau perlakuan tertentu
yang diberikan pada kromosom tersebut. Adapun pembelahans sel dibedakan menjadi dua
macam, yaitu mitosis dan meiosis (Pratiwi, 2003).

III. ALAT DAN BAHAN


 Alat : - Mikroskop - Gelas objek dan penutupnya
- Pensil - Silet tajam
- Penggaris
- Penghapus
- Hvs
 Bahan :
- Sayatan epidermis bawah daun Rheo discolor
- Sayatan epidermis bawah daun durian
- Sayatan epidermis bawah daun waru
- Sayatan epidermis bawah daun jati
- Sayatan epidermis luar batang tebu
- Aquadest
- Preparat Allium sp

IV. CARA KERJA

Tulislah nama preparat dan klasifikasinya

Buatlah sayatan preparat, kemudian amati derivate epidermis


pada preparat dengan menggunakan mikroskop

Gambar dan beri keterangan hasil pengamatan


V. DATA PENGAMATAN

No Klasifikasi Gambar dan keterangan


1. Rhoe discolor (Tradescantia
spathacea)
Kingdom = Plantae
Divisi = Magnoliophyta
Kelas = Liliopsida
Ordo = Commelinales
Famili = Commelinaceae Stomata
Genus = Rhoeo
Spesies = Rhoeo discolor

2. Tebu (Saccharum officinarum)


Kingdom = Plantae
Divisi = Magnoliphyta
Kelas = Liliopsida
Ordo = Poales
Famili = Poaceae
Genus = Saccharum L. a. Sel panjang
Spesies = Saccharum officinarum b. Sel pendek
c. Sel tetangga

3. Waru (Hibiscus tiliaceus)


Kingdom = Plantae
Divisi = Magnoliophyta
Kelas = Magnoliopsida
Ordo = Malvales
Famili = Malvaceae
Genus = Hibiscus Keterangan :
Spesies = H. tiliaceus Trikoma bintang

4. Amillum cepa (Bawang Merah)


Kingdom = Plantae a. Interphase
Divisi = Magnoliophyta b. Prophase
Kelas = Liliopsida c. Metaphase
Ordo = Liliales d. Anaphase
Famili = Liliaceae e. Telophase
Genus = Allium
Spesies = Allium cepa L. Var.
5. Durian (Durio zibethinus Murr)
Kingdom = Plantae
Divisi = Spermatophyta
Kelas = Dicotyledonae
Ordo = Bombacales
Famili = Bombacaceae
Genus = Durio trikoma bemtuk sisik
Spesies = Durio Zibethinus Murr

6. Jati (Tectona grandis)


Kingdom = Plantae
Divisi = Magnoliophyta
Kelas = Magnoliopsida
Ordo = Lamiales
Famili = Lamiaceae
Genus = Tectona trikoma panjang
Spesies = T. grandis

VI. PEMBAHASAN
Pada daun waru (Hibiscus tiliaceus) yang telah diamati tampak adanya trikomata
dengan jenis rambut bercabang bersel banyak dan berwarna hijau agak tua. Rambut-rambut
ini berbentuk seperti bintang. Trikomata merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak
yang dibentuk dari sel epidermis. Struktur yang lebih besar dan padat seperti kulit dan duri
yang tersusun dari jaringan epidermis. Pada trikomata yang berbentuk bintang merupakan
trikomata yang tidak menghasilkan secret pada epidermis. Hal ini terjadi pada daun waru.
Pada daun jati yang telah diamati tampak adanya trikomata panjang yang tersebar
secara tunggal. Trikomata tersebut terletak pada lapian epidermis. Berdasarkn hasil
pengamatan yang kami peroleh pada daun tebu yang berpermukaan kasar terdapat trikoma
yang memanjang. Yang terdiri atas banyak sel dan mempunyai 3 bagian, badan dan
kaki.sedangkan pada permukaan yang licin dsn berdasarjan pengamatan pada preparat jadi
pada epidermis daun tebu ditemukan stomata. Stomata ini terdiri atas lubang (porus) yang
dilimdungi oleh 2 sel penutup. Sel sel epidermis yang berdekatan dengan sel penutup
disebut sel tetangga. Stomatanya berbentuk halter. Pada stomta dapat terjadi proses
fotosintesis, resirasi dan penguapan.
Pada pembelahan sel terdapat 5 fase pembelahan yaitu interfase, profase, metafase,
anafase dan telofase. Inerfase atau fase istirahat pada tahap ini sel tidak membelah n
nukleus terdiri dari RNA ribosom dan meupahan tempat sintesis protein serta materi yang
berwarna gelap dikenal sebagai kromatin atau bentuk bentuk benak kromosom sehingga
bentuk kromosom tidak dapat dilihat secara jelas. Proses terjadinya fase profase ditandai
dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilihan-pilihan kromosom
yang terlihat tebal. Ciri utama metafase ini adalah terbentuknya gelomdong pembelahan,
gelendong pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula. Gelendong ini membentuk kutub-
kutub pembelahan tempat setromer mikrotubula bertumpu. Pada fase anafase ini
kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing
kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom. Telofase adalah fase finisiong,
dalam telofase ada dua tahap yaitu telofase awal dan telofase akhir. Pada telofase awal
terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel anak. Sedang pada telofase akhir
terlihat sel-sel anak sudah benar-benar terpisah.

VII. KESIMPULAN

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Sutrian, Yayan Drs. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel dan
Jaringan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Isarep, Sumardi. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan Berbiji. Bndung :ITB

Campbell, Neil A. 2005. Biologi. Jakarta : Erlangga

Pratiwi, D.A. 2004. Penuntun Biologi. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai