MATA KULIAH
FISIOLOGI TUMBUHAN PRAKTIKUM
OLEH:
ANDRO CHAESI TODOAN MANULLANG
2013091016
3 BIOLOGI
Kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Gaya pengangkutan air pada
tumbuhan dari akar sampai daun melalui berkas pembuluh pengangkut (berkas vaskular). Dalam
pengangkutan intravaskular, air diangkut dari xilem akar ke xilem batang dan diteruskan ke daun. Air dan
mineral dari dalam tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar, menembus korteks akar, masuk ke
stele dan kemudian mengalir naik ke pembuluh xilem sampai pucuk tumbuhan. Setelah melewati sel-sel
akar, air dan mineral yang terlarut akan masuk ke xilem, dan selanjutnya terjadi pengangkutan secara
vertikal dari akar menuju batang sampai ke daun. Xilem mengangkut air dan garam mineral dari akar hingga
ke daun. Pembuluh xilem disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan penting dalam
proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel-sel trakea. Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk
pipa kapiler. Struktur jaringan xilem seperti pipa kapiler ini terjadi karena sel–sel penyusun jaringan tersebut
mengalami fusi (penggabungan) (Toto, T., & Yulisma, L. 2017).
IV. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum “Transpor Air pada Tumbuhan” adalah sebagai berikut ;
1. Gelas plastik
2. Plastik
3. Karet
4. Penggaris
5. Pisau
6. Pewarna makanan tanpa rasa
7. Air
8. Tumbuhan
V. Langkah Kerja
Langkah kerja yang digunakan pada praktikum “Pengamatan Laju Transportasi Air pada Tanaman”
adalah sebagai berikut ;
(Brassica
rapa
subsp.
pekinensi
s)
(Brassica
chinensis
var.
parachine
nsis)
Bayam 81 menit 3,1 x 10-5
(Amarant
hus)
82
80
78
76
74
72
70
68
66
Sawi Putih Sawi Hijau Bayam
VIII. Grafik Waktu Transpor Air dengan Daya Tekan Akar
Series 1
350
300
250
200
150
100
50
0
Seledri Kangkung Bayam Serai Daun Bawang
IX. Pembahasan
Dari praktikum ini diketahui bahwa tidak semua batang tumbuhan mengalami perubahan warna
setelah direndam. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya tekanan akar, daya
kapilaritas batang, suhu lingkungan, diameter, serta rongga dari tumbuhan tersebut dapat mempengaruhi
transportasi air dari akar ke batang. Jika diamati pada perlakuan-2 batang dan akar dari tumbuhan daun
bawang (Allium fistulosum) mengalami lebih cepat kenaikan zat warna yang lebih cepat dibandingkan
dengan tumbuhan lainnya. Hal ini dapat terjadi karena pada batang tumbuhan tersebut terdiri dari berlapis-
lapis dan beserat, sehingga dapat mempercepat transportasi air dari akar ke batang.
Pada praktikum tersebut membuktikan bahwa tumbuhan memiliki sistem transportasi untuk
mengalirkan air dan mineral yang diserap oleh akar, kemudian dialirkan ke seluruh tubuh tumbuhan dengan
bantuan pembuluh yang dimiliki oleh tumbuhan.
Mekanisme tekanan akar dapat terjadi pada tumbuhan yang bagian pucuknya dipotong. Pada
praktikum ini juga diberikan perlakuan secara anaerob dengan cara menutup ujung batang dengan
menggunakan plastik bening yang kemudian diikat dengan karet. Tekanan akar pada tumbuhan dapat dilihat
jika transpirasinya rendah, hal ini dapat dilihat pada proses gutasi di pagi hingga siang hari. Tekanan akar
dan daya kapilaritas sangat rendah dalam proses transportasi tersebut, khususnya pada tumbuhan yang
berukuran besar dan tinggi.
X. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tekanan akar berperan dalam
mempengaruhi naiknya air ataupun mineral pada tumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan dengan
adanya beberapa perubahan yang terjadi pada batang tumbuhan diantaranya saat proses transpirasi
terjadi. Transportasi ekstravaskuler berupa pengangkutan air dan zat hara tanpa melalui pembuluh
xylem ataupun floem. Pengangkutan tersebut terjadi melalui antar sel dan umumnya dengan arah
horizontal, yang dimulai dari epidermis rambut akar, lalu menuju ke lapisan korteks, kemudian
menuju endodermis hingga sampai kepada berkas pembuluh angkut.